cci adalah
FOREX, INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL

Cara Kombinasi Indikator CCI dengan Indikator Lain dalam Trading

Indikator CCI adalah salah satu indikator oscillator yang digunakan ketika terjadi divergensi pada arah pergerakan harga untuk menentukan pergantian arah trend. Indikator ini banyak digunakan trader dalam analisis teknikal. Lalu apa itu indikator CCI dan bagaimana cara menggunakannya?

Apa itu Indikator CCI?

Indikator CCI atau Commodity Channel Index adalah indikator osilator berbasis momentum yang digunakan untuk membantu menentukan kapan instrumen investasi mencapai kondisi overbought atau oversold.

Indikator CCI juga bisa kita manfaatkan untuk menilai arah dan kekuatan tren harga, sehingga memungkinkan trader untuk menentukan apakah mereka ingin masuk atau keluar dari perdagangan, menahan diri dari entry posisi, atau menambah posisi yang ada. 

Indikator ini pertama kali dikembangkan oleh Adam Lambert pada tahun 1980an.

Awalnya, indikator ini memang dikembangkan untuk menganalisis perkembangan harga komoditas. Namun, indikator ini juga bisa digunakan untuk menganalisa arah trend pada indeks saham maupun analisis teknikal. 

Saat pertama kali dikembangkan, indikator ini hanya digunakan untuk melihat perubahan trend jangka panjang. Tapi kini, banyak trader mengadopsi indikator ini untuk melihat perubahan trend jangka pendek.

Indikator CCI  pada grafik jangka panjang dapat digunakan untuk  menetapkan trend dominan pada grafik. Sementara itu, pada grafik jangka pendek indikator CCI bisa digunakan untuk mengisolasi pullback. Untuk membantu Anda memahami apa itu indikator CCI, coba perhatikan gambar di bawah ini:

Cara Kerja Indikator CCI

Untuk memahami cara kerja indikator CCI, Anda harus memahami komponen yang ada pada indikator tersebut. Indikator CCI memiliki tiga komponen seperti berikut:

  1. Garis CCI
  2. Area overbought
  3. Area oversold

Jika garis CCI mengarah ke atas, hal itu menunjukan bahwa pasar sedang dalam keadaan bullish atau harga sedang naik. Ketika garis CCI mengarah ke bawah, hal itu menunjukan bahwa pasar sedang bearish atau harga turun. Semakin curam kemiringan garis CCI, hal itu menunjukan bahwa tekanan bearish atau bullish semakin kuat. 

Ketika garis CCI masuk ke arah overbought, hal itu menandakan bahwa harga sudah terlalu tinggi dan ada kemungkinan akan kembali turun. Sebaliknya, garis CCI yang berada di area oversold menunjukan bahwa harga sudah terlalu rendah dan ada kemungkinan akan kembali naik. Pada indikator CCI, area overbought berada di atas level 100.Sementara itu, area oversold berada di bawah level minus 100.

Rumus Menghitung Indikator CCI

Commodity Channel Index (CCI) dihitung dengan menentukan perbedaan antara harga rata-rata sekuritas dan rata-rata cara selama periode yang dipilih. Perbedaan tersebut didapatkan dengan membandingkan rata-rata saat ini dengan rata-rata periode yang dipilih untuk mendapatkan volatilitas harga aset.  

Hasil perhitungan tersebut nantinya dikalikan dengan konstanta untuk memastikan bahwa sebagian nilai CCI berada di kisaran overbought atau oversold. Secara rinci, berikut rumus menghitung indikator CCI:

(Harga rata-rata saat ini- Simple moving average) :  (0,015 x mean deviation)

Cara Trading dengan Indikator CCI

 Untuk menggunakan indikator CCI, sebenarnya Anda tidak perlu terlalu memperhitungkan rumus yang digunakan. Sebab pada penerapannya, perhitungan indikator CCI otomatis akan tersetting. Hal yang perlu kita lakukan untuk trading dengan indikator CCI adalah memperhatikan apakah garis indikator berada di area overbought atau oversold. Berikut cara trading dengan indikator CCI:

Entry Sell

Untuk melihat sinyal jual, Anda hanya perlu memperhatikan garis indikator CCI. Ketika garis indikator CCI bergerak di area oversold, ada kemungkinan harga akan bergerak turun dan Anda bisa bersiap untuk entry sell. Secara rinci, coba perhatikan chart harga di bawah ini:

Pada gambar di atas, chart harga terlihat mengalami bearish setelah kenaikan yang tajam. Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah arah trend. Pastikan trend bergerak turun atau downtrend. Setelah itu, perhatikan garis indikator CCI. Saat indikator CCI bergerak di area oversold atau berada di bawah level – 100, hal tersebut menunjukan harga sedang berada di fase tertingginya dan ada kemungkinan akan segera turun. Sebagai konfirmasi, tunggu garis CCI memotong  ke bawah level 100 dan Anda bisa enty sell tepat di garis perpotongan tersebut. Target dan stop loss bisa Anda letakan dengan rasio 2: 1. 

Entry Buy

Untuk entry buy, pastikan arah trend sedang uptrend atau bergerak naik. Anda bisa menunggu sampai garis indikator CCI berada di sinyal overbought atau bergerak di atas level 100. Lalu Anda bisa entry buy di zona tersebut. Untuk lebih rinci, Anda bisa melihat chart harga di bawah ini:

Pada gambar di atas, arah trend bergerak naik atau uptrend. Setelah itu, tunggu sampai ada garis indikator CCI yang bergerak di atas level 100. Sebab, hal itu seringkali menandakan bahwa harga akan bergerak naik. Untuk konfirmasi, tunggu sampai ada garis indikator yang bergerak memotong level -100 ke atas. Anda bisa entry buy tepat di perpotongan garis tersebut. Lalu tempatkan target profit dan stop loss dengan rasio 2:1.

Kombinasi dengan Indikator Lain

Agar lebih valid, Anda bisa mengkombinasikan indikator CC dengan indikator lain seperti berikut:

1. Exponential Moving average (EMA)

Indikator CCI hanya bisa menentukan kekuatan trend saja. Mengkombinasikannya dengan EMA akan membantu menentukan arah trend. Untuk menggunakannya, kita hanya perlu melihat posisi garis indikator CCI dan cros EMA. Untuk entry buy, tunggu indikator CCI berada di level 100 dan memotong garis – 100 ke atas. Lalu konfirmasikan arah trend dengan melihat garis EMA. Jika garis EMA bergerak ke atas di bawah chart harga dan melakukan cross, kita bisa entry posisi buy tepat di perpotongan tersebut. Sementara itu, untuk entry sell tunggu indikator CCI berada di bawah level -100 dan memotong ke bawah level 100. Lalu lihat konfirmasi garis EMA. Jika garis EMA bergerak ke bawah di atas chart harga lalu terjadi perpotongan, maka kita bisa entry sell di perpotongan tersebut.

Kombinasi dengan Indikator Lain

2. Gunakan Fibonacci

Untuk menggunakan indikator CCI dengan fibonacci, Anda hanya perlu menunggu sampai terjadi pullback ke arah area acuan fibonacci. Lalu Anda tunggu sampai muncul sinyal sell atau buy dari indikator CCI. Cara ini akan membantu Anda untuk memperoleh konfirmasi sinyal entry posisi yang kuat.

Kombinasi dengan Indikator Lain

Keunggulan dan Kekurangan Indikator CCI

Indikator CCI banyak trader suka memakainya dan juga ada banyak tak mau menggunakannya karena dia memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan seperti berikut:

Keunggulan👇Kekurangan👇
Acuan sinyal sell dan buy:
Sinyal sell biasanya muncul saat garis indikator CCI berada di area oversold, yakni berada di bawah level – 100. Untuk konfirmasi, pastikan garis CCI bergerak naik memotong ke atas level 100. Sementara itu, sinyal buy muncul saat garis indikator CCI berada di area overbought, yaitu berada di atas level 100. Lalu tunggu sampai garis indikator bergerak memotong ke bawah level -100 sebagai konfirmasi entry buy.
Hanya bisa menentukan kekuatan trend:
Indikator ini hanya bisa digunakan untuk menentukan kekuatan trend, bukan arah trend. Jadi, Anda masih harus melihat price action atau indikator lain untuk mengetahui kemana arah trend bergerak.
Menentukan divergence:
Selain memberikan informasi oversold dan overbought, CCI juga bisa Anda manfaatkan untuk menemukan sinyal divergence. Divergence biasanya diikuti dengan koreksi harga. Ada dua jenis divergence, yakni bullish divergence dan bearish divergence. Bearish divergence terjadi saat sedang uptrend. Ketika bearish divergence terjadi, biasanya akan terjadi koreksi turun. Sebaliknya, bullish divergence terjadi saat sedang downtrend dan biasanya diikuti dengan koreksi naik.
Harus dikombinasikan dengan indikator lain:
Indikator ini harus dikombinasikan dengan indikator lainnya karena konfirmasi sinyal yang diberikan bisa menimbulkan kesalahan tafsir. Oleh karena itu, Anda juga harus mempelajari penggunaan indikator lainnya.
Membantu menentukan kekuatan trend:
Indikator CCI sangat membantu dalam menentukan kekuatan trend. Semakin curam kemiringan garis indikator CCI, hal itu menandakan bahwa trend semakin kuat. Ketika kemiringan garis CCI landai, hal itu menunjukan bahwa trend melemah atau akan terjadi sideways.
Pergerakan lambat:
Indikator ini seringkali melaporkan pergerakan harga dengan lambat. Sinyal baru muncul setelah muncul candlestick dalam periode tersebut telah selesai terbentuk. Jika hanya mengandalkan indikator ini, Anda bisa ketinggalan momen.
Mudah digunakan:
Meski terdapat rumus matematis, indikator CCI mudah digunakan oleh semua kalangan, termasuk pemula. Sebab, level dan perhitungan indikator otomatis tersetting pada platform trading Anda. Jadi, Anda tidak perlu lagi melakukan perhitungan yang rumit. Hal yang perlu Anda lakukan hanyalah melihat pergerakan garis indikator saja.
Kurang akurat:
Indikator ini kurang akurat untuk menjadi acuan sell atau buy karena sering mengalami lagging sehingga kita seringkali telat mendapatkan informasi yang tepat kapan sebaiknya entry sell atau buy.

Tips Trading dengan Indikator CCI

Agar bisa untung maksimal saat trading dengan indikator CCI, Anda bisa menerapkan tips berikut:

  1. Perhatikan Arah Trend

Sinyal yang valid adalah sinyal yang mengikuti arah trend. Jadi, pastikan sinyal sell dari indikator CCI muncul saat trend turun atau downtrend dan sinyal buy dari indikator CCI muncul saat trend sedang naik atau uptrend. Memang kadang sinyal yang berlawanan dengan arah trend bisa dimanfaatkan untuk open posisi. Akan tetapi, hasilnya seringkali tidak semaksimal sinyal yang searah arah trend.

  1. Gunakan Support dan Resistance

Agar sinyal lebih valid, Anda bisa mengkombinasikannya dengan support dan resistance. Ketika indikator CCI berada di zona overbought dan harga bergerak di zona support, hal itu menunjukan sinyal buy yang kuat. Sebaliknya, sinyal sell akan semakin kuat ketika indikator CCI berada di zona oversold dan harga bergerak di zona resistance.

  1. Gunakan Rasio Risk and Reward

Untuk meminimalisir kerugian, Anda harus memasang stop loss untuk meminimalisir kerugian. Ketika harga sudah bergerak di level stop loss, Anda bisa segera exit dari perdagangan. Stop loss bisa Anda pasang dengan rasio 1:2 dari target profit.

Mitrade-Broker Forex Terpercaya

Bagi Anda yang ingin meraih profit maksimal di pasar modal, Anda bisa bergabung dengan broker Mitrade. Mitrade adalah broker terpercaya yang telah mendapatkan legalitas dari dari otoritas keuangan Australia dan Kepulauan Cayman. Selain itu, Mitrade juga beberapa kali memenangkan penghargaan sebagai broker terbaik dunia. Untuk berlatih trading dengan indikator CCI, Anda bisa menggunakan akun demo gratis senilai US$ 50.000. Tak hanya menyediakan indikator CCI, Mitrade juga menyediakan ratusan indikator lain untuk membantu Anda melakukan analisis teknikal. Proses buka akun dan transaksi di Mitrade bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja, berikut caranya:

  1. Akses situs resmi Mitrade dengan VPN atau Anda bisa langsung menggunakan aplikasi selulernya.
  2. Lakukan registrasi dengan akun Facebook, Google, nomor telepon, atau Apple ID. Kemudian lakukan verifikasi dengan submit kartu ID, bisa berupa KTP, Paspor, atau SIM.
  3. Lakukan deposit minimal US$ 50. Deposit bisa Anda lakukan dengan transfer virtual account atau e-wallet.
  4. Pilih instrumen trading yang Anda pahami dan lakukan analisis teknikal sebelum open posisi.
mitrade -broker terbaik di indonesia

Kesimpulan

Indikator CCI adalah memiliki fungsi yang relatif sama dengan indikator RSI, yaitu menentukan kapan instrumen trading berada di zona overbought dan oversold. Saat berada di zona overbought, Anda bisa bersiap untuk entry buy. Entry sell bisa Anda lakukan ketika indikator berada di zona oversold. Namun, jangan gunakan indikator CCI sebagai acuan utama sebab indikator ini hanya bisa mengukur kekuatan trend saja. Agar hasil semakin valid, Anda perlu melihat arah trend.

Disclaimer:  Artikel ini ditulis dari praktik langsung menggunakan akun demo dan review beberapa sumber yang relevan dengan topik. Penulisan artikel hanya untuk tujuan edukasi bukan untuk rekomendasi trading dan tidak bisa digunakan sebagai acuan utama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *