Memahami Return Saham untuk Memaksimalkan Investasi
INVESTASI, SAHAM

Memahami Rumus Return Saham untuk Memaksimalkan Investasi

Rumus return saham adalah hal wajib yang harus dikuasai investor sebelum berinvestasi. Rumus return saham sangat penting untuk mengetahui berapa profit seperti capital gain dan dividen yang akan didapatkan. Angka yang didapatkan dari penghitungan tersebut bisa kita gunakan untuk menganalisis performa penanaman modal. Jadi, Anda bisa menentukan mana saham yang potensial untuk berinvestasi. Lalu bagaimana penghitungan rumus return saham? Berikut ulasan lengkap mengenai rumus return saham:

Apa Itu Return Saham?

Return saham adalah adalah perubahan positif atau negatif dalam nilai investasi atau aset dari waktu ke waktu. Pengembalian positif menandakan adanya keuntungan yang telah dihasilkan dari investasi. Sebaliknya, pengembalian negatif menandakan adanya kerugian atas investasi. Return saham juga meliputi dividen dan pembayaran bunga, serta perubahan harga saham. Perubahan harga saham saja disebut sebagai pengembalian nominal.

Return saham (stock return) juga bisa dibilang sebagai tingkat imbal hasil atau profit dari aktivitas investasi saham. Profit dalam investasi saham ini bisa muncul dalam bentuk capital gain atau capital loss. Capital gain terjadi ketika terdapat peningkatan modal karena kenaikan harga saham.

Faktor utama yang harus diperhatikan untuk menentukan return saham yang baik adalah tingkat resikonya, misalnya berinvestasi di saham penny memiliki risiko kehilangan investasi yang tinggi tetapi pada saat yang sama memiliki perubahan untuk mendapatkan return lebih dari 100%.  Hal ini tidak pernah terjadi dengan saham bernilai tinggi yang stabil dengan risiko lebih kecil. Secara umum, untuk mengevaluasi kinerja saham Anda, bandingkan pengembaliannya dengan pengembalian saham lain di industri yang sama dan Anda dapat mengevaluasi pilihan saham Anda sesuai dengan itu.

Misalnya, kita membeli saham ANTM seharga Rp 4000. Kemudian harga saham tersebut meningkat hingga mencapai angka Rp 6000. Maka, return saham investasi yang kita peroleh mencapai Rp 2000 atau sekitar 50%. Persentase itu diperoleh dari selisih harga saat ini dengan harga beli yang kemudian dibagi lagi dengan harga beli. Namun, jika saham ANTM turun dari harga Rp 4000 menjadi Rp 2000, maka return saham tersebut bernilai negatif dan mencapai capital loss.

Return saham juga bisa diukur secara harian. Daily return saham suatu digunakan untuk mengukur kinerja saham sehari-hari, yaitu harga saham pada penutupan hari ini dibandingkan dengan harga saham yang sama pada penutupan kemarin. Return saham harian yang positif berarti apresiasi harga saham pada perbandingan harian.

Jika diukur menggunakan indeks S&p 500, rata-rata return saham tahunan mencapai 10% per tahun selama 10 tahun terakhir ini. Indeks S&P 500 terdiri dari sekitar 500 perusahaan publik terbesar di Amerika dan dianggap sebagai tolok ukur untuk pengembalian tahunan. 

Memahami Rumus Return Saham untuk Memaksimalkan Investasi

Jenis Return Saham

Jika dilihat dari jenisnya, ada dua tipe return saham, yakni return saham ekspektasi dan return saham realisasi. Berikut penjelasannya:

1. Return Saham Realisasi

Return saham realisasi adalah selisih dari harga saham berdasarkan riwayat data perusahaan penghitungan return saham realisasi menggunakan data historis. Jenis return saham ini bisa kita gunakan untuk menentukan hasil perhitungan dan risiko investasi di masa mendatang. Return saham realisasi juga terbagi dalam beberapa jenis, yakni return saham total, return relatif, return kumulatif, dan return penyesuaian. Berikut penjelasan mengenai jenis return realisasi:

Return saham totalReturn saham total adalah persentase kenaikan nilai saham, yang direpresentasikan sebagai nilai saham saat ini selain dividen yang telah dibayarkan dibandingkan dengan nilai asli pembelian saham.
Return saham relatifReturn saham relatif adalah pengembalian yang dicapai aset selama periode waktu tertentu dibandingkan dengan tolok ukur. Pengembalian relatif merupakan perbedaan antara pengembalian tolak ukur dan pengembalian aset. Jenis return ini berguna untuk mengukur kinerja pengelolaan dana.
Return kumulatifReturn kumulatif adalah perubahan total dalam harga investasi selama waktu yang ditentukan — pengembalian agregat, bukan pengembalian tahunan. Menginvestasikan kembali dividen atau keuntungan modal dari suatu investasi juga berefek besar pada pengembalian kumulatif. Return kumulatif dari aset yang tidak memiliki bunga atau dividen dapat dengan mudah dihitung dengan menghitung jumlah untung atau rugi dari harga aslinya. 
Return penyesuaianReturn penyesuaian adalah perhitungan pengembalian saham yang tidak hanya bergantung pada apresiasi modal tetapi juga pada dividen yang diterima pemegang saham. Penyesuaian ini memberi investor evaluasi yang lebih akurat tentang pengembalian sekuritas yang menghasilkan pendapatan selama periode penyimpanan tertentu.

2. Return Saham Ekspektasi

Return saham ekspektasi adalah imbal hasil yang belum terbentuk wujudnya karena masih berbentuk harapan. Penghitungan return saham ekspektasi dilakukan dengan menganalisis ekspektasi masa depan, return historis atau masa lalu, dan return ekspektasi yang telah tersedia. 

Return saham ekspektasi merupakan perkiraan pengembalian rata-rata yang harus dihasilkan oleh investasi atau investasi portofolio selama periode waktu tertentu. Secara umum, aset atau sekuritas berisiko menuntut pengembalian yang diharapkan lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko tambahan. Return saham ekspektasi bisa digunakan untuk menentukan apakah investasi memiliki hasil bersih rata-rata positif atau negatif.

Rumus Return Saham

Menghitung return saham bisa dilakukan dengan menjumlahkan semua dividen yang dihasilkan dari saham dan keuntungan modal saham dikurangi biaya awal investasi dibagi dengan nilai biaya awal untuk investasi, hasil akhir dikalikan dengan 100 untuk diubah menjadi persentase. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghitung total return saham, bergantung pada bentuk persis metrik yang Anda cari. Untuk menghitung total return saham keseluruhan investasi, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Pertama, Anda perlu menentukan berapa keuntungan modal yang dihasilkannya sejak Anda membelinya. Misalnya, jika Anda membayar US$50 untuk sebuah saham dan sekarang diperdagangkan seharga US$60, keuntungan modal Anda adalah US$10 per saham.
  • Kemudian, Anda perlu menjumlahkan dividen dan distribusi lain yang telah dibayarkan investasi selama seluruh periode kepemilikan Anda. Menambahkan angka ini ke keuntungan modal Anda untuk mengidentifikasi total pengembalian investasi.
  • Ketiga, untuk menyatakan pengembalian total sebagai persentase, yang umumnya lebih bermanfaat, cukup ambil jumlah uang dari pengembalian total yang Anda hitung, bagi dengan harga yang Anda bayarkan untuk investasi, dan kalikan hasilnya dengan 100.
  • Terakhir, untuk menyetahunkan pengembalian total, Anda memerlukan matematika yang sedikit lebih rumit. Ambil persentase pengembalian total yang Anda temukan pada langkah sebelumnya (ditulis sebagai desimal) dan tambahkan 1. Kemudian, tingkatkan hasilnya menjadi 1 dibagi dengan jumlah tahun Anda memegang investasi tersebut. Terakhir, kurangi 1.

Secara praktis, rumus menghitung return saham lengkap bisa disimpulkan sebagai berikut:

(P1 -P0 + D) : P0

Keterangan: 

P1 = Harga saham akhir

P2 = Harga saham awal

D   = Dividen

Contoh Kasus Penghitungan Return Saham Total

Asumsikan bahwa seseorang awalnya membayar US$1000 untuk saham tertentu yang telah membayar dividen sebesar US$20 dan harga akhirnya adalah US$1020. Pengembalian totalnya adalah US$40 yang sama dengan US$1020 dikurangi US$1000, lalu ditambah US$20.

Dari kasus tersebut, harga asli saham yang dibeli adalah US$1000 dan harga akhir adalah US$1020. Saham tersebut mengalami kenaikan sebesar US$20. Kenaikan harga sebesar US$20 kemudian dapat ditambahkan ke dividen sebesar US$20 yang akan sama dengan pengembalian total sebesar US$40. Hasil penghitungan tersebut kemudian dapat dibagi dengan harga asli US$1000 yang sama dengan persentase pengembalian 4%.

Total return saham juga dapat dihitung dengan menambahkan hasil dividen ke hasil keuntungan modal. Hasil keuntungan modal kadang-kadang dapat ditampilkan sebagai persentase perubahan harga saham. Formula alternatif ini diperoleh dengan memisahkan apresiasi saham dan dividen menjadi capital gains yield dan dividend yield. Secara rinci, berikut rumus return saham lainnya:

Dividend yield + Capital Gains Yield

Faktor yang Mempengaruhi Nilai Return Saham

Nilai return saham memang bisa berubah-ubah. Berikut faktor yang mempengaruhi nilai return saham:

Faktor makroFaktor mikro
Faktor makro terdiri dari faktor ekonomi dan non ekonomi. Faktor makroekonomi yang mempengaruhi nilai return saham bisa berupa inflasi, kurs valuta asing, suku bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan sejenisnya. Sedangkan faktor makro non ekonomi bisa berupa peristiwa politik dan kondisi alam.Faktor mikro adalah kondisi yang memicu terjadinya permasalahan dalam suatu perusahaan. Faktor tersebut bisa berupa informasi atau data keuangan dan non keuangan, informasi teknikal dan fundamental.

Tolak Ukur Menghitung Return Saham

Dalam menghitung return saham, ada beberapa tolak ukur yang harus diperhatikan. Berikut toal ukur dalam penghitungan return saham:

1. Penghitungan Hasil Dividen

Hasil dividen yang baik adalah indikator kesehatan keuangan perusahaan, terutama bagi investor yang ingin mendapatkan penghasilan rutin. Hal ini juga merupakan indikator penting tentang kinerja suatu saham di masa depan, meski tidak selalu dapat diandalkan. Langkah pertama untuk menghitung hasil dividen adalah menentukan jumlah dividen tahunan yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang sahamnya. Ini biasanya tercantum dalam laporan tahunan perusahaan.

Menghitung hasil dividen cukup sederhana. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengalikan dividen triwulanan terakhir dengan empat. Anda juga dapat menggunakan dividen bulanan perusahaan. Namun ketahuilah bahwa dividen terbaru bukanlah ukuran hasil dividen yang dapat diandalkan.

Hasil dividen dapat berfluktuasi, dan tidak semua perusahaan bahkan membayar dividen triwulanan. Jika Anda mencari indikator potensi perusahaan, pertimbangkan untuk membandingkan dividen per saham (DPS) terbaru dan dividen empat kuartal terakhir. Anda juga dapat melihat indikator lain dari keseluruhan kinerja perusahaan, seperti nilai perusahaan dan laba bersihnya.

2. Earning Per Share 

Saat menghitung total return saham, Anda perlu menentukan Earning Per Share (EPS). EPS adalah ukuran keuangan utama yang harus dipenuhi perusahaan agar tetap menghasilkan keuntungan. Ini dapat digunakan untuk membandingkan kinerja berbagai perusahaan.

Nilai EPS yang tinggi bagus untuk perusahaan yang menginvestasikan kembali atau membayar dividen. Namun jika perusahaan tidak memenuhi ekspektasi EPS, itu bisa menjadi tanda dilusi.

Untuk menghitung EPS, Anda perlu mengetahui jumlah total saham biasa yang beredar dan jumlah laba bersih yang dihasilkan. Anda dapat melakukan ini dengan melihat laporan laba rugi dan neraca.

EPS dapat dihitung dari jumlah dividen preferen yang dibayarkan dan jumlah rata-rata saham yang beredar. Anda dapat menemukan informasi ini di situs web keuangan perusahaan, tetapi angka ini tidak selalu dapat diandalkan.

Formula EPS memiliki banyak variasi, tergantung pada struktur modal perusahaan. Beberapa variasi termasuk menggunakan rata-rata tertimbang dari saham biasa. Lainnya menggunakan akhir periode saham biasa yang beredar. Formula EPS sederhana membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata saham biasa yang beredar.

3. Price to Earning Ratio (P/E)

Rasio harga terhadap pendapatan (P/E) adalah rasio keuangan yang mengukur hubungan antara harga saham perusahaan dan pendapatan per sahamnya. Ini adalah salah satu rasio penilaian yang paling banyak digunakan. Rasio P/E tidak selalu merupakan indikator terbaik dari potensi saham. Beberapa saham mungkin undervalued karena periode bisnis siklis atau keuntungan satu kali. Tergantung pada industrinya, rasio PE rata-rata dapat sangat bervariasi.

Perusahaan dalam industri yang sudah matang biasanya lebih cenderung memiliki rasio P/E yang rendah. Di sisi lain, perusahaan yang lebih muda cenderung memiliki rasio yang lebih tinggi. Rasio P/E yang tinggi menunjukkan bahwa investor memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap pendapatan di masa depan. Ini umumnya merupakan hal yang baik bagi perusahaan. Menggunakan rasio ini dapat membantu Anda membuat keputusan investasi yang cerdas.

Rasio P/E yang lebih rendah menunjukkan investor kurang percaya pada potensi pertumbuhan perusahaan. Rasio PE yang rendah juga dapat mengindikasikan bahwa keuangan perusahaan lemah atau belum mencapai potensi maksimalnya. Investor dapat menggunakan rasio harga-ke-pendapatan untuk melakukan investasi cerdas, tetapi bisa menyesatkan ketika ekonomi sedang buruk.

BACA JUGA: Mengenal Rumus PBV Serta Contoh Penerapan PBV

4. Cost of Equity

Cost of Equity atau biaya ekuitas adalah ukuran pengembalian yang diharapkan atas investasi yang didanai ekuitas. Ini adalah istilah keuangan yang sering digunakan sebagai ambang batas untuk berinvestasi. Perusahaan menggunakan biaya ekuitas untuk menentukan apakah suatu proyek layak dilakukan atau tidak. 

Biaya ekuitas dihitung menggunakan model penetapan harga aset modal. CAPM menghitung nilai investasi dengan memeriksa risiko yang terkait dengan investasi tersebut dan nilai waktu dari uang. Ini adalah rumus kompleks yang melibatkan banyak faktor berbeda, jadi penting untuk berkonsultasi dengan pakar keuangan sebelum menghitung biaya ekuitas.

Cara lain untuk menghitung biaya ekuitas adalah dengan menggunakan model kapitalisasi dividen. Formula ini mengalikan harga saham perusahaan saat ini dengan dividen per sahamnya. Kemudian Anda perlu menghitung tingkat pertumbuhan dividen. Jika dividen per saham perusahaan diharapkan meningkat sebesar 8% pada tahun tertentu, totalnya kemudian dibagi dengan harga saham saat ini untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan.

5. Return on Equity

Return on Equity (ROE) adalah salah satu rasio keuangan yang diperhatikan investor. Ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan ekuitas pemegang sahamnya. Jika rasionya tinggi, berarti perusahaan menggunakan modal secara efektif. Untuk menghitung laba atas ekuitas, Anda harus mengetahui jumlah laba bersih yang dimiliki perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Angka ini biasanya ditunjukkan pada laporan laba rugi.

Itu juga dapat ditemukan di neraca. Neraca akan menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan. ROE yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan di masa depan. ROE yang rendah mengimplikasikan perusahaan kurang efisien dalam menghasilkan laba. Investor biasanya memilih membeli saham dari perusahaan dengan ROE tinggi agar mendapatkan profit maksimal. 

Anda dapat menghitung laba atas ekuitas dengan membagi jumlah laba bersih dengan rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio ini biasanya dinyatakan dalam persentase. Return on Equity dapat digunakan untuk membandingkan profitabilitas antara perusahaan dengan tingkat utang yang berbeda. Ini juga bisa menjadi alat yang berguna untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan di industri yang sama.

Indikator untuk Menganalisis Return Saham

Ada beberapa indikator dalam platform trading yang bisa Anda gunakan untuk mengukur return saham. Berikut indikator tersebut:

  1. Relative Strength Index

Indikator relative strength index atau RSI bisa kita gunakan untuk mengukur volatilitas harga saham. RSI sangat berguna untuk mengevaluasi pergerakan harga saham, apakah sedang berada dalam posisi jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold). Dengan RSI, Anda juga bisa mengukur kekuatan trend saham.

  1. MACD

Indikator berikutnya yang bisa membantu kita mengevaluasi return saham adalah MACD (Moving Average Convergence Divergence). Indikator MACD bisa kita gunakan dalam analisis teknikal untuk mengetahui trend harga suatu aset. Indikator ini bekerja dengan menghubungkan dua moving average. Moving average adalah rata-rata harga yang digambarkan melalui sebuah garis trend.

  1. Stochastic

Indikator stochastic berfungsi sebagai petunjuk adanya sinyal jual dan beli yang divisualisasikan lewat perpotongan dua garis. Indikator ini juga bisa digunakan sebagai petunjuk perdagangan penutupan terakhir dengan mengkalkulasi selisih harga terendah dan tertinggi selama periode waktu tertentu.

Trading Saham Aman Bersama Mitrade

Selain mengetahui bagaimana cara menghitung return saham, Anda juga perlu memastikan broker pilihan tempat Anda berinvestasi aman. Salah satu ciri broker yang aman adalah memiliki legalitas yang sah seperti Mitrade. Dipercaya oleh trader seluruh dunia, Mitrade telah memegang legalitas dari Investments Commission (ASIC) dan Cayman islands monetary authority (CIMA). Mitrade juga bekerjasama dengan bank segregated dalam penyimpanan uang klien agar keamanan lebih terjamin.

Platform trading Mitrade yang mudah digunakan akan membuat klien bisa bertransaksi nyaman di pasar modal. Ratusan indikator juga tersedia untuk membantu trader dalam mengambil keputusan trading. Deposit Mitrade hanya US$ 50. Anda bisa memanfaatkan leverage yang mencapai 1000x agar tidak mengeluarkan modal besar saat bertransaksi.

Buka akun di Mitrade sangat praktis karena bisa dilakukan secara online dan tidak terbatas waktu. Hanya bermodal akses internet dan gadget, Anda bisa melakukan registrasi. Selain saham, Anda juga bisa berinvestasi indeks, crypto, forex, dan komoditas bersama Mitrade. Mitrade adalah pilihan broker aman untuk trading lebih mudah dan menyenangkan.

Kesimpulan

Return saham adalah indikator yang bisa digunakan untuk membandingkan kinerja beberapa investasi dari waktu ke waktu. Return saham (stock return) juga bisa dibilang sebagai tingkat imbal hasil atau profit dari aktivitas investasi saham. Profit dalam investasi saham ini bisa muncul dalam bentuk capital gain atau capital loss. Capital gain terjadi ketika terdapat peningkatan modal karena kenaikan harga saham. Faktor utama yang harus diperhatikan untuk menentukan return saham yang baik adalah tingkat resikonya. Jika dilihat dari jenisnya, ada dua tipe return saham, yakni return saham ekspektasi dan return saham realisasi. Return saham realisasi adalah selisih dari harga saham berdasarkan riwayat data perusahaan penghitungan return saham realisasi menggunakan data historis. Return saham ekspektasi adalah imbal hasil yang belum ada wujudnya karena masih berbentuk ekspektasi, dan return ini belum tentu terwujud.

Disclaimer: Penulisan return saham bersumber dari berbagai referensi yang akurat dan relevan. Penulisan dilakukan hanya untuk kepentingan edukasi dan tidak bisa mempengaruhi keputusan Anda dalam berinvestasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *