Kenali Apa Itu Teori Black Swan(Angsa Hitam) dan Dampaknya Terhadap Pasar
INVESTASI, Trader FAQ

Kenali Apa Itu Teori Black Swan(Angsa Hitam) dan Dampaknya Terhadap Pasar

Black Swan atau angsa hitam merupakan salah satu peristiwa langka dalam dunia investasi yang memberikan dampak besar di pasar. Black swan adalah peristiwa langka dan tidak dapat diprediksi yang dapat menyebabkan kerugian besar di pasar dan kerugian ekonomi dunia. Sebenarnya, Apa itu black swan dan bagaimana dampaknya terhadap pasar? Berikut penjelasan lengkap mengenai black swan atau angsa hitam:

Apa Itu Black Swan Theory?

Black Swan atau teori angsa hitam adalah peristiwa yang tidak dapat diprediksi dan melampaui apa yang biasanya diharapkan dari suatu situasi. Kondisi ini memiliki konsekuensi yang berpotensi parah. Peristiwa Black Swan ditandai dengan adanya tingkat kelangkaan yang ekstrim sehingga berdampak besar dan memicu desakan pasar yang luas.

Istilah “Black Swan” digunakan dalam konteks pasar keuangan untuk menggambarkan suatu peristiwa yang mengejutkan tetapi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dunia. Istilah Black Swan pertama kali dipopulerkan oleh seorang profesi keuangan dan mantan trade di Wall Street, yakni Nassim Nicholas Taleb, dalam bukunya yang berjudul sama. 

Dalam buku tersebut, Taleb menulis tentang gagasan peristiwa angsa hitam dalam sebuah buku tahun 2007 sebelum peristiwa krisis keuangan tahun 2008. Taleb berpendapat bahwa peristiwa black swan tidak mungkin diprediksi karena kelangkaannya yang ekstrim sehingga memiliki konsekuensi serius. Oleh karena itu, penting bagi investor atau trader untuk selalu memiliki perencanaan yang matang terhadap peristiwa apapun yang akan terjadi.

Banyak orang percaya bahwa cara terbaik untuk menghadapi peristiwa Black Swan adalah dengan diversifikasi aset. Sebab, diversifikasi bisa  menawarkan perlindungan nilai ketika peristiwa angsa hitam benar-benar terjadi. Taleb juga menggambarkan peristiwa black swan sebagai berikut:

  • Sangat jarang bahkan kemungkinan yang mungkin terjadi tidak diketahui
  • Memiliki dampak negatif ketika hal itu terjadi
  • Seolah-olah itu benar-benar dapat diprediksi karena terdapat penjelasan di akhir peristiwa.

Karakteristik Angsa Hitam

Sebuah peristiwa bisa disebut dengan Black Swan atau Angsa Hitam jika memiliki karakteristik berikut:

Menjadi tidak terdugaPeristiwa angsa hitam tidak dapat diprediksi dan pada dasarnya terjadi di luar ruang lingkup proses, dan manusia tidak dapat meramalkan kemungkinan peristiwa tersebut berdasarkan pengalaman yang diketahui di masa lalu.
Memiliki dampak yang besarDengan pengaruh besar dan dampak yang kuat,peristiwa Angsa Hitam bia  menyebabkan kerugian besar bagi ekonomi sosial. Misalnya, gejolak keuangan Asia menyebabkan  ekonomi banyak negara ke dalam kelemahan atau resesi.
Bias melihat kebelakangMeskipun peristiwa angsa hitam tidak terduga, begitu terjadi, sifat manusia akan mendorong kita untuk mengarang penjelasan dan alasan setelahnya agar peristiwa ini dapat dijelaskan dan diprediksi. Dengan kata lain, investor rasionalisasi peristiwa tersebut dalam apa yang disebut bias pandangan ke belakang yang membuatnya seolah-olah peristiwa tersebut dapat diprediksi.

Efek Black Swan di Pasar

Peristiwa Black Swan bisa memberikan dampak negatif pada harga aset di pasar. Karena peristiwa black swan tidak dapat diprediksi, investor harus berasumsi bahwa itu akan terjadi. Karena asumsakan terjadinya black swan yang merugikan, investor harus mengalokasikan portofolionya untuk mempersiapkan skenario terburuk.

Secara tradisional, investor yang terkena peristiwa black swan di pasar kemungkinan besar akan melihat nilai portofolio  anjlok. Sementara itu, akan terjadi banyak penjualan di pasar, yang mendorong harga semakin turun. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk mengantisipasi adanya Angsa Hitam adalah melakukan diversifikasi portofolio.

Peristiwa angsa hitam biasanya dilihat sebagai peristiwa yang berdampak negatif pada pasar saham sehingga  membuat investor lengah. Karena investor menggunakan pandangan ke belakang untuk memeriksa apa yang terjadi pada peristiwa black swan sebelumnya, mereka mencari pola black swan untuk membantu memprediksi peristiwa di masa mendatang. Namun, peristiwa angsa hitam adalah hal yang sulit diprediksi.

Ketidakpastian ini mengarah pada apa yang disebut paradoks angsa hitam. Paradoks angsa hitam mengatakan bahwa investor tidak dapat mengesampingkan teori hanya karena mereka belum pernah melihat sebelumnya. Inilah sebabnya mengapa investor perlu mempertimbangkan semua kemungkinan yang bisa terjadi.

Teori Black Swan(Angsa Hitam)

Contoh Terjadinya Peristiwa Angsa Hitam

Ada beberapa peristiwa black swan yang pernah terjadi di dunia. Peristiwa yang telah terjadi ini bisa dijadikan pelajaran bagi investor untuk menghadapi peristiwa black swan di masa depan. Berikut contoh peristiwa black swan yang pernah terjadi:

1. Gelembung Dotcom 2001

Gelembung dotcom tahun 2001 adalah contoh klasik peristiwa angsa hitam. Internet masih baru pada tahun 2001, dengan sedikit aplikasi komersial online yang digunakan. Namun perusahaan teknologi banyak berinvestasi di dalamnya, dan harga saham perusahaan ini menjadi meningkat. Akhirnya, perusahaan mulai gagal bayar dan harga turun. Banyak perusahaan tutup secara berurutan, menyebabkan harga saham turun lebih jauh. Investor mengalami kerugian besar karena ekonomi memasuki resesi.

2. Gelembung Perumahan Amerika Serikat

Sebelum tahun 2008, standar lunak untuk hipotek rumah menyebabkan inflasi pasar perumahan, yang pada akhirnya menyebabkan harga bubble-level karena penerbitan subprime mortgage meningkat. Bank dan dana besar dikapitalisasi di pasar, menciptakan sekuritas berbasis hipotek yang, pada gilirannya, membuat bank memberikan pinjaman yang lebih berisiko. Akhirnya, pasar perumahan ambruk, menyebabkan lebih banyak pemilik rumah gagal membayar hipotek mereka, bahkan menyebabkan kerusakan pasar yang lebih parah. Seluruh lembaga keuangan pun hampir runtuh.

3. Long Term Capital Management 1998

Sebagai contoh lain, hedge fund Long-Term Capital Management (LTCM) yang sebelumnya sukses, terpuruk pada tahun 1998 sebagai akibat dari efek riak yang disebabkan oleh gagal bayar utang pemerintah Rusia, sesuatu yang tidak akan dapat diramalkan oleh model komputer perusahaan.

4. Pandemi Covid-19 

Contoh yang lebih baru adalah munculnya virus COVID-19 yang menyebabkan pandemi global yang dimulai pada awal 2020, dan mengganggu pasar dan ekonomi global di seluruh dunia.

Strategi Investasi untuk Menghadapi Black Swan

Meski tidak bisa diprediksi, Anda harus tetap memiliki manajemen atau perencanaan keuangan yang baik untuk menghadapi peristiwa Black Swan yang tak terduga ini. Berikut strategi jitu untuk menghadapi Black Swan:

1. Lakukan Strategi Barbel

Anda bisa melakukan strategi barbel, di mana Anda mempertahankan sebagian besar aset investor dalam produk keuangan yang aman dan memindahkan sebagian kecilnya ke dalam investasi spekulatif. Bagian berisiko dari portofolio tidak boleh melebihi 10% dari keseluruhan portofolio. Hal ini bertujuan agar sebagian besar aset Anda terlindungi selama pasar menghadapi masa-masa yang panik dan usaha berisiko tinggi memiliki peluang untuk melambung tinggi. Strategi barbel menghindari memasukkan uang ke dalam investasi berisiko sedang, terutama portofolio yang menghindari risiko dengan hanya sedikit spekulasi.

2. Lakukan Diversifikasi

Strategi lain yang dapat diambil investor untuk mengurangi dampak peristiwa angsa hitam adalah melakukan diversifikasi. Biasanya, saat terdapat satu area pasar berjalan dengan baik, area lain cenderung memiliki kinerja yang buruk. Melakukan diversifikasi portofolio akan membantu investor memanfaatkan pertumbuhan di berbagai kondisi pasar secara maksimal. 

3. Berkonsultasi Dengan Profesional Keuangan

Khusus bagi Anda yang masih pemula dalam hal investasi, ada baiknya Anda meminta bantuan profesional keuangan untuk menghadapi kemungkinan adanya black swan. Profesional keuangan biasanya memiliki keahlian yang telah tersertifikasi untuk membantu kliennya mengembangkan aset dalam kondisi apapun.

4. Simpan Uang Tunai Secukupnya

Ketika krisis datang, uang tunai adalah segalanya. Menyimpan cukup uang tunai dapat menjaga rantai modal tidak terputus. Langka ini juga membantu Anda saat menunggu pasar pada level rendah, dan menyerap aset yang relatif murah kapan saja. Ketika peristiwa angsa hitam datang, pasar saham akan berfluktuasi dan bahkan ambruk, dan banyak saham berkualitas tinggi akan memiliki peluang pembelian dengan harga murah..Jika Anda dapat menyiapkan uang tunai yang cukup, Anda tidak akan melewatkan kenaikan pasar selanjutnya.

5. Lakukan Stop Loss di Waktu yang Tepat

Pertimbangan utama untuk investasi adalah menjaga modal yang diikuti oleh nilai tambah. Stop loss tepat waktu dapat menghindari kerugian yang lebih besar dan menyimpan modal yang cukup untuk comeback berikutnya. Dalam krisis, tidak ada yang tahu kapan pasar akan jatuh, dan tidak mungkin memprediksi berapa lama “angsa hitam” akan terjadi. Stop loss yang tepat waktu memungkinkan investor mengambil inisiatif dan menghindari kerugian besar atau likuidasi.

Mengenal Gray Rhino Theory

Kebalikan dari Black Swan, terdapat pula Gray Rhio Theory atau teori abdak abu-abu. Gray Rhino Theory pertama kali diusulkan oleh pertama kali diusulkan oleh sarjana Amerika Michele Wucker. Istilah ini digunakan untuk merujuk pada krisis probabilitas tinggi, yang terus-menerus hadir di berbagai bidang masyarakat. Berbeda dengan Black Swan Theory yang terjadi secara tiba-tiba, Gray Rhino Theory terjadi dengan pertanda khusus namun sering diabaikan oleh banyak orang sehingga dapat menyebabkan krisis besar.

Contoh dari Gray Rhino Theory bisa kita lihat dari pasar saham. Di pasar saham, ketika pasar jatuh dari titik tertingginya, semua orang akan melihat pertandanya namun tetap saja menghiraukannya. Hal ini mengakibatkan pasar terus menurun dan mulai pulih setelah terkunci di 20%.

Saat hal itu terjadi, banyak trader mulai membeli saham karena berpikir gelombang bullisi di pasar akan datang. Ternyata yang terjadi di luar dugaan. Pasar terus turun, indeks terpangkas setengahnya, dan uang investor terperangkap. Namun, kebanyakan trader mengira hal itu akan terjadi sementara dan pasar akan segera membaik. Padahal, pasar semakin lemah hingga krisis tiba.

Contoh tersebut membuktikan bahwa Gray Rhino terjadi dengan tanda-tanda khusus. Namun, banyak investor atau trader mengabaikannya. Jika Anda memotong posisis segera saat rebound, maka kerugian bisa diantisipasi. Namun karena terlalu percaya diri, justru krisis besar terjadi.

Contoh Peristiwa Gray Rhino yang Pernah Terjadi

Ada beberapa peristiwa Gray Rhino yang pernah terjadi. Berikut contoh peristiwa gray rhino yang pernah terjadi di dunia:

Krisis hipotek subprime AS (2008)Kebangkrutan Kodak (2012) 
Karena pengembalian investasi utang subprime yang tinggi, investor secara tidak sadar mengabaikan risiko yang ada, dan utang subprime juga stabil karena sudah lama dicari. Namun pada tahun 2007, harga rumah mulai turun, dan risiko pasar obligasi subprime akhirnya pecah, yang akhirnya berujung pada krisis keuangan global.Film Kodak pernah menjadi merek film terbesar di dunia, tetapi di bawah pengaruh badak abu-abu kamera digital, Kodak kehilangan keunggulan teknologinya, kehilangan posisi pasar terdepan, dan akhirnya tersingkir oleh pasar. Pada 2012, Kodak mengajukan perlindungan kebangkrutan.

Perbedaan Black Swan dan Gray Rhino

Banyak investor yang belum memahami dengan baik perbedaan Black Swan dan gray Rhino. Secara rinci, berikut perbedaan antara Black Swan dan Gray Rhino:

  • Peristiwa black swan merupakan peristiwa langka dengan dampak yang sangat besar dan probabilitas yang kecil, sedangkan peristiwa gray rhino merupakan potensi krisis dengan dampak yang sangat besar dan probabilitas yang tinggi.
  • Peristiwa angsa hitam terjadi secara langsung dalam waktu singkat, sedangkan peristiwa badak abu-abu terjadi setelah akumulasi.
  • Kerugian yang disebabkan oleh peristiwa angsa hitam relatif terbatas, dan kerugian yang disebabkan oleh gray rhino bisa sangat besar.

Secara keseluruhan, peristiwa gray rhino melambangkan jenis krisis dengan pengaruh besar, dan peristiwa angsa hitam melambangkan jenis risiko yang tiba-tiba. Efek black swan akan meningkatkan ketidakpastian peristiwa tersebut, memicu reaksi negatif berantai di pasar, bahkan membalikkan tren pasar, seperti kejatuhan pasar saham AS tahun 1987 dan kejatuhan pasar saham New York, yang pada gilirannya menyebabkan kejatuhan saham. pasar negara-negara barat utama terus merosot.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah 1672386783141.png

Review Broker Mitrade

Untuk berinvestasi atau trading dengan Aman, Anda juga perlu memilih broker yang terpercaya seperti Mitrade. Mitrade adalah broker terbaik dunia yang telah diakui secara internasional oleh Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan Cayman islands monetary authority (CIMA). Uang Anda juga dijamin keamanannya karena Mitrade bekerjasama dengan Bank Segregated untuk perlindungan uang klien.

Melalui Mitrade, Anda bisa trading menggunakan forex, saham, indeks, komoditas, dan crypto. Hal ini akan memudahkan Anda melakukan diversifikasi portofolio untuk menghadapi black swan. Platform trading juga dibuat sesuai kebutuhan klien dengan dilengkapi ratusan indikator teknikal dan 7 jenis chart. Jadi, Anda bisa lebih mudah dan akurat dalam melakukan analisis teknikal.

Proses buka akun di Mitrade juga tidak membuang banyak waktu. Anda bisa membuka akun melalui ponsel, desktop, atau tab. Verifikasi data hanya perlu mengupload foto kartu identitas dan rekening koran. Hanya perlu siapkan modal deposit minimal US$ 50, Anda sudah bisa bertransaksi di platform Mitrade. Tersedia pula leverage hingga 1000x jika Anda tidak memiliki modal yang cukup untuk trading.

mitrade -broker terbaik di indonesia

Kesimpulan

Black Swan atau mengacu pada suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi dan dianggap sangat tidak mungkin oleh manusia, jika terjadi akan membawa pukulan dan pengaruh yang sangat besar bagi ekonomi dunia dan pasar. Peristiwa angsa hitam sangat langka, tidak dapat diprediksi, dan tidak dapat dipertahankan. Kebalikan dari black swan adalah gray rhino. Peristiwa gray rhino memiliki probabilitas kejadian yang tinggi dan pengaruh yang kuat, serta dapat diprediksi dan dipertahankan; dibandingkan dengan peristiwa angsa hitam yang bersifat sporadis, peristiwa badak abu-abu bukanlah peristiwa acak. Angsa hitam dan badak abu-abu adalah generalisasi setelah kejadian. Sebelum kejadian, sulit untuk mendefinisikan keduanya. Namun, apakah itu krisis besar atau risiko kecil, investor harus berhati-hati. Setelah menghadapi peristiwa black swan, investor dapat memulai dengan alokasi aset dan menerapkan strategi investasi yang tepat untuk menghindari krisis.

Disclaimer: Artikel mengenai black swan atau angsa hitam ini hanya untuk edukasi. Anda tidak bisa menggunakan informasi dalam artikel ini sebagai panduan utama dalam trading atau berinvestasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *