Apa Itu Sideway
CHART PATTERN, FOREX, INVESTASI

Mengenal Sideways Artinya dan Tips Mengambil Keuntungan Darinya

Bagi Anda yang terjun di dunia trading pasti sudah tidak asing dengan sideways artinya atau sideway market. Bagi yang belum tahu, sideway artinya kondisi pasar yang datar dan cenderung penuh keraguan. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya faktor bullish dan bearish yang sama-sama kuat.

Beberapa tahun belakang ini, istilah trading sangat populer di kalangan masyarakat khususnya generasi milenial. Ini merupakan cara investasi menggunakan uang digital dimana trader bisa mendapatkan keuntungan besar dari selisih harga beli dan harga jual. Meskipun demikian, dibutuhkan analisa yang bagus untuk bisa sukses dalam melakukan trading.

Sebelum mulai trading, sangat penting untuk mengenal berbagai istilah yang ada dalam transaksi tersebut, salah satunya seperti Sideways ini. Nah, kali ini kami akan mengulik lebih dalam apa itu sideway, ciri-ciri sehingga keuntungannya. Yuk, simak!

Apa Itu Sideways ?

Sideways atau sideway market merupakan kondisi pasar yang datar dan cenderung penuh keraguan. Kondisi ini biasanya disebabkan karena adanya faktor permintaan dan penawaran (bullish dan bearish) yang sama-sama kuat. Sideways juga disebut konsolidasi. Sideways mengacu pada fakta bahwa harga saham berfluktuasi sedikit selama periode waktu tertentu, dan tidak ada tren naik atau turun yang jelas. Harga saham dalam situasi konsolidasi. Guncangan pasar pada tahap ini kecil dan arahnya sulit dipahami, yang paling membingungkan investor.

Hal ini biasanya diakibatkan karena penawaran dan permintaan (bullish dan bearish) yang sama-sama kuat dalam periode waktu tertentu. Kondisi ini membuat pergerakan harga pada suatu aset menjadi cenderung datar dalam jangka waktu yang lama sebelum memulai tren baru yang bisa saja mengalami kenaikan atau justru sebaliknya. Jadi saat menghadapi kondisi seperti ini, investor atau trader harus berhati-hati karena tidak ada yang tahu apakah market akan naik atau turun pada tren berikutnya.

Selama Sideways market, volume yang merupakan indikator penting dalam trading sebagian besar akan tetap datar karena bullish dan bearish sama-sama mendominasi. Kondisi ini bisa meleset naik atau bahkan turun tajam ke satu arah ketika breakout maupun breakdown terjadi. Hal inilah yang membuat trader harus melihat indikator teknis dan pola grafis saat menganalisis sideway market. Cara ini bertujuan untuk memberikan sinyal ke mana kira-kira arah harga dan kapan breakdown atau breakout mungkin terjadi.

Apa Itu Sideways ? Sideways Artinya

Jenis-Jenis Sideways

Pola sideways atau konsolidasi merupakan pola pergerakan harga yang menunjukan adanya fluktuasi kecil harga aset dalam rentang waktu tertentu. Sideways tidak hanya muncul di bagian head dan bottom  tetapi juga bisa muncul di bagian rising dan falling pada grafik. Biasanya, sideways terjadi sekitar 2 minggu. Patokan waktu ini bisa menjadi acuan dasar untuk menentukan apakah chart harga membentuk pola sideways atau tidak. Berdasarkan tahap pergerakan harga, sideways juga terdiri atas empat jenis seperti berikut:

1. Upside Sideways

Tipe sideways ini biasanya terbentuk di bagian atas (head) dari grafik pergerakan harga. Jenis sideways ini muncul setelah harga aset turun (bearish). Di momen tersebut, trader yang melakukan transaksi sangat terbatas sehingga harga tidak kembali mengalami penurunan. Namun, volume transaksi relatif lebih besar dibandingkan volume transaksi di hari sebelumnya. Harga tertinggi dan terendah instrumen trading juga tidak mengalami perubahan.

Saat menemui pola sideways ini, trader disarankan tidak terlalu banyak melakukan entry posisi. Untuk menemukan peluang profit yang tepat, Anda bisa mulai melakukan entry buy saat chat harga bergerak naik dengan cepat atau melakukan breakout di level support pada time frame 60. Sebab, adanya kenaikan harga yang cepat ini bisa mendorong trend bullish atau uptrend.

1. Upside Sideways

2. Downtrend Sideways

Pola sideways ini muncul ketika harga aset mengalami penurunan lalu mulai menunjukan titik stabil sehingga memicu peluang rebound. Akan tetapi, hal itu hanya berlaku dalam waktu singkat dan harga aset kembali turun. Tipe sideways ini biasanya hanya terjadi pada waktu singkat. Setelah itu, harga saham akan kembali mengalami penurunan yang signifikan. Jika pola sideways jenis ini muncul, Anda bisa melakukan entry sell saat harga kembali menunjukan titik stabil agar tidak mengalami kerugian besar atau Anda bisa melakukan hold sampai harga saham menunjukan sinyal bullish yang kuat.

2. Downtrend Sideways

3. High Sideways

Jenis sideways ini muncul saat chat harga menunjukan pola rising (membentuk garis yang menyempit ke atas). Setelah chart harga menunjukan adanya kenaikan, harga aset mengalami stagnasi lalu berfluktuasi. Hal ini menunjukan bahwa banyak trader tidak mampu melakukan entry buys karena kenaikan harga saham yang terlalu tinggi. Akibatnya, trader yang melakukan aksi beli (overbought) mulai berani melakukan aksi jual (oversold). Hal ini menyebabkan harga saham akan kembali turun. Untuk mengambil profit, Anda sebaiknya melakukan entry posisi ketika harga aset mulai stabil. Jangan mengambil keputusan saat pasar sedang berada dalam titik jenuh, baik oversold atau overbought, karena setelah itu harga aset akan kembali terkoreksi.

3. High Sideways

4. Low Sideways

Pola sideways jenis ini biasanya terjadi dalam waktu yang lebih lama dibandingkan jenis sideways lainnya. Terbentuknya pola ini diawali oleh adanya penurunan harga yang cepat, kemudian harga semakin menurun hingga mencapai level terendah. Anda bisa mengambil profit dengan melakukan entry buy saat harga menembus level support pada time frame 60.

4. Low Sideways

Ciri-Ciri Sideways Market

Bagi seorang trader atau investor sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda terjadinya sideway market. Salah satu ciri sideway market yang paling mudah dikenali adalah saat grafik menunjukkan pola gunung kecil dan lembah dengan candle hijau  merah yang pendek. Pola tersebut merupakan gambaran dari pergerakan pasar yang stabil, atau tidak naik dan tidak turun.

Dalam kondisi sideway seperti ini, melakukan trading bisa menjadi resiko besar karena tidak mudah dan berbahaya. Inilah yang membuat sideway market dapat dijadikan waktu yang tepat untuk menahan diri dari trading serta melihat peluang yang ada.  

Sideway market memiliki waktu menyamping kurang lebih sekitar 2 minggu. Jika tidak, maka kondisi ini bukan disebut sideway market. Hal ini merupakan prinsip utama yang membedakan sideway market atau bukan.

Selain dengan mengalami grafik, mengamati indicator juga bisa menjadi acuan untuk mendeteksi sideway market. Beberapa jenis indikator yang bisa digunakan untuk mendeteksi sideway market antara lain seperti di bawah ini :

Contoh Indikator Pendeteksi Sideways Market

1. Indikator Overlay

Ada beberapa jenis indicator overlay yang bisa digunakan untuk mendeteksi sideway market, di antaranya:

Indikator ini mendeteksi sideway dengan melihat pola garis yang berlawanan. Hal ini menunjukkan bahwa trend terbentuk. Akan tetapi jika pola garisnya saling bertumpukan, maka artinya pasar sedang mengalami kondisi sideway.

Contohnya seperti gambar di bawah ini, cara mendeteksi sideway melalui indikator ini adalah dengan menilai pola garis yang ada. Jika garisnya saling bertumpukan maka menunjukkan bahwa market sedang sideway, dan jika alligator terlihat membuka mulut maka tren baru sedang dimulai.

Indikator William’s Alligator Sideways

Indikator jenis ini mendeteksi sideway market adalah dengan menunjukkan grafik berbentuk pola horizontal yang memiliki saluran semakin sempit. Jika terjadi hal demikian, ada baiknya investor dan trader harus menunggu hingga Bollinger band, yang nantinya melebar dan dapat dijadikan kesempatan untuk masuk pasar dari batas atas hingga bawah.

Contohnya seperti gambar di bawah ini, cara mendeteksi sideway melalui indikator ini adalah dengan melihat lebar dari band. Jika indikator berbentuk horizontal dan sempit, maka pasar sedang sideway. Channel yang semakin sempit menunjukkan tren yang akan terjadi. 

Indikator Bollinger Band Sideways

Indikator ini melihat kondisi pasar dari titi sinyal serta grafik harga. Semakin dekat titik sinyal dengan grafik harga, maka kondisi pasar yang datar dapat dengan mudah terdeteksi. 

Contohnya seperti gambar di bawah ini, cara mendeteksi sideway melalui indikator ini adalah dengan melihat posisi titik sinyal dengan grafik harga. Jika jaraknya dekat, maka menunjukkan bahwa pasar sedang dalam kondisi flat. 

Indikator Parabolic SAR dan sideways

2. Indikator Oscillator

Indikator lainnya yang juga bisa digunakan untuk mendeteksi sinyal sideway adalah indicator oscillator. Ada beberapa jenis indikator oscillator yang bisa mendeteksi sideway, antara lain: 

  • Indikator Accelerator Oscillator (AO)

Indikator ini dapat melihat volatilitas rendah. Hal ini terjadi ketika histogram mengecil dan berfluktuasi di area garis dasar. Contohnya seperti gambar di bawah ini, cara mendeteksi sideway melalui indikator ini adalah dengan melakukan pencermatan. Jika terjadi volatilitas rendah, maka market sedang menunjukkan posisi sideway.

Indicator Relative Strength Index (RSI) dan Sideways

Cara kerja Indikator RSI untuk mendeteksi sideway market adalah dengan memperlihatkan rasio rata-rata pada kenaikan harga penutupan. Jika indicator ini tidak menunjukkan kondisi divergen, maka artinya pasar sedang mengalami sideway.

Contohnya seperti gambar di bawah ini, cara mendeteksi sideway melalui indikator ini adalah dengan melihat rata-rata kenaikan harga penutupan pasar. Sideway terjadi ketika terjadi kondisi divergen.

Indicator Relative Strength Index (RSI) dan Sideways
  • Indicator Average Directional Index Movement ( ADX)

Indikator ADX digunakan untuk melihat tren berdasarkan algoritma yang valid dan minim delay. Indikator ini dapat melihat bagaimana pasar bergerak, apakah naik atau turun.  Untuk mendeteksi sideway, bisa anda lihat jika sinyal berada di bawah level 20. 

Contohnya seperti gambar di bawah ini, cara mendeteksi sideway melalui indikator ini adalah dengan mengidentifikasi arah serta kekuatan tren. Yang menjadi parameter adalah pergerakan garis ADX di level 20. Jika pasar di bawah level 20, maka pasar cenderung sideway.

Indicator Average Directional Index Movement ( ADX) dan Sideways

Cara Menggunakan Sideways di Broker Terbaik-Mitrade

Trader pemula pastinya ingin mencoba latihan trading hingga berhasil meraih profit. Sayangnya, dibutuhkan waktu serta biaya untuk mencobanya. Untungnya saat ini Mitrade menawarkan trading dengan mode coba gratis yang bisa dimanfaatkan trader untuk menjajal sideway di Mitrade.

Mitrade merupakan broker forex terpercaya yang telah mengantongi lisensi dari ASIC dan CIMA. Legalitasnya terjamin sehingga akun Anda aman. Ditambah lagi terdapat deposit senilai $50.000 yang dapat Anda gunakan untuk berlatih.

Berikut ini cara menggunakan sideway di Mitrade:

  1. Unduh aplikasi Mitrade melalui web, android, atau Apple
  2. Lakukan registrasi atau pendaftaran
  3. Isi data diri dengan benar dan lengkap
  4. Verifikasi data dengan benar
  5. Buka akun demo dengan dana tersedia $50.000

Tips Mengambil Keuntungan dari Sideways Market

Meskipun memiliki risiko yang besar jika melakukan trading saat sideway market, akan tetapi sebenarnya ada cara untuk mengambil keuntungan dari momentum tersebut. Perlu anda ketahui, bahwa tidak semua kondisi sideway artinya tidak ada kesempatan untuk trading. Akan tetapi masih ada kondisi sideway yang bisa digunakan untuk trading.

Jika ingin mendapatkan keuntungan dari trading saat sideway market, ada beberapa tips yang perlu anda perhatikan, di antaranya seperti berikut :

1. Perhatikan Kondisi Saham Layak Trading atau Tidak

Tips pertama jika ingin trading saat sideway market adalah perhatikan kondisi saham apakah layak untuk trading atau tidak. Cara melihatnya adalah dengan melakukan zoom out atau melihat pergerakan harga pada time frame yang lebih tinggi.

Jika kondisi sideway pada saham sudah terbilang lama dan berada di harga diskon serta banyak sentimen positif yang berpotensi menggerakkan saham, maka pertimbangkan untuk buy. Akan tetapi jika kondisi tidak ada sentimen positif yang menggerakkan sektor tersebut, itu artinya saham belum layak untuk dikoleksi.

2. Hindari Pasar Saat Sedang Choppy

Tips selanjutnya jika ingin trading saat sideway adalah hindari trading saat pasar sedang choppy atau tidak beraturan. Kondisi ini umumnya terjadi karena konsolidasi pasar dimana para pelaku sedang saling menunggu. Saat kondisi pasar sedang tidak beraturan, sangat tidak disarankan untuk trading karena anda akan kesulitan untuk menentukan risk reward ratio yang tepat. 

3. Perhatikan Arah Dalam Pasar

Trading saat sideway artinya anda harus benar-benar mampu memperhatikan arah dalam pasar dengan baik salah satunya dengan memperhatikan IHSG. Posisi saham sideway kemungkinan akan sulit untuk mengalami kenaikan jika pergerakan IHSG cenderung flat serta tidak ada sentimen positif. Dalam kondisi seperti ini melakukan tindakan buy sangat berbahaya. 

4. Gunakan Price Action dalam Pasar Sideways

Satu lagi tips trading saat sideway adalah jika kondisi ini disertai dengan range yang jelas, biasanya metode trading yang digunakan adalah False Break Entry atau Entry ketika harga gagal menembus level resistance atau support.

iklan mitrade

Kesimpulan

Itulah ulasan menarik dan penting seputar sideway market dalam trading yang perlu anda ketahui. Bagi anda yang sudah terlanjur membeli saham namun kemudian mengalami kondisi sideway market, maka jangan panik terlebih dahulu. Hal ini karena sideway masih penuh dengan ketidakpastian. Ada baiknya jika terjebak dalam kondisi sideway artinya pilih untuk wait dan see terlebih dahulu untuk memastikan kondisi dan mengatur strategi agar tetap bisa mengambil keuntungan dari trading sideway tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *