Apakah EPAC Layak Diinvestasi? Lihat Analisa Saham EPAC 2023
INVESTASI, SAHAM

Apakah Saham EPAC Layak Diinvestasi? Lihat Analisa EPAC 2023 Terbaru

Saham EPAC juga menjadi salah satu saham primadona karena harganya relatif murah dan prospeknya dinilai bagus. Namun, apakah saham EPAC benar-benar akan cuan di tahun 2023? Berikut review lengkap mengenai saham EPAC:

Apa Itu Saham EPAC?

Saham EPAC adalah saham yang dikeluarkan oleh emiten Mega Lestari Epack Sentosaraya Tbk. Perusahaan tersebut berdiri pada tanggal 18 Juni 2013 dan beroperasi secara komersial pada tahun 2013. Emiten EPAC bergerak dalam industri barang dari plastik untuk pengemasan, industri barang plastik lembaran, barang kimia dasar, perdagangan karet dan plastik, dan perusahaan holding. Namun, kegiatan usaha utama perusahaan ini adalah bidang perindustrian kemasan plastik.

Emiten EPAC termasuk dalam jaringan global perusahaan induk Singapura yang bernama ePac Flexibles ASIA Pte. LTd. Perusahaan ini juga menawarkan layanan film, digital printing, laminasi, roto, pembuatan kantong, dan roll-stock. Di Indonesia, EpaC memiliki kantor utama dan gudang yang berlokasi di Tangerang.

Emiten EPAC mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 24 Juni 2020. Saat IPO, saham EPAC yang ditawarkan ke masyarakat sebanyak 250 juta lembar saham dengan harga Rp 50 per saham dan harga penawaran mencapai Rp 110 per lembar. Saham EPAC mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 Juli 2020.

Selama IPO, dana yang terkumpul dari Saham EPAC mencapai 27,5 triliun. Perusahaan ini memiliki total saham terdaftar hingga 3,303 triliun. Penjamin emisi utama perusahaan ini adalah PT Sinar Mas Sekuritas.

Apa Itu Saham EPAC?

Realisasi Dana IPO Saham EPAC

Emiten saham EPAC telah melakukan realisasi dana hasil IPO sebesar Rp 18,9 milyar hingga bulan Oktober 2020. Sebagai informasi, hasil bersih dana yang diperoleh melalui IPO di tanggal 24 Juni 2020 mencapai RP 23,033 milyar. Dengan adanya realisasi dana mencapai Rp 18,9 miliar, menandakan bahwa emiten tersebut masih memiliki sisa dana IPO sebesar RP 4 miliar.

Sesuai rencana, sisa dana IPO tersebut telah digunakan pada kuartal IV tahun 2020. Dana IPO juga digunakan oleh emiten EPAC untuk membeli inventaris seperti mesin digital printing. bag making, Slitter, dan sejenisnya. Semua dana hasil IPO tersebut telah hanis digunakan pada bulan Februari 2021.

Sayangnya, kinerja emiten EPAC tidak mampu melampaui target akibar pandemi. Hal ini juga turut mempengaruhi harga sahamnya. Hingga kini, emiten EPAC terus mengalami kerugian. Emiten EPAC pun menjalani masa PKPU. Hal ini nampaknya juga membuat harga saham stagnan di angka Rp 50 per lembar.

Realisasi Dana IPO Saham EPAC
(Sumber dari IDN)

Cara Beli Saham EPAC

Pembelian saham EPAC bisa dilakukan melalui broker yang menyediakan saham lokal, seperti Stockbit dan IPOT. Berikut cara membeli saham EPAC:

1. Membeli Saham EPAC di IPOT

Untuk membeli saham EPAC di IPOT, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

  • Download dan instal aplikasi IPOT
  • Lakukan registrasi akun agar bisa melakukan transaksi saham
  • Setelah berhasil registrasi akun, pilih menu “List Saham”, kemudian pilih Saham EPAC.
  • Jika sudah menemukan saham EPAC, klik menu “Buy” yang ada di sebelah kanan.
  • Di bagian order, tuliskan jumlah Lot dan harga saham yang diharapkan, kemudian pilih “Submit buy”.
  • Setelah itu, muncul menu “Confirm by Order” untuk konfirmasi pembelian saham. Jika sudah yakin, klik “Confirm Order”. Setelah proses pembelian berhasil, saham EPAC akan masuk ke portofolio Anda.

2. Membeli Saham EPAC di Stockbit

Jika ingin membeli saham EPAC di Stockbit, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

  • Unduh dan instal aplikasi Stockbit
  • Lakukan proses pembuatan akun
  • Setelah pembuatan akun selesai, lakukan top up dana di rekening dana nasabah milik Anda.
  • Di bagian kolom pencarian, tuliskan EPAC. Anda juga bisa mencari saham EPAC melalui swipe right saham di Watchlist. Setelah itu, klik tombol Buy untuk transaksi pembelian.
  • Pada halaman order, tuliskan jumlah lot saham dan harga yang Anda inginkan. Kemudian klik “Buy” untuk mengeksekusi pembelian tersebut.
  • Di halaman preview order, klik confirm.
  • Setelah transaksi selesai, Anda akan diberikan bukti pembelian.

Analisis Fundamental Saham EPAC

Jika dilihat dari laporan keuangan terbarunya, perusahaan EPAC tergolong sedang merugi. Emiten EPAC  memiliki aset sekitar Rp 320 miliar. Dari segi liabilitas, emiten EPAC memiliki aset yang menurun. Likuiditas emiten saham EPAC berada di angka Rp 176 miliar, turun Rp 35 miliar dari kuartal sebelumnya.

Dari segi pendapatan, emiten ini tergolong rugi. Penjualan emiten ini hanya sekitar Rp 78 miliar namun beban pokok penjualan Rp 80 miliar, Total kerugian emiten ini sekitar Rp 45 miliar.Jika dibandingkan di tahun sebelumnya, emiten ini berhasil cuan Rp 1,3 milyar. Namun di tahun ini, emiten ini merugi Rp 45 miliar. Dengan kata lain, emiten ini tidak baik-baik saja dari segi fundamentalnya.

Cash flow perusahaan ini tergolong positif, yakni sekitar Rp 18 milyar. Hanya saja, income perusahaan ini merugi besar. Emiten ini juga tidak pernah membagikan dividen. Di tahun 2022, return  on asset (ROA) perusahaan ini – 16,32%. Hal ini menunjukan bahwa emiten EPAC tidak mampu menghasilkan laba menggunakan aset yang dimilikinya.

Return on Equity juga -41,6%, yang menandakan bahwa emiten EPAC tidak mampu menghasilkan keuntungan. Angka earning per share juga berada di -16.Harga saham juga tergolong di atas harga wajar alias overvalued. Bahkan, perusahaan ini belum pernah mencetak laba positif selama 3 tahun terakhir.

Analisis Fundamental Saham EPAC
(Sumber dari IDN)

Analisis Teknikal Saham EPAC

Dari bulan Januari 2022, harga saham EPAC mencapai puncak tertinggi di angka Rp 137 per lembar. Setelah itu, harga saham EPAC turun dan naik kembali di tanggal 5 Maret 2022 di harga Rp 50 per lembar.  Kemudian saham EPAC mengalami fase sideways yang panjang dan kembali menetap di angka Rp 50 per lembar.

Jika kita lihat data historis dalam 5 tahun terakhir, saham EPAC mencapai harga tertingginya pada 25 September 2020 di angka Rp 408 per lembar. Setelah itu, saham EPAC mengalami penurunan tajam hingga mentok di angka Rp 50 per lembar pada 6 Agustus 2021, Kemudian hingga tahun 2023 saham EPC terus stagnan di angka Rp 50 per lembar.

Jika melihat apa yang dilakukan investor besar dalam beberapa bulan terakhir, investor besar melakukan small akumulasi. Dengan kata lain, investor besar melakukan penjualan sekaligus pembelian. Jika melihat data dari Bursa EFEK Indonesia, 100% saham EPAC sudah dalam bentuk digital.

Dari 100% saham EPAC yang beredar, total saham yang dimiliki investor besar mencapai 75,2%. Hal ini tergolong kepemilikan yang besar. Sedangkan kepemilikan investor ritel sebesar 18,5%. Hal ini tergolong kategori wajar. Jika melihat dari peta kepemilikannya, jumlah kepemilikan investor asing sangat kecil. Jika investor besar mengurangi kepemilikannya dan dijual ke investor retail, hal ini akan membuat harga saham EPAC bisa naik, kecuali ada investor retail yang memiliki dana besar dan mau melakukan akumulasi untuk menambah porsi kepemilikan.

Prospek Saham EPAC di Tahun 2023

Jika melihat data fundamentalnya, perusahaan EPAC sedang masuk dalam fase rugi. Bahkan, perusahaan ini masuk dalam fase PKPU (penundaan kewajiban pembayaran utang). Akan tetapi, melihat tingginya pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas menengah, ada kemungkinan bisnis perusahaan ini akan ikut tumbuh.

Namun, perusahaan EPAC belum menetapkan belanja modal atau capex untuk tahun 2023. Perusahaan EPAC tercatat memiliki total utang usaha mencapai 37,49 miliar. Para kreditor pun telah memberikan perpanjangan PKPU. Kemungkinan besar di tahun 2023 ini emiten tersebut masih menanggulangi masalah keuangan yang terjadi sehingga berdampak pada harga sahamnya.

Ada kemungkinan besar di tahun 2023 saham EPAC akan mengalami fase sideways yang cukup panjang, yakni stagnan di angka Rp 50 per lembar. Namun, tidak menutup kemungkinan juga harga saham akan turun, mengingat sisi fundamental perusahaan ini belum tergolong kuat. Oleh karena itu, investor yang sudah memegang saham EPAC sebaiknya melakukan hold terlebih dahulu.

Broker Mitrade yang Terpercaya

Ingin berinvestasi di saham internasional? Anda bisa memilih broker Mitrade.Selain saham, Anda juga bisa berinvestasi melalui crypto, forex, indeks, dan komoditas. Keamanan Mitrade juga sudah dijamin oleh bank segregated dan lembaga internasional, yakni Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan Cayman islands monetary authority (CIMA).

Buka akun di Mitrade hanya butuh waktu hitungan menit dan bisa dilakukan dari mana saja. Deposit juga tidak terlalu mahal, hanya US 50. Jika ingin trading dengan modal kecil, tersedia juga leverage hingga 1000x. Platform perdagangan Mitrade juga mudah digunakan karena didesain sesuai kebutuhan klien.

Selain itu, platform trading Mitrade juga dilengkapi dengan ratusan indikator dan 7 jenis chart untuk membantu Anda dalam melakukan analisis teknikal. Sayangnya, Anda tidak bisa membeli saham EPAC di Mitrade karena saham tersebut belum masuk listing New York Stock Exchange (NYSE) dan National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ).

mitrade -broker terbaik di indonesia

Kesimpulan 

Saham EPAC adalah saham yang dikeluarkan oleh emiten Mega Lestari Epack Sentosa Raya Tbk. Perusahaan tersebut berdiri pada tanggal 18 Juni 2013 dan beroperasi secara komersial pada tahun 2013. Emiten EPAC bergerak dalam industri barang dari plastik untuk pengemasan, industri barang plastik lembaran, barang kimia dasar, perdagangan karet dan plastik, dan perusahaan holding. Jika melihat data fundamentalnya, perusahaan EPAC sedang masuk dalam fase rugi. Bahkan, perusahaan ini masuk dalam fase PKPU (penundaan kewajiban pembayaran utang). Dari bulan Januari 2022, harga saham EPAC mencapai puncak tertinggi di angka Rp 137 per lembar. Setelah itu, harga saham EPAC turun dan naik kembali di tanggal 5 Maret 2022 di harga Rp 50 per lembar.  Kemudian saham EPAC mengalami fase sideways yang panjang dan kembali menetap di angka Rp 50 per lembar. Ada kemungkinan besar di tahun 2023 saham EPAC akan mengalami fase sideways yang cukup panjang, yakni stagnan di angka Rp 50 per lembar. Namun, tidak menutup kemungkinan juga harga saham akan turun, mengingat sisi fundamental perusahaan ini belum tergolong kuat. Oleh karena itu, investor yang sudah memegang saham EPAC sebaiknya melakukan hold terlebih dahulu.

Disclaimer: Artikel mengenai saham EPAC ini hanya untuk kepentingan edukasi. Anda tidak bisa menggunakan isi artikel ini sebagai pedoman utama dalam berinvestasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *