Rahasia Belajar Trading Tanpa Buku Candlestick untuk Pemula
CANDLESTICK PATTERN, FOREX, Trader FAQ

Rahasia Belajar Trading Tanpa Buku Candlestick untuk Pemula

Buku candlestick untuk pemula seringkali dicari para trader yang baru saja menjejali dunia pasar modal. Memahami candlestick memang bisa menjadi pijakan penting sebelum terjun ke dunia trading. Namun untuk mahir dalam membaca candlestick, kita tak perlu repot mencari buku yang membahas materi tersebut. Sebab, kini ada banyak referensi di internet yang bisa Anda jadikan pijakan untuk belajar candlestick bagi pemula. Nah, bagi Anda yang juga mencari informasi seputar candlestick, berikut pembahasan lengkapnya disertai dengan rekomendasi buku candlestick untuk pemula:

Apa Itu Candlestick?

Candlestick adalah bentuk visualisasi pergerakan harga yang digunakan oleh investor atau trader untuk menganalisis pola perdagangan saham atau sekuritas lainnya. Untuk setiap periode perdagangan atau satuan waktu (misalnya, satu hari), satu candle muncul di grafik. Dengan menggunakan candlestick, trader memprediksi pergerakan harga aset di masa depan. 

Candlestick termasuk dalam salah satu jenis grafik harga yang digunakan dalam analisis teknikal. Grafik ini memvisualisasikan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan sebuah sekuritas untuk periode tertentu.Candlestick mencerminkan dampak sentimen investor terhadap harga sekuritas dan digunakan oleh analis teknis untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari perdagangan. Grafik candlestick dibuat berdasarkan teknik yang dikembangkan di Jepang pada tahun 1700-an untuk melacak harga beras.

Bisa dibilang, candlestick berasal dari Jepang, yang pertama kali digunakan untuk melacak harga pasar dan momentum harian ratusan tahun sebelum dipopulerkan di Amerika Serikat. 

Candlestick adalah metode yang tepat untuk membantu memperdagangkan berbagai aset keuangan likuid seperti saham, valuta asing, dan kontrak berjangka.

Apa Itu Candlestick?

Asal Mula Candlestick

Seperti yang disebutkan sebelumnya, candlestick berasal dari Jepang. Chart harga ini pertama kali ditemukan oleh pada tahun 1750 oleh seorang pedagang beras bernama Munehisa Homma. Ia menciptakan alat teknis ini untuk mengukur potensi harga beras sebelum mengadakan kontrak penjualan beras. Sebelum membuat candlestick, Munehisa Homma menemukan bahwa harga beras bervariasi menurut permintaan, penawaran, dan sentimen pasar.

Dari temuannya tersebut, ia membuat catatan tentang psikologi pasar yang mempelajari cara meningkatkan keuntungan dengan memantau harga dengan hati-hati dan tidak terburu-buru berdagang. Alhasil, catatan tersebut menjadi dasar perdagangan di Jepang. Lambat laun, metode ini banyak digunakan dalam perdagangan saham. 

Pelaku pasar, pedagang intraday, dan investor menggunakan alat ini untuk memprediksi kemungkinan perubahan harga dan kinerja sekuritas tertentu. Berkat temuannya tersebut, Homma dianggap sebagai “Grandfather” candlestick.

Secara umum, candlestick sendiri terdiri dari dua jenis, yakni bearish dan bullish. Candle bearish biasanya digambarkan dengan warna merah, sedangkan candle bullish digambarkan dengan warna hijau. Warna merah sendiri merupakan interpretasi dari darah seperti dalam referensi Homma tentang pertempuran antara pembeli dan penjual yang dianalogikan dengan perang yang terjadi di zaman Jepang kuno. 

Kemudian negara barat mengadaptasi candlestick Jepang, yang kemudian mempopulerkan istilah bearish dan bullish. Di negara Barat sendiri, teknik candlestick Jepang baru terkenal di tahun 1989 ketika Steve Nison mempopulerkannya dalam sebuah artikel tentang analisis candlestick di majalah Futures. Berkat hal tersebut, Steve Nison juga dikenal sebagai Bapak candlestick modern.

Jenis-Jenis CandleStick

Jika dilihat dari teknik membacanya, candlestick sendiri terdiri dari tiga jenis, yakni single candlestick, double candlestick, dan triple candlestick. Berikut masing-masing penjelasannya:

1. Jenis Single Candlestick

Seperti namanya, single candlestick adalah pola candle yang dibentuk hanya oleh satu lilin. Jadi, sinyal perdagangan dihasilkan berdasarkan aksi perdagangan 1 hari. PTrading menggunakan single candlestick bisa sangat menguntungkan asalkan pola tersebut telah diidentifikasi dan dieksekusi dengan benar.

Trader perlu memperhatikan panjang lilin saat berdagang berdasarkan pola candle. Panjang candle menandakan kisaran untuk hari itu. Aktivitas jual beli yang intensif biasanya dicerminkan dengan panjangnya candle. Jadi, candle yang panjang mencerminkan kekuatan aktivitas jual beli tersebut. Jika candle tersebut pendek, dapat disimpulkan bahwa aksi perdagangan melemah. Single candlestick membantu Anda memprediksi kapan harga akan berbalik atau berlanjut, tergantung pada polanya.

Single candlestick dapat diperdagangkan secara independen dan memiliki tiga jenis utama, yang masing-masing memiliki versi bullish dan bearish:

Yo Sen (Bullish) dan In Sen (Bearish)

Candle Yo Sen adalah candle tunggal berwarna hijau yang terdiri dari full body pendek dan tanpa bayangan. Candle ini memberi sinyal peluang beli. Semakin panjang tubuh semakin bullish kondisi pasar. Sedangkan In Sen adalah lilin bearish atau berwarna merah dengan full body dan bayangan yang sangat pendek atau tidak ada. Semakin panjang tubuhnya, semakin bearish lilinnya.

Hammer (Bullish) dan Hanging Man (Bearish)

Hammer adalah pola pembalikan bullish satu lilin yang dapat terlihat di akhir tren turun. hammer menandakan potensi perubahan arah harga, karena bearish tidak dapat menindaklanjuti level terendah jangka pendek yang baru dengan membiarkan bulls mendorong harga lebih tinggi untuk memaksa penutupan lebih tinggi. Sedangkan pola hanging man adalah formasi candle tunggal yang ditemukan di puncak uptrend. Pola ini populer di kalangan trader karena dianggap sebagai alat yang andal untuk memprediksi perubahan arah trend. Hanging man dianggap sebagai pola candlestick bearish yang menjadi sinyal bahwa pasar dapat berbalik segera setelah bullish tampaknya kehilangan momentum.

Inverted Hammer (Bullish) dan Shooting Star (Bearish)

Kedua candle ini memiliki body yang kecil dengan bayangan atas (upper shadow) yang panjang, dan bayangan bawah (lower shadow) yang kecil atau tidak ada sama sekali. Meski terlihat mirip, namun keduanya memiliki perbedaan. Inverted hammer adalah candle bullish reversal sedangkan shooting star adalah candle bearish reversal. Inverted Hammer terjadi saat harga turun dan menunjukan adanya pembalikan trend. Bayangan atas candle terlihat panjang karena menunjukkan bahwa pembeli mencoba menawar harga lebih tinggi. Namun, penjual melihat apa yang dilakukan pembeli dan berusaha untuk mendorong harga kembali turun. Untungnya, pembeli berhasil menaikan harga.

Shooting Star adalah pola bearish reversal yang identik dengan inverted hammer, hanya saja pola ini terjadi saat harga sedang naik. Pola ini menunjukkan bahwa harga dibuka pada level rendah, rally, kemudian ditarik kembali secara menurun. Candle ini menunjukan bahwa pembeli berusaha menaikkan harga, tetapi penjual masuk dan mengalahkan mereka. Ini adalah tanda bearish yang pasti karena tidak ada lagi pembeli yang tersisa karena mereka semua telah dikuasai.

Inverted Hammer (bullish) dan Shooting Star (bearish).

2. Jenis Double Candlestick

Double candlestick adalah pola candlestick yang terbentuk oleh dua lilin. Mirip dengan pola single candlestick, pola double candlestick juga hadir dalam beberapa jenis dan dalam versi bullish dan bearish. Berikut jenis-jenis pola double candlestick:

Pola Engulfing (Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing)

Jenis pertama adalah candle engulfing. Pola engulfing adalah sinyal pembalikan yang kuat dalam analisis teknis yang dapat berupa bullish atau bearish dan terdiri dari dua candlestick. Tubuh candle pertama segera diikuti oleh candle lain yang lebih besar dengan arah berlawanan. Pola ini terdiri dari bullish engulfing dan bearish engulfing.

Candle engulfing bullish adalah pola candlestick ganda, yang mungkin menandakan pembalikan harga dan tren naik yang akan datang (tren bullish). Pola bullish ini berlaku setelah terjadi periode konsolidasi atau downtrend. Candle engulfing bearish adalah pola candle ganda, yang mungkin menandakan pembalikan tren untuk tren turun yang akan datang. Pola tersebut berlaku setelah ada periode konsolidasi atau tren naik.

Pola Engulfing (Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing)

Tweezer Pattern

Jenis berikutnya adalah tweezer pattern. Pola tweezer adalah dua pola pembalikan candlestick yang dibentuk oleh dua candle yang memiliki tinggi atau rendah yang cocok. Jenis pola kandil ini biasanya terlihat setelah tren naik atau turun yang diperpanjang, menandakan bahwa pembalikan dari tren sebelumnya akan segera terjadi. Ada dua jenis pola Tweezer, yakni Tweezer Bottom dan Tweezer Top.

Tweezer Bottom adalah pola pembalikan bullish yang dapat terlihat di bagian bawah tren turun. Ini terdiri dari dua lilin dengan posisi terendah yang sangat mirip, sedangkan lilin kedua mencerminkan sentimen pasar yang lebih bullish karena harga meledak lebih tinggi, dalam tren yang berlawanan.

Tweezer Top adalah pola pembalikan bearish yang dapat terlihat di puncak tren naik. Lilin pertama bullish tetapi menunjukkan penolakan terhadap harga yang lebih tinggi, dan lilin kedua mencoba melonjak lebih tinggi tetapi gagal. Ini menandakan bahwa resistensi kuat dan pasar akan turun dan berkonsolidasi.

Tweezer Pattern

3. Jenis Triple Candlestick

triple candlestick adalah pola yang terdiri dari tiga candle. Pola ini sering digunakan untuk memprediksi perilaku selanjutnya dari harga pasangan mata uang, apakah itu pola kelanjutan atau pola pembalikan. Dengan menggunakan pola trading ini, trader bisa menentukan kapan harus masuk atau keluar dari trading. Triple candlestick juga memiliki beragam jenis, di antaranya:

Evening Star dan Morning Star

Morning Star dan Evening Star adalah pola tiga candle yang biasanya muncul saat tren tertentu berakhir. Keduanya adalah pola pembalikan karena menunjukkan akhir dari satu tren dan awal dari tren baru. Pola Evening Star adalah formasi candle pembalikan bearish alias  tiga lilin yang muncul di puncak tren naik. 

Pola ini menandakan perlambatan momentum ke atas sebelum pergerakan bearish terjadi dan menjadi trend baru. Polanya terdiri dari tiga candle – candlestick bullish pertama diikuti candle bearish kedua dan candlestick terakhir yang memiliki harga penutupan di bawah level terendah candle pertama.

Pola candlestick Morning Star three adalah formasi bullish pada grafik perdagangan yang menandakan pembalikan tren di pasar. Ini dapat ditemukan di akhir tren turun, menandakan potensi titik balik di pasar yang sedang naik daun.

Three White Soldiers dan Black Crows

Three White Soldiers and Black Crows adalah tiga pola candle yang bisa digunakan untuk mengonfirmasi trend yang sedang terjadi. Three White Soldiers adalah formasi analisis teknis bullish di mana pedagang menentukan pembalikan trend turun saat ini dalam grafik harga. Pola ini terdiri dari tiga candle bullish bertubuh panjang berturut-turut yang dibuka di dalam tubuh asli candle sebelumnya dan penutupan yang melebihi tinggi candle sebelumnya.

Pola Three Black Crows adalah pola pembalikan trend bearish yang digunakan untuk memprediksi pembalikan trend saat ini dalam grafik harga. Pola ini terdiri dari tiga candle bearish dan menunjukkan kelemahan dalam tren naik yang sudah mapan dan menandakan potensi munculnya tren turun baru.

Three White Soldiers dan Black Crows

Three Inside Up and Three Inside Down 

Pola candlestick three inside up and down adalah tipe terakhir dari pola candlestick triple. Keduanya, Three Inside Up and Down, memberi sinyal pembalikan trend saat ini dan memiliki struktur yang cukup mirip dengan pola grafik permainan 3 batang. Three Inside Up and Three Inside Down memiliki ciri khas dimana satu candle diikuti oleh dua candle lain dengan bayangan yang berlawanan.

Pola three inside up adalah formasi bullish reversal yang terjadi pada akhir tren bearish, menandakan dimulainya potensi pembalikan dan tren baru di pasar. Ini terdiri dari tiga candle, dengan dua candle pertama membentuk inside bar yang diikuti oleh candlestick bullish yang panjang.

Three inside down adalah pola pembalikan candle bearish yang terbentuk di akhir tren naik dan menunjukkan pergeseran ke arah tren bullish. Polanya terdiri dari candle bullish yang diikuti oleh inside Doji bar, setelah itu harga candlestick ketiga tembus di bawah pembukaan candle pertama.

Rekomendasi Buku Candlestick untuk Pemula

Bagi Anda yang ingin belajar pola yang sudah dibahas ini, ada beberapa buku candlestick untuk pemula yang bisa Anda gunakan sebagai referensi. Berikut rekomendasi buku candlestick pemula:

1. Candlestick Charting For Dummie

Buku ini ditulis oleh Russell Rhoads, seorang profesor keuangan asal Amerika. Buku ini bisa menjadi panduan komprehensif dalam mempelajari grafik candlestick, baik untuk pemula maupun trader profesional. Buku ini menjelaskan berbagai hal tentang candlestick, baik mulai dari konsep dasar dan berbagai jenis pola candlestick.

Setiap pola candlestick yang dibahas dilengkapi dengan ilustrasi, bagan, dan contoh sehingga pembaca lebih mudah memahaminya. Anda juga bisa menemukan pembahasan mengenai cara menggunakan grafik candlestick beserta indikator lain, seperti moving average dan trendline. Dalam buku ini, penulis juga membahas tentang trading plan dan manajemen risiko, yang merupakan komponen penting dalam trading.

Rahasia Belajar Trading Tanpa Buku Candlestick untuk Pemula

2. Japanese Candlestick Charting Techniques 

Buku karya Steve Nison ini bisa menjadi panduan definitif dalam memahami candlestick Jepang. Selain memberi pengetahuan komprehensif mengenai grafik candlestick, Anda juga akan dikenalkan dengan berbagai pola yang bisa digunakan dalam mencari peluang trading potensial.

Buku ini tak hanya menjelaskan sejarah candlestick, Anda juga bisa menemukan pembahasan mengenai prinsip dasar grafik candlestick, mulai dari jenis candle hingga interpretasi pola. Buku ini memberikan penjelasan mendetail mengenai pola candlestick yang bisa Anda gunakan untuk menemukan peluang trading potensial. Setiap pola dibahas secara detail dan diberikan petunjuk lengkap mengenai cara menafsirkannya. Anda juga bisa menemukan studi kasus dan contoh nyata penggunaan candlestick dalam praktik trading.

3. Beyond Candlestick

Buku ini juga ditulis oleh Steve Nison dan menjadi lanjutan dari buku yang sudah dibahas sebelumnya. Dalam buku ini, Anda bisa menemukan pembahasan mengenai candlestick yang lebih maju, eksplorasi pola dan teknik baru untuk mengidentifikasi peluang trading potensial.

Melalui buku ini, Anda bisa menemukan pembahasan singkat mengenai prinsip grafik candlestick, penggunaan periode waktu alternatif, cara mengidentifikasi trend, hingga penggunaan time frame untuk mengonfirmasi sinyal trading yang menguntungkan. Buku ini juga dilengkapi dengan eksplorasi mengenai penggunaan indikator teknikal tambahan yang bisa dikombinasikan dengan candlestick. Dengan begitu, trader bisa mendapatkan informasi mengenai pendekatan analisis teknik yang lebih komprehensif.

Sama dengan buku sebelumnya, dalam buku ini Anda juga bisa menemukan studi kasus dan contoh dalam dunia nyata. Penulis banyak memberikan contoh tentang penggunaan grafik candlestick dan analisis teknis untuk menemukan peluang trading potensia.

4. The Power of Japanese Candlestick Charts

Buku ini ditulis oleh Fred Tam untuk membantu trader dari semua tingkat pengalaman agar lebih mudah memahami prinsip candlestick dan cara menggunakannya untuk membuat keputusan trading yang tepat. Pembahasan dalam buku diawali dengan sejarah candlestick dan perkembangannya. Pembahasan kemudian dilanjutkan dengan prinsip dasar candlestick, termasuk jenis candle, interpretasi pola, dan penggunaan perangkat lunak grafik tersebut.

Dalam buku ini, Anda akan menemukan penjelasan detail mengenai berbagai pola candle yang bisa digunakan untuk menemukan peluang profit. Setiap pola dibahas secara rinci dan disertai cara untuk mengidentifikasi sekaligus menafsirkannya. Anda juga bisa menemukan studi kasus dan contoh nyata penggunaan candlestick dalam dunia nyata.

Broker Aman Mitrade

Selain memahami candlestick, Anda juga perlu menemukan broker yang aman dan terpercaya saat trading. Nah, daripada terjebak broker abal-abal, Anda bisa bergabung bersama Mitrade. sebagai broker Internasional, legalitas Mitrade sudah diawasi oleh Investments Commission (ASIC) dan Cayman islands monetary authority (CIMA). Keamanan uang klien juga dijamin karena Mitrade sudah berafiliasi dengan bank segregated.

Selain menyediakan candlestick chart, Anda juga bisa menemukan 6 jenis chart lainnya untuk mempermudah analisis teknikal. Mitrade juga menyediakan ratusan indikator teknikal yang bisa Anda kombinasikan dengan candlestick. Trading di Mitrade bisa dimulai dari deposit US$ 50, yang bisa dilakukan dengan transfer virtual account, rekening, atau e-wallet. Transaksi bersama Mitrade juga tidak perlu modal besar karena Anda bisa memanfaatkan leverage hingga 1000x. 

Platform trading Mitrade juga mudah digunakan oleh trader berbagai tingkat pengalaman karena didesain sesuai kebutuhan klien. Pembukaan akun Mitrade hanya butuh waktu hitungan menit dan bisa dilakukan dari mana saja. bermodal gadget atau desktop dan akses internet, Anda bisa melakukan registrasi akun Mitrade. Verifikasi data juga bisa dilakukan secara online, hanya perlu mengupload kartu identitas dan rekening koran yang masih berlaku. 

Kesimpulan

Candlestick adalah bentuk visualisasi pergerakan harga yang digunakan oleh investor atau trader untuk menganalisis pola perdagangan saham atau sekuritas lainnya. Candlestick termasuk dalam salah satu jenis grafik harga yang digunakan dalam analisis teknikal. Grafik ini memvisualisasikan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan sebuah sekuritas untuk periode tertentu. Candlestick berasal dari Jepang dan pertama kali ditemukan oleh pada tahun 1750 oleh seorang pedagang beras bernama Munehisa Homma. Ia menciptakan alat teknis ini untuk mengukur potensi harga beras sebelum mengadakan kontrak penjualan beras. Jika dilihat dari teknik membacanya, candlestick sendiri terdiri dari tiga jenis, yakni single candlestick, double candlestick, dan triple candlestick. Bagi Anda yang ingin belajar pola yang sudah dibahas ini, ada beberapa buku candlestick untuk pemula yang bisa Anda gunakan sebagai referensi, di antaranya Candlestick Charting For Dummie, Japanese Candlestick Charting Techniques, Beyond Candlestick, dan The Power of Japanese Candlestick Charts.

Disclaimer: Penulisan artikel mengenai buku candlestick ini hanya untuk mengedukasi trader dalam mempelajari pola candlestick. Isi artikel tidak bisa digunakan sebagai pijakan utama dalam melakukan trading atau investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *