Saham: ZINC - PT. Kapuas Prima Coal Tbk.
INVESTASI, SAHAM

Saham ZINC Bergerak di Bidang Apa? Ini Prospek dan Analisanya di 2023

Tahun 2022 bisa dikatakan sebagai tahun terbaik bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara di Indonesia, hal ini dikarenakan harga batu bara yang sempat meroket sehingga membuat saham batu bara juga ikut membara.

Namun sayangnya tingginya harga batu bara di 2022 tidak diikuti dengan sejumlah komoditas tambang lainnya. Alhasil, hal ini tentu akan menjadi tantangan bagi sejumlah emiten pertambangan lainnya seperti PT Kapuas Prima Coal Tbk atau biasanya dikenal oleh investor sebagai saham ZINC. Lalu, bagaimana dengan peluang bisnis pertambangan di 2023? Berikut adalah review lengkap saham ZINC, apakah layak diinvestasikan atau tidak di 2023.

Apa Itu ZINC?

ZINC adalah kode emiten dari salah satu perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan bernama PT Kapuas Prima Coal Tbk yang sudah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 16 Oktober 2017.

Menurut situs resmi perusahaan, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) resmi berdiri pada 2005 silam. Sepanjang berdirinya perusahaan ini, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) melakukan kegiatan usaha pada sektor pertambangan dan perdagangan.

Pada tahun 2008, PT Kapuas Prima Coal Tbk memiliki kegiatan usaha pada sektor penambangan biji besi. Namun sayangnya hal ini hanya berlangsung hingga 2014, hal ini dikarenakan bisnis pertambangan bijih besi saat itu sedang lesu karena merosotnya harga bijih besi.

PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) memilih untuk melakukan kegiatan usahanya dengan memproduksi Galena (Pbs) dan bijih besi yang akan diolah menjadi konsentrat Timbal (Pb), Perak (Ag), dan Zinc (Zn). Wilayah penambangan yang telah mendapatkan izin yakni seluas 5.569 hektar, dimana wilayah penambangan tersebut masih menyimpan begitu banyak produksi Galena (Pbs).

Hingga saat ini, PT Kapuas Prima Coal berfokus pada produksi Galena (Pbs) dan bijih besi yang nantinya diolah menjadi konsentrat Timbal (Pb), Perak (Ag), Zinc (Zn), dan Besi (Fe). Selain itu, perusahaan ini juga memiliki kegiatan usaha pada bidang ekspor pertambangan untuk konsentrat Timbal (Pb) dan Zinc (Zn) sesuai dengan izin ekspor yang sudah dikeluarkan pada April 2017.

Saham ZINC Bergerak di Bidang Apa? Ini Prospek dan Analisanya di 2023

ZINC Kapan IPO?

PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 Oktober 2017. Saat itu, Harga IPO saham ZINC senilai Rp140/lembar saham dan jumlah saham yang dilepas ke publik sebanyak 550 juta lembar saham.

Dari IPO yang dilakukan ZINC, perusahaan menargetkan meraih dana segar sebesar Rp66 miliar hingga Rp93,5 miliar. Target dana IPO yang terkumpul ini berhasil dicapai, dimana perusahaan ZINC berhasil mengumpulkan dana IPO sebesar Rp77 miliar.

Setelah IPO harga saham ZINC terus meroket hingga mencapai harga Rp1.805/saham, kenaikan harga saham ZINC ini terjadi pada tanggal 8/2/2019 lalu.

Saat ini, komposisi pemegang saham ZINC dikuasai oleh publik (34,66%), Sim Anthony (14,42%), Kioe Nata (12,33%), Budimulio Utomo (10,15%), PT Sarana Inti Selaras (9,71%), Haroen Soedjatmiko (9,57%), dan William (9,16%).

Sementara itu, PT Kapuas Prima Coal juga memiliki 70% saham di anak perusahaan bernama PT Kapuas Prima Citra. Harga saham ZINC hari ini (17/3/2023) diperdagangkan di level Rp50/lembar saham.

Realisasi Dana IPO ZINC dan Laporan Keuangan Saham ZINC

Berdasarkan paparan manajemen PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), dana IPO yang berhasil dikumpulkan akan digunakan untuk belanja modal 80% dan sisanya 20% akan dipakai untuk modal kerja.

Laporan keuangan perusahaan ZINC juga dianggap baik karena pada 2020 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp31 miliar. Sementara itu, perusahaan ZINC berhasil memperbaiki kinerja keuangan pada 2021 dengan berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp80,2 miliar.  

Pada 2022, perusahaan belum merilis laporan laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan. Namun berdasarkan laporan keuangan pada kuarter 3 2022, laba bersih PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2021 dengan hanya membukukan laba bersih sebesar Rp21,8 miliar berbanding Rp66,3 miliar.

Turunnya laba bersih perusahaan ZINC pada 2022 ini dikarenakan ada beberapa penyebab, salah satu penyebabnya adalah harga komoditas yang cenderung menurun dan naiknya suku bunga di Amerika Serikat

Selain itu, ada penyebab lainnya seperti kenaikan biaya yang signifikan akibat harga solar industri yang meningkat 100%. Sehingga, ZINC perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi pasokan BBM untuk operasional.

Mengenal Komoditas Galena yang Menjadi Kontribusi Terbesar Pendapatan ZINC dari Tahun ke Tahun

Selain negara Indonesia terkenal akan tanahnya yang subur, potensi tambang di Indonesia juga sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh letak negara Indonesia yang berada dalam cincin api pasifik. Sehingga, tak jarang kita sering mendengar adanya berita gempa bumi yang terjadi di wilayah-wilayah Indonesia.

Industri pertambangan adalah sektor usaha yang menjadi salah satu penyumbang ekonomi terbesar bagi Indonesia yang ditopang dengan sejumlah komoditas tambang unggulan, yaitu besi dan baja, tembaga, batu bara, nikel, dan bahan bakar mineral.

Di luar komoditas tambang yang sudah disebutkan tersebut, sebenarnya Indonesia masih kaya akan hasil tambang lainnya, salah satunya adalah Galena (Pbs) yang menjadi komoditas tambang utama milik PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).

Ada sejumlah daerah yang diketahui menyimpan potensi mineral Galena (Pbs) yang sangat banyak di Indonesia antara lain Aceh Timur, Pasaman – Sumatera Barat, Serang dan Pandeglang – Jawa Barat.

Galena (Pbs) adalah batu mineral yang memiliki warna abu-abu kebiruan dengan kilap logam yang tersusun atas kandungan Pbs. Batu Galena (Pbs) juga dikenal sebagai batu galenit, batu Gelana (Pbs) merupakan bijih utama yang mengandung Zinc (Zn) dan Timbal (Pb) yang sering ditemukan dalam batuan beku dan metamorf.

Mineral Gelana (Pbs) yang sudah ditambang oleh PT Kapuas Prima Coal Tbk nantinya akan langsung diolah menjadi konsentrat Timbal (Pb) dan Zinc (Zn) melalui pabrik smelter yang sudah dibangun.

BACA JUGA: Mengenali Seluk Beluk Jaringan BSC Metamask dan Cara Menggunakannya

Prediksi dan Prospek Saham ZINC 2023

Menurut Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, sektor pertambangan pada 2022 memiliki kinerja yang sangat baik.

Hal ini bisa dibuktikan dengan pencapaian PNBP dari sektor pertambangan per 30 Desember 2022 yang mencapai Rp173,51 triliun atau lebih tinggi dari target 2022 yakni sebesar Rp101,84 triliun.

Proyeksi sektor pertambangan di tahun 2023 juga tidak akan terlalu jauh dibanding 2022, namun sulit untuk memproyeksikan bahwa kinerja sektor pertambangan di 2023 bisa lebih tinggi dibanding 2022.

Hal ini dikarenakan seiring dengan berjalannya waktu harga komoditas tambang cepat atau lambat akan perlahan-lahan turun. Dimana sektor pertambangan akan masih ditopang oleh komoditas tambang unggulan seperti batu bara yang masih menjadi primadonanya.

Proyeksi sektor pertambangan 2023 yang dikemukakan oleh kementerian ESDM ini sedikit banyaknya membuat investor lebih yakin bahwa saham-saham pertambangan masih bisa dijadikan lumbung cuan di 2023.

Berikut adalah beberapa sentimen yang bisa mempengaruhi kinerja saham ZINC di tahun 2023.

1.  Volume Produksi

Volume produksi menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh saham-saham pertambangan di 2023. Mengapa? Volume produksi punya peranan yang penting untuk meningkatkan PNBP dari sektor pertambangan di Indonesia.

Untuk meningkatkan pendapatan ZINC di 2023, perusahaan ZINC akan mengoptimalkan pabrik smelter konsentrat timbal berkapasitas 40 ribu ton. Dengan demikian, produksi timbal milik ZINC akan meningkat dan diharapkan bisa mendongkrak pendapatan perusahaan pada 2023. 

Selain itu, ZINC juga sudah membangun pabrik smelter seng yang punya kapasitas mencapai 83 ribu ton yang diperkirakan akan bisa beroperasi di tahun 2023.

2.  Harga Komoditas Tambang

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Budi Santoso, mayoritas komoditas tambang mengalami kenaikan pada bulan Maret 2023 antara lain konsentrat besi, konsentrat seng, konsentrat besi, konsentrat ilmenit, konsentrat pasir besi, dan bauksit yang telah dicuci.

Naiknya harga komoditas tambang tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan komoditas tambang di pasar dunia.

3.  Suku Bunga

Berkaca dari tahun 2022, harga komoditas tambang bisa mengalami penurunan akibat naiknya suku bunga di Amerika Serikat. Bahkan, kenaikan suku bunga juga bisa menyebabkan naiknya harga BBM yang membuat semakin besar biaya operasional yang perlu dikeluarkan oleh ZINC.

Kabar baiknya The Fed diprediksi akan mulai memperlambat kenaikan suku bunga acuan gegara adanya kasus tumbangnya bank kelas menengah di Amerika Serikat yang disinyalir akibat tingginya suku bunga. Sehingga, The Fed diyakini tidak akan terlalu agresif lagi ke depan dalam menaikkan suku bunga.

Itulah beberapa sentimen yang dapat mempengaruhi kinerja saham ZINC di tahun 2023.

Analisa Fundamental Saham ZINC

Secara fundamental, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp1,3 triliun dan punya rasio utang lebih dari 1 (1,79 kali modal). Dari analisa fundamental tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa perusahaan ZINC punya utang yang lebih besar daripada keseluruhan aset.

Namun PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) sudah mencetak laba positif selama 5 tahun berturut-turut. Aset lancar perusahaan ini lebih kecil dari liabilitas jangka pendek dan profitabilitas tergolong kurang baik karena memiliki ROE kurang dari 15% (3,22%).

Harga saham ZINC saat ini tergolong di bawah harga wajar  sehingga tergolong undervalued untuk dibeli oleh investor. ZINC sudah membukukan EPS positif selama 5 tahun berturut-turut.  

Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal 3 2022, ZINC mencatatkan laba bersih sebesar Rp21,8 miliar. Selain itu, ZINC juga diketahui punya aset pada tahun 2022 senilai Rp2,5 triliun.

Sejak resmi menjadi perusahaan publik pada 16 Oktober 2017, ZINC tercatat pernah sekali membagikan dividen kepada pemegang saham di tahun 2018 sebesar Rp0,4/saham.

Investor juga selalu mendapatkan keuntungan investasi setiap tahunnya dari saham ZINC karena perusahaan ini selalu mencetak EPS positif dalam 5 tahun terakhir.

Analisa Teknikal Saham ZINC

Jika kita lihat dari grafik harga, saham ZINC saat ini sedang cenderung sideways. Tren sideways ini sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, dimana harga saham ZINC tidak mengalami perubahan di level Rp50/lembar saham dalam beberapa bulan terakhir.

Hal ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Pada kondisi harga saham yang stagnan dalam beberapa waktu yang lama, kita bisa menyimpulkan bahwa tidak adanya pergerakan harga saham ZINC ini disebabkan karena investor tidak ada yang melakukan perdagangan transaksi jual-beli saham ZINC di pasar modal.

Walaupun begitu, harga saham ZINC saat ini tergolong undervalued jika ingin dibeli oleh investor. Harga wajar saham ZINC saat ini berada di level Rp62/lembar saham.

Saham ZINC Bergerak di Bidang Apa? Ini Prospek dan Analisanya di 2023

Apakah Saham Undervalued Wajib Dibeli?

Cukup banyak sebenarnya saham-saham undervalued yang ada di pasar modal, namun yang menjadi pertanyaan investor saat ini adalah apakah investor wajib untuk membeli saham undervalued seperti ZINC?

Berikut adalah ciri-ciri yang perlu investor ketahui saat ingin membeli saham undervalued.

·  Saham yang dikatakan undervalued harus memiliki nilai PER (Price/Earning Ratio) yang lebih rendah dibanding rata-rata nilai PER saham tersebut secara historis.

·  Nilai PER saham harus lebih rendah dibanding rata-rata nilai PER saham secara industri.

·  Rasio Price to Book Value (PBV) saham tersebut harus kurang dari 1 atau lebih rendah dibanding rata-rata nilai PBV saham di industri sejenis.

Selanjutnya, investor bisa membedah saham ZINC apakah benar-benar sedang undervalued atau tidak dengan menggunakan ciri-ciri di atas maupun menggunakan analisa fundamental yang sudah dipublikasikan oleh berbagai situs investasi di internet.

Selain mengetahui ciri-ciri saham undervalued seperti apa, investor juga perlu mengecek kembali apakah benar saham tersebut benar-benar undervalued atau tidak dengan cara mengecek laporan keuangan perusahaan. Hal ini perlu dilakukan oleh investor untuk mencari tahu apakah saham undervalued tersebut punya fundamental yang kuat, berkinerja baik, atau memiliki potensi akan kembali naik ke harga normal bahkan melebihinya.

Cara ini bisa Anda terapkan jika Anda tertarik membeli saham-saham yang sedang undervalued seperti ZINC, agar Anda tidak mengalami kerugian saat membeli saham undervalued tersebut.

Cara Beli Saham ZINC di StockBit

Investor yang ingin berinvestasi saham saat ini tidak perlu repot-repot pergi ke perusahaan sekuritas terdekat. Anda bisa berinvestasi saham dari rumah secara online melalui aplikasi investasi online yang tersedia saat ini.

Aplikasi StockBit adalah salah satu platform investasi terpercaya dan sudah terdaftar di OJK yang bisa investor gunakan untuk membeli berbagai saham di IDX. Berikut adalah cara beli saham ZINC di StockBit.

·  Pastikan sebelumnya Anda sudah mengunduh aplikasi StockBit di Google Play Store ataupun App Store.

·  Lakukan pendaftaran akun terlebih dahulu dan membuat rekening saham di aplikasi StockBit.

·  Saat proses pendaftaran, investor tidak membutuhkan dokumen fisik.

·  Setelah investor berhasil membuat akun dan rekening saham, investor bisa melakukan top up RDN yang dapat disesuaikan dengan jumlah lot saham yang hendak dibeli. Anda bisa melakukan top up RDN mulai dari Rp10 ribu lewat transfer bank maupun dompet digital.

·  Ketika Anda sudah berhasil top up RDN, Anda bisa mengetikkan kata kunci saham ZINC. Lalu, klik tombol Buy.

·  Selanjutnya, investor bisa masukkan harga pembelian dan berapa jumlah lot saham yang hendak dibeli.

·  Langkah terakhir, investor bisa klik Buy dan Confirm.

Apakah Investor Bisa Membeli Saham ZINC di Broker Mitrade?

Walaupun harga saham ZINC saat ini sedang undervalued, namun sayangnya investor belum bisa membeli saham ZINC melalui broker Mitrade. Lantaran, broker Mitrade belum melayani transaksi jual-beli saham Indonesia yang terdaftar di IDX.

Namun Anda tidak perlu kecewa, lantaran Anda masih bisa melakukan perdagangan saham-saham perusahaan besar yang ada di luar sana yang sudah listing di 11 indeks global seperti NYSE dan NASDAQ melalui broker Mitrade.

Dengan keunggulan biaya deposit yang rendah hanya $50 dan tersedia leverage hingga 1000x yang cocok bagi Anda untuk melakukan perdagangan modal kecil, investor sudah bisa menggunakan berbagai fitur trading seperti 7 jenis chart dan ratusan indikator teknikal di broker Mitrade yang dapat membantu Anda dalam menganalisa suatu aset.

Kesimpulan

ZINC adalah salah satu saham pertambangan yang saat ini sedang undervalued yang bisa investor cermati lantaran didukung dengan fundamental yang kuat dan juga kinerja keuangan yang baik. Ada beberapa sentimen yang dapat  mempengaruhi kinerja ZINC di tahun 2023 antara lain volume produksi, harga komoditas tambang, dan suku bunga. 

Untuk meningkatkan penjualan perusahaan di tahun 2023, ZINC berfokus untuk meningkatkan volume produksi dengan membangun dan mengoperasikan pabrik smelter.

Disclaimer: Artikel mengenai saham ZINC ini hanya untuk edukasi saja dan tidak bisa Anda jadikan panduan investasi dan trading.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *