Pola Candlestick Lengkap
FOREX, CANDLESTICK PATTERN, INVESTASI

Cara Membaca Candlestick 1 Menit-Inilah Pola Candlestick Lengkap

Candlestick pattern atau Pola Candlestick merupakan bagian dari analisa teknikal dalam trading, baik trading saham, trading forex, ataupun trading komoditi lainnya. Terdapat beberapa variasi pola yang dapat digunakan oleh para trader dan investor dalam membaca dan membuat prediksi harga dalam periode tertentu.

Candlestick pattern merupakan bentuk grafik secara visual yang terdapat pada sebuah chart dalam perdagangan forex. Secara klasifikasinya, ada banyak ragam jenis candlestick yang bisa Anda jumpai pada pasar, dimana bentuk dari masing-masing candle tersebut mampu menunjukkan status pelaku pasar apa saja yang lebih dominan dalam menguasai perdagangan.

Artikel kali ini penulis akan membahas mengenai apa itu candlestick dan jenis-jenis nya secara lengkap. Simak ulasannya di bawah ini:

Apa Itu Candlestick Dalam Forex?

Candlestick atau biasa disebut dengan kandil jepang pada forex, adalah bentuk grafik yang  menyerupai lilin, dimana candle menunjukkan sebuah keterangan penjual dan pembeli yang sedang “bernegosiasi” untuk menentukan apakah harga bergerak naik atau turun. Besaran volume yang dimiliki sebuah candle ada yang penuh (full body) dan ada yang sedikit/volum kecil. Biasa nya ditandai dengan warna hijau/merah, atau hitam dan putih.

Dari beberapa jenis grafik yang ada pada komponen chart,  penggunaan candlestick merupakan yang paling populer dipilih oleh banyak trader, mengapa demikian? Karena bentuk candle/lilin ini lebih mudah dipahami secara tekhnikal untuk menganalisa pola pergerakan harga.

Dapat didefinisikan, melalui sebuah candlestick trader mampu melihat naik dan turunnya grafik membentuk sebuah history (perjalanan harga market) yang sudah terjadi maupun yg sedang terjadi, baik dari awal pembukaan harga sampai kepada closing (penutupan harga), serta pola-pola apa saja yang terlihat, untuk memaksimalkan analisa sebelum eksekusi harga dalam perdagangan.

Apa Itu Candlestick Dalam Forex?

Cara Membaca Candlestick 1 Menit

Tentu saja kita penasaran bagai cara membaca candlestick setelah membaca penjelasan sebelumnya. Ada hal-hal dasar yang bisa dilakukan dalam cara membaca candlestick 1 menit. Lantas seperti apa cara mudah, dan hal-hal yang harus diperhatikan supaya kita bisa mengetahui cara membaca candlestick dengan baik:

1. Empat Posisi Harga

Terdapat empat indikator dalam cara membaca candlestick, yaitu:

·         Open: harga saat perdagangan dibuka hari ini

·         Closed: harga setelah perdagangan ditutup sebelumnya

·         Low: harga terendah

·         High: harga tertinggi

Gambar diatas memberi keterangan, bahwa ada 2 bentuk candlestick, diantaranya berwarna hijau dan merah. Volum body candle warna hijau, menandakan pasar sedang dominan buyer, sedangkan candle merah dikatakan sedang dominan seller. Jika Anda bisa mengenali pola-pola yang terbentuk sebagai satu kesatuan dari candlestick, maka Anda dapat memperkirakan kemana arah pergerakan selanjutnya akan terjadi.

Candlestick memenuhi  kriteria grafik yang komplit, dimana jika di baca dalam sebuah pola, maka akan terlihat titik harga pembukaan serta penutupan nya, kemudian high-low nya pola pergerakan harga yang terbentuk, sampai kepada terlihat jelas bentuk sumbu (upper shadow-lower shadow) sebagai perkiraan/kekuatan sinyal market.

2. Indikator Warna Hijau Dan Merah -Real Body

Terdapat dua warna hijau dan merah. Dua warna tersebut menunjukan arti yang berbeda. Warna hijau, menentukan harga closed lebih tinggi daripada harga open (candle bullish). Sementara warna merah menandakan harga closed lebih rendah daripada harga open(candle bearish).

Ketika pola candlestick berwarna hijau, maka pola candle bergerak ke atas. Ketika berwarna merah, maka pola candle bergerak ke bawah. Kita juga akan mendapatkan informasi atau berita seputar trading saham atau komoditi. Informasi yang muncul seputar, angka tertinggi dan angka terendah, harga ditutup di angka berapa dan lain sebagainya.

Biasanya, beberapa aplikasi trading memiliki fitur pola candle yang mengganti warna hijau dan warna merah. Maka, bisa saja indikator warna tidak menggunakan warna merah dan hijau, namun masih tetap menunjukan hal yang sama.

3. Sumbu (Shadow) Candle

Terdapat juga sumbu (shadow), yang memberikan informasi fluktuasi harga yang bergerak sesuai dengan durasi candlestick. Kita juga harus memperhatikan ukuran badan dan sumbu. Saat nilai forex mengalami volatilitas, hal tersebut akan mempengaruhi sumbu (shadow) menjadi lebih panjang dari pada body.

Sebaliknya, ketika sumbu (shadow) memanjang ke bawah, sebuah sinyal bagi pelaku pasar untuk mendorong harga menjadi turun. Namun, hal ini tidak cukup kuat menahan harga agar tetap berada di posisi yang rendah. Di saat bersamaan, setiap pelaku pasar akan melakukan pembelian hingga akhirnya dapat mendorong harga menjadi naik. Fenomena ini juga dikenal dengan istilah bullish reversal.

Namun, ketika sumbu memanjang ke atas, hal tersebut menandakan bahwa trader dan investor sedang melakukan ambil untuk lebih banyak ketimbang memutuskan untuk bertahan. Hal ini dikenal dengan fenomena yang bernama bearish reversal. Dengan mengetahui hal ini, kita dijamin bisa tahu bagaimana cara membaca candlestick 1 menit.

3. Sumbu (Shadow) Candle

Inilah Pola Candlestick Lengkap

Setiap candlestick memiliki karakteristik dan fungsinya yang berbeda, di setiap grafik yang terbentuk dapat bermakna sebagai komponen penting mengenai perubahan-perubahan harga pada pasar. Oleh karena itu, sebagai trader walau hanya mengetahui beberapa jenis saja, penting untuk memahami bentuk atau jenis-jenis candlestick yang ada dalam perdagangan.

Berdasarkan pola, candlestick dapat dikategorikan dalam 3 jenis pola. Yakni: Pola Candlestick Single, Pola Candlestick Double dan Pola Candlestick Triple.

A: Pola Candlestick Single

Sesuai dengan arti nya “single” kemunculan candle ini merupakan bentuk candle tanpa pasangan, dalam artian candle tersebut hanya berdiri pada satu ruas, dan sangat mudah Anda temukan pada chart forex. Berikut telah penulis rangkum beberapa jenis candlestick yang tergolong dalam single candle, simak ulasannya:

1. Pola Spinning Top

Candle spinning top

Bentuk candle ini memiliki shadow yang panjang di bagian atas dan bawah, sehingga hanya menyisakan volume/body yang sedikit atau kecil.

Dari keterangan gambar diatas, dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya antara buyer maupun seller sama-sama memiliki kekuatan yang seimbang, sehingga dalam hal ini kemunculan candle tersebut dapat membingungkan trader dalam memperkirakan arah harga selajutnya. Akan tetapi, dalam pengaplikasiannya bisa ditentukan dari pola trend yang sudah terbentuk. Jika candle spinning top muncul di penghujung uptrend, maka ada kemungkinan harga akan berbalik arah menjadi downtrend. Begitupun sebaliknya, jika kemunculan candle ini berada di penghujung downtrend, maka kemungkina harga akan bergerak naik.

2. Pola Marubozu

Candle Marubozu

Jenis candle ini berbentuk full body (tidak terlihat memiliki sumbu/shadow atas ataupun bawah). Perhatikan pada gambarnya.

Berdasarkan keterangan gambar diatas, marubozu memiliki dua jenis pola pergerakan yakni bullish dan bearish. Dimana pola bullish merupakan kekuatan buyer sedangkan bearish merupakan kebalikannya. Dalam pengaplikasiannya marubozu bullish memberikan sinyal arah harga selanjutnya akan kuat bergerak naik, sedangkan marubozu bearish memberikan sinyal arah selanjutnya harga akan bergerak turun secara kuat.

3. Pola Doji

Jenis candle ini cukup populer dan banyak dijumpai pada chart forex. Dalam penggunaan nya tidak berbeda jauh dengan spinning top, kemunculan candle tersebut mengisyaratkan pihak buyer maupun seller sama-sama kuat dalam tarik menarik harga.

Pola Doji

Terdapat empat jenis candlestick doji dalam bentuk nya, yakni:

  • Long doji, berbentuk seperti tanda plus “+” atau salib. Candle ini ditandai dengan upper dan lower shadow yang panjang, lalu pada bagian tengahnya membentuk tubuh (volume) candle tipis/kecil yang terlihat seperti garis.
  • Dragonfly doji, berbentuk seperti huruf “T”. Candle ini ditandai dengan lower shadow yang sangat panjang, sedang atas nya hampir tidak memiliki shadow sama sekali. Volume tubuh yang terbentuk pun sama tipis menggantung diatas, membentuk harga opening dan closing berada dilevel yang sama.
  • Gravestone doji, candle ini merupakan kebalikan dari pengertian dragonfly, yakni mempunyai upper shadow yang lebih panjang dan hampir tidak memiliki lower shadow.
  • Price doji, memiliki bentuk menyerupai garis horizontal dikarenakan volume tubuh candle yang sangat tipis dimana terlihat tidak memiliki upper-lower shadow. Dalam artian market pasar antara buyer maupun seller sama-sama tidak memegang kendali perdagangan harga, sehingga opening-closing dan higher-lower berada persis dilevel yang sama pada satu candle.

BACA JUGA: Tentang Doji Candle-Ini Yang Harus Anda Ketahui!! Pemula wajib bacanya!

4. Pola Hammer dan Hanging man

Secara fisik kedua candlestick ini memiliki bentuk yang hampir sama, dimana mempunyai lower shadow yang panjang namun shadow atas hanya sedikit atau bahkan tidak ada, dengan volume tubuh yang kecil/pendek.

 Hammer dan Hanging man

Mengapa disebut hammer? Sesuai dengan arti nya, karena bentuk candle tersebut menyerupai “martil/palu” yakni sebuah alat perkakas rumah. Sedangkan hanging man memiliki bentuk seperti tubuh yang “menggantung” dengan posisi kepala berada diatas, hal itulah yang membuat trader menyebut candle dengan sebutan hanging man.

Lihat contoh gambar pada chart di bawah,

Candlestick hammer dan hanging man

Dari keterangan gambar diatas ada beberapa perbedaan pada fungsinya, yakni candle hammer merupakan sinyal bullish reversal (pembalikan arah trend down menjadi trend up), dengan letak posisi candle berada di penghujung akhir trend down (lembah). Sedangkan hanging man merupakan kebalikan dari hammer yakni sebagai sinyal bearish reversal (pembalikan ke arah trend down yang lebih dominan), dengan posisi munculnya candle berada dipuncak trend up.

Lower shadow yang terbentuk pada kedua jenis candle ini, memiliki panjang hampir dua kali lipat dari volume tubuh candle tersebut.

BACA JUGA: Wajib baca! Hammer Candlestick vs Hanging Man -Ini Tips Trading Dengannya!

5. Pola Candlestick Inverted Hammer dan Shooting Star

Kedua candlestick ini mempunyai rupa yang sama, layak nya seperti candle hammer ataupun hangin man, namun yang membedakannya adalah pada letak shadow yang terbalik. Jika hammer dan hanging man memiliki lower shadow lebih panjang dari upper shadow, maka dalam inverted hammer dan shooting star, keduanya memiliki upper shadow yang lebih panjang daripada lower shadow nya. Namun sama-sama mempunyai volume tubuh yang kecil/pendek. Oleh karena itu, candlestick ini bisa juga disebut sebagai “palu terbakik/martil terbalik”. Lihat contoh candle pada gambar!

Pola Candlestick Inverted Hammer dan Shooting Star

Secara pengaplikasiannya, inverted hammer merupakan referensi sinyal bearish yang kuat dalam perdagangan.

Pola Candlestick Inverted Hammer dan Shooting Star

Dari keterangan gambar diatas, candlestick inverted hammer muncul di bawah penghujung trend down, membentuk lembah dengan posisi palu terbalik. Pada saat tersebut, artinya pasar telah terjadi tarik menarik antara kekuatan buyer dengan seller, jika dilihat dari awal volume body candle yang terbentuk, buyer memang terlihat ingin membawa harga untuk naik lebih tinggi. Namun kenyataanya posisi seller lebih menguasai daripada buyer, sehingga harga kembali mengalami penurunan yang ditekan kuat oleh pihak seller. Kemudian, harga closing dan opening berada dekat dengan lower shadow.

Candlestick shooting star merupakan sinyal bearish reversal yang muncul dipenghujung puncak trend up. Dikatakan sebagai shooting star, sesuai dengan arti nya (menembak bintang) yakni dimana harga terlihat kuat membentuk trend naik, namun tiba-tiba harga jatuh (closing) melampaui harga pembuka. Pada saat tersebut, telah terjadi penurunan harga yang ditekan kuat oleh seller sehingga buyer melemah dan membuat harga berlanjut bearish. Kemudian volume tubuh candle yang kecil/pendek membuat harga closing berada di bawah opening dekat dengan lower shadow.  

Upper shadow yang terbentuk pada kedua jenis candle ini terlihat panjang hampir dua kali lipat dari volume tubuh candle tersebut.

BACA JUGA: Apa itu Shooting Star Candle-Ini Cara Dapat Profit Darinya

B: Pola Candlestick Double

Setelah mempelajari apa saja yang tergabung dalam candlestick single diatas, selanjutnya penulis akan membahas materi tentang candlestick double dan apa saja bentuk-bentuk candle yang tergolong didalam nya.

Jika candlestick single hanya perlu memperhatikan satu ruas candle saja, namun kali ini berbeda dengan candlestick double. Dalam pengaplikasian nya, penggunaan candle ini mesti berdasarkan pada candle yang terbentuk setelahnya. Sehingga Anda bisa memperkirakan kemana arah harga akan berlanjut.

Berikut dibawah ini beberapa jenis candle yang tergolong dalam kriteria candlestick double;

1. Pola Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing

Candlestick bullish engulfing merupakan dua candle yang terbentuk di lembah/akhir harga trend down, berpotensi kuat membawa harga ke arah naik. Sedang bearish engulfing merupakan kebalikan nya, dimana dua candle yang terbentuk berpotensi membawa harga untuk turun ke bawah.

Sesuai dari artinya engulfing adalah “menelan”, maka dari itu jika diartikan pada sebuah candle itu berarti bahwa candle kedua yang terbentuk, terlihat seperti “menelan/menutup” candle sebelumnya, dikarenakan memiliki volume tubuh yang lebih panjang.

BACA JUGA: Ini Cara Mudah Dapat Profit Dari Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing

2. Pola Tweezer bottom dan Tweezer top

Jenis candlestick ini biasanya muncul setelah trend up dan trend down berperan sebagai perpanjangan arah dari kedua trend tersebut. Kemudian setelah nya harga mengalami pembalikan arah.

Pola Tweezer bottoms dan Tweezer tops

Tweezer (pinset) sesuai dari nama nya bentuk kedua candle ini terlihat seperti “menjepit/mengapit”. Pada tweezer bottoms setelah trend down kedua candle muncul membentuk lower shadow yang sama panjang dan tidak memiliki high shadow. Sedangkan tweezer top setelah trend up, kedua candle muncul membentuk high shadow yang sama panjang, dan tidak memiliki lower shadow.

3. Candlestick Dark Cloud Cover dan Piercing Line

Dark cloud cover merupakan sinyal bearish, dan piercing line merupakan sinyal bullish.

Pada piercing line dapat dikatakan terjadi pembalikan arah, jika lower harga pada candle pasangan kedua muncul membentuk lebih panjang daripada candle harga sebelumnya. Sedangkan dark cloud cover, harga dapat berbalik arah menjadi bearish jika kemunculan candle pasangan membentuk higher lebih tinggi dari candle harga sebelumnya.

4. Pola Candlestick Double Harami

Terlihat dari nama nya harami dalam bahasa jepang adalah “hamil”. Jika diartikan pada sebuah candle, itu bermakna bahwa candle kedua yang terbentuk bervolume pendek/kecil, sedangkan bentuk candle sebelumnya bervolume lebih panjang, dengan demikian terlihat seperti perempuan hamil.

Pola Candlestick double harami

Dari keterangan gambar diatas, bullish dan bearish harami bisa disebut sebagai kebalikan dari candlestick engulfing. Dimana harga kedua yang terbentuk bervolume lebih kecil/pendek, sedangkan bentuk candle diharga sebelumnya bervolume lebih panjang.

Bullish harami mengisyaratkan harga berbalik arah trend up setelah mengalami konsolidasi, dan kemunculan sepasang candle bearish harami adalah kebalikannya, dari trend up ke trend down.

PEMULA WAJIB BACA JUGA: Inilah Cara Mudah Raih Profit Dari Bullish Harami dan Bearish Harami

C: Pola Candlestick Triple

Setelah mempelajari candlestick double diatas, materi selanjutnya adalah candlestick triple. Memahami tiga candle yang terbentuk memungkinkan trader lebih mudah memprediksi pergerakan arah harga selanjutnya. Berikut dibawah ini penulis rangkum beberapa jenis candle yang termasuk kedalam golongan candlestick triple.

1. Evening Star dan Morning Star

Morning star dan evening star candlestick biasa nya muncul di akhir sebuah trend, keberadaan tiga candle yang terbentuk mengisyaratkan pembalikan arah harga.

Pada gambar morning star & evening star, candle pertama dari trend  membentuk volume tubuh panjang bisa berupa bullish ataupun bearish, tidak meninggalkan garis high dan down shadow, kemudian candle ke dua memiliki volume tubuh yang lebih kecil/pendek dengan high dan down shadow sama panjang, juga berupa candle bullish atau berarish, hal ini menandakan ada nya keraguan yang sedang terjadi dalam perdangan. Lalu candle ke tiga merupakan informasi terakhir untuk memprediksi perubahan harga, dapat diketahui dari bentuk nya yang memiliki volume candle lebih panjang dari segi higer pada morning star dan segi lower pada evening star, dimana melampaui candle kedua tersebut, bisa berupa candle bullis ataupun bearish.

2. Three White Soldiers and Three Black Crows

Three white soldier dan three black crows termasuk kedalam kategori candle reversal, dalam artian ketika formasi harga sudah terbentuk sempurna, maka ada indikasi perubahan arah harga dari trend sebelumnya. Perhatikan contoh gambar!

Dari keterangan gambar diatas ketiga candle yang terbentuk setelah trend, baik berawal dari bullish maupun bearish memiliki potensi kuat terhadap perubahan harga yang terjadi selanjutnya. Biasanya kemunculan ketiga karakter candlestick tersebut terjadi ketika harga akan membentuk fase konsolidasi, yakni harga bergerak sideway.

Rule karakter, three white soldier (ketiga nya merupakan bullish candle) dan three black crows (ketiganya merupakan bearish candle).

Candle pertama memiliki panjang lower dan higer shadow yang tidak terlalu panjang, dengan volume tubuh sedikit pendek. Rule kedua candle biasanya memiliki volume tubuh lebih tinggi/panjang dari candle pertama, dengan memberi jejak high shadow sangat kecil/pendek untuk three white soldier, dan lower shadow kecil/pendek untuk three black crows. Lalu setelah kedua formasi itu terpenuhi, maka pembentukan candle ketiga harus sebagai informasi terakhir, yakni bervolume lebih panjang tanpa high ataupun lower shadow.

3. Three Inside Up and Three Inside Down

Kedua jenis candlestick ini sama seperti three white soldier & three black crow dalam fungsinya, yakni sebagai candle reversal.

Perbedaan nya hanya pada formasi pembentukan candle, yakni karakter three inside up berawal dari trend down candle bearis pertama nya dan kedua nya candle bullish mirip seperti harami, kemudian bentuk candle ketiga membentuk candle bullish (bearish-bullish-bullish). Sedangkan three inside down, yakni terbentuk saat trend up candle pertamanya, kemudian bearish di candle kedua, lalu membentuk bearish kembali pada candle ketiga nya (bullish-bearish-bearish).

Asal dan Sejarah Candlestick

Sejarah dari candlestick atau pola candle itu sendiri sangat panjang. Jika ditarik jauh, telah berlangsung sejak medio 1700-an. Berawal dari Munehisa Homma, seorang pengusaha beras di Jepang. Munehisa Homma terkenal dalam keahliannya membaca dan memprediksi pergerakan dari harga-harga beras pada masanya, yaitu pada medio 1700-an.

Latar belakang pola candle ini berakar pada masa penyatuan Jepang oleh Tiga Jenderal, yaitu Oda Nobunaga, Hideyoshi Toyotomi, Ieyasu Tokugawa. Ketiga Jenderal tersebut mengakhiri masa peperangan antar klan di Jepang. Bahkan, Jenderal terakhir, Tokugawa, menguasai Jepang dari 1615 hingga 1867. Pada masa ini, Jepang mengalami perkembangan perekonomian agraris, yang mempermudah perdagangan domestik.

Munehisa Homma hidup dari tahun 1724-1803. Homma merupakan penerus perusahaan beras keluarga. Pada tahun 1750, Homma secara resmi memulai perdagangan beras di Jepang, tetapnya di kota pelabuhan bernama Sakata. Pusat pengumpulan beras dan titik awal distribusi beras di Jepang.

Dalam pola candle, dikenal istilah Sakata’s Rules. Istilah tersebut merujuk pada kepiawaian Homma dalam memahami pergerakan pasar di kota Sakata. Hingga kemudian, Homma dijuluki God of the Market atau Dewa Pasar, saking piawainya Homma dalam berdagang dan membaca gerak pasar. Kesuksesan Homma bukan hanya di Sakata saja, namun juga di Osaka dan Tokyo. Hingga akhirnya, apa yang dilakukan oleh Homma terhadap pasar, dapat mempengaruhi harga-harga barang pokok lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Candlestick

Setiap trader mempunyai rule atau metode di setiap trading nya, dimana masing-masing mempunyai pilihan serta cara tersendiri dalam menganalisa pergerakan. Sampai saat ini candlestick masih menjadi favorit para trader sebagai pilihan konfirmator harga.

Berikut penulis rangkum mengenai kelebihan dan kekurangan candlestick yang dapat Anda ketahui:

👉Kelebihan👉Kekurangan
✅Candlestick mempunyai rule yang mudah dipahami dan di ingat.❌Candlestick tidak bisa berdiri sendiri, dalam artian penggunaan nya harus digabungkan bersamaan dengan indikator yang lain.
✅Sebagai analisa tekhnikal, penggunaan candlestick mempermudah analis membaca perubahan gerak harga yang sedang terjadi.❌Akibat terlalu banyak jenis candlestick, terkadang sebagian trader mengesampingkan pemahaman tentang candle, sehingga membuat trader tersebut kurang lengkap dalam membuat hasil analisa.
✅Ketika candle-candle membentuk sebuah pola, maka trader mudah menemukan high/low dan open/closing nya harga, sehingga trader bisa menempatkan garis stop loss maupun take provit secara tepat melalui titik-titik tersebut sesuai dengan data yang sudah terbentuk.❌Tidak bisa digunakan sebagai acuan harga di masa depan, karena candlestick hanyalah bentuk referensi dari para pelaku pasar itu sendiri.

Itulah mengenai kelebihan dan kekurangan dari candlestick yang perlu Anda ketahui, sebagai trader yang bijaksana, mengetahui aturan ketika bertrading merupakan hal penting agar rencana trading terstruktur degan baik.

Cara Berlatih Trading dengan Pola Candle di Mitrade

Pola candlestick adalah jenis grafik yang disukai banyak trader karena memberikan informasi lengkap mulai dari harga tertinggi, harga terendah, harga penutupan dan harga pembukaan. Untuk berlatih trading dengan pola candlestick di Mitrade, caranya sangat sederhana. Anda bisa berlatih trading dengan akun demo senilai US$50.000 terlebih dahulu agar Anda tidak mengalami kerugian. Setelah proses pendaftaran akun, Anda dapat masuk ke platform perdagangan Mitrade dengan kata sandi dan nama pengguna yang telah Anda daftarkan. Setelah itu, lakukan hal berikut:

  1. Di sudut kanan atas, pilih akun demo. Jika Anda ingin berdagang langsung di pasar nyata, Anda dapat memilih live account.
Cara Berlatih Trading dengan Pola Candle di Mitrade
  1.  Kemudian pilih jenis aset yang anda inginkan. Mitrade menyediakan akses ke berbagai instrumen investasi seperti emas, forex, saham, indeks, CFD, komoditas, dan cryptocurrency.
Cara Berlatih Trading dengan Pola Candle di Mitrade
  1. Pilih jenis grafik yang Anda kehendaki. Mitrade menyediakan 7 jenis chart harga.  Jika Anda ingin menggunakan candlestick, anda bisa memilih menu “candles”
Cara Berlatih Trading dengan Pola Candle di Mitrade
  1. Untuk membantu Anda melakukan analisis secara akurat, Anda bisa menggunakan bantuan indikator. Mitrade menyediakan sekitar seratus indikator untuk membantu Anda melakukan analisis teknis.
  1. Jika harga aset turun,  Anda bisa melakukan entri jual dengan menekan tombol “sell” yang berwarna merah. Ketika harga aset tinggi, Anda dapat melakukan entry beli dengan menekan tombol “buy” yang berwarna.

Kenapa Candlestick Diandalkan dalam Trading

Setidaknya, ada enam alasan mengapa candlestick begitu populer dan begitu dapat diandalkan, yaitu:

1. Indikator Leading

Indikator leading dapat memberikan sinyal pembalikan lebih awal, oleh karena itu pola candle merupakan indikator leading dari pergerakan harga market, yang dapat mengidentifikasi pergerakan potensial. Hal ini sangat penting bagi setiap trader, agar dapat lebih dulu (leading) dalam trading pasar keuangan.

2. Membantu Memberikan Gambaran

Tidak bisa dipungkiri, bahwa pola candle dapat memberikan gambaran dari sisi psikologi trader. Gambaran tersebut dapat menentukan setiap trader untuk mengambil keputusan penting dalam trading. Banyak jenis dari pola candle dengan terdiri dari ratusan kombinasi pola yang berbeda-beda, dan dapat secara akurat memberikan sinyal untuk kita mengambil keputusan.

3. Multifungsi

Pola candle juga sangat multifungsi atau serbaguna, bisa dikombinasikan dengan teknik analisis lainnya. Dapat memberikan prediksi bagi para trader untuk memperkirakan pergerakan selanjutnya.

4. Fleksibel (Dapat Menyesuaikan)

Pola candle bisa gunakan di pasar apapun, seperti saham, futures, forex, atau komoditi. Hal tersebut membuat pola candle merupakan sebuah metode yang fleksibel. Dengan banyaknya jenis pola candle yang ada, bisa digunakan untuk membaca pergerakan pasar apapun. Hal ini yang membuat pola candle begitu sangat populer dan dapat diandalkan.

5. Teruji oleh Waktu, Dapat Diandalkan dan Bermanfaat

Pola candle juga sangat teruji berdasarkan waktu dan kebermanfaatan. Terbukti dari sejarahnya yang panjang, dan digunakan lintas generasi di Jepang. Dan memang terbukti sangat efektif dan ampuh dalam dunia pasar dan perdagangan. Faktanya, sejak ditemukan pada medio tahun 1700, pola candle masih tetap digunakan hingga saat ini. Walaupun banyak perubahan yang terjadi di dunia pasar dan perdagangan, pola candle telah teruji dan begitu bermanfaat.

Kesimpulan

Pola candlestick atau candlestick merupakan alat bantu bagi para trader dan investor membaca pergerakan saham atau forex. Candlestick  memiliki sejarah yang panjang dan telah berlangsung ratusan tahun. Pola candlestick juga merupakan pola yang dianggap sangat bisa diandalkan dalam membaca trading saham keuangan, oleh karena itu pola candle sangat populer di kalangan trader dan investor.

Semoga penjelasan di atas bisa menambah wawasan kita terkait dunia trading pasar perdagangan uang. Agar lebih mahir lagi, kita harus melakukannya setiap hari agar terbiasa dan mengetahui seluk beluknya. Dengan begitu, proses trading yang kita lakukan juga akan lancar dan mudah.

10 thoughts on “Cara Membaca Candlestick 1 Menit-Inilah Pola Candlestick Lengkap

  1. Mantap sekali, baru kali ini dpt penjelasan yg lebih dr cukup bagi seong pemula macam saya. Trima kasih suhu,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *