Sleeping Investor
FOREX, INVESTASI, SAHAM, Trader FAQ

Arti Sleeping Investor dan Cara Sukses Menjadi Sleeping Investor

Sleeping investor mungkin terdengar sebagai istilah asing bagi Anda. Namun, tak sedikit investor terkenal yang menerapkan cara ini. Nah, salah satu sleeping investor ternama asal Indonesia adalah Lo Kheng Hong. Orang yang sering mendapat julukan sebagai Warren Buffet Indonesia ini juga dikenal sebagai sleeping investor sukses. Lalu apa arti sleeping investor dan bagaimana cara melakukannya? Berikut uraian lengkap mengenai sleeping investor:

Apa Itu Sleeping Investor

Dilihat dari asal katanya, sleeping investor berasal dari dua suku kata, yakni “Sleeping” yang berarti tidur dan “Investor” yang berarti orang yang berinvestasi. Dengan kata lain, sleeping investor adalah orang yang berinvestasi dan mampu menghasilkan banyak keuntungan tanpa perlu melakukan apapun. 

Berbeda dengan trader aktif, sleeping investor lebih banyak menggantungkan investasinya pada analisis fundamental, sehingga mereka bisa berinvestasi sambil tidur karena tak perlu repot memperhatikan pergerakan chart harga setiap saat.

 Sleeping investor merupakan tipe investor jangka panjang, bukan trader yang memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.

Selain itu, sleeping investor juga harus memiliki kondisi psikologis yang stabil karena mereka tidak perlu memantau aset atau pergerakan char harga setiap saat seperti trader harian.

Sleeping investor adalah metode untuk mengumpulkan kekayaan dengan memprediksi pertumbuhan ekonomi dan mengambil bagian di dalamnya. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Oleh karena itu, menjadi sleeping investor di Indonesia memiliki prospek yang cukup baik.

Sleeping Investor di Indonesia

Sleeping investor diperkenalkan oleh Lo Kheng Hong, salah satu investor legendaris di Indonesia. Dia dikenal sebagai sleeping investor asal Indonesia karena dia termasuk tipe investor jangka panjang yang tidak terlalu memusingkan pergerakan harga harian di pasar modal. 

Lo Kheng Hong berfokus menjadi investor sejak tahun 1996. Di tahun 2021, aset saham yang ia tanam mencapai Rp 2,5 triliun. Ia beranggapan bahwa investasi telah membuat dirinya memiliki banyak uang dan banyak waktu.

Selama menjadi sleeping investor, Lo Kheng Hong tidak memiliki kantor atau klien. Dia juga tidak memiliki bos, karyawan, atau hutang. Bahkan, ia hanya terlihat sibuk ada waktu tertentu, seperti pada hari Senin waktu emiten saham merilis laporan keuangan per kuartal.

Apa Itu Sleeping Investor

Tipe-Tipe Investor

Dalam dunia investasi, ada empat jenis investor seperti berikut:

1. Konservatif👇2. Moderat👇3. Agresif👇4. Sleeping Investor👇
Investor konservatif adalah tipe investor yang profil resikonya paling rendah. Tipe investor ingin investasi yang aman dengan tingkat return yang cenderung stabil, Investor konservatif juga sangat takut pokok investasi berkurang.

Mereka yang masuk dalam kategori investor konservatif biasanya adalah orang yang baru tertarik untuk berinvestasi. Oleh karena itu, mereka menempatkan keamanan di atas profit yang akan dihasilkan.
Investor moderat adalah tipe investor yang profil risikonya sedang, Tipe investor ini biasanya menargetkan finansial jangka menengah dengan return yang fluktuasi yang tidak signifikan. 

Jenis investor ini juga belum terlalu berani untuk mengambil risiko tinggi. Biasanya, investor moderat mencari proporsi yang seimbang antara profit yang diterima dengan risiko yang mungkin terjadi.
Tipe investor ini memiliki profil risiko yang tinggi. Merupa beranggapan bahwa semakin besar resikonya, semakin tinggi profit yang akan didapatkan. Jadi, tipe investor ini selalu mencari imbal hasil yang tinggi sehingga berani mengambil resiko yang besar.

Investor agresif juga selalu siap jika investasinya berkurang atau hilang demi mendapatkan imbal hasil yang tinggi. Biasanya, tipe investor ini sudah memiliki banyak pengalaman di dunia investasi. Mereka juga sudah terbiasa dengan fluktuasi harga aset yang tinggi.
Sleeping investor adalah jenis investor jangka panjang yang bisa memperoleh keuntungan besar tanpa melakukan banyak hal. Tipe investor ini biasanya memiliki kondisi kesehatan yang stabil sehingga tidak stress ketika harga aset turun. 

Mereka juga tidak terlalu ambil pusing dengan fluktuasi harga di pasar yang terlalu tinggi.Tipe investor ini juga bisa berinvestasi dengan modal kecil atau sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Jenis investor ini juga sangat memahami fundamental keuangan dari aset yang ingin dibelinya. 

Cara Menjadi Sleeping Investor

Untuk menjadi sleeping investor, berikut langkah yang harus kita lakukan:

1. Lakukan Riset Mendalam 

 Ketika kita sudah memilih emiten yang bagus, kita tidak perlu melakukan apa-apa. Hal yang perlu kita lakukan hanyalah membiarkan emiten tersebut beroperasi dan terus mencetak uang untuk para pemegang sahamnya. Hal ini hanya bisa terjadi ketika kita memegang saham dari emiten perusahaan yang sudah bagus dan benar-benar memahami fundamental emiten tersebut. Oleh karena itu, Anda harus melakukan riset mendalam sebelum membeli saham.

2. Perhatikan Harga Saat Membeli Dan Menjual Saham

Sleeping investor tidak perlu mengamati pergerakan harga harian. Sebab, hal tersebut tidak relevan dengan tujuan investasi jangka panjang. Mereka hanya perlu melakukan pengamatan harga saat akan membeli atau menjual saham. Jadi, hal yang perlu dilakukan adalah memastikan harga turun saat membeli dan memastikan harga naik saat menjualnya kembali.

3. Siapkan Sumber Pemasukan Lain

Hindari berinvestasi dengan uang pinjaman atau uang yang digunakan untuk kebutuhan jangka pendek.Jadi, gunakan uang dingin terlebih dahulu. Saat baru memulai investasi, Anda juga harus menyiapkan sumber pemasukan lainnya. Sebab, profit dari investasi model ini biasanya baru diperoleh dalam waktu tahunan.

4. Mengikuti RUPS

Hal berikutnya yang perlu dilakukan oleh seorang sleeping investor adalah mengikuti rapat umum pemegang saham (RUPS). Dalam RUPS, para pemegang saham akan berkumpul dalam sebuah forum atau rapat untuk memutuskan berbagai hal terkait arah dan kendali perusahaan. RUPS ini sangat penting karena melalui rapat tersebut kita bisa ikut ambil bagian dalam menentukan keputusan perusahaan.

Kelebihan Dan Kekurangan Sleeping Investor

Menjadi sleeping investor disukai banyak orang karena memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan seperti berikut:

Kelebihan👇Kekurangan👇
Menambah pendapatan:
Hasil investasi bisa menjadi penghasilan tambahan di kemudian hari. Jika Anda membutuhkan dana segar di kemudian hari, Anda juga bisa menjual saham tersebut. Anda juga bisa menghasilan uang tambahan tanpa harus mencari pekerjaan tambahan. Jadi, Anda bisa berinvestasi tanpa harus mengganggu pekerjaan utama.
Keuntungan tidak bisa langsung didapatkan:
Saat baru mengawali menjadi sleeping investor, kita tidak bisa mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat. Hal ini berbeda dari trader harian yang memanfaatkan fluktuasi harga untuk mendapatkan profit. Profit menjadi sleeping investor biasanya baru didapatkan setelah bertahun-tahun investasi.
Tidak membutuhkan banyak waktu:
Menjadi sleeping investor membuat kita tidak perlu mengecek harga saham setiap harinya. Namun, bukan berarti kita membiarkan aset kita begitu saja. Kita tetap harus melakukan pengecekan berkala, entah setiap minggu atau setiap bulan. Jadi, kita tetap bisa melakukan pekerjaan lain sembari berinvestasi.
Perlu riset awal yang mendalam dan cenderung rumit:
Agar tidak salah dalam memilih aset, kita perlu melakukan riset mendalam dan cenderung rumit. Riset tersebut biasanya memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Terhindar dari stress:
Karena tidak perlu mengecek aset setiap hari, kita bisa terhindar dari stress. Apalagi, sebelum membeli aset kita harus melakukan riset mendalam dan melalui berbagai pertimbangan yang matang. Jadi, kita bisa merasa aman dan tenang saat memegang aset tersebut.
Uang tertahan di pasar cukup lama:
Menjadi sleeping investor membuat uang kita rentan tertahan di pasar dalam waktu lama. Hal ini bisa menjadi kendala tersendiri ketika kita membutuhkan dana segar tetapi harga saham masih rendah, yang ada kita bisa merugi kalau hal itu sampai terjadi.

Tips Menjadi Sleeping Investor

Agar sukses menjadi sleeping investor, berikut tipsnya:

1. Cari Perusahaan Dengan Manajemen Yang Baik

Perusahaan harus dikelola oleh orang yang jujur, profesional, dan punya integritas yang tinggi. Manajemen ibarat seorang kapten kapal. Jika sang kapten salah ambil jalan, maka kapal pun bisa karam, begitu pula dalam investasi. Dalam investasi, Anda bisa merugi jika emiten perusahaan Anda memiliki manajemen yang buruk dan salah dalam mengambil jalan.

2. Beli Saham Dari Perusahaan Yang Labanya Besar

Membeli saham dari perusahaan berlaba besar  ibarat memiliki mesin pencetak uang. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan laba besar maka harga sahamnya akan naik dalam jangka panjang.

3. Pahami Bidang Usaha Perusahaan

Anda juga perlu memahami bidang usaha dan seluk beluk bisnis yang sedang dikerjakan oleh perusahaan yang akan Anda beli sahamnya. Hal ini penting dilakukan agar Anda mengetahui industri mana yang sedang tumbuh dan mana yang akan mandek di tengah jalan.

4. Pilih Perusahaan Yang Merupakan Pemimpin Pasar di Industrinya

Setelah mengetahui bidang usaha dan seluk beluk bisnis perusahaan, langkah berikutnya adalah memilih perusahaan yang menjadi pemimpin pasar di industrinya. Biasanya, pemimpin pasar dari industri yang baik memiliki laba dan pendapatan yang selalu bertumbuh di setiap tahunnya.

5. Beli Saham Undervalued

Hal ini bisa dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan yang bagus namun dijual di bawah nilai sesungguhnya. Untuk mengetahui hal ini, Anda bisa memilih perusahaan dengan rasio PER (price to earning ratio) yang rendah dan PBV (price to book value kurang dari 1.

6. Jangan Gampang Panik

Investor saham harus tahu perusahaan yang dibeli sahamnya. Kebanyakan investor saham hanya ikut-ikutan sehingga tidak mengetahui jenis saham yang dibelinya. Karena mereka tidak tahu, maka saat harga saham turun mereka gampang panik dan buru-buru menjualnya.

Sekilas Review Broker Mitrade

Untuk menjadi seorang investor saham, Anda juga memerlukan broker yang terbaik dan terpercaya seperti Mitrade. Mitrade telah mendapatkan legalitas dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan Cayman Islands Monetary Authority  (CIMA) sehingga legalitas broker ini sudah jelas. Semua uang klien juga ditampung di bank kustodian dan tidak akan digunakan untuk proses operasional perusahaan. Selain itu, Mitrade juga berkali-kali memenangkan penghargaan bergengsi sebagai broker terbaik. Selain saham, Mitrade juga menyediakan produk keuangan seperti mata uang crypto, forex, komoditi, dan indeks.Investasi di Mitrade bisa dimulai dari modal deposit US$ 50 saja. cara registrasi juga mudah dan cepat. Berikut cara registrasi dan investasi di Mitrade:

  1. Buka situs resmi Mitrade atau langsung gunakan aplikasi selulernya yang bisa Anda download di PlayStore atau AppStore
  2. Buat akun dengan menggunakan Facebook, Google, Email, Nomor Telepon , atau Apple ID
  3. Lakukan verifikasi dengan submit kartu ID, bisa berupa KTP, SIM, atau paspor
  4. Lakukan deposit dana minimal US$ 50. Deposit bisa Anda lakukan melalui transfer virtual account atau e-wallet.
  5. Pilih produk keuangan yang Anda inginkan dan lakukan transaksi.
mitrade -broker terbaik di indonesia

Kesimpulan

Sleeping investor adalah orang yang melakukan investasi saham jangka panjang tanpa melakukan banyak hal. Meski demikian, mereka harus melakukan riset untuk mengetahui kualitas dan fundamental perusahaan sebelum membeli sebuah saham. Sleeping investor juga harus mengecek pergerakan harga saat akan membeli dan menjual saham, serta mengikuti RUPS agar bisa ikut andil dalam menentukan arah perusahaan. Menjadi sleeping investor memang memiliki banyak keuntungan, salah satunya mendapatkan profit tanpa melakukan banyak hal. Meski demikian, kita juga harus memiliki sumber pendapatan lain karena profit baru bisa kita dapatkan dalam waktu tahunan.

Disclaimer: Artikel ini ditulis dari review beberapa sumber relevan untuk tujuan edukasi. Jika terdapat saran trading, hal tersebut tidak bisa digunakan sebagai acuan utama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *