Kenali Apa Itu OHLC dan Cara Menggunakannya Dalam Trading
INVESTASI, CANDLESTICK PATTERN, CHART PATTERN, FOREX

Kenali Apa Itu OHLC dan Cara Menggunakannya Dalam Trading

OHLC adalah istilah yang pasti sering Anda dengar dalam trading. Grafik OHLC sendiri merupakan bagian penting yang sangat membantu trader dalam menganalisis sentimen pasar dan memprediksi pergerakan harga. Sebenarnya, apa itu OHLC dan bagaimana cara menggunakannya dalam trading? Berikut penjelasan lengkap mengenai OHLC:

Apa Itu OHLC?

OHLC adalah singkatan dari Open, High, Low, Close. Grafik OHLC sendiri sangat penting dalam memvisualisasikan dan menganalisis perubahan harga dari waktu ke waktu untuk sekuritas, mata uang, saham, obligasi, komoditas, dan sejenisnya. Dengan grafik OHLC, trader bisa menginterpretasikan hari- sentimen pasar hari ini dan memprediksi setiap perubahan harga di masa depan melalui pola yang dihasilkan.

Jika dijabarkan secara rinci, open merupakan harga saat pasar mulai dibuka. Harga open ditentukan oleh permintaan dan penawaran aset di awal hari. Sementara itu, high adalah level tertinggi yang telah dicapai aset. Misalnya, jika saham Apple memiliki harga openi di angka US$100, naik ke level tertinggi U$120, lalu mulai bergerak ke bawah, maka level tertinggi hari ini adalah US$120.

Sedangkan low adalah harga terendah hari ini dan close adalah harga akhir tempat aset diperdagangkan. Pada setiap periode waktu tunggal, Bagan OHLC memplot simbol yang mewakili dua rentang, yakni harga tertinggi dan terendah yang diperdagangkan, dan juga harga pembukaan dan penutupan pada periode waktu tunggal tersebut (misalnya dalam satu hari). 

Rentang harga tinggi dan rendah diwakili oleh panjang garis vertikal utama. Harga buka dan tutup diwakili oleh posisi vertikal tanda centang yang muncul di sebelah kiri (mewakili harga open) dan di sisi kanan (mewakili harga close) dari garis vertikal tinggi-rendah Grafik OHLC biasanya menggunakan warna khusus untuk membedakan apakah pasar sedang “bullish” (harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan) atau “bearish” (harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan).

Harga tertinggi dan terendah penting bagi para trader karena menggambarkan tingkat volatilitas pasar. Hal ini pada gilirannya memungkinkantrader untuk menentukan jenis perdagangan apa yang akan diambil dan strategi perdagangan apa yang akan digunakan. Grafik OHLC juga berguna bagi trader yang menunggu berbagai pola grafik untuk berspekulasi arah pasar.

Grafik OHLC dapat diterapkan ke kerangka waktu (time frame) apa pun. Jika diterapkan pada grafik 5 menit, grafik ini akan menunjukkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan untuk setiap periode 5 menit. Jika diterapkan pada grafik harian, grafik tersebut menunjukkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan untuk setiap hari.

Apa Itu OHLC?

Cara Membaca Grafik OHLC

Grafik OHLC paling sering digambarkan melalui candlestick ala Jepang. Grafik OHLC terdiri dari batang OHLC yang menunjukkan harga open, high, low, dan close. Bilah OHLC menunjukkan nilai buka dan tutup pada garis vertikal atau sumbu x dan harga tinggi dan rendah pada sisi alternatif dalam garis horizontal. Nilai terbuka akan berada pada sumbu horizontal di sisi kiri, sedangkan harga penutupan berada di sisi kanan sumbu horizontal.Berikut contoh grafik OHLC bullish dan grafik OHLC bearish:

Cara Membaca Grafik OHLC

Grafik OHLC bullish terbentuk ketika harga pembukaan (open) lebih rendah dari harga penutupan (close), sedangkan grafik OHLC bearish terbentuk ketika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan.

Grafik OHLC terdiri dari batang OHLC. Ketika harga suatu aset naik, batang yang terbentuk sebagian besar akan menjadi bullish yang ditandai dengan harga pembukaan yang lebih rendah dan harga penutupan yang lebih tinggi. Ketika harga suatu aset jatuh, bar yang terbentuk sebagian besar akan menjadi bar bearish yang ditandai dengan harga pembukaan yang lebih tinggi dan harga penutupan yang lebih rendah.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa terkadang nilai terendah juga bisa menjadi harga pembukaan atau harga penutupan. Sebaliknya, nilai tertinggi juga bisa menjadi harga buka atau harga tutup.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, grafik OHLC juga sering disimbolkan dengan candlestick ala Jepang. Grafik candlestick tersebut juga menunjukan informasi yang sama, yakni harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan. 

Dalam grafik OHLC yang divisualisasikan melalui candlestick, garis vertikal mencerminkan nilai tertinggi dan terendah, sedangkan garis horizontal mewakili harga pembukaan dan penutupan. Biasanya, candlestick Jepang memiliki batang yang lebih lebar dibandingkan dengan batang OHLC biasa. Berikut contoh grafik OHLC menggunakan candlestick bearish dan candlestick bullish:

Cara Membaca Grafik OHLC

Grafik OHLC yang berbentuk candlestick dapat digunakan untuk analisis teknis nilai buka, tinggi, rendah, dan tutup pada berbagai pola dan untuk mengevaluasi metode atau strategi perdagangan apa yang akan digunakan. 

Arti dalam Grafik OHLC

Sebagai trader, mengetahui harga OHLC adalah hal yang sangat penting. Ini penting karena OHLC menunjukan harga kisaran aset dalam sehari. Kisaran ini dapat membantu Anda mengidentifikasi jumlah volatilitas di pasar.

Misalnya, jika harga pembukaan saham Apple adalah US$ 100, harga tertingginya adalah US$ 101, harga terendahnya adalah US$ 99,5, dan harga penutupannya adalah US$100, ini berarti tidak ada volatilitas dalam saham tersebut. Namun, jika harga pembukaannya adalah US$100, harga tertingginya US$ 110, harga terendahnya US$ 95, dan harga penutupannya US$ 115, hal itu menunjukan bahwa harga saham tersebut sangat volatil.

Beberapa trader terkadang lebih suka trading saat periode volatilitas rendah dan ada juga yang lebih memilih trading saat periode volatilitas tinggi. Keempat jenis harga tersebut juga penting saat Anda mengaplikasikan indikator saat trading. Saat menggunakan berbagai jenis indikator, Anda akan sering diminta untuk memasukkan harga yang ingin Anda gunakan. Sebagian besar trader menggunakan harga penutupan. Namun, masih ada trader yang lebih suka menggunakan harga pembukaan.

Arti dalam Grafik OHLC

Cara Menggunakan grafik OHLC dalam Trading

Open high low close (OHLC) digunakan sebagai alat trading untuk memvisualisasikan dan menganalisis perubahan harga dari waktu ke waktu untuk sekuritas, mata uang, saham, obligasi, komoditas, dan sejenisnya. Untuk trading dengan grafik OHLC, seorang trader harus memenuhi beberapa aturan.

Pertama, ketinggian vertikal bilah OHLC menggambarkan volatilitas periode tertentu. Jika tingginya lebih panjang, hal itu menandakan adanya volatilitas yang lebih besar, dan trader harus berhati-hati. Kedua, garis horizontal kiri dan kanan menunjukan bahwa harga pembukaan dan penutupan relatif terhadap tertinggi dan terendahnya. 

Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, hal ini menunjukkan penjual semakin dominan, dan pedagang mungkin ingin mengambil posisi jual. Di sisi lain, jika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, pembeli mendapatkan kendali lebih besar, dan pedagang mungkin ingin mengambil posisi beli.

Saat trading dengan grafik OHLC, trader perlu membiasakan diri dengan warna candle. Dalam tren naik, candle berubah menjadi hijau atau putih (tergantung pada pengaturan grafik). Warna candle akan berubah menjadi hitam atau merah saat trend turun. Trader dapat mengambil posisi dengan tampilan warna-warna ini dan keluar dari perdagangan saat candle berubah warna.

Pembalikan harga dapat terjadi pada grafik OHLC. Dalam tren naik, ketika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan tetapi berubah di bawah harga sebelumnya, ada kemungkinan terjadinya pembalikan arah. Sebaliknya, dalam downtrend, ketika harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan, harga saat ini lebih tinggi dari harga sebelumnya, pembalikan dapat terjadi.

Anda bisa melakukan aksi beli atau buy ketika harga pembukaan harus lebih tinggi dari harga penutupan. Setelah itu, tunggu bar berubah menjadi hijau atau putih sebelum masuk ke perdagangan. Anda bisa memasuki perdagangan setelah pembentukan bar hijau atau putih. Untuk meminimalisir resiko rugi, tempatkan stop loss di dekat titik terendah baru-baru ini dari titik masuk. Anda bisa keluar dari perdagangan saat bar berubah warna.

Untuk melakukan aksi jual atau open posisi sell, Anda harus memastikan bahwa harga pembukaan harus lebih rendah dari harga penutupan. Setelah itu, tunggu bar berubah menjadi merah atau hitam sebelum masuk ke perdagangan. Anda bisa memasuki perdagangan setelah pembentukan bar merah atau hitam. Untuk meminimalisir kerugian, tempatkan stop loss di dekat level tertinggi baru-baru ini dari titik masuk. Anda bisa keluar dari perdagangan saat bar berubah warna.

Strategi Trading Menggunakan Grafik OHLC

Ada beberapa strategi yang bisa Anda gunakan saat trading menggunakan grafik OHLC. Berikut berbagai strategi trading tersebut:

1. Strategi Trading Harian (Intraday) Open High Low

Trading intraday sering dianggap sebagai bentuk perdagangan pasar saham yang paling menarik namun menantang. Di pasar ini, para trader berusaha membukukan keuntungan dalam satu hari perdagangan. Trader bisa menggunakan beberapa indikator seperti bagan dan pola analitik untuk membukukan keuntungan dari perdagangan mereka dan untuk mengukur kinerja skrip mereka. Mereka juga memanfaatkan berbagai strategi untuk keuntungan mereka. Salah satu strategi perdagangan paling disukai yang digunakan oleh pedagang intraday dikenal sebagai strategi open high low. 

Strateginya adalah di mana sinyal beli dihasilkan ketika indeks atau saham memiliki nilai yang sama untuk keduanya, terbuka dan rendah. Sebaliknya, sinyal jual dihasilkan ketika indeks atau saham memiliki nilai yang sama untuk keduanya, terbuka dan tinggi. Agar strategi intraday open high low bekerja dengan baik, trader harus trading dalam jumlah besar, untuk target kecil. Sebagai seorang trader, Anda perlu melakukan entry cepat dan exit cepat untuk membukukan profit. Perhatikan bahwa mengelola strategi itu menantang karena melibatkan rasio risiko-imbalan yang tinggi.

2. Menggunakan Price Action

Strategi price action dilakukan dengan menganalisis pergerakan harga. Saat menggunakan price action, trader harus melihat harga historis untuk memprediksi harga aset di kemudian hari. Untuk menganalisis pergerakan harga, Anda juga bisa melihat grafik candlestick. Candlestick tersebut mewakili nilai perdagangan sehari penuh. Candlestick juga memuat rincian informasi, seperti berikut:

  • Level harga tinggi dan rendah pada saat aset diperdagangkan.
  • Candlestick yang menunjukan aksi jual biasanya disimbolkan dengan warna hitam atau merah. Candle tersebut juga dikenal dengan istilah candle bearish, yang menunjukan bahwa tingkat harga penutupan lebih rendah dari tingkat harga pembukaan.
  • Candlestick yang menunjukan aksi beli biasanya disimbolkan dengan warna putih atau hijau. Candle tersebut juga dikenal dengan istilah candle bullish, yang menunjukan bahwa tingkat harga penutupan lebih tinggi dari tingkat harga pembukaan.

Anda bisa melakukan aksi jual saat candle menunjukan bearish dan candle berikutnya membentuk harga rendah yang baru. Namun setelah munculnya candle bullish diikuti dengan terbentuknya high yang baru, maka Anda bisa memasang posisi beli. Jenis analisis aksi harga ini hanyalah salah satu cara untuk menggunakan kandil sebagai indikator aksi harga. Namun, lilin itu sendiri seringkali membentuk pola yang dapat digunakan untuk membentuk strategi perdagangan aksi harga. Sebelum kita melihat pola-pola ini, pertama-tama mari kita lihat di mana mereka bekerja paling baik.

Trading Aman dengan Mitrade

Anda bisa melakukan trading aman dan mudah bersama broker Mitrade. Sebagai broker internasional, Mitrade menyediakan instrumen saham, indeks, forex, komoditas, dan crypto. Keamanan Mitrade juga sudah dijamin oleh  Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan Cayman islands monetary authority (CIMA). Seluruh uang nasabah juga diamankan melalui bank segregated sehingga lebih terjamin.

Anda bisa bergabung di Mitrade hanya dengan modal deposit US$ 50. Tersedia juga leverage hingga 1000x agar Anda bisa trading dengan modal kecil. Platform trading Mitrade sangat user friendly dan dirancang sesuai dengan kebutuhan trader. Platform trading juga dilengkapi ratusan indikator teknikal dan 7 jenis chart agar Anda bisa melakukan analisis teknikal dengan mudah.

Proses buka akun di Mitrade tidak membuang banyak waktu dan tenaga. Hanya perlu waktu hitungan menit saja, Anda sudah bisa melakukan registrasi di Mitrade.  Verifikasi data hanya perlu mengupload foto kartu identitas dan rekening koran yang masih berlaku. Ingin trading dengan aman dan mudah? Mitrade solusinya.

Kesimpulan

OHLC adalah singkatan dari Open, High, Low, Close. Grafik OHLC sendiri sangat penting dalam memvisualisasikan dan menganalisis perubahan harga dari waktu ke waktu untuk sekuritas, mata uang, saham, obligasi, komoditas, dan sejenisnya. Dengan grafik OHLC, trader bisa menginterpretasikan hari- sentimen pasar hari ini dan memprediksi setiap perubahan harga di masa depan melalui pola yang dihasilkan. Setiap garis vertikal pada grafik menunjukkan kisaran harga selama satu unit waktu, misalnya satu hari atau satu jam. Anda bisa melakukan aksi beli atau buy ketika harga pembukaan harus lebih tinggi dari harga penutupan. Setelah itu, tunggu bar berubah menjadi hijau atau putih sebelum masuk ke perdagangan. Anda bisa memasuki perdagangan setelah pembentukan bar hijau atau putih. Untuk meminimalisir resiko rugi, tempatkan stop loss di dekat titik terendah baru-baru ini dari titik masuk. Anda bisa keluar dari perdagangan saat bar berubah warna. Untuk melakukan aksi jual atau open posisi sell, Anda harus memastikan bahwa harga pembukaan harus lebih rendah dari harga penutupan. Setelah itu, tunggu bar berubah menjadi merah atau hitam sebelum masuk ke perdagangan. Anda bisa memasuki perdagangan setelah pembentukan bar merah atau hitam. Untuk meminimalisir kerugian, tempatkan stop loss di dekat level tertinggi baru-baru ini dari titik masuk. Anda bisa keluar dari perdagangan saat bar berubah warna. Sederhananya, grafik OHLC menunjukkan harga tertinggi (maksimum) dan harga terendah (minimum) untuk aset tertentu pada sumbu vertikal dan nilai buka dan tutup masing-masing pada sisi kiri dan kanan pada sumbu horizontal.

Trader bisa menggunakan data harga ini untuk menentukan dan mengevaluasi strategi perdagangan apa yang digunakan saat memperdagangkan keamanan dasar tertentu. Ini bisa berupa saham tertentu, pasangan mata uang atau komoditas.

Disclaimer: Artikel mengenai grafik OHLC ini tidak bisa menjadi panduan utama dalam trading atau investasi. Sebelum melakukan trading atau investasi, Anda harus melakukan manajemen risiko dan mengetahui profil risiko Anda dengan sebaik mungkin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *