Margin Call
FOREX, INVESTASI, Trader FAQ

6 Cara Mencegah Margin Call, Trader Harus Baca!

Margin call merupakan hal yang paling banyak ditakuti oleh para trader forex. Terkadang, kita sudah merasa melakukan trading dengan benar tetapi tetap saja menemuinya. Sama seperti hantu, margin call bisa datang kapan saja tanpa harus kita undang. Dan tentu saja, sangat sulit margin call jika  kita tidak tahu caranya. Trader yang sudah punya jam terbang tinggi pun bisa saja berhadapan dengan margin call. Sebenarnya, apa itu margin call dan bagaimana cara mencegah hal itu terjadi dalam forex market? Mari kita simak informasinya lebih lanjut melalui ulasan di bawah ini:

Definisi Margin Call

Margin call adalah adalah panggilan dari broker agar kita harus membayarkan hutang ke dalam investasi atau tanda bahwa ekuitas investasi kita sedang terancam oleh floating loss atau kerugian semu pada posisi trading terkini.

Margin call juga bisa kita artikan sebagai permintaan tambahan modal atau sekuritas untuk membawa akun margin mencapai margin pemeliharaan minimum. Pada dasarnya, margin call merupakan pengumuman bahwa trader harus menambahkan dana ke akun mereka, baik dengan menyetor uang tunai atau mentransfer sekuritas ke akun. Jika mereka gagal melakukannya, maka akun mereka bisa terancam. 

Di dalam dunia trading, terdapat fasilitas margin trading. Fasilitas ini memungkinkan trader membeli saham lebih banyak meski modal yang dimilikinya terbatas. Hal itu terjadi karena perusahaan sekuritas memberikan pinjaman dana agar trader atau nasabah bisa melakukan transaksi saham.

Ekuitas investasi trader didapatkan dari mengurangi nilai pasar sekuritas dengan jumlah pinjaman dana yang didapatkan dari broker. Ketika menggunakan fasilitas margin, para trader wajib membayar bunga dan memberikan jaminan berupa saham yang kita beli. Namun, hanya saham pilihan yang bisa dibeli dengan fasilitas margin. Trader yang ingin membeli saham dengan fasilitas margin juga harus berhati-hati dan memahami dengan baik cara kerjanya.

Penyebab Margin Call

Margin call terjadi ketika nilai akun margin trader turun dan gagal memenuhi persyaratan margin margin pemeliharaan. Ketika hal itu terjadi, seorang trader perlu menjual posisi atau membayar dana agar bisa memenuhi margin call. Jika trader tidak mampu membayar sejumlah uang yang diperlukan untuk membawa nilai portofolio mereka ke margin pemeliharaan akun, broker harus melikuidasi posisi mereka agar bisa memenuhi margin call. 

Broker berhak menjual aset milik trader tanpa melihat harga pasar jika trader tidak mampu memenuhi margin call. Biasanya, broker atau perusahaan pialang saham mengharuskan trader menyimpan setidaknya 25% dari total nilai sekuritas mereka sebagai margin pemeliharaan.

Bahkan, beberapa perusahaan pialang memerlukan persyaratan margin pemeliharaan yang lebih tinggi,yaitu sebanyak 30% hingga 40%. Dalam beberapa kasus, seorang trader dapat menghitung harga pasti dimana sebuah saham harus turun sehingga terjadi margin call. Sebab, margin call akan selalu terjadi ketika nilai akun atau ekuitas akun sama dengan persyaratan margin pemeliharaan. Berikut rumus menghitung harga saham yang memicu margin call:

Contoh Kasus :

Misalnya, Jika Anda membuka rekening margin dengan $6.000 dari uang pribadi dan $6.000 dipinjam dari broker sebagai pinjaman margin. Anda membeli 200 lembar saham dengan margin dengan harga $50. Asumsikan saja bahwa persyaratan margin pemeliharaan broker trader ini adalah 30%.

Akun investor memiliki saham senilai $10.000 di dalamnya. Pada contoh kasus ini, pemicu margin call bisa dihitung saat akun investasi turun mencapai $8.571,42. Hasil tersebut diperoleh dari perhitungan pinjaman margin sebesar $6.000 / (1 – 0,30), yang setara dengan harga saham $35,71 per saham.

Dengan menggunakan contoh di atas, jika harga saham Andai turun dari $50 menjadi $35. Akun Anda sekarang bernilai $8.000, yang memicu margin call $571,42. Dalam kasus tersebut, Anda bisa melakukan langkah berikut untuk memperbaiki kekurangan margin:

  • Melakukan Setor tunai sebesar $571,42 di akun margin
  • Menyetorkan sekuritas marjinal senilai $571,42 di akun margin mereka, yang akan membawa nilai akun mereka kembali ke $8.571,42
  • Likuidasi saham senilai $333,33 hasilnya bisa digunakan untuk mengurangi pinjaman margin pada harga pasar yang saat ini mencapai $35. Nilai tersebut berhasil menjadi 9,52 saham, yang dibulatkan menjadi 10 saham.

Jika margin call tidak terpenuhi, broker dapat menutup semua posisi terbuka untuk mengembalikan akun ke nilai minimum. Mereka bisa melakukannya tanpa persetujuan investor. Dengan begitu, memiliki hak untuk menjual kepemilikan saham apa pun, dalam jumlah yang diperlukan, tanpa memberi tahu trader. Broker juga dapat membebankan komisi kepada trader atas transaksi ini. Trader juga bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi selama proses ini.

Cara Mencegah Margin Call

Margin call merupakan hal yang dihindari oleh trader karena bisa mengakibatkan kerugian dan menjadikan kita seorang trader dengan posisi yang tidak aman di market. Karena itu, Anda yang ingin mendalami dunia trading forex harus mengetahui cara menghindari margin call. Banyak orang mengira bahwa margin call terjadi karena teknik trading yang salah. Padahal, margin call dan teknik trading sama sekali tidak ada kaitannya.

Hal terpenting agar tidak mengalami margin call saat trading adalah manajemen risiko dan manajemen keuangan. Sebagus apapun teknik trading yang kita miliki, jika manajemen risiko dan manajemen keuangan yang kita miliki buruk tetap saja margin call akan terjadi. Kita juga perlu melakukan langkah berikut agar tidak mengalami margin call:

  1. Gunakan pasangan mata uang dari major currency

Pasangan mata uang ada banyak macamnya dan dikelompokan dalam beberapa kategori, yakni major currency, minor currency, dan exotic currency. Namun, pasangan mata uang yang sering digunakan dalam trading adalah mayor currency seperti USD dan Euro, GBP dan USD, dan masih banyak lagi. Mayor Currency sering digunakan dalam trading karena memiliki split rendah sehingga uang yang kita keluarkan semakin sedikit dan keuntungan yang didapatkan semakin tinggi. Dengan begitu, kita lebih mudah terhindar dari margin call.

  1. Lakukan hedging

Hedging bisa dilakukan ketika kita mengalami floating yang tinggi. Hedging adalah open posisi pada satu pasangan mata uang dalam dua arah serta melakukan buy dan sell pada pasangan mata uang tersebut. Ketika melakukan hedging, kerugian yang kita alami akan berhenti meski pergerakan mata yang tetap berjalan. Namun, ketika melakukan hedging kita bisa terkena biaya swap. Hedging juga bisa dilakukan di pasangan mata uang berbeda asalkan memiliki pergerakan yang sama.

  1. Perhatikan ekuitas dan margin bebas saat trading

Ekuitas merupakan total dari modal yang dimiliki dikurangi open posisi rugi atau ditambah open posisi profit. Ketika ekuitas menipis, kita bisa membatasi posisi kita atau melakukan cut loss agar ekuitas kita tidak menipis. Sebab, ketika ekuitas menipis kita bisa mengalami margin call. Selain itu, pastikan margin bebas tidak berada di posisi negatif. Margin bebas ya berada di posisi negatif menunjukan bahwa posisi kita sedang mendekati margin call.

  1. Kendalikan emosi

Emosi sangat berpengaruh pada trading forex. Ketika trading dan emosi kita sangat tinggi, maka trading yang kita lakukan akan menjadi kacau. Sebenarnya, kerugian adalah hal yang wajar dalam  trading. Namun, respon emosi kita yang akan menentukan hasilnya. Jika emosi kita negatif pada akun kita, maka hasil trading juga akan buruk. Sebaliknya, jika kita melakukan trading tanpa emosi, maka hasilnya pasti akan baik. Bahkan, ketika mengalami kerugian pun kita tidak akan mudah panik dan terjebak dalam over transaksi trading.

  1. Gunakan manajemen risiko

Semakin besar keuntungan yang kita dapat, maka semakin besar pula risiko yang akan kita dapatkan. Karena itu kita perlu melakukan manajemen risiko. Dengan manajemen risiko yang baik, kita bisa membatasi seberapa besar risiko yang akan kita tanggung. Jadi, kita tetap akan berada di jalur yang benar saat melakukan trading.

  1. Pilih broker yang tepat

Pemilihan broker juga membantu kita dalam mencegah margin call. Kini beberapa broker bisa langsung mengatur manajemen risiko akun, seperti Mitrade. Mitrade akan membantu para trader untuk menghindari  margin call lewat setting pembatasan keuangan. Dengan memilih Mitrade, kita akan lebih mudah melakukan manajemen risiko agar kita terhindar dari margin call. 

BACA JUGA: Tips Belajar Trading Forex! Ini Semua yang Perlu Diketahui

Kesimpulan

Seperti itulah penjelasan lengkap mengenai margin call dan cara menghindarinya. Margin call merupakan tanda agar kita segera membayar hutang ke broker. Pembayaran tersebut bisa dilakukan dengan menyerahkan uang tunai atau memberikan ekuitas investasi kita ke broker. Margin call terjadi ketika ekuitas investasi kita sedang terancam oleh floating loss pada posisi trading terkini. Jika tidak bisa memenuhi margin call, broker berhak menjual aset trader.

Untungnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan trader agar terhindar dari margin call. Cara tersebut antara lain menggunakan pasangan mata uang dari major currency, melakukan hedging, memperhatikan ekuitas dan margin bebas saat trading, melakukan manajemen risiko, mengendalikan emosi, dan memilih broker yang tepat. Margin call juga bisa berdampak besar pada keuangan dunia. Contoh nyata terdapat pada kasus bangkrutnya Archegos Capital yang bisa membuang bank dunia mengalami kerugian besar.

FAQ-Frequently Ask Question

Terdapat beberapa pertanyaan yang sering diajukan trader ketika menghadapi margin call. Berikut pertanyaan tersebut.

  1. Apakah teknik trading yang salah bisa memicu margin call?

Teknik trading sama sekali tidak berkaitan dengan munculnya margin call. Sebagus apapun teknik trading yang kita terapkan, tanpa manajemen risiko dan manajemen keuangan yang tepat tetap saja kita bisa mengalami margin call.

Jadi, selain mempelajari teknik trading kita juga harus tahu bagaimana cara melakukan manajemen keuangan dan risiko. Agar bisa terhindar dari margin call, kita bisa menggunakan pasangan mata uang dari major currency, melakukan hedging, memperhatikan ekuitas dan margin bebas saat trading, melakukan manajemen risiko, dan mengendalikan emosi.

2. Apa yang bisa kita lakukan setelah mengalami margin call?

Ketika kita mendapatkan margin call, sebaiknya kita jangan langsung masuk ke market dan melakukan ‘balas dendam’ dengan melakukan deposit yang tinggi. Kembali melakukan deposit dalam jumlah besar biasanya tidak akan memberikan keuntungan apa-apa. Lebih baik kita menenangkan pikiran terlebih dahulu ketika mengalami margin call. 

Setelah pikiran tenang, kita bisa kembali bertarung di market. Sebab, emosi juga turut menentukan hasil ketika trading. Ketika mengalami margin call, sebaiknya kita mempelajari kembali sistem forex trading serta memahami dengan baik bagaimana cara melakukan manajemen keuangan dan risiko dalam trading.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *