Apa Itu Saham Seri A dan Seri B
INVESTASI, SAHAM

Apa Itu Saham Seri A dan Seri B? Ini Perbedaan dan Contohnya

Pada pasar modal, saham adalah salah satu produk keuangan yang paling populer dan menguntungkan bagi investor, tapi tahukah Anda bahwa hak kepemilikan saham di sebuah perusahaan dibagi menjadi beberapa klasifikasi seperti saham seri A, seri B, dan seri C.

Klasifikasi saham seri A dan seri B, serta seri C memiliki perbedaan yang wajib diketahui oleh investor. Dalam dunia investasi, istilah saham seri A, B, dan C sering kita jumpai pada perusahaan rintisan atau startup yang sedang menggalang dana dari investor.

Lantas, sebenarnya apa itu pengertian saham seri A, seri B, dan seri C dan apa saja manfaatnya bagi sebuah perusahaan yang berhasil mendapatkan jenis pendanaan tersebut. Mari kita simak perbedaan dan pengertian saham seri A, seri B, dan seri C di artikel ini.

Apa Itu Saham Seri A, B, dan C?

·  Apa Arti Saham Seri A?

Saham seri A adalah jenis pendanaan yang diperoleh perusahaan dengan menjual saham preferen kepada investor yang ingin mendanai bisnis perusahaan, dimana saham preferen ini adalah jenis saham yang memberikan pendapatan tetap bagi investor dalam bentuk dividen.

Investor yang memiliki saham preferen akan mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan dividen lebih besar dibanding saham biasa dan dividen Anda akan dibayarkan lebih dulu dibanding pemegang saham biasa.

Pada perusahaan BUMN, saham seri A dikenal dengan sebutan saham merah putih atau saham seri A Dwiwarna. Apa itu saham Dwiwarna? Saham seri A Dwiwarna adalah saham khusus yang diterbitkan oleh perusahaan BUMN untuk pemerintah Negara Republik Indonesia. Penerbitan saham seri A tidak selalu jenis saham preferen, melainkan bisa juga saham biasa kepada investor.  

·  Pengertian Saham Seri B

Bagaimana dengan saham seri B? Saham seri B adalah jenis saham yang umumnya diterbitkan untuk investor institusi atau karyawan perusahaan. Dimana, pendanaan seri B ini bisa diikuti oleh investor baru maupun investor lama yang telah berpartisipasi pada tahapan pendanaan seri A sebelumnya.

·  Apa yang Dimaksud Saham Seri C?

Sementara saham seri C adalah jenis saham yang umumnya diberikan kepada investor setelah perusahaan melakukan IPO dan banyak dimiliki oleh pendiri perusahaan yang bertujuan untuk memberikan pengaruh besar dalam mengendalikan perusahaan.

Bahkan, tak jarang juga banyak perusahaan yang melangsungkan tahapan putaran pendanaan seri C sebelum perusahaan melakukan IPO. Jenis saham yang ditawarkan pada seri C bisa berupa saham preferen atau saham biasa.

Saham seri A, B, dan C yang diterbitkan oleh perusahaan bisa berupa saham biasa atau saham preferen. Semua ini tergantung dari masing-masing kebijakan perusahaan, dimana Anda sebagai investor bisa melihat perbedaan hak atas jenis-jenis saham tersebut di anggaran dasar suatu perusahaan.

Investor yang memiliki saham preferen dari penerbitan saham seri bisa mengkonversikan saham preferen yang dimiliki menjadi saham biasa di saat kondisi tertentu jika perusahaan bangkrut atau likuidasi.

Perbedaan Saham Seri A, B, dan C

Secara umum, penerbitan saham seri A, B, dan C kepada investor dapat dibedakan atas hak pemegang saham dari masing-masing jenis saham tersebut dan jumlah pendanaan. 

1.  Jumlah Pendanaan

Tujuan utama dari sebuah perusahaan menerbitkan saham adalah untuk memperoleh modal atau dana dari investor yang membeli saham yang diterbitkan. Modal saham yang dihasilkan dari penjualan saham kepada investor tersebut nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk membiayai berbagai operasional dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan, citra perusahaan, dll.

Inilah alasan mengapa banyak perusahaan atau startup di luar sana yang menggalang dana melalui penerbitan saham seri A, B, dan C, bahkan hingga melakukan IPO dengan tujuan untuk mendapatkan dana segar dari investor.

Berikut adalah jumlah modal yang bisa diraup oleh perusahaan melalui penerbitan saham seri: 

·  Seri APada tahapan penerbitan saham seri A, perusahaan bisa meraup dana segar sekitar 10% – 30% dari nilai perusahaan atau setara $2 juta sampai $10 juta. Untuk mendapatkan pendanaan seri A dari investor, biasanya investor memiliki kriteria tertentu agar mereka tertarik untuk berinvestasi di sebuah perusahaan baru di antaranya; perusahaan wajib memiliki produk dan layanan tetap, dan memiliki basis pengguna yang potensial.
Sumber pendanaan seri A ini bisa bersumber dari modal ventura, crowdfunding ekuitas, dan angel investor.
·  Seri BTidak banyak perusahaan yang mendapatkan pendanaan seri B dari investor. Lantaran, investor memiliki kriteria yang cukup tinggi bagi perusahaan-perusahaan baru yang ingin menggalang dana melalui pendanaan seri B ini.
Salah satu persyaratan dan kriterianya adalah perusahaan harus memiliki pendapatan tetap dan telah berusia 2-4 tahun. Besaran dana seri B tentu jauh lebih besar dibanding seri A, dimana perusahaan bisa mendapatkan suntikan dana mencapai lebih dari $10 juta.
Dengan dana sebesar itu, perusahaan bisa memperluas pelanggan dan layanan, serta membangun tim yang lebih besar lagi. 
·  Seri CPerusahaan yang mendapatkan pendanaan seri C adalah perusahaan-perusahaan yang sudah masuk kategori perusahaan matang yang dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satunya adalah pertumbuhan pendapatan yang stabil.
Namun sulit dan tidak banyak perusahaan di luar sana yang memperoleh pendanaan hingga tahap seri C. Biasanya, dana seri C akan digunakan oleh perusahaan untuk melakukan akuisisi perusahaan lainnya dengan tujuan memperluas bisnis.
Investor yang mengikuti tahap pendanaan seri C bukanlah profil investor sembarangan, melainkan mereka adalah investor yang berasal dari perusahaan swasta, bank, hingga venture capital tingkat lanjut yang biasanya akan memberikan suntikkan modal hingga lebih dari $100 juta. 

2.  Jenis Saham yang Bisa Dimiliki Investor

Melalui penerbitan saham seri A, B, dan C, investor yang berpartisipasi dalam pendanaan tersebut akan memiliki saham berupa saham preferen atau saham biasa. Alhasil, kepemilikan jenis saham tersebut tentu akan mempengaruhi hak Anda sebagai pemilik saham di sebuah perusahaan. 

·  Saham Biasa·  Saham Preferen
Dengan memiliki saham biasa, investor memiliki satu suara untuk setiap saham yang dimiliki. Hak suara ini bisa Anda gunakan untuk memilih jajaran manajemen perusahaan dan juga mengendalikan perusahaan.Investor yang memiliki saham preferen tidak memiliki hak suara atas kepemilikan saham yang dimiliki di sebuah perusahaan. Tentu hal ini berbeda dengan saham biasa yang punya hak suara atas setiap saham yang dimiliki untuk memilih jajaran manajemen dan mengendalikan perusahaan.
Biasanya, perusahaan menerbitkan saham seri C untuk meningkatkan kepemilikan saham bagi para pendiri perusahaan agar dapat mengontrol dan mengendalikan perusahaan.Pemilik saham preferen hanya memiliki hak suara jika perusahaan mengalami gagal bayar dividen kepada investor sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati, hak suara ini disebut hak klaim atas aset.
Selain mendapatkan hak suara atas perusahaan, pemilik saham biasa di sebuah perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan investasi dari capital gain dan dividen. Namun kelemahan saham biasa adalah pemegang saham tidak diprioritaskan atas hak klaim atas aset di saat perusahaan mengalami kebangkrutan atau likuidasi. Keuntungan saham preferen dibanding saham biasa adalah pemilik saham preferen mendapatkan dividen yang lebih besar dibanding saham biasa. Tapi, saham preferen memiliki kekurangan karena pemilik saham preferen perlu menanggung setiap kewajiban yang dibebankan dan perlu dibereskan kepada perusahaan penerbit saham.

3.  Hak Suara

Perbedaan saham seri A, B, dan C sebenarnya dibedakan pada hak investor atas perusahaan. Hak-hak investor atas kepemilikan saham seri A, B, dan C ini sudah diatur di anggaran dasar suatu perusahaan.

Umumnya, hak suara saham seri A lebih besar dibanding hak suara jenis saham lainnya seperti saham seri B dan seri C. Hal ini dikarenakan pemegang saham seri A memiliki hak untuk mengambil keputusan strategis atas perusahaan jika manajemen perusahaan dianggap salah atau tidak menguntungkan saat mengambil kebijakan.

Sementara hak suara saham seri B tidak sebesar saham seri A, namun memiliki hak prioritas seperti pembagian dividen ketika perusahaan mengalami kebangkrutan atau likuidasi. Sedangkan, saham seri C tidak memiliki hak suara yang lebih besar dibanding saham seri A dan seri B.

Pemegang saham seri A, B, dan C memiliki hak suara atas perusahaan yang berbeda-beda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain. Anda bisa melihat dan mengetahui secara detail apa saja hak investor yang berinvestasi pada jenis saham seri A, B, dan juga C di anggaran dasar suatu perusahaan.

Cara Beli Saham GOTO dan Prospek Saham GOTO di 2023
Cara Beli Saham GOTO dan Prospek Saham GOTO di 2023

Contoh Perusahaan yang Menerbitkan Saham Seri A dan Seri B

Untuk mempermudah Anda sebagai investor untuk mengenali apa itu saham seri A dan seri B. Kami akan memberikan beberapa contoh saham seri A dan seri B yang ada di Indonesia. Ini dia contoh sahamnya: 

1.  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

Kita tentu sangat familiar dengan bank milik BUMN ini, dimana bank ini adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dan merupakan saham blue chip yang banyak diincar oleh investor di luar sana.

Pada perusahaan BUMN, penerbitan saham seri A dikenal dengan sebutan saham merah putih atau saham Dwiwarna. Saham ini memang khusus diterbitkan untuk pemerintah Negara Republik Indonesia.

Sementara itu, saham seri B dan seri C bisa dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan masyarakat. Per akhir Juli 2023, komposisi pemegang saham BBNI dikuasai oleh pemerintah Negara Republik Indonesia sebesar 60% yang terdiri dari kepemilikan saham seri B (1,16%), saham seri C (58,84%), dan 1 lembar saham seri A. 

2.  PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Contoh perusahaan BUMN selanjutnya yang menerbitkan saham seri A dan seri B adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Komposisi pemegang saham BMRI saat ini dikuasai oleh pemerintah Negara Republik Indonesia sebesar 52% melalui kepemilikan saham seri B dan 1 lembar saham seri A. 

3.  PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

Masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan Bank BTN, lantaran bank ini biasanya banyak digunakan oleh masyarakat untuk membayar cicilan rumah lewat KPR BTN. Saat ini, saham mayoritas BBTN dikuasai oleh pemerintah Negara Republik Indonesia sebesar 52% lewat kepemilikan saham seri B sebanyak lebih dari 24 miliar lembar saham dan 1 lembar saham seri A. 

4.  PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

Telkom adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dimana saham mayoritas perusahaan ini dikuasai pemerintah Negara Republik Indonesia sebesar 52,09% melalui kepemilikan saham seri B sebanyak 51,6 juta lembar saham dan 1 lembar saham seri A Dwiwarna. 

5.  PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) adalah salah satu BUMN terbesar di Indonesia yang telah resmi menjadi perusahaan publik sejak 1997. Anda sebagai investor tentu sangat mengenal perusahaan milik BUMN ini, lantaran perusahaan ini memproduksi emas batangan dalam berbagai ukuran yang bisa dibeli oleh investor sebagai investasi jangka panjang dan memiliki kelebihan karena investasi emas batangan kebal akan inflasi.

Komposisi pemegang saham ANTM saat ini dikuasai oleh pemerintah Negara Republik Indonesia sebesar 65% di saham seri B melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan 1 lembar saham seri A Dwiwarna.

Kelebihan Saham Seri A dan B

Setiap penerbitan saham seri A dan seri B di suatu perusahaan memiliki sejumlah kelebihan bagi investor di antaranya: 

1.  Saham Seri B Lebih Mudah DiperolehKelebihan saham seri B adalah jenis saham ini lebih mudah dimiliki. Karena penerbitan saham seri B memang diperuntukkan untuk masyarakat dan investor institusi. 
2.  Saham Seri A Memberikan Pengaruh Besar Terhadap PerusahaanWalaupun jenis saham seri A umumnya hanya diberikan kepada segelintir profil investor saja, namun pemilik saham seri A punya hak suara yang sangat besar untuk mengambil keputusan atas perusahaan.
3.  Saham Seri A Memberikan Hak Prioritas atas DividenKeuntungan sebagai pemilik saham seri A adalah Anda akan diprioritaskan atas dividen atau pembagian keuntungan perusahaan. 
4.  Saham Seri B Tidak Memiliki Banyak Tanggung JawabHak suara atas perusahaan sangat mempengaruhi posisi Anda sebagai investor. Keuntungan memiliki saham seri B adalah Anda tidak perlu bertanggung jawab kepada perusahaan karena tidak memiliki pengaruh besar terhadap keputusan perusahaan.

Kekurangan Saham Seri A dan B

Selain kelebihan yang sudah disebutkan sebelumnya, kepemilikan saham seri A dan seri B juga memiliki kekurangan yang wajib diketahui oleh investor. 

1.  Saham Seri A Tidak Bisa Dimiliki oleh Banyak InvestorPenerbitan saham seri A umumnya yang hanya diberikan untuk segelintir profil investor saja. Contohnya adalah penerbitan saham seri A Dwiwarna di perusahaan BUMN yang hanya dikhususkan untuk pemerintah Negara Republik Indonesia. Selain itu, investor yang diberikan saham seri A adalah mereka yang punya kontribusi besar terhadap pendirian perusahaan. Sehingga, penerbitan saham seri A hanya untuk segelintir profil investor saja.
2.  Saham Seri B Tidak Memiliki Pengaruh BesarDengan hak suara yang tidak lebih besar dibanding saham seri A, tentu terkadang sebagai investor kita pasti akan merasa sedikit khawatir karena investor tidak bisa mengubah keputusan perusahaan yang mungkin dianggap kurang menguntungkan. 
3.  Saham Seri B Tidak Diprioritaskan dalam Pembagian DividenSelain hak suara yang kecil, pemilik saham seri B juga bukanlah orang yang diprioritaskan dalam pembagian dividen.
4. Saham Seri A Tidak Mendapatkan Keuntungan dalam Nilai InvestasiKekurangan saham seri A adalah memiliki harga saham yang lebih tinggi dibanding saham seri B. Hal ini membuat pemilik saham seri A mendapatkan sedikit keuntungan dalam nilai investasi.

Broker Mitrade Melayani Perdagangan Saham Internasional

Penerbitan saham seri A dan seri B adalah hal yang umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di luar sana. Tak terkecuali, perusahaan-perusahaan global yang memiliki valuasi hingga triliunan dolar seperti Facebook, Google, Twitter, Coca-cola, dan Berkshire Hathaway Inc.

Kebanyakan dari perusahaan-perusahaan besar di luar sana menerbitkan saham seri A untuk para pendiri perusahaan yang memberikan hak suara lebih besar dan hak prioritas atas dividen. Sementara saham seri B banyak dimiliki oleh masyarakat dan investor institusi.

Bagi Anda yang tertarik untuk berinvestasi di salah satu perusahaan global yang ada di luar sana, Anda bisa berinvestasi melalui broker Mitrade yang menyediakan perdagangan untuk indeks saham global, CFD saham, dan saham-saham internasional seperti Apple, Amazon, Alibaba, Facebook, dll.

Mitrade adalah broker yang aman bagi investor karena sudah teregulasi dengan baik oleh lembaga keuangan dunia seperti ASIC, CIMA, dan FSC. Untuk menjaga keamanan dana nasabah, Mitrade sudah menjalin kerjasama dengan bank segregated dan menyediakan rekening nasabah terpisah.

Biaya deposit di Mitrade tergolong lebih rendah dibanding broker-broker internasional lainnya yang ada di luar sana yakni mulai dari $50 dan menyediakan fasilitas leverage hingga 1000x yang cocok untuk investor dengan modal kecil.  

Selain menyediakan pilihan saham internasional yang memiliki market cap besar, Anda juga bisa berinvestasi di produk keuangan lainnya seperti forex, komoditas, indeks, dan cryptocurrency di broker Mitrade. Agar memudahkan investor untuk menganalisa pasar secara lebih akurat, broker Mitrade juga menyediakan ratusan indikator teknikal, lebih dari 7 jenis chart, kalender ekonomi, dan berita pasar yang bisa digunakan untuk membantu investor dalam mengambil keputusan investasi terbaik.

Kesimpulan

Saham seri A dan seri B adalah jenis saham yang banyak diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan di luar sana. Dimana, jenis saham-saham tersebut memiliki karakteristik masing-masing yang perlu dipelajari dan diketahui oleh investor.

Penjelasan detail mengenai apa saja hak investor sebagai pemilik saham seri A dan B bisa Anda lihat di anggaran dasar perusahaan. Karena setiap perusahaan memiliki aturan atau kebijakan yang berbeda-beda sehingga penerapannya tidak selalu sama dari satu perusahaan dengan perusahaan lain.

Kepemilikan saham seri A dan B sebenarnya sama-sama menguntungkan, asalkan setiap investor telah mempelajari dan memahami apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis saham tersebut terlebih dahulu sebelum berinvestasi.

Disclaimer: Artikel mengenai saham seri A dan seri B ini ditulis hanya untuk edukasi saja, dan tidak bisa Anda jadikan sumber untuk mengambil keputusan investasi. Risiko investasi menjadi tanggung jawab masing-masing investor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *