Memahami Indikator TBST untuk Membaca Pergerakan Candle, Trader Harus Tahu
INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL, FOREX, INVESTASI

Memahami Indikator TBST untuk Membaca Pergerakan Candle, Trader Harus Tahu

Indikator TBST mungkin jarang digunakan trader. Padahal, indikator ini akan sangat berguna untuk membantu membaca pergerakan candlestick. Dengan bantuan indikator TBST, trader akan lebih mudah memprediksi pergerakan harga aset. Jadi, peluang profit pun jauh lebih besar. Lalu apa itu indikator TBST? Bagaimana cara menggunakan indikator TBST untuk raih untuk dalam trading? Berikut penjelasan lengkap mengenai indikator TBST dan bagaimana trader harus menggunakannya:

Apa Itu Indikator TBST?

Indikator TBST adalah sebuah alat untuk analisis teknikal yang biasa digunakan trader saat menerapkan strategi Teknik Bill Williams Trading Chaos. Indikator ini sangat membantu trader dalam mengidentifikasi kemunculan atau pergerakan trader sehingga memudahkan trader dalam menentukan posisi entry saat trading. Dengan bantuan indikator TBST, trader juga bisa memanfaatkan volatilitas pasar sebaik mungkin.

Indikator TBST dikembangkan oleh seorang trader profesional bernama Oma Ally. TBST sendiri merupakan singkatan dari “Tunggu, Buy, Sell, atau Take Action”. Konsep trading dengan TBST adalah mencari level support dan resistance dalam pergerakan harga agar trader bisa menentukan posisi buy atau sell. Jadi, penggunaan indikator TBST lebih mengutamakan price action daripada alat analisis teknikal lainnya.

Sebagai trader, Anda juga bisa memanfaatkan indikator TBSt untuk mendeteksi pergerakan candle dalam setiap time frame. Nantinya, indikator TBST akan menghitung pergerakan candle dalam satuan poin. Jika Anda ingin mengetahui berapa poin yang telah terkumpul dalam satu candlestick, maka Anda bisa menggunakan indikator ini untuk menemukan jawabannya.

Indikator TBST juga bisa Anda gunakan untuk mengetahui waktu terbentuknya candlestick. Saat Anda mengetahui waktu terbentuknya candle, Anda akan bisa mengidentifikasi momen perilisan kabar atau berita yang tepat tanpa terpaut pada jam server. Dengan begitu, Anda bisa mengidentifikasi momen terbaik untuk memasuki pasar.

Dalam indikator tersebut, akan terdapat warna yang menunjukan level poin yang sudah didapatkan. Warna tersebut bisa digunakan untuk mendeteksi berapa poin yang sudah dihasilkan oleh sebuah candle. Semakin banyak poin yang dikumpulkan, akan semakin banyak warna yang dihasilkan sehingga warna tersebut akan terlihat mencolok. Candle yang sudah menghasilkan poin terbanyak akan berubah menjadi kuning.

Namun, kelemahan indikator ini tidak bisa menampilkan jumlah informasi mengenai total pips dalam satu candle. Indikator TBST hanya berfokus pada penerapan poin yang terlihat, sehingga bekas pergerakan yang terlewati tidak bisa terlihat. Misalnya yang terjadi pada candle doji, pada candle tersebut seringkali terdapat pergolakan ke atas atau ke bawah sebelum harga kembali ke tengah candle. Oleh karena itu, indikator tidak akan bisa mendeteksi harga yang sudah dilewati.

Komponen Indikator TBST

Jika membahas indikator TBST, sebenarnya indikator ini bukanlah indikator tunggal. Indikator ini terdiri dari beberapa komponen yang bisa digunakan untuk mengukur price action. Secara rinci, berikut komponen dalam indikator TBST:

1. Garis Support dan Resistance

Support dan resistance adalah titik atau level pada grafik harga yang membatasi rentang pergerakan pasar. Level support level terendah saat harga turun dan memantul kembali, sedangkan level resistance adalah level harga biasanya berhenti naik dan turun kembali.

2. Trendline

Trendline atau garis trend adalah garis diagonal yang ditarik melalui bagan untuk menyoroti kisaran harga atau tren. Garis trend adalah alat analisis penting yang memungkinkan trader memprediksi arah saham dan sekuritas keuangan.

3. Fibonacci Retracement dan Fibonacci Extension

Fibonacci retracement adalah beberapa garis horizontal yang menunjukkan di mana kemungkinan retracement harga dapat terjadi. Level retracement Fibonacci menjelaskan beberapa area utama support dan resistance bagi para trader/investor. Sedangkan fibonacci extension adalah level yang digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi target profit potensial dan memperkirakan kelanjutan pergerakan harga setelah pullback atau pembalikan. Level fibonacci ekstension sangat berguna dalam memahami adanya reversal dan kelanjutan harga.

4. Pivot Point

Pivot Points adalah indikator untuk menentukan level harga yang bisa digunakan sebagai patokan dalam menentukan support dan resistance. Pivot point bisa digunakan untuk menentukan keseluruhan tren pasar selama kerangka waktu yang berbeda. Nisa dibilang, pivot point adalah dasar dari indikator yang juga mencakup level support dan resistance, di mana hasil penentuan tersebut bisa diproyeksikan berdasarkan perhitungan pivot point. Semua level ini membantu trader melihat dimana harga bisa mengalami support atau resistance. 

5. Price Action

Price action adalah pergerakan harga suatu aset yang diplot secara periodik. Price action akan membantu trader untuk membuat prediksi tentang arah harga sekuritas atau pasar keuangan di masa depan. Trading dengan price action mengabaikan faktor fundamental yang mempengaruhi pergerakan pasar. Metode ini hanya melihat data historis selama periode waktu tertentu.

Mengenal Strategi Trading TBST 

TBST bukan hanya nama sebuah indikator. TBST juga bisa menjadi strategi dalam trading forex. Jika dilihat dari asal katanya, TBST adalah singkatan dari Teknik Bill Williams Trading Chaos. Strategi ini dikenalkan oleh trader legendaris bernama Bill Williams. Dalam trading forex, TBST memungkinkan trader memanfaatkan volatilitas pasar secara efektif. Jadi, trader bisa memanfaatkan level buy dan sell untuk mendapatkan profit maksimal.

Dalam menerapkan strategi TBST, Anda bisa mengikuti langkah berikut:

  1. Buka posisi buy saat level breakout anterior dan lakukan sell di level yang sama. 
  2. Lakukan buys di level resistance dan lakukan sell di level support.
  3. Lakukan aksi beli di level fibonacci 61,8% dan lakukan sell di level fibonacci yang sama.
  4. Lakukan buy saat level rendah baru terbentuk dan lakukan sell saat level tinggi baru terbentuk.

Jadi, Anda harus mengamati keadaan pasar jika ingin menerapkan strategi trading TBST, lalu gunakan level buy dan sell tersebut untuk menentukan posisi entry dan exit. Strategi TBST bisa Anda aplikasikan untuk semua pasangan mata uang karena strategi ini didasarkan pada level buy dan sell yang berlaku di semua jenis pair. Anda bisa menerapkan strategi TBST saat pasar sedang sangat volatil, karena strategi ini bertumpu pada fluktuasi harga. 

Anda juga bisa menggunakan strategi TBST untuk time frame yang kecil, seperti M30, M15, dan M5. Sayangnya, strategi ini dibuat berdasarkan pergerakan harga forex sehingga tidak disarankan untuk diaplikasikan dalam trading saham. Nantinya, Anda bisa mengukur keberhasilan strategi ini dari rasio risk-reward, rasio win dan loss, serta total profit yang diperoleh.

Cara Menggunakan Indikator TBST di Metatrader

Metatrader adalah platform trading yang paling banyak digunakan trader. Platform trading ini sangat populer karena dikenal user friendly, intuitif, dan memiliki fitur yang lengkap. Jika Anda ingin memasang indikator TBST di Metatrader, ikuti cara ini:

  1. Unduh indikator TBST dan buka platform Metatrader milik Anda. Lalu di bagian toolbar, cari menu “File”, lalu pilih “Open Data Folder”. Kemudian cari file indikator yang sudah Anda download dan copy file tersebut.
  2. Di bagian folder terminal Metaquotes, cari folder bernama “Indicators” kemudian paste file tersebut di folder Indicators.
  3. Tutup jendela folder dan platform metatrader Anda. 
  4. Setelah beberapa saat, buka kembali metatrader. Di menu Navigator, pilih bagian Indicator dan pilih indikator TBST.
  5. Di bagian chart yang ada pada pair dan time frame, klik dan drag TBST Size keatas chart. Lalu identifikasi jumlah poin dan waktu yang dibutuhkan untuk membentuk candle. Size biasanya akan langsung tampil di chart. Setelah kustomisasi pengaturan, Anda bisa langsung menggunakannya untuk trading.

TBST dalam Trade Bank Smart Trader

Beberapa trader juga ada yang memahami TBST sebagai strategi yang dikenal dengan istilah Trade Bank Smart Trade. Dalam hal ini, trading diibaratkan sebagai sebuah bank karena bank memiliki volume transaksi yang besar. Dalam strategi ini, trader tidak perlu menggunakan analisis fundamental. Satu-satunya alat analisis yang digunakan hanyalah candlestick yang ada di grafik. Dalam strategi ini, ada empat komponen penting, yakni TB = Trade Bank, ST = Smart Trade, TK = Trade knowledge, dan HH1 = Hold Hour 1.

Keempat unsur tersebut saling mendukung dan melengkapi, sekaligus saling menyempurnakan. Sistem TBST bisa dibilang sistem yang luar biasa karena saling melengkapi dalam segala aspek. Dalam strategi ini, kita juga harus memahami bentuk market atau pola Chart, volume pasar, karakter pasar, dan detail arah pasar.

Pair mata uang yang tersedia di pasar sangat banyak macamnya. Kita hanya perlu fokus pada satu pair mata uang saja dan jangan ingin menguasai semuanya. Hal itulah yang kita pelajari dalam TBST ini. Kita perlu memahami 1 karakter pair mata uang, misalnya pada pertukaran EUR/USD (EU). Saat candle menunjukan warna merah atau hijau saja, kita bisa melakukan entry pasar. Saat candle berwarna hijau, kita bisa melakukan aksi beli dan berganti melakukan aksi jual saat candle berwarna merah.

Dalam menerapkan strategi TBST ini, terdapat empat jenis candle yang akan Anda temui di pasar, berikut di antaranya:

Candle bankCandle bank merupakan candle besar dengan ukuran diatas 30 pips namun kemunculannya hanya pada jam 14:00, 15:00, 16:00 WIB dan Jam 19:00, 20:00, 21:00 WIB. Jika pasar dalam sideways dan muncul candle bank, kita bisa masuk pasar. 
Wicked candleCandle ini dikenal sebagai candle jahat karena menyerupai bentuk candle baik, bai ukuran dan bentuknya. Namun, tampilan luarnya tidak sama. Candle ini selalu muncul di luar time frame. Wicked Candle biasanya muncul saat market tidak akan sesuai alur trade bank. Candle ini bekerja dengan mengganggu arah market.
Candle repairCandle ini muncul untuk memperbaiki arah pasar. Oleh karena itu, candle ini dikenal sebagai penetral atau penstabil pasar. Lilin yang muncul untuk melawan arah inilah yang disebut candle repair.
Candle propertiesCandle ini dikenal sebagai lilin penting yang sering muncul di kisaran Euro terakhir, yakni di kisaran wilayah 100 ke atas. Biasanya candle ini muncul menutup pergerakan. Setelah candle muncul, EURO akan mencapai loncatan, dan akan menjadi sideway step EURO akan berhenti setelah candle ini muncul, kemunculannya di kisaran antara low dan high terakhir 100-120.

Cara Trading dengan TBST

Dalam penerapan trading TBST, ada tiga waktu yang berlaku, yakni TO = Tokyo open, LO = London open, dan AS = New York open. Periode buka TO atau Tokyo Open sekarang buka pasar (4 jam / 5 pagi) sampai jam 2 siang (siang) EDT. Adapun waktu LO atau London Open adalah pukul 2,3,4 siang (sore). 

Sedangkan untuk US Open adalah pukul 7, 8, 9 PM (malam). Jangka waktu saat Reverse atau break adalah jam 5, 6 sore dan 10 malam sampai jam 3/4 pagi GMT. Iini adalah jam trading pertama, kita menggunakan TF H1 artinya setiap candle berumur 1 jam.

Sideway muncul di TO atau 5,6,7,8,9,10,11,12,13 jam pasar pagi, EDT. Sideway selama TO adalah petunjuk Trade Bank di LO, LO sideway di masa lalu adalah petunjuk Trade Bank US open. Jika tidak ada SW di Tokyo Buka TB di masa depan LO adalah kegagalan dan jika tidak ada maka SW di TB LO di AS akan tetap Gagal. Jika gagal, Anda tidak akan bisa masuk pasar. Saat pasar sedang berada dalam trend yang kuat, Anda bisa bersiap untuk melakukan entry. Namun saat pergerakan pasar melemah, jangan memaksa diri untuk melakukan entry. 

Kelebihan Indikator TBST

Meski jarang digunakan, indikator TBST memiliki beberapa kelebihan, seperti berikut:

Bisa untuk segala kondisiIndikator TBSt maupun strateginya bisa diterapkan di berbagai jenis grafik dan berbagai jenis pair mata uang. Dengan kata lain, indikator ini bersifat versatile. Jadi, apapun jenis pair mata uang yang Anda pilih, Anda tetap bisa memanfaatkan indikator ini untuk meraih profit pasar.
Bisa disetting dengan mudahKustomisasi parameter dalam indikator TBST sangat mudah dilakukan. Jadi, Anda bisa menyesuaikan dengan tujuan dan strategi yang Anda gunakan. Hal utama yang perlu Anda lakukan untuk menggunakan indikator ini hanyalah menganalisis kondisi atau kemana arah pasar bergerak.
Menghemat waktuPenggunaan indikator TBST dan strateginya tidak memakan banyak waktu. Dengan indikator ini, Anda tidak perlu selalu memantau kondisi pasar. Jadi, Anda bisa menggunakan waktu yang dimiliki untuk melakukan hal lain. Sebab, indikator ini bisa berjalan secara otomatis.

Kekurangan Indikator TBST

Tidak ada indikator yang memberikan hasil 100% akurat, termasuk indikator TBST. Indikator TBST juga memiliki sejumlah kekurangan, seperti berikut:

Tidak sesuai untuk trader pemulaUntuk mahir menggunakan indikator TBST dan menerapkan strateginya memerlukan waktu dan pengalaman yang baik. Anda juga perlu mampu memahami kondisi pasar, yang tentunya memerlukan jam terbang lebih dalam menyelami pasar modal.
Profit tidak konsistenMenggunakan indikator TBST dan strateginya tidak bisa memberikan profit yang konsisten. Jadi, Anda tidak bisa mengandalkan indikator ini sepenuhnya. Oleh karena itu, Anda juga disarankan untuk mengaplikasikannya dengan indikator lain.
Tidak bisa untuk trading jangka panjangIndikator ini hanya menggunakan data yang tertera di candle sebagai analisis. Penggunaan indikator TBST dan strateginya sama sekali mengabaikan unsur fundamental. Oleh karena itu, indikator TBST sangat tidak cocok untuk trading jangka panjang. Indikator ini hanya cocok untuk trader scalper atau intraday.

Tips Menggunakan Indikator TBST

Agar bisa menghasilkan profit maksimal dan meminimalisir kerugian, ada strategi khusus yang harus Anda lakukan saat trading menggunakan indikator TBST. Berikut tips menggunakan indikator TBST:

1. Analisis Level Support dan Resistance

Menganalisis level support dan resistance akan membantu Anda menentukan sejauh mana harga akan turun atau naik. Dengan mengidentifikasi level support dan resistance yang tepat, Anda bisa segera menentukan timing untuk memasang aksi jual atau aksi beli. Analisis support dan resistance bisa Anda lakukan dengan bantuan indikator lain, salah satunya fibonacci, atau RSI.

2. Perhatikan Pergerakan Harga

Setelah mengetahui level support dan resistance, Anda perlu memahami kemana arah harga akan bergerak. Jika harga bergerak turun Anda bisa bersiap untuk memasang aksi jual. Sebaliknya, Anda bisa memasang aksi beli saat harga bergerak naik. Untuk memastikan kemana harga bergerak, Anda juga bisa menggunakan indikator lain yang termasuk dalam komponen indikator TBST.

3. Tentukan Posisi Buy atau Sell Sesuai Kondisi Pasar

Saat pasar sedang berada dalam trend kuat, Anda bisa melakukan entry pasar. Aksi beli bisa dilakukan saat pasar sedang naik atau bullish. Sedangkan aksi jual bisa dilakukan saat pasar sedang berada dalam kondisi bearish.

4. Terapkan Manajemen Risiko dan Profit

Anda bisa menentukan rasio risiko dan profit dengan batasan 2:4 dan kelipatannya. Manajemen risiko sangat penting untuk menghindari loss besar di pasar. Karena itu, Anda juga perlu memasang stop loss untuk menghindari tekanan emosi saat trading. Sebab, trading yang mengikuti emosi hanya akan menghadirkan kekalahan.

Trading Aman Bersama Broker Mitrade

Penggunaan indikator TBST saja tidak cukup untuk menentukan profit pasar. Anda juga perlu memilih broker aman untuk menghindari penipuan. Salah satu broker teraman yang sudah mendapatkan reputasi internasional dan mendapat legalitas dari lembaga dunia adalah Mitrade. Mitrade diawasi secara ketat oleh Investments Commission (ASIC) dan Cayman Islands Monetary Authority (CIMA). 

Bekerjasama dengan bank segregated, Mitrade pun menjamin keamanan uang nasabah sehingga tidak digunakan dalam operasional perusahaan, Buka akun di Mitrade hanya butuh hitungan waktu dan bisa dilakukan dimanapun Anda berada, asalkan ada akses internet dan gadget. Verifikasi data untuk menghindari penipuan identitas juga bisa dilakukan online, di mana semua data klien sudah dijamin keamanannya.

Untuk memulai trading bersama Mitrade, modal deposit yang diperlukan hanya US$ 50. Tak hanya trading forex, Mitrade menyediakan saham, indeks, komoditas, dan crypto. Platform trading user friendly, intuitif, dan memiliki banyak fitur untuk mempermudah transaksi, salah satunya ratusan indikator teknikal dan 7 jenis chart. Jika tak punya banyak dana untuk menjelajahi pasar, Mitrade juga menyediakan leverage hingga 1000x, loh. Anda juga bisa menguji strategi trading yang akan digunakan dengan akun demo mitrade senilai US$ 50.000.

Kesimpulan

Indikator TBST adalah sebuah alat untuk analisis teknikal yang biasa digunakan trader saat menerapkan strategi Teknik Bill Williams Trading Chaos. Indikator ini sangat membantu trader dalam mengidentifikasi kemunculan atau pergerakan trader sehingga memudahkan trader dalam menentukan posisi entry saat trading. Dengan bantuan indikator TBST, trader juga bisa memanfaatkan volatilitas pasar sebaik mungkin. Indikator TBST dikembangkan oleh seorang trader profesional bernama Oma Ally. Konsep trading dengan TBST adalah mencari level support dan resistance dalam pergerakan harga agar trader bisa menentukan posisi buy atau sell. Jadi, penggunaan indikator TBST lebih mengutamakan price action daripada alat analisis teknikal lainnya. Indikator TBST juga bisa Anda gunakan untuk mengetahui waktu terbentuknya candlestick. Saat Anda mengetahui waktu terbentuknya candle, Anda akan bisa mengidentifikasi momen perilisan kabar atau berita yang tepat tanpa terpaut pada jam server. Dengan begitu, Anda bisa mengidentifikasi momen terbaik untuk memasuki pasar. Dalam indikator tersebut, akan terdapat warna yang menunjukan level poin yang sudah didapatkan. Warna tersebut bisa digunakan untuk mendeteksi berapa poin yang sudah dihasilkan oleh sebuah candle. Semakin banyak poin yang dikumpulkan, akan semakin banyak warna yang dihasilkan sehingga warna tersebut akan terlihat mencolok. Candle yang sudah menghasilkan poin terbanyak akan berubah menjadi kuning.

Disclaimer: Isi artikel ini hanya untuk informasi atau sarana edukasi, bukan untuk mempengaruhi keputusan Anda dalam trading. Jika ingin melakukan trading, sesuaikan dengan modal dan profit risiko Anda, Sebelum melakukan trading, And ajuga disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli atau melakukan uji strategi dengan akun demo broker.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *