Apa Itu HnS Pattern?
INVESTASI, CHART PATTERN, FOREX

Kenali Apa Itu HnS Pattern dan Tips Trading dengan Pola Tersebut

HnS pattern atau head and shoulder pattern adalah salah satu pola yang banyak digunakan dalam trading. Pola tersebut bisa dijadikan acuan adanya penerusan atau pembalikan arah trend. Lantas, seperti apa pola head and shoulder dan bagaimana menggunakannya dalam trading? Berikut ulasan lengkap mengenai HnS pattern:

Apa Itu Head and Shoulder Pattern?

Head and shoulder pattern adalah pola yang terdiri dari tiga puncak, dimana salah satu puncak lebih tinggi daripada puncak yang lain. Pola ini menyerupai bentuk bahu (shoulder) dan kepala (head) sehingga disebut dengan pola head and shoulder. 

Pola ini merupakan pola reversal yang menunjukan adanya pembalikan arah dari uptrend ke downtrend. Dengan kata lain, kemunculan pola ini merupakan tanda bahwa trend naik akan segera berakhir. 

HnS pattern terbentuk ketika harga aset naik kemudian turun kembali dan naik sesaat sebelum kembali turun. Setelah tren bullish yang panjang, harga naik ke puncak dan kemudian menurun membentuk lembah. Setelah itu, harga naik lagi kembali membentuk puncak yang lebih tinggi dari puncak awal. 

Setelah terjadi kenaikan, harga kembali turun. Puncak pertama dan ketiga adalah bahu (shoulder) dan puncak kedua membentuk kepala (head). Secara rinci, berikut karakteristik head and shoulder:

  1. Diikuti oleh trend naik terlebih dahulu.
  2. Harga membentuk pola kenaikan dengan membentuk new high.
  3. Harga mulai kehilangan  momentum, yang ditandai dengan terbentuknya right shoulder yang lebih rendah dari head shoulder.
Apa Itu Head and Shoulder Pattern?

Karakteristik Head and Shoulder Pattern

Secara rinci, head and shoulder terdiri dari dua bahu dan satu kepala. Jika dilihat dari chart harga, berikut bentuk head and shoulder:

Karakteristik Head and Shoulder Pattern

Dari gambar di atas, bentuk dari head and shoulder bisa dikelompokan menjadi bagian seperti berikut:

💹
Tren Naik
Bagian pertama pola head and shoulder adalah trend naik atau uptrend. Trend naik menunjukan adanya dominasi seller dalam jangka panjang hingga harga kembali turun ke titik rendahnya. Sebagai aturan umum, semakin lama tren naik, semakin besar kemungkinan pembalikan arahnya.
💹
Left Shoulder
Left shoulder menunjukan adanya penurunan arah pasar hingga membentuk titik terendah yang lebih tinggi. Pada titik ini, neckline belum bisa terbentuk.
💹
Head 
Pada bagian ini, pasar telah membuat titik tertingginya. Namun, pasar mengalami rellu bullish karena buyer tidak dapat membuat level rendah yang jauh lebih tinggi. Pada titik ini, chart harga membentuk bahu kiri dan kepala struktur. Neckline  juga mulai terbentuk.
💹
Right Shoulder
Right shoulder menunjukan indikasi bahwa dominasi buyer mulai melemah dan pasar bersiap melakukan pembalikan arah. Setelah bahu kanan terbentuk, neckline juga terbentuk namun masih belum sempurna.
💹NecklineSetelah dua bahu dan kepala terbentuk, neckline sudah terbentuk sempurna. Level ini akan menjadi komponen kunci untuk acuan entry sell.

Beda HnS Pattern dan Inverse HnS Pattern

Pola head and shoulder dan inverse head and shoulder memiliki bentuk yang mirip. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan seperti berikut:

  1. Pola head and shoulder adalah pola bearish reversal. Jadi, HnS pattern menunjukan adanya pembalikan arah dari uptrend menjadi downtrend. Sedangkan inverse HnS pattern adalah pola bullish reversal yang menunjukan adanya pembalikan arah dari downtrend menuju uptrend.
  2. Pola head and shoulder didahului oleh trend naik. Setelah itu, harga aset akan mengalami penurunan drastis. Sementara itu, pola inverse head and shoulder didahului oleh trend turun. Setelah pola tersebut muncul, harga aset bergerak naik.
  3. Pola head and shoulder bisa menjadi acuan untuk entry posisi sell. Sebab, pola ini terjadi di akhir trend naik. Sedangkan pola inverse head and shoulder bisa menjadi acuan entry buy karena pola ini terjadi di akhir penurunan trend.
Beda HnS Pattern dan Inverse HnS Pattern

Cara Trading dengan Head and Shoulder

Seperti yang disebutkan sebelumnya, HnS pattern bisa digunakan sebagai acuan entry sell. Sebab, pola ini merupakan sinyal kuat bahwa uptrend akan berubah menjadi downtrend. Agar tidak ketinggalan momentum pasar dan bisa meraih profit, kita harus melakukan entry sell sebelum harga mengalami penurunan. Secara rinci, berikut cara entry sell dengan HnS pattern:

👉Lihat Trend Yang TerjadiPastikan instrumen trading bergerak naik terlebih dahulu. Pola ini tidak akan bisa menjadi acuan kuat untuk entry sell jika terjadi saat downtrend.
👉Tunggu New High TerbentukTunggu sampai harga membentuk dua new high. Pada bagian ini, new high kedua nantinya akan membentuk kepala dan new high pertama membentuk left shoulder.
👉Tunggu Harga Kembali Membentuk Puncak Setelah terbentuk new high, pastikan harga kembali membentuk puncak namun tidak lebih tinggi dari head.
👉Buat NecklineTarik neckline dari low pertama ke low kedua. Tunggu sampai ada candlestick yang ditutup di bawah neckline atau melakukan breakout untuk entry sell. Ukur jarak vertikal dari head ke neckline untuk take profit dan letakan stop loss di atas head.

Untuk memahami cara entry sell dengan HnS pattern, Anda bisa menyaksikan chart harga di bawah ini.

Kenali Apa Itu HnS Pattern dan Tips Trading dengan Pola Tersebut

Pada gambar di atas, instrumen trading bergerak naik terlebih dahulu. Setelah harga membetuk high, harga kembali bergerak membentuk dua new high. Kemudian harga kembali membentuk titik high namun tidak lebih tinggi dari bagian kepala. Setelah itu, Anda bisa menarik neckline dari titik low pertama ke titik low kedua. Lalu tunggu sampai ada candle yang melakukan breakout garis neckline. Anda bisa entry sell di titik breakout tersebut. Kemudian tempatkan stop loss di atas head.

Kombinasi dengan Indikator Lain

HnS Pattern bisa Anda kombinasikan dengan indikator berikut:

1. RSI dan Head and Shoulder Pattern

Adanya head and shoulder pattern merupakan sinyal bahwa trend naik akan berbalik menjadi trend turun. Dengan kata lain, hal ini menunjukan bahwa seller mulai mendominasi pasar sehingga harga aset melemah. Untuk mengidentifikasi hal tersebut mengkombinasikannya dengan indikator relative strength index atau RSI. Jadi, tunggu sampai pola selesai terbentuk lalu pastikan indikator RSI menunjukan kondisi oversold atau berada di atas level 70.

Saat kondisi sedang oversold, harga aset biasanya akan menjadi sangat mahal sehingga Anda bisa melakukan entry sell. Sedangkan saat kondisi pasar sedang overbought, harga aset menjadi sangat murah sehingga Anda bisa melakukan entry buy.

BACA JUGA: Inilah 8 Tips Raih Profit dari Relative Strength Index

Kenali Apa Itu HnS Pattern dan Tips Trading dengan Pola Tersebut

2. Indikator Volume Dan Pola Head and Shoulder

Saat mengkombinasikan HnS pattern dengan indikator volume, pastikan terjadi adanya penurunan volume dari left shoulder menuju kepala. Lalu sata right terbentuk, indikator volume mengalami kenaikan dalam jangka pendek. Setelah itu, volume akan terus mengalami penurunan. Kenaikan volume menunjukan adanya buyer yang mulai memasuki pasar. Sedangkan penurunan volume menunjukan adanya dominasi seller di pasar.

Kenali Apa Itu HnS Pattern dan Tips Trading dengan Pola Tersebut

Kelebihan dan Kekurangan Pola Head and Shoulder

Pola head and shoulder disukai banyak trader karena memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan seperti berikut:

💚Kelebihan❤️Kekurangan
Bisa Jadi Acuan Entry Sell:
HnS pattern bisa menjadi sinyal kuat untuk entry sell. Sebab, setelah pola ini terbentuk instrumen trading bergerak turun. Jadi, kita bisa meraih profit maksimal dengan melakukan open posisi sell sebelum instrumen trading turun.
Tidak Bisa Menjadi Acuan Entry Buy:
Dalam trading, kita bisa melakukan pembelian saat harga mulai naik dan melakukan penjualan saat harga mulai melakukan penurunan. Oleh karena itu, Anda tidak bisa menggunakannya sebagai acuan entry buy. Sebab, saat pola ini terbentuk harga sedang berada dalam trend naik atau uptrend.
Tanda Bahwa Trend Berbalik Arah:
Head and shoulder adalah pola bearish reversal. Dengan kata lain, pola ini menunjukan bahwa trend naik akan berbalik arah menjadi downtrend. Hal ini menandakan bahwa buyer yang mendominasi pasar mulai kehilangan kekuatan dan seller pun mulai masuk sehingga harga turun drastis.
❌Sulit Menentukan Stop Loss:
Candel yang menjadi titik konfirmasi entry buy bisa saja mengalami close jauh di bawah neckline sehingga jarak stop loss yang besar yang mungkin perlu ditinjau. Oleh karena itu, dalam menentukan take profit atau stop loss sebaiknya Anda menggunakan metode risk and reward.
Bisa Menunjukan Level Take Profit Yang Harus Diambil:
Terbentuknya pola ini bisa membantu kita untuk menentukan level take profit yang akan kita ambil. Level take profit bisa kita ambil dari jarak horizontal dari head ke neckline. Sementara itu, level stop loss bisa kita ambil dari rasio 1:2.
Sulit Diidentifikasi Oleh Trader Pemula:
Pola ini cukup sulit diidentifikasi oleh trader pemula karena memiliki bentuk yang cenderung rumit. Biasanya, hanya trader yang sudah berpengalaman yang bisa mengidentifikasi adanya HnS pattern.

Tips Trading dengan Head and Shoulder

Agar bisa meraih profit maksimal saat trading dengan pola head and shoulder, Anda bisa menggunakan tips berikut:

👍
Hindari Menggunakannya Sebagai Acuan Tunggal
👍
Gunakan Garis Neckline
👍
Tempatkan Stop Loss Di Atas Head
Pola ini tidak bisa menjadi acuan tunggal untuk trading. Anda tetap harus mengkombinasikannya dengan indikator lain seperti indikator volume atau RSI yang sudah dijabarkan sebelumnya.Sebagai titik konfirmasi entry sell, Anda harus menggunakan garis neckline yang dibuat dari garis low pertama ke low kedua. Lalu tunggu sampai ada candle yang melakukan close sebagai di bawah garis neckline untuk entry sell.Banyak orang meletakan stop loss di atas right left. Padahal, hal itu bisa mengurangi potensi profit. Untuk memaksimalkan profit, Anda bisa meletakan level stop loss di atas head.

Review Broker Forex Teregulasi – Mitrade

Jika Anda ingin memaksimalkan potensi profit Anda di pasar modal, Anda bisa bergabung dengan broker Mitrade. Broker Mitrade adalah broker internasional yang sudah mendapatkan regulasi dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan Cayman Islands Monetary Authority (CIMA). Trading di Mitrade hanya memerlukan modal deposit awal US$ 50 saja. Mitrade juga menyediakan akun demo agar Anda bisa berlatih trading dengan HnS pattern. Selain itu, Mitrade juga menyediakan ratusan indikator gratis untuk Anda. Mitrade juga mempersiapkan leverage 1:1000 agar Anda bisa trading dengan modal minimal. Proses transaksi di Mitrade juga sangat mudah dan bisa Anda lakukan dari mana saja. Berikut cara buka transaksi dan buka akun di Mitrade:

  1. Buka situs resmi Mitrade atau langsung gunakan aplikasinya yang bisa Anda download di App Store atau Play Store.
  2. Lakukan registrasi dengan akun Apple ID, Facebook, atau Google.
  3. Submit kartu identitas Anda (Bisa KTP, SIM, atau paspor) dan rekening koran yang yang masih berlaku untuk proses verifikasi data.
  4. Lakukan deposit dana melalui transfer virtual account, e-wallet, atau transfer antar rekening.
  5. Pilih instrumen trading yang Anda inginkan lalu lakukan analisis teknikal dan fundamental.
  6. Setelah yakin dengan hasil analisis, Anda bisa melakukan open posisi.
  7. Anda bisa melakukan penarikan dana ke rekening pribadi ketika target profit telah tercapai.
mitrade -broker terbaik di indonesia

Kesimpulan

HnS pattern adalah pola bearish reversal yang bisa menjadi acuan untuk entry sell. Pola ini menunjukan adanya pembalikan arah dari uptrend menuju downtrend. Namun, pola ini tidak bisa menjadi acuan untuk entry buy karena terjadi saat harga aset sedang tinggi. Selain itu, Anda juga tidak bisa menjadikan pola ini sebagai acuan tunggal karena masih ada potensi false signal. Pola head and shoulder juga sangat sulit dideteksi sehingga sangat sedikit trader pemula yang bisa menggunakannya. Biasanya, pola ini hanya bisa digunakan oleh trader yang sudah berpengalaman saja.

Disclaimer: Artikel ini ditulis hanya untuk edukasi, bukan rekomendasi trading. Semua saran trading dalam artikel ini hanya bertujuan sebagai referensi bukan acuan utama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *