Mengenal Rumus CAPM dalam Investasi
INVESTASI, FOREX, Trader FAQ

Mengenal Rumus CAPM Secara Lengkap Dalam Investasi

Rumus CAPM juga menjadi hal penting yang harus kita pahami dalam berinvestasi. Sebab, rumus tersebut sangat berguna dalam dalam menganalisis return yang diberikan atas suatu sekuritas, efek, atau surat berharga. Investor saham juga sering menggunakan rumus CAPM untuk menilai expected return dan risiko investasi mereka. Sebenarnya, apa itu CAPM dan bagaimana cara menghitungnya? Berikut penjelasan lengkap mengenai CAPM:

Apa Itu CAPM?

CAPM atau Capital Asset Pricing Model adalah model yang bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan antara risiko investasi dan return yang akan diharapkan. CAPM membantu Anda untuk menghitung risiko atas investasi dan nilai return yang diharapkan berdasarkan tingkat risiko dari investasi return tersebut.

CAPM merupakan penggambaran ideal tentang kondisi pasar keuangan yang menentukan harga aset atau pengembalian investasi modal. Capital Asset Pricing Model (CAPM) menggambarkan hubungan antara risiko sistematis, atau bahaya umum dari investasi, dan pengembalian yang diharapkan untuk aset, terutama saham.

Bisa dibilang, Capital Asset Pricing Model merupakan model analisis untuk membantu investor menghitung risiko dan pengembalian investasi terhadap aset yang dimiliki, seperti saham. 

CAPM pertama kali diperkenalkan oleh seorang ekonom bernama William Sharpe di tahun 1970 melalui bukunya yang berjudul “Portfolio Theory and Capital Markets”. Meski banyak analis yang menilai konsep CAPM bukan perhitungan yang sempurna, Will Kenton mengatakan bahwa konsep CAPM banyak digunakan di berbagai aktivitas pasar keuangan untuk menentukan hasil pengembalian dari aset dan risiko sekuritas.

Apa Itu Rumus CAPM?

Fungsi CAPM

CAPM bisa kita gunakan untuk mengevaluasi tingkat kewajaran investasi dengan melihat perbandingan antara risiko aset dengan besarnya pengembalian yang diinginkan.Sebuah investasi dinilai wajar terhadap risikonya jika pengembalian investasi dan apresiasi modal lebih besar.

CAPM juga banyak diterapkan oleh manajer investasi dan dimanfaatkan secara praktikal untuk mengukur risiko dan mengembalikan hasil yang objektif. Dengan begitu, CAPM bisa diterapkan secara luas untuk menerjemahkan risiko ke dalam perkiraan return yang diharapkan.

Model CAPM juga bisa diaplikasikan untuk menghitung estimasi biaya modal ekuitas. Sayangnya, fungsi ini jarang digunakan karena algoritmanya masih kurang sempurna. Meski demikian, pengujian model telah mengkonfirmasi bahwa CAPM sangat membantu dalam menentukan pengambilan keputusan keuangan. CAPM juga banyak digunakan karena sederhana dan mudah digunakan untuk membandingkan berbagai alternatif investasi.

BACA JUGA: Mengenal Apa Itu Free Margin dan Fungsinya dalam Trading

Cara Kerja Model CAPM

Untuk memahami cara kerja model CAPM, Anda bisa mengasumsikan hal berikut:

  1. Pasar modal adalah tempat efisien karena setiap investor bisa memperoleh informasi dengan baik, tidak ada pembatasan investasi, biaya transaksi yang rendah, dan setiap investor memiliki pengaruh yang sama di pasar saham.
  2. Investor memiliki kesepakatan bersama terkait potensi kerja sekuritas individu dan ekspektasi mereka mengacu pada kepemilikan bersama.
  3. Peluang investasi memiliki dua jenis. Pertama adalah sekuritas bebas risiko dan return dan periode holding yang diketahui pasti, seperti obligasi. Kedua adalah portofolio pasar saham biasa yang ditimbang dari nilai pasar agregat.
  4. IHSG menggambarkan kinerja keseluruhan saham IHSG juga bisa menjadi batas diversifikasi yang ingin dicapai karena tidak ada seorangpun yang bisa memiliki portofolio terdiversifikasi lebih dari portofolio pasar.
Rumus CAPM

Rumus CAPM

Rumus CAPM bisa Anda gunakan untuk menghitung atau mengestimasi return yang diharapkan dari suatu aset investasi. Ini didasarkan pada gagasan risiko sistematis (atau dikenal sebagai risiko yang tidak dapat didiversifikasi) bahwa investor perlu diberi kompensasi dalam bentuk premi risiko. Premi risiko merupakan tingkat pengembalian yang lebih besar daripada tingkat bebas risiko. Menghitung CAPM sangat mudah. Anda bisa menggunakan rumus berikut:

R= RF+ [Bx(Rm-Rf)]

Keterangan:

R= return yang diharapkan

RF= tingkat bebas risiko

B= Risiko sistematis

Rm= return yang diharapkan dari pasar

Rm – RF= premi risiko pasar

Contoh soal

Seorang investor melakukan analisis terhadap tingkat return sebuah saham. Dalam analisis tersebut, sang investor menemukan bahwa risiko sistematis saham adalah 1,5, tingkat bebas rasio sebesar 4% dan return yang diharapkan dari pasar 15%. Maka return expected dari sekuritas tersebut adalah:

R= 0,04 + [1,5 x (0,15-0,04)= 0,04 + (1,5x 0,1)=0,205= 20,5%

Istilah dalam CAPM

Agar Anda lebih paham dalam menggunakan rumus CAPM, Anda juga harus memahami berbagai istilah dalam notasi seperti berikut:

  • R = Pengembalian yang diharapkan atas investasi suatu aset. “Pengembalian yang diharapkan” adalah asumsi jangka panjang tentang bagaimana suatu investasi akan berlangsung sepanjang hidupnya.
  • RF atau tingkat bebas risiko= nilai waktu dari uang yang disesuaikan dengan negara tempat investasi dilakukan. Tingkat bebas risiko harus sesuai dengan negara tempat investasi dilakukan, dan jatuh tempo obligasi harus sesuai dengan jangka waktu investasi. 
  • B (Beta)= Sensitivitas aset pada risiko pasar atau volatilitas pengembalian aset tercermin dari pengukuran fluktuasi perubahan harga aset terhadap pasar secara keseluruhan.Misalnya, jika beta perusahaan sama dengan 1,5, keamanan memiliki 150% dari volatilitas rata-rata pasar. Namun, jika beta sama dengan 1, pengembalian yang diharapkan dari sekuritas sama dengan pengembalian pasar rata-rata. Beta -1 berarti keamanan memiliki korelasi negatif sempurna dengan pasar.
  • Premi risiko pasar = nilai pengembalian tambahan di atas tingkat risiko pasar untuk kompensasi kepada sejumlah investor. Premi risiko pasar mewakili pengembalian tambahan di atas tingkat bebas risiko, yang diperlukan untuk mengkompensasi investor untuk berinvestasi di kelas aset yang lebih berisiko. Dengan kata lain, semakin bergejolak pasar atau kelas aset, semakin tinggi premi risiko pasar.

Cara Menggunakan CAPM Untuk Menilai Saham

Dalam menggunakan CAPM, kita bisa melihat notasi beta terlebih dahulu. Sebab, notasi beta merupakan satu-satunya ukuran risiko sekuritas yang relevan dan nilainya berhubungan dengan tingkat pengembalian saham.

Investor juga bisa berkesimpulan bahwa pengembalian investasi lebih tinggi daripada pasa jika investor mengambil saham dengan risiko (beta) yang lebih tinggi. Jika investor cenderung menghindari risiko, mereka bisa mengambil sekuritas yang nilainya rendah.

CAPM merupakan model perhitungan yang membantu investor untuk menyesuaikan portofolio saham yang mereka miliki dengan melihat pergerakan harga pasar. Jadi, investor bisa melakukan hold bila saham memiliki nilai beta lebih dari satu saat pasar naik atau saham dengan beta kurang dari 1 saat pasar sedang turun.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan CAPM

CAPM memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan seperti berikut:

💚KelebihanKekurangan
Bisa digunakan untuk perhitungan jangka pendek dan panjang:
✅Hasil penghitungan CAPM bisa digunakan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi,  investor jangka pendek dan panjang bisa menggunakan rumus tersebut untuk menghitung risiko dan return yang diharapkan. Hal ini akan sangat membantu dalam mengambil keputusan investasi.
Hanya memperhitungkan market risk:
❎CAPM hanya memperhitungkan market risk dalam menghitung return yang diharapkan. Padahal, ada banyak faktor yang berperan besar dalam penghitungan return investasi.
Data mudah didapatkan:
✅Data yang dibutuhkan untuk penghitungan CAPM sangat mudah didapatkan. Jadi, Anda tidak perlu kesulitan saat melakukan penghitungan.
Hasil estimasi kurang akurat:
❎Hasil estimasi yang diberikan tergolong kurang akurat sehingga investor harus melakukan penghitungan lain dengan cermat dan tidak boleh hanya mengandalkan rumus CAPM.
Tidak butuh waktu lama untuk menghitung perkiraan return:
✅Waktu yang dibutuhkan untuk menghitung return expected dari rumus CAPM sangat mudah. Data yang dibutuhkan juga mudah didapatkan sehingga Anda bisa dengan mudah melakukan perkiraan penghitungan return.
Bisa terjadi salah penghitungan:
❎Karena membutuhkan rumus matematis dan data yang tergolong banyak, seringkali terjadi salah penghitungan atau salah input data.

Review Mitrade

Mitrade adalah broker nomor satu yang menyediakan berbagai akses ke produk keuangan, seperti saham, forex, crypto, indeks, dan komoditas. Mitrade telah memiliki lisensi dari  Cayman islands monetary authority (CIMA) dan Securities and Investments Commission (ASIC). Untuk menyimpan uang nasabah, Mitrade juga bekerjasama dengan bank segregated sehingga terjamin keamanannya.

Mitrade memiliki platform trading yang mudah digunakan sehingga trader pemula pun tidak akan kesulitan menggunakannya. Agar Anda lebih mahir di pasar modal, Mitrade menyediakan akun demo senilai US$ 50,000 yang bisa Anda gunakan gratis. Terdapat pula ratusan indikator dan tujuh jenis grafik yang memudahkan Anda dalam melakukan analisis teknikal.

Untuk deposit, Anda hanya perlu mengeluarkan uang US$ 50. Deposit dan withdraw juga tidak dikenai biaya apapun. Proses pendaftaran juga sangat mudah dan cepat. Hanya bermodal ponsel, PC, atau tablet, dan koneksi internet, Anda bisa melakukan registrasi di mana saja dan kapan saja.

mitrade -broker terbaik di indonesia

Kesimpulan

CAPM atau Capital Asset Pricing Model adalah model yang bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan antara risiko investasi dan return yang akan diharapkan. CAPM membantu Anda untuk menghitung risiko atas investasi dan nilai return yang diharapkan berdasarkan tingkat risiko dari investasi return tersebut. CAPM merupakan penggambaran ideal tentang kondisi pasar keuangan yang menentukan harga aset atau pengembalian investasi modal. Capital Asset Pricing Model (CAPM) menggambarkan hubungan antara risiko sistematis, atau bahaya umum dari investasi, dan pengembalian yang diharapkan untuk aset, terutama saham. CAPM memiliki beberapa kelebihan, diantaranya bisa digunakan untuk perhitungan return jangka pendek dan panjang, data mudah didapatkan, dan tidak memakan waktu lama untuk estimasi return. Namun, hasil perhitungan seringkali tidak akurat karena menggunakan rumus matematis dan data yang cukup banyak.

Disclaimer: Artikel ini hanya untuk edukas bukan pedoman utama untuk trading atau investasi. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *