drawdown adalah
INVESTASI, FOREX, INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL

Drawdown: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Trading

Dalam portofolio trading, Anda pasti sering mendapatkan report statement terkait hasil transaksi trading dalam kurun waktu tertentu. Ada beberapa variabel yang biasanya sering diperhatikan para trader di sana, yaitu net profit, growth profit dan juga drawdown.

Net profit dan growth profit mungkin sudah banyak diketahui. Nah namun apa itu drawdown? Kenapa para trader seringkali memberi nasihat untuk melihat angka drawdown pada orang baru yang ingin memulai trading?   

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang apa itu drawdown. Karena variabel ini cukup penting dalam dunia trading karena harus masuk ke bahan pertimbanganmu dalam membuat keputusan. Yuk, simak!

Apa Itu Drawdown?

Drawdown adalah istilah yang mengacu pada penurunan nilai investasi tunggal atau portofolio investasi dalam periode perdagangan tertentu dari nilai tertinggi ke terendah. Biasanya, penarikan ini dikutip sebagai persentase antara puncak dan palung berikutnya.

Misalnya pada suatu akun trading memiliki Rp10 juta, lalu turun menjadi Rp9 juta sebelum bergerak kembali ke angka Rp10 juta, nah akun trading tersebut artinya sedang menunjukkan drawdown sebesar 10%.

Sederhananya, drawdown atau sering disebut juga dengan penarikan adalah besarnya kerugian berturut-turut yang bisa terjadi di dunia investasi, trading, atau dana. Tentu saja hal ini termasuk ke dalam faktor risiko yang perlu dipertimbangkan oleh setiap investor.

Drawdown dalam Dunia Trading

Dalam trading forex, Drawdown adalah selisih antara saldo awal dengan Equity akun terbaru. Atau jumlah loss yang diterima oleh trader saat ini dibandingkan dengan deposit awal. Artinya ketika saldo Equity Anda lebih rendah dari deposit awal, maka Anda sedang mengalami drawdown. Namun dalam konteks ini, palung atau titik terendah belum bisa ditentukan sebelum angka bergerak kembali ke ketinggian aslinya dan memunculkan puncak tinggi baru.

Drawdown adalah soal cara memahami berapa banyak uang yang mungkin hilang karena aktivitas trading forex. Untuk melihat besarannya dibutuhkan titik tinggi, baik dari jumlah deposit awal saat Anda baru mulai atau yang titik tinggi saat Anda memperoleh keuntungan dan titik rendah dari saldo akun, mungkin Anda telah kehilangan uang dalam trading. Kemudian membuat persentase dari perbedaan di antara kedua titik tersebut.

Penasihat trading seringkali menggunakan drawdown untuk menentukan risiko yang dihadapi seorang pedagang. Mereka melihat dan menganalisa jumlah uang dan durasi yang diperlukan untuk menyimpulkan risiko tersebut.

Drawdown yang dilihat berdasarkan jumlah uang ditunjukkan dalam persentase. Sementara untuk durasi adalah lamanya waktu yang dibutuhkan hingga uang dalam akun dagang kembali ke jumlah semula setelah mengalami kerugian.

Seperti dibahas tadi, drawdown adalah variabel yang menunjukkan seberapa besar kerugian berturut-turut yang mungkin terjadi dalam sebuah investasi, trading atau reksadana. Nah drawdown reksadana adalah indikator untuk mengetahui berapa potensi kerugian maksimal dari suatu produk reksadana, biasanya untuk produk yang berbasis saham karena cenderung lebih fluktuatif.

Di reksadana ada istilah drawdown 1Y, apakah itu? Drawdown 1Y adalah istilah untuk menyebut penurunan terbesar yang pernah terjadi pada suatu reksa dana selama 1 tahun terakhir. Jika semakin kecil, harga reksa dana semakin stabil.

Jenis Drawdown

Ada tiga jenis drawdown yang ketiganya cukup berbeda satu sama lain dan dimanfaatkan untuk tujuan berbeda pula. Berikut penjelasan tentang ketiga jenis drawdown tersebut:

Absolute Drawdown

Absolute drawdown adalah jumlah kerugian awal yang memakan modal, termasuk setiap investasi yang langsung mendapatkan kerugian di awal. Variable ini didapat dari menghitung selisih antara modal awal dan nilai ekuitas terendah. Berbeda dari jenis lain, absolute drawdown  tidak ditampilkan dalam bentuk persentase.

Contohnya ketika Anda baru dalam dunia investasi dan membuat akun investasi lalu melakukan transaksi pertama Anda. Namun Anda langsung mendapatkan kerugian terlebih dahulu dan menggerus modal Anda, terlepas nantinya Anda mendapatkan laba atau tidak.

Misalnya modal awal Anda saat itu adalah $2000. Setelah Anda melakukan transaksi, kerugian yang didapat sebelum memperoleh laba adalah $600, maka Absolute Drawdown akun trading Anda adalah 600.

Maximal Drawdown

Maximal drawdown atau max drawdown adalah persentase maksimal dari penurunan modal awal setelah dikurangi beberapa kerugian dari trading secara beruntun. Jenis ini adalah yang paling sering diperhatikan oleh para trader atau para investor.

Anda bisa mendapat gambaran apakah hasil trading Anda dengan money management yang Anda terapkan saat ini akan membuat akun trading Anda berada pada level margin call atau tidak. Semakin besar maximal drawdown, maka semakin besar peluang Anda mengalami margin call.

Misalnya setelah membuka akun baru Anda melakukan deposit sebesar Rp5 juta. Namun alih-alih untung, Anda malah rugi secara beruntun. Dan total kerugian berturut-turut jika dijumlahkan senilai Rp2 juta, berarti persentase penarikannya alias maximal drawdownnya adalah 30%.

Relative Drawdown

Jenis ini mengambil rasio dari nilai profit dan floating, sehingga penarikan jenis ini bersifat sementara dan tidak menggambarkan risiko yang sebenarnya. Manfaat utama dari relative drawdown adalah digunakan untuk mengetahui apakah suatu sistem trading lebih baik dalam hal maknanya, profit atau floating. 

Jika modal awalnya adalah sebesar $1000, lalu mengalami floating profit sebesar $500, kemudian mengalami floating minus sebesar $300, cara menghitung penarikannya adalah sebagai berikut:

Penarikan relatif = [(1000+500) – (1000-300)] : (1000+500) x 100

= ([1500 – 700] : 1500) x 100

= 53,3%

Melihat jenis-jenis drawdown di atas, bisa dikatakan bahwa maximal drawdown adalah angka yang paling kita perhatikan. Hal ini karena kemampuannya untuk memberikan Anda gambaran terkait keamanan dana dalam portofolio Anda. Lantas pertanyaannya, berapakah angka Maximal drawdown yang masih dalam kategori baik?

Tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini. Angkanya sangat bergantung pada sistem trading yang Anda pakai. Karena terkadang walaupun portofolio milik Anda memiliki drawdown besar, Anda masih bisa mendapatkan growth yang besar dengan menggunakan sistem compounding.

Namun dengan berhati-hati dalam menilai maximal drawdown, setidaknya lebih besar kemungkinan Anda dapat menghindari investasi yang kurang pantas. Pegangannya adalah ketika sebuah portfolio memiliki drawdown kecil, maka semakin besar kemungkinan Anda dapat menjaga keamanan uang deposit dari margin call.

Pentingnya Drawdown

Dari penjelasan diatas sebenarnya Anda sudah bisa menarik kesimpulan mengapa faktor risiko drawdown ini begitu penting untuk diperhatikan. Namun jika harus merangkum ada dua point of view yang bisa digunakan untuk menilai kegunaan drawdown untuk seorang trader, pertama dari segi uang dan kedua waktu. Berikut penjelasannya:

Uang

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa faktor risiko drawdown adalah sesuatu yang sangat penting diperhatikan dalam trading, namun sayang banyak investor mengabaikannya. Anda bisa melihat pentingnya penarikan ini dari bagaimana pengaruhnya pada berbagai situasi investasi.

Misalnya Anda mendengar satu strategi trading yang terbukti bisa memberikan untung dengan laba tahunan lebih dari 20%. Lalu Anda  ingin mencoba strategi trading tersebut di akun anda. Namun ternyata strategi tersebut membuat Anda mengalami drawdown sebesar $7.000 hingga $10.000 walaupun dalam empat tahun ekuitas meningkat hingga $15.000.

Disini drawdown adalah faktor risiko yang sering diabaikan, namun sebenarnya tetap penting untuk diperhatikan karena jika modal trading awal Anda adalah sebesar $5.000 lalu terjadi drawdown hingga $7.000. Bukankah modal Anda sudah habis sebelum bisa menikmati keunggulan strategi tersebut?

Waktu

Pada drawdown, waktu merujuk pada berapa lama waktu yang diperlukan hingga ekuitas awal kembali setelah kerugian dan naik ke nilai baru yang lebih tinggi.

Sebagai contoh, Anda berinvestasi pada reksa dana. Kemudian hasil kinerja investasinya baik selama tujuh tahun dan hanya mengalami dua penarikan besar saja, dengan nilai 10% dan 20%. Namun, drawdown tersebut terjadi hingga 18 bulan.

Artinya, butuh waktu satu setengah tahun bagi investasi tersebut untuk dapat pulih dari kerugian. Ketika niat Anda melakukan investasi itu untuk dicairkan dalam waktu setahun, dan melihat situasi di atas, dana yang telah Anda investasikan masih belum pulih dari kerugian. Jika anda tetap mencairkannya, artinya Anda mengalami kerugian.

Drawdown adalah faktor risiko yang pasti dialami oleh setiap trader atau investor. Jika Anda melihatnya dari kedua perspektif di atas, yaitu dari segi pengaruhnya pada uang dan waktu, maka seharusnya Anda sudah paham bahwa sangat penting untuk mempertimbangkan drawdown sebelum memutuskan investasi, agar bisa untung.

Apa itu Drawdown Recovery

Drawdown recovery adalah ilustrasi berapa persen sebenarnya nilai pengembalian dari hasil drawdown yang telah terjadi. Namun ada kekeliruan bahwa banyak orang yang menganggap kehilangan atau loss 10% dari akun berarti jumlah pengembaliannya juga sebesar 10%, sayangnya, ini kurang tepat.

Misalnya Anda memasukkan modal awal di akun trading sebesar $10,000 dan mengalami drawdown 10% sehingga dana Anda menjadi $9,000. Agar bisa kembali ke jumlah modal awal, Anda harus meraih profit 11,11 % pada equity $9,000 bukan 10%. Di mana 10% dari $9,000 adalah $900 dan 11,11% dari $9,000 adalah $999.

Bahkan untuk nilai drawdown yang lebih besar, persentase pengembalian meningkat secara persamaan geometri, seperti untuk loss 50% membutuhkan hingga 100% pengembalian agar balik ke modal awal.

  • Drawdown  10%, Drawdown Recovery 11,11%
  • Drawdown  20%, Drawdown Recovery 25,00%
  • Drawdown  30%, Drawdown Recovery 42,85%
  • Drawdown  40%, Drawdown Recovery 66,66%
  • Drawdown  50%, Drawdown Recovery 100%
  • Drawdown  60%, Drawdown Recovery 150%
  • Drawdown  70%, Drawdown Recovery 233%
  • Drawdown  80%, Drawdown Recovery 400%
  • Drawdown  90%, Drawdown Recovery 900%
  • Drawdown  100% = Bangkrut

Jika dilihat, semakin besar drawdown maka semakin besar kenaikan persentase pengembalian (drawdown recovery) yang harus didapatkan untuk kembali ke modal awal. Oleh karena itu, seorang pelaku pasar profesional dan money manager sangat paham bahwa pemulihan drawdown itu sangat sulit.

Rata-rata yang sukses dalam trading dan investasi secara jangka panjang biasanya sangat menghargai tentang risiko, termasuk drawdown. Mereka selalu berusaha di atas dan tetap berada di sana, mereka  mengelola akun dengan money management dan tidak bermain-main dengan resiko besar.

Cara Menjaga Drawdawn Tetap Rendah

Seperti yang sudah dibahas panjang lebar di atas, drawdown adalah hal yang sangat sering diperhatikan oleh trader atau investor. Hal ini karena kebutuhan mereka untuk memproyeksikan hasil trading menggunakan money management saat ini dapat membawa level margin call atau tidak.

Kata kuncinya adalah semakin besar maximal drawdown, maka semakin besar peluang Anda mengalami margin call. Di sini Anda memahami bahwa penting untuk menjaga drawdown tetap rendah saat melakukan trading. Nah masalahnya bagaimana caranya?

Kebanyakan trader tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami drawdown karena merasa tidak mengalami loss secara berturut-turut. Ini sangat disayangkan karena seperti yang kita tahu, bahwa semakin tinggi drawdown dalam forex maka semakin besar pula persentase profit yang harus dikumpulkan untuk melakukan drawdown recovery dan menutupi kerugian tersebut.

Tak jarang mereka lupa dengan prinsip money management dan cenderung trading dengan asas balas dendam, alhasil para trader yang mengalami drawdown besar meningkatkan ukuran lot padahal cara ini  cukup menawarkan resiko.

Menyadari pentingnya menjaga drawdown tetap konsisten di angka yang rendah saat melakukan trading, maka terdapat tips atau cara menjaga drawdown tetap rendah. Apa saja?

1. Mengecilkan Risiko Loss Per Transaksi

Pernahkah Anda mengalami loss dalam trading hingga 10 kali berturut-turut? Jika pernah, coba hitung berapa persentase maximal drawdown dalam 10 kali Anda melakukan trading tersebut, jika hasilnya adalah 100% maka Anda sedang mengalami masalah besar.

Oleh sebab itu, dalam trading sebaiknya Anda menentukan batas risiko yang tepat agar terhindar dari drawdown yang tinggi. Batas toleransi risiko tersebut tergantung keputusan Anda, bisa ditetapkan bermacam-macam, entah itu 2%, 5%, atau hanya 1%.

Jika memungkinkan, atur risiko loss ini sekecil mungkin. Misalnya Anda memutuskan untuk menggunakan persentase risiko 1% per trading, maka apabila saldo awal Anda sebesar $500, berarti risiko maksimal per posisi tidak boleh lebih dari $5.

2. Cek Batas Maksimum Drawdown Secara Rutin

Untuk poin ini Anda memang perlu memiliki kesabaran yang tinggi demi membuat drawdown tidak semakin besar. Pertama buat maksimum drawdown mingguan atau bulanan. Misalnya, Anda menentukan batas maksimum drawdown per bulan 1% per trading.

Kemudian cek tiap bulannya, jika drawdown sudah mencapai 5%, maka artinya Anda harus berhenti trading dan lanjutkan lagi bulan depan. Jika bulanan terlalu lama Anda bisa membuatnya menjadi mingguan. Nah, selama Anda menunggu, Anda bisa memanfaatkan waktu tunggu untuk mereview apa saja yang harus Anda lakukan, bagian mana dari strategi Anda yang salah dan mencari bagaimana cara memperbaikinya.

 3. Perkecil Persentase Risiko

Jika kedua cara di atas sudah Anda lakukan dan masih mengalami kerugian yang berlanjut, lebih baik Anda perkecil persentase risiko trading hingga kembali ke posisi aman. Setelah Anda sudah merasa cukup percaya diri, pasang kembali batas persentase risiko ke kondisi normal.

Lakukan juga evaluasi menyeluruh terhadap hasil trading, untuk mencari penyebab kerugiannya. Jika misalnya sumber kegagalan anda berasal dari penerapan metode trading yang kurang disiplin, maka mau tidak mau anda perlu belajar untuk mendisiplinkan diri.

mitrade -broker terbaik di indonesia

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap tentang apa itu drawdown. Penarikan alias drawdown adalah faktor risiko yang cukup penting untuk diperhatikan namun tak jarang para trader sadar akan hal tersebut. Oleh karena itu, sebagai trader Anda harus lebih memperhatikannya karena seperti dibahas tadi, betapa sulitnya untuk melakukan drawdown recovery. Selamat mencoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *