ARB Adalah - Memahami ARB dan ARA dalam Investasi Saham
INVESTASI, FOREX, SAHAM

ARB Adalah – Memahami ARB dan ARA dalam Investasi Saham

ARB adalah hal yang banyak ditakutkan investor saham. Saat harga saham menyentuh ARB, banyak investor memilih untuk menjual saham yang dimilikinya. Disisi lain, adanya ARB juga bisa meningkatkan potensi saham untuk melesat ke ARA. Sebenarnya, apa itu ARB dan ARA dalam investasi saham? Berikut penjelasan lengkap mengenai ARB:

Apa Itu ARB?

ARB adalah singkatan dari auto reject bawah, yang menunjukan kondisi di mana harga saham turun secara signifikan. Penurunan harga saham dianggap mencapai kondisi ARB jika melebihi batas ketentuan dari Bursa Efek Indonesia. Seperti yang kita tahu, harga saham cenderung berfluktuasi alias naik turun tanpa bisa diprediksi. 

Bisa saja di suatu hari harga saham meningkat tajam namun tiba-tiba turun secara signifikan. Karena fluktuasi saham yang tidak bisa diprediksi ini, maka Bursa Efek Indonesia menerapkan mekanisme auto reject, baik itu auto reject atas atau auto reject bawah. Dengan begitu, harga saham bisa tetap terkendali dan tidak bisa berfluktuasi tinggi.

Auto reject atas (ARA) adalah kondisi saat harga saham naik secara signifikan hingga melebihi batas ketentuan Bursa Efek Indonesia. Jika harga saham mengalami peningkatan melebihi batas tersebut, maka hal tersebut sudah masuk kondisi ARA. Saham yang telah mencapai kondisi ARA menunjukan tanda tertentu sehingga trader atau investor sangat mudah mengidentifikasinya.

Tanda mudah mengetahui saham berada dalam kondisi ARA bisa Anda lihat di kolom jual (offering) yang tidak menampilkan adanya antrian order. Selain itu, investor juga bisa melakukan perhitungan khusus untuk mengidentifikasi kondisi ARA pada saham. Misalnya, jika sebuah saham ditutup pada harga Rp 4000 dan batasan ARA harga saham tersebut mencapai 25%, maka harga saham tersebut bisa mengalami kenaikan maksimal ARA mencapai Rp 5000.

Sementara itu, ARB atau auto reject bawah terjadi ketika harga suatu saham menurun bertahap dan signifikan dalam periode waktu tertentu.Pihak Bursa Efek Indonesia telah menetapkan batasan ARB suatu saham. Jika suatu saham mengalami penurunan signifikan, maka saham tersebut bisa masuk kategori ARB.

Salah satu tanda suatu saham mencapai ARB adalah tidak terdapat indikator order di bagian antrian kolom beli pada saham. Penurunan harga yang terjadi secara signifikan akan mempengaruhi nilai beli dari saham tersebut. Saham yang mencapai kondisi ARB juga bisa dihitung menggunakan cara khusus. Misalnya, sebuah saham ditutup dengan harga RP 500 dengan batasan ARB mencapai 7%. Jika itu terjadi, maka harga saham tersebut akan mengalami kenaikan  ARB hingga Rp 4650.

ARB Adalah - Memahami ARB dan ARA dalam Investasi Saham

Menetapkan Harga Batasan ARA dan ARB

Penentuan harga ARA dan ARB ditetapkan berbagai faktor. Berikut berbagai faktor yang menentukan harga ARA dan ARB:

  • Penentuan batasan harga ARA dan ARB disesuaikan dengan harga terakhir pada penutupan yang berlaku di hari sebelumnya untuk saham yang sudah diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia.
  • Harga teoritis dari hasil tindakan korporasi berlaku untuk emiten yang melakukan aksi korporasi.
  • Harga perdana yang berlaku emiten yang pertama kali dibuka umum dan bisa diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia.
  • Nilai pasar ditetapkan sesuai keputusan yang dibuat oleh penilai usaha. Hal ini sudah diatur dalam Aturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.04/2020 yang membahas tentang penilaian dan penyajian laporan penilaian bisnis di pasar modal.
Menetapkan harga batasan ARA dan ARB

Batasan Auto Rejection yang Ditetapkan Bursa Efek Indonesia

Jika dilihat dari laman Bursa Efek Indonesia, persentase batasan auto rejection yang saat ini berlaku saat ini sebagai berikut:

  • Untuk harga saham Rp 50 hingga Rp 200, batas naik dan turun dalam sehari mencapai 35%.
  • Untuk harga saham Rp 200 hingga Rp 500, batas naik dan turun saham dalam sehari sekitar 25%.
  • Untuk harga saham yang berada di atas Rp 5000, batas naik dan turun dalam sehari sekitar 20%.
  • Saham yang memiliki harga Rp 5- hingga Rp 200, batasan ARA dan ARB berada di angka 35%.
  • Saham yang memiliki harga lebih dari Rp 200 hingga Rp 5000, batasan ARA dan ARB mencapai 25%.
  • Saham dengan harga lebih dari Rp 5000, batasan ARA dan ARB 20%.

Penentuan ARA dan ARB tersebut bertujuan untuk melindungi investor dari fluktuasi harga yang ekstrem.Dengan adanya batasan ARA dan ARB, investor yang terlanjur membeli saham tidak akan mengalami penurunan nilai investasi yang masif. 

Manfaat Penentuan ARA dan ARB dalam Investasi Saham

Batasan ARA dan ARB diberlakukan untuk mengontrol suatu saham agar tidak mengalami perubahan harga yang terlalu ekstrim. Dengan begitu, harga saham masih bisa bergerak dalam batas yang normal. Secara rinci, berikut manfaat penetapan ARA dan ARB:

Manfaat bagi investorBagi investor, penentuan ARA dan ARB akan memberikan peluang yang baik untuk investor atau trader agar bisa memperoleh keuntungan lebih. Jika Anda memiliki kemampuan analisa dan strategi investasi yang matang, penentuan ARA dan ARB akan memberikan jaminan bahwa harga saham masih dalam tarif normal. Jadi, harga saham akan lebih terkontrol dan investor tidak akan mengalami kerugian besar.
Manfaat untuk emitenAdanya penentuan ARA dan ARB juga memberikan jaminan tersendiri bagi emiten. Ketentuan auto rejection akan melindungi saham emiten agar tidak anjlok dalam harga yang terlalu rendah. Jika harga saham suatu emiten anjlok tanpa batasan, maka emiten beresiko rugi besar.

Cara Menjual Saham saat ARB

Ketika suatu saham berada dalam kondisi ARB, biasanya Bursa Efek Indonesia akan membatasi transaksi jual beli saham tersebut. Karena itu, Anda tidak bisa melakukan transaksi saat saham sedang ARB.

Suatu saham bisa mengalami ARB ketika terjadi aksi jual yang masih namun permintaan saham tersebut kosong. Saat terjadi ARB, biasanya bagian order book di kolom BID pada saham tersebut akan kosong. Namun pada bagian Ask atau Offer akan terlihat penuh meski tidak ada transaksi yang tereksekusi karena tidak ada bid yang sesuai. Jika Anda ingin menjual saham saat ARB, Anda bisa mengikuti tips berikut:

1. Banting Harga

Saham yang mengalami ARB masih bisa diperdagangkan di pasar. Namun, transaksi tidak bisa dilakukan di platform trading biasa. Untuk menjualnya, kita perlu menghubungi broker melalui telepon atau email untuk menawarkan saham tersebut. Harga saham yang ditawarkan juga harus lebih murah dari order book yang ada di pasar reguler. Anda bisa melakukan penjualan saham ARB jika dirasa saham tersebut tidak memiliki masa depan lagi, Jadi, kita memilih cut loss daripada seluruh modal habis.

2. Tunggu Hari Berikutnya

Terhentinya transaksi saham ARB biasanya hanya berlangsung selama satu hati. Jadi, kita bisa menjualnya pada hari berikutnya. Namun, bisa saja saham kembali berada di kondisi ARB. Karena itu, kita harus siap melakukan order jual sejak awal pembukaan pasar. Skenario ini memang membuat harga saham jatuh lebih rendah namun tetap berpotensi tinggi daripada menjualnya di pasar negosiasi.

3. Tunggu Pergolakan Pasar Berakhir

Fluktuasi besar harga saham biasanya berlangsung dalam beberapa hari. Jika Anda ingin menghindari panic selling, Anda bisa menunggu harga berikutnya hingga pergolakan pasar mereda. Saham yang memiliki fundamental baik biasanya mengalami ARB hanya sementara. Namun, cara ini kurang cocok untuk saham gorengan.

BACA JUGA: Layakkah Berinvestasi Saham Antam ? Cermati Prospek Saham Antam 2023 !

Penyebab Saham Mengalami ARB

Suatu saham bisa mengalami ARB karena hal berikut:

Penolakan transaksi jual dan beliHal utama yang bisa memicu terjadinya ARB pada suatu saham adanya munculnya penolakan terhadap transaksi jual beli yang tercatat melewati batas rentang harga saham.
Penawaran harga melampaui batasARB suatu saham bisa terjadi karena penawaran penjualan saham yang harganya melampaui batas bawah yang sudah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. ARB akan terjadi jika penawaran harga jual kurang dari 7 persen dari harga yang sudah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia.
Keputusan Sembrono investorInvestor atau trader yang melakukan hal sembrono juga bisa membuat harga saham mengalami ARB. Saat pandemi Covid-1, misalnya, harga saham relatif turun. Hal ini mengakibatkan rasa panik yang membuat para investor melakukan penjualan masif dengan harga terlalu rendah.
Transaksi menggunakan trading limitTrading limit adalah pinjaman dari broker untuk klien yang membeli saham. Ketika banyak investor menggunakan trading limit tanpa strategi, maka mereka bisa saja melakukan pembelian secara masing namun dana di RDN terbatas. Nah, trading limit ini harus dikembalikan ke broker. Jika investor tidak bisa mengembalikannya. maka broker terpaksa melakukan forced sell yang berpengaruh besar pada keseluruhan harga saham.

Apakah Saham ARB Layak Beli?

Saham yang sedang ARB sebenarnya sangat menarik untuk dibeli karena harganya yang murah. Namun, risiko membeli saham ARB sangat besar. Agar risiko rugi kecil, Anda bisa mencoba cara trader scalper dan menggunakan skema asimetris. 

Jadi, kamu bisa segera melakukan penjualan kembali ketika harga saham berfluktuasi tinggi dan melakukan pembelian dengan skema asimetris. Misalnya, kamu telah melakukan pembelian saham ARB dengan harga bawah. Setelah itu, kamu harus membuka posisi jual di harga penutupan atau closing pada hari sebelumnya.

Kenaikan harga closing ARB biasanya berada di angka 7 persen. Jadi, persentase tersebut akan menjadi profit Anda meski kondisi saham sedang dalam posisi bearish. Jangan terlalu lama hold saham yang sedang ARB karena bisa saja saham tersebut delisting. Akibatnya, seluruh modal yang Anda keluarkan akan habis percuma.

Tips Bertransaksi Saham ARB

Bertransaksi pada saham ARB harus menggunakan kehati-hatian tinggi. Jika Anda ingin bertransaksi saham ARB, Anda bisa menggunakan tips berikut:

1. Amati Harga Tawar

Jika ingin bertransaksi pada saham ARB, Anda harus mengecek fluktuasi harga saham tersebut untuk menghindari risiko yang lebih besar. meski saham ARB tampak menjanjikan karena harganya murah, namun bisa saja harga saham terus turun. Jadi, Anda bisa mengecek harga di pasar dan indikator lain untuk mengetahui seberapa besar keuntungan investasi pada saham tersebut.

2. Lihat Harga Wajar Saham

Anda juga harus mengecek berapa harga wajar saham tersebut. Anda bisa melakukan perbandingan dari harga saat ini dengan harga wajar saham atau harga saat IPO. Jika harga turun jauh dari harga awal, maka Anda perlu berpikir ulang untuk membelinya.

3. Lihat Prospek Masa Depan

Prospek masa depan juga harus Anda perhatikan jika ingin membeli saham ARB. Pastikan saham tersebut memiliki fundamental yang bagus. Saham dengan fundamental bagus biasanya mengalami ARB hanya sementara dna akan bangkit lagi di kemudian hari.

4. Lihat Market Cap Emiten

Market cap adalah indikator fundamental yang harus Anda lihat saat membeli suatu saham, Semakin besar market cap, maka semakin kokoh emiten tersebut. Jadi. harga saham juga relatif stabil dan kuat.

5. Perhatikan Laporan Keuangan

Anda juga perlu melihat laporan keuangan jika ingin membeli saham ARB. Dengan menganalisis laporan keuangan, Anda juga bisa melihat track record emiten tersebut. Laporan keuangan juga menunjukan cash flow dan dividen emiten tersebut, yang bisa dijadikan sebagai gambaran kinerja saham kedepannya.

Membeli Saham Melalui Broker Terpercaya Mitrade

Investasi saham juga harus dilakukan melalui broker terpercaya, salah satunya Mitrade. Sebagai broker bereputasi global, banyak penghargaan dan pengakuan internasional yang diraih Mitrade. Broker ini juga sudah mendapatkan legalitas kuat dari lembaga keuangan dunia, yakni Investments Commission (ASIC) dan Cayman Islands Monetary Authority (CIMA). Uang klien juga disimpan melalui perantara bank segregated untuk menjamin keamanan dan memastikannya agar tidak terpakai untuk operasional perusahaan.

Selain saham, Anda juga bisa berinvestasi forex, crypto, indeks, dan komoditas dengan platform trading yang user friendly dan intuitif milik Mitrade. Platform trading juga dilengkapi dengan ratusan indikator yang memudahkan Anda dalam menganalisis pergerakan instrumen keuangan sebelum pengambilan keputusan.

Proses buka akun Mitrade bisa dilakukan hanya hitungan menit. Anda juga bisa membuka akun dari mana saja. Hanya perlu modal gadget dan akses internet, Anda sudah bisa berinvestasi bersama Mitrade. Modal investasi dan trading di Mtirade bisa dimulai dari US$ 50 dan tersedia juga leverage 1000x bagi Anda yang ingin meminimalisir modal transaksi. Mitrade adalah solusi praktis, aman, dan terpercaya bagi investor dan trader yang ingin mencoba peruntungan di pasar modal.

Kesimpulan

ARB adalah singkatan dari auto reject bawah, yang menunjukan kondisi di mana harga saham turun secara signifikan. Penurunan harga saham dianggap mencapai kondisi ARB jika melebihi batas ketentuan dari Bursa Efek Indonesia. Seperti yang kita tahu, harga saham cenderung berfluktuasi alias naik turun tanpa bisa diprediksi. Bisa saja di suatu hari harga saham meningkat tajam namun tiba-tiba turun secara signifikan. Karena fluktuasi saham yang tidak bisa diprediksi ini, maka Bursa Efek Indonesia menerapkan mekanisme auto reject, baik itu auto reject atas atau auto reject bawah. Dengan begitu, harga saham bisa tetap terkendali dan tidak bisa berfluktuasi tinggi. ARB bisa terjadi karena adanya penjualan yang masif namun tidak ada aksi beli. Saham yang sedang ARB sebenarnya sangat menarik untuk dibeli karena harganya yang murah. Namun, risiko membeli saham ARB sangat besar. Agar risiko rugi kecil, Anda bisa mencoba cara trader scalper dan menggunakan skema asimetris. Jadi, kamu bisa segera melakukan penjualan kembali ketika harga saham berfluktuasi tinggi dan melakukan pembelian dengan skema asimetris. Misalnya, kamu telah melakukan pembelian saham ARB dengan harga bawah. Setelah itu, kamu harus membuka posisi jual di harga penutupan atau closing pada hari sebelumnya.

Disclaimer: Artikel mengenai saham ARB ini ditulis untuk edukasi calon investor atau trader. Namun, isis artikel bukan untuk mempengaruhi keputusan Anda dalam berinvestasi atau trading. Sesuaikan investasi Anda dengan modal dan profil risiko yang dimiliki agar tidak mengalami kerugian besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *