pivot point adalah
INVESTASI, FOREX, INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL

Pivot Point Adalah: Definisi, Cara Trading, Hingga Tips Profit

Pivot Point adalah cara trading yang dianggap mampu menghasilkan profit tinggi. Cara trading dengan pivot point juga tergolong mudah karena kita hanya perlu berfokus pada area support dan resistance. Lalu apa itu pivot point dan bagaimana menggunakannya dalam trading? Berikut ulasan lengkap mengenai pivot point dalam trading:

Apa Itu Pivot Point?

Pivot point adalah indikator analisis teknikal yang bisa kita gunakan untuk memprediksi trend pasar secara keseluruhan dalam kerangka waktu yang berbeda-beda. Pivot point juga bisa digunakan untuk menemukan potensi titik-titik balik atau turning point. Pada titik-titik tersebut, harga diprediksi akan berbalik arah dari bullish menjadi bearish atau sebaliknya. Bisa dibilang, cara menggunakan pivot point dalam strategi trading hanya dilakukan dengan memperlakukan level-level pivot tersebut sebagai level pivot dan resistance. 

Perhitungan pivot point juga dihitung dari candle daily di hari sebelumnya. Misalnya, Anda ingin mencari pivot point di hari Rabu, maka Anda bisa menggunakan candle di hari Selasa. Dengan menggunakan pivot point, kesempatan entry bisa diperoleh saat harga berada di salah satu level pivot tersebut, terlepas dari apakah prediksi harga akan melakukan bouncing atau breakout. Cara penggunaan pivot point ini mirip dengan penggunaan fibonacci retracement.. Jadi, Anda yang terbiasa menggunakan perhitungan fibonacci akan lebih mudah melakukan analisis dengan teknik pivot point ini.

Titik utama pivot adalah tingkat harga terpenting untuk hari itu. Pada dasarnya, titik tersebut mewakili keseimbangan antara kekuatan bullish dan bearish. Dengan kata lain, ketika harga berada di atas titik pivot, pasar saham dianggap bullish. Jika harga turun di bawah titik pivot, pasar dianggap bearish.

Sejarah Pivot Point

Pivot point awalnya digunakan oleh floor trader di bursa saham. Mereka menggunakan harga tertinggi, terendah, dan penutupan hari sebelumnya untuk menghitung titik pivot untuk hari perdagangan saat ini. Floor trader adalah anggota bursa yang melakukan proses transaksi melalui lantai bursa untuk akun pribadi.

Floor trader memiliki peran penting dalam komoditas dan pasar saham karena menyediakan likuiditas dan mempersempit bid ask spread (perbedaan harga tertinggi dan terendah yang harus dibayar buyer). Floor trader juga dapat disebut sebagai penyedia likuiditas individu atau pedagang kompetitif terdaftar.

Perhitungan pivot point ini membantu mereka melihat level penting sepanjang hari perdagangan. Pivot point memiliki akurasi yang tergolong tinggi sehingga dianggap sebagai indikator utama bagi para trader. Karena banyak floor trader yang berhasil meraih profit tinggi berkat pivot point, kini teknik analisis ini digunakan oleh banyak trader retail, terutama di pasar saham dan forex. 

Rumus Pivot Point

Untuk menentukan level pivot point, diperlukan perhitungan khusus. Umumnya, perhitungan pivot point terdiri dari beberapa cara seperti berikut:

  1. Perhitungan dasar

Cara dasar menghitung pivot point hanya dilakukan dengan mencari rata-rata dari intraday high dan intraday low, serta harga closing di hari sebelumnya. Misalnya. Anda ingin mencari pivot point untuk hari Rabu, maka Anda harus memperhatikan titik low, high, dan closing pada candle di hari Selasa. Sebelum pasar dibuka pada hari berikutnya, temukan harga tertinggi dan terendah di hari itu, serta penutupan dari hari perdagangan sebelumnya. Lalu hitung rata-rata ketiganya, dan tanda di grafik sebagai titik pivot point. Setelah itu, hitung  support dan resistance. Secara rinci. berikut rumus menghitung pivot point:

Pivot point (P) = (high + Low + close): 3

Jika titik pivot point (P) sudah diketahui, Anda bisa menggunakannya untuk menghitung level support dan resistance dengan rumus seperti berikut:

Resistance 1= ( P x 2) – low

Resistance 2 = P + (High – low)

Support 1 = (P x 2) – High

Support 2 = P – (high – low)

Keterangan :

Harga high, low, dan close yang digunakan dilihat dari candle di hari sebelumnya.

  1. Woodie pivot point

Cara menghitung woodie pivot point cenderung lebih rumit. Untuk menghitung woodie pivot point, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

P = (high + low + 2 close): 4

Setelah itu, gunakan hasil perhitungan untuk menghitung support dan resistance dengan cara berikut:

Resistance 1= (2 x P) – low

Resistance 2 = P + (high – low)

Support 1 = ( 2 x P) – high

Support 2 = P – (R1 – S1)

  1. Camarilla Pivot Point

Menghitung camarilla pivot point sama dengan menghitung pivot point dasar. Anda hanya perlu mencari rata-rata dari harga tertinggi, harga terendah, dan close pada candle sebelumnya. Setelah itu gunakan hasil perhitungan untuk menghitung support dan resistance dengan cara berikut:

Resistance 1 = close + (( high- low) x 1.0833)

Resistance 2 = close + ((high – low) x 1.1666)

Resistance 3 = closes + ((high – low) x 1.2500)

Resistance 4 = close + (( high- low) x 1.5000)

Support 1 = close –  (( high- low) x 1.0833)

Support 2 = close –  ((high – low) x 1.1666)

Support 3 = close – ((high – low) x 1.2500)

support 4 = close –  (( high- low) x 1.5000)

  1. Fibonacci Pivot Point

Cara perhitungan pivot point ini akan menambah akurasi atau ketelitian dalam menentukan level support dan resistance. Perhitungan pivot point dengan konsep ini sama dengan pivot point standar. Hanya saja. penentuan support dan resistance dilakukan dengan mengkombinasikan level-level pada fibonacci. Berikut caranya:

Resistance 1 =  P + ((high – low) x 0,382)

Resistance 2 = P + ((high – low) x 0,618)

Resistance 3 = P + ((high – low) x 1.000)

Support 1 = P – ((high – low) x 0,382)

Support 2 = P – ((high – low) x 0,618)

Support 3 = P –  ((high – low) x 1.000)

pivot point adalah

Perbedaan penghitungan tersebut sebenarnya memiliki cara yang sama ketika digunakan dalam trading. Perbedaan hanya terletak pada keakuratan saat menentukan zona support dan resistance saja.

Cara Kerja Pivot Point

Pivot point bekerja dengan membantu trader untuk menemukan zona support dan resistance pada grafik harga. Jika Anda melihat aksi harga mendekati titik pivot pada grafik, Anda harus memperlakukan situasi tersebut sebagai level perdagangan normal. Ketika harga mulai ragu-ragu saat mencapai level pivot point dan tiba-tiba memantul ke arah yang berlawanan, Anda bisa melakukan transaksi sesuai arah pantulan tersebut. 

Namun, jika aksi harga menembus poros, kemungkinan besar harga akan berlanjut ke arah penembusan. Kondisi ini disebut penembusan titik pivot. Saat harga mendekati titik pivot point, hal itu juga bisa menjadi tanda bahwa harga telah mencapai level support atau resistance. Harga yang bergerak mendekati titik pivot point terkadang bisa melakukan breakout.

Kelebihan Pivot Point

Pivot point menjadi indikator teknikal yang utama karena dinilai memiliki sejumlah kelebihan seperti berikut:

  1. Membantu perencanaan trading

Tidak seperti rata-rata bergerak atau osilator, pivot point memiliki nilai statis dan tetap pada harga yang sama sepanjang hari. Jadi, trader bisa menggunakan level pivot point untuk menyusun perencanaan trading sebelum memasuki pasar di esok harinya. Misalnya, jika harga turun di bawah titik pivot, hal itu menandakan bahwa akan terjadi bearish di awal sesi.Ketika harga berada di atas titik pivot, hal itu menjadi tanda bahwa harga akan naik dan trader bisa melakukan entry buy. Support dan resistance yang didapatkan dari perhitungan pivot point  bisa digunakan sebagai target harga dan menentukan level stop loss.

  1. Membantu menentukan arah trend

Salah satu fungsi utama pivot point adalah membantu trader menentukan arah trend di hari perdagangan berikutnya. Jadi, Anda hanya perlu menghitung rata0rata harga tertinggi, terendah, dan closing berdasarkan candle di hari sebelumnya lalu tandai hasil perhitungan pada chart harga. Titik tersebut nantinya menjadi pusat keseimbangan antara bearish dan bullish. Jika pada keesokan harinya harga bergerak ke atas titik pivot, hal itu adalah tanda bahwa trend bergerak menuju bullish. Sebaliknya, trend akan bergerak menuju bearish jika pergerakan harga di bawah titik pivot. 

  1. Membantu menentukan entry point, stop loss, dan target

Pivot point juga membantu kita untuk menentukan titik entry point sekaligus level stop loss dan target. Ketika Anda sudah melakukan perhitungan pivot point. Anda bisa menggunakannya untuk menghitung support dan resistance yang nantinya Anda gunakan sebagai acuan untuk menentukan target harga sekaligus level stop loss. Sementara itu, untuk memasang entry posisi Anda hanya perlu melihat arah pergerakan harga, apakah harga bergerak di atas atau di bawah titik pivot.

Kekurangan Pivot Point

Pivot point tidak bisa Anda gunakan sebagai acuan trading karena memiliki beberapa kekurangan seperti berikut:

  1. Tidak bisa digunakan untuk trading jangka panjang

Data yang digunakan untuk menghitung pivot point adalah data harian. Jadi, Anda mengambil data pada hari sebelumnya untuk menghitung kemungkinan trend dan entry posisi pada perdagangan hari ini. Karena itu, pivot point tidak bisa Anda gunakan sebagai acuan dalam trading jangka panjang. Teknik analisa teknikal ini hanya cocok untuk trading harian atau intraday.

  1. Tidak ada jaminan profit

Perhitungan pivot point hanya menggunakan teknik perhitungan yang sederhana. Meski bekerja dengan baik untuk beberapa trader, namun tak sedikit pula trader yang merasa tidak cocok dengan perhitungan pivot point. Selain itu, tidak ada jaminan harga akan berhenti, berbalik arah, atau bahkan mencapai level yang dibuat pada grafik. Terkadang, harga juga bisa bergerak bolak-balik melalui suatu level. Seperti semua indikator, pivot point hanya boleh digunakan sebagai bagian dari rencana perdagangan yang lengkap.

  1. Perlu memahami rumus

Menghitung pivot point menggunakan rumus khusus yang memerlukan pemahaman mendalam. Cara perhitungannya memang sederhana, hanya perlu menghitung rata-rata dari harga tertinggi, terendah, dan penutupan pada candle sebelumnya. Namun, dari hasil perhitungan tersebut masih ada rumus lain yang harus Anda pahami untuk menentukan level support dan resistance yang nantinya digunakan sebagai acuan entry posisi, stop loss, atau target harga. Terkadang, beberapa orang merasa kesulitan menghitung atau memahami rumus tersebut.

KelebihanKekurangan
Membantu perencanaan tradingMembantu memprediksi arah trend
Membantu menentukan target harga, entry posisi, dan stop loss
Tidak cocok untuk trading jangka panjangTidak ada jaminan profit
Perlu memahami rumus

Cara Trading dengan Pivot Point

Sebelum melakukan entry posisi dengan pivot point, Anda harus memahami beberapa aturan dasar dalam analisis teknikal menggunakan indikator tersebut. Berikut beberapa hal yang perlu Anda pahami untuk entry posisi dengan pivot point:

  1. Pahami arah trend

Ketika titik pivot point telah dihitung, Anda bisa segera melakukan prediksi arah trend. Jika harga bergerak di bawah titik pivot point, hal itu mendingikasikan bahwa trend akan bergerak turun atau bearish. Namun jika harga bergerak di atas pivot point, hal itu mengindikasikan bahwa trend akan naik atau bullish.

  1. Tentukan titik support dan resistance

Setelah itu, gunakan hasil perhitungan pivot point untuk menentukan stop loss dan target harga. Penentuan support dan resistance bisa dilakukan dengan rumus yang telah dibahas sebelumnya.

  1. Entry saat swing atau breakout

Entry posisi dengan pivot point bisa Anda lakukan saat swing atau breakout. Swing adalah strategi trading yang dilakukan dengan melakukan hold posisi sampai harga bergerak menuju target. Sementara itu, strategi entry dengan breakout dilakukan saat harga menembus level tertinggi atau terendahnya.

Setelah memahami dua aturan umum tersebut, Anda bisa segera melakukan entry posisi 

dengan cara berikut:

Entry buy

Entry buy bisa Anda lakukan saat harga bergerak naik atau bullish. Jadi, pastikan bahwa harga bergerak di atas pivot point. Setelah itu, Anda bisa melakukan entry buy saat swing atau breakout. Jika ingin melakukan entry buys saat swing, tunggu sampai harga swing di daerah support. Lalu letakkan target di resistance dan menentukan level stop loss di bawah support. Jika ingin entry buys saat terjadi breakout, pastikan harga telah bergerak menembus level resistance yang kemudian berubah menjadi level support. Lalu letakan posisi taking profit atau target harga di resistance selanjutnya dan letakan stop loss di bawah support.

Entry sell

Entry sell bisa Anda lakukan saat harga sedang turun atau bearish. Jadi, pastikan pergerakan harga berada di bawah titik pivot point yang sudah Anda hitung. Lalu gunakan hasil perhitungan pivot point tersebut untuk menentukan level support dan resistance. Posisi entry sell juga bisa Anda lakukan saat swing atau breakout. Jika entry sell saat swing, tunggu sampai harga melakukan swing di area resistance. Letakan target profit di daerah support dan meletakan stop loss di atas resistance. Jika entry posisi saat breakout, tunggu sampai harga menembus garis support yang telah menjadi resistance, lalu letakan target profit pada level support selanjutnya, dan letakan stop loss di atas resistance.

Untuk mempermudah pemahaman Anda menggunakan pivot point sebagai acuan entry posisi, Anda bisa perhatikan simulasi entry buy dengan gambar chart di bawah ini:

pivot point adalah

Pada chart tersebut, harga bergerak di atas pivot point (PP). Jadi, Anda bisa mengambil posisi beli. Jika ingin entry buy saat swing, kita bisa buy di titik pivot point dengan target di resistance 1 (R1) hingga resistance 3 (R3). Jika entry buy saat breakout, tunggu harga breakout di R1 dengan target di R2 atau R3. Setelah itu, stop loss bisa Anda letakan saat harga kembali lagi di bawah R1. Saat harga breakout di R1, maka R1 secara otomatis berubah menjadi support.

Jika Anda memprediksi harga turun, Anda bisa entry sell. Entry sell saat swing bisa Anda lakukan di R1 dengan target S1 hingga S3. Stop loss bisa Anda posisikan saat harga di atas S1 atau di daerah pivot point. Jika entry sell saat breakout, Anda bisa memasang posisi jual saat harga breakout saat harga menembus S1 dengan target profit di S2 hingga S3. Lalu pasang stop loss di atas S1 atau tepat di daerah pivot point.

Tips Profit dengan Pivot Point

Untuk menghasilkan profit maksimal saat trading dengan pivot point, Anda bisa menerapkan tips berikut:

  1. Perhatikan time frame.

Data yang digunakan untuk menghitung pivot point berasal dari satu hari perdagangan. Jadi, indikator ini hanya bisa diterapkan pada time frame yang pendek. Jadi, hindari menggunakan daily time frame atau time frame 30 menit karena .hanya akan menampilkan satu atau dua candlestick. Time frame terbaik saat menggunakan pivot point adalah 1 menit, 2 menit, 5 menit, dan 15 menit. Oleh karena itu, analisis teknikal dengan pivot point hanya cocok untuk daily time frame.Menggunakan time frame yang besar akan menghasilkan data yang lebih akurat. Akan tetapi, butuh waktu lebih lama untuk melihat penutupan candle. Jika Anda menggunakan time frame yang lebih kecil, data mungkin kurang akurat namun tidak perlu waktu lama untuk menunggu candlestick melakukan closing.

  1. Gunakan kalkulator pivot point

Ada banyak kalkulator pivot point yang bisa Anda akses gratis di internet. Ketika menggunakannya, Anda hanya perlu menuliskan harga tertinggi, terendah, dan closing pada candle sebelumnya dan menekan tombol “hitung”. Setelah itu, kalkulator secara otomatis akan melakukan perhitungan dan Anda bisa segera memplot garis pivot pada chart harga di dalam platform trading yang Anda gunakan. Anda di dalam platform perdagangan Anda. dengan kalkulator pivot point ini, Anda bisa meminimalisir kesalahan perhitungan. Berikut bentuk kalkulator pivot point yang bisa Anda temukan di internet secara gratis:

pivot point adalah
  1. Kombinasikan dengan indikator MACD

Ketika mengkombinasikan pivot point dengan indikator MACD, Anda harus mencocokkan sinyal breakout atau bouncing pivot point dengan crossover atau divergensi MACD. Saat Anda mencocokkan sinyal dari kedua indikator tersebut, Anda bisa entry posisi sesuai arah trend. Lalu letakan stop loss pada level pivot sebelumnya. Anda harus tetap menahan posisi trading sampai garis pada indikator MACD melakukan crossover atau persilangan. Kombinasi pivot point dengan indikator MACD ini cocok untuk trader yang konservatif.

  1. Gunakan dengan price action

Mengkombinasikan pivot point dengan price action bisa dilakukan dengan berfokus saat pergerakan harga mengalami breakout. Jadi, Anda harus memperhatikan jenis candle yang menandai breakout dan level closing pada candle yang juga menunjukan breakout. Ketika harga menembus titik pivot, peluang entry sell akan lebih akurat saat ada candle bearish yang melakukan closing di area pivot point. Peluang buy bisa Anda tunggu saat harga menyentuh S2, S2 atau S3. Sebaliknya, peluang sell bisa Anda tunggu sampai harga menyentuh R1, R2, atau R3. Namun, strategi pivot point dengan price action ini lebih cocok untuk tipe trader agresif.

  1. Kombinasikan dengan RSI

Indikator RSI juga bisa Anda gunakan untuk menambah akurasi perhitungan pivot point. Indikator RSI membantu Anda untuk menentukan seberapa kuat trend yang sedang terjadi. Jika garis indikator RSI bergerak di atas level 70, hal itu mengindikasikan bahwa telah terjadi overbought dan harga akan berpotensi menjadi bearish. Jika garis indikator RSI berada di bawah level 30, hal itu menunjukan bahwa pasar sedang mengalami oversold dan harga akan berpotensi naik. Kondisi yang ditunjukan oleh indikator RSI ini akan semakin akurat ketika harga juga menyentuh level support dan resistance yang ditentukan oleh titik pivot point sebelumnya.

Rekomendasi Broker Terpercaya

Ingin untung di pasar modal? Gabung saja dengan broker Mitrade. Mitrade adalah broker forex internasional yang menyediakan berbagai akses ke produk-produk keuangan seperti saham, forex, komoditas, indeks, dan cryptocurrency. Keamanan Mitrade telah mendapat legalitas dari Australian Securities and Investments Commission dan otoritas keuangan dari Kepulauan Cayman. Mitrade juga telah memenangkan penghargaan internasional sebagai broker terbaik dunia. Jadi, Anda tak perlu khawatir dengan sistem keamanan yang dimiliki oleh broker Mitrade. Trading dengan broker Mitrade bisa dilakukan hanya dari modal deposit US$ 50 saja. Prose sbuka akun bisa dilakukan dalam hitungan detik. Berikut cara registrasi di broker Mitrade:

  1. Buka laman resmi mitrade menggunakan VPN atau download dan instal aplikasi selulernya yang bisa Anda dapatkan gratis di playstore atau appstore.
  2. Pada tampilan platform Mitrade, pilih menu “create account” yang ada di pojok kanan atas.
  3. Lakukan pendaftaran dengan akun Google, Facebook, Apple ID, atau nomor telepon Anda dan lanjutkan verifikasi dengan mengunggah foto kartu identitas dan rekening koran yang masih berlaku.
  4. Setelah proses verifikasi selesai, Anda bisa melakukan deposit menggunakan e-wallet atau transfer virtual account. Setelah itu, Anda bisa memilih jenis instrumen trading yang diinginkan.

Untuk membantu Anda meraih profit di pasar modal, Mitrade telah menyediakan lebih dari 100 indikator dan 7 jenis grafik. Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas akun demo gratis untuk berlatih trading agar lebih mahir di pasar modal. Mitrade juga menyediakan fasilitas leverage 1:1000 agar Anda bisa trading dengan modal minimal.

mitrade -broker terbaik di indonesia

Kesimpulan

Pivot point adalah indikator dalam analisis teknikal yang penggunaanya cukup sederhana. Meski sederhana, indikator ini sangat membantu Anda untuk menemukan sinyal entry posisi agar bisa menghasilkan profit maksimal di pasar modal. Namun, sebaiknya Anda jangan menggunakannya sebagai acuan tunggal. Untuk hasil yang lebih akurat, Anda bisa mengkombinasikannya dengan indikator atau strategi trading lainnya.

FAQ- Frequently Ask Question

Beberapa pertanyaan terkait pivot point yang sering ditanyakan trader antara lain:

  1. Apa perbedaan antara fibonacci retracement dengan pivot point?

Tampilan fibonacci dan pivot point memang mirip. Keduanya bekerja dengan menarik garis horizontal untuk menandai area support dan resistance potensial. Namun, fibonacci bekerja dengan menggunakan persentase tertentu untuk membuat titik-titik yang nantinya bisa dihubungkan menjadi garis. Jadi, garis yang muncul terbentuk dari persentase kisaran harga yang dipilih. Sebaliknya, pivot point didasarkan pada angka tetap yang diambil dari harga tertinggi, terendah, dan harga penutupan pada hari sebelumnya.

  1. Apakah penting menetapkan stop loss saat trading dengan pivot point?

Stop loss sangat penting untuk meminimalisir kerugian dalam trading. Ketika trading dengan indikator pivot point, Anda juga harus selalu menggunakan stop loss order. Cara terbaik untuk menentukan stop loss adalah meletakkannya di level pivot yang telah Anda gunakan sebelum Anda memasuki pasar.

Disclaimer: Artikel ini ditulis berdasarkan review dari beberapa sumber dan praktik trading dengan akun demo.  Artikel ditulis hanya untuk edukasi dan pemahaman akan penggunaan indikator pivot point, bukan memaksa Anda untuk melakukan trading atau investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *