Rahasia Menggunakan Rectangle Pattern Dalam Trading, Trader Wajib Tahu
Rectangle pattern adalah salah satu pola yang bisa trader manfaatkan untuk menemukan celah profit saat trading. Penggunaan rectangle pattern tergolong mudah namun memerlukan latihan khusus. Sayangnya, tidak semua trader memahami bagaimana cara memanfaatkan rectangle pattern untuk menghasilkan profit dalam trading. Berikut ini akan dibahas tuntas mengenai rectangle pattern dan cara menggunakannya saat trading:
Table of Contents
Apa Itu Rectangle Pattern?
Rectangle pattern adalah pola grafik yang terbentuk ketika harga dibatasi oleh level support dan resistance paralel. Pola ini berbentuk persegi panjang yang menunjukkan periode konsolidasi atau keragu-raguan antara pembeli dan penjual saat mereka bergiliran melakukan pukulan tetapi tidak ada yang mendominasi. Harga akan mencoba menguji level support dan resistance beberapa kali sebelum akhirnya terjadi breakout. Dari situ, harga bisa tren ke arah penembusan, apakah itu ke atas atau ke bawah.
Rectangle pattern bisa dibilang sebagai pola kelanjutan yang terbentuk sebagai rentang perdagangan selama jeda tren. Polanya mudah diidentifikasi oleh dua titik tertinggi yang sebanding dan dua titik terendah yang sebanding. Titik tinggi dan rendah dapat dihubungkan untuk membentuk dua garis paralel yang membentuk bagian atas dan bawah persegi panjang. Rectangle pattern terkadang disebut sebagai rentang perdagangan, zona konsolidasi, atau area kemacetan.
Rectangle pattern mewakili rentang perdagangan di mana bullish melawan bearish. Saat harga mendekati support, pembeli masuk dan mendorong harga lebih tinggi. Saat harga mendekati resistance, bearish mengambil alih dan memaksa harga turun. Trader ahli terkadang memainkan pemantulan ini dengan membeli di dekat support dan menjual di dekat resistance. Trend (baik bullish akan bearish) akan berakhir dengan sendirinya dan pemenang akan muncul saat terjadi penembusan.
Penting untuk diingat bahwa rectangle pattern memiliki bias netral. Meskipun petunjuk terkadang dapat diperoleh dari pola volume, aksi harga sebenarnya menggambarkan pasar yang sedang dalam konflik. Hanya sampai harga tembus di atas resistance atau di bawah support barulah jelas grup mana yang memenangkan pertarungan. Rectangle pattern bisa muncul selama tren bullish dan bearish. Polanya terdiri dari atasan dan bawahan yang sejajar satu sama lain. Poin kunci lainnya untuk diilustrasikan adalah bahwa titik tertinggi dan rendahnya berbentuk horizontal.
Rectangle pattern menunjukkan bahwa harga sekuritas diperdagangkan dalam kisaran terbatas di mana level resistance dan support sejajar satu sama lain, menyerupai bentuk persegi panjang. Rectangle pattern umumnya terjadi ketika investor ragu-ragu tentang arah pergerakan harga suatu aset dalam jangka panjang. Jadi, harga akan bergerak naik dan turun dalam kisaran yang ditentukan, sehingga tidak dapat membuat kemajuan.
Dalam rectangle pattern, investor akan melihat harga sekuritas menguji level support dan resistance beberapa kali sebelum breakout. Setelah harga sekuritas keluar dari rentang persegi panjang, di salah satu arah, maka hal itu bisa dianggap bahwa harga sedang bergerak tren ke arah penembusan. Tidak semua jerawat berakhir dengan sukses. Misalnya, harga bisa breakout naik ke area persegi panjang dan jatuh kembali ke dalam area persegi panjang segera setelahnya.
Jenis-Jenis Rectangle Pattern
Rectangle pattern biasanya muncul dalam dua jenis, yakni:
Bullish Rectangle Pattern
Bullish rectangle pattern adalah pola kelanjutan yang berkembang selama tren naik yang kuat. Setelah pola terbentuk, maka akan muncul penembusan ke atas yang menyiratkan kelanjutan tren bullish. Bullish rectangle pattern diawali dengan adanya trend naik kuat yang kemudian mengalir ke periode konsolidasi. Kekuatan pada rectangle pattern menciptakan pertempuran antara bullish dan bearish, yang setelah diselesaikan akan menghasilkan gerakan yang kuat.
Pola ini merupakan formasi grafik yang dikembangkan ketika harga bergerak sideways, dan muncul keseimbangan sementara sebelum pergerakan harga selanjutnya. Begitu penembusan harga terjadi di atas level resistensi atas, polanya valid, dan sinyal beli diberikan. Untuk mengidentifikasi bullish rectangle pattern, Anda perlu menemukan pasangan mata uang atau aset yang sedang tren yang memasuki mode harga konsolidasi.
Kemudian, Anda perlu menggambar garis tren support dan resistance di bagian atas dan bawah kisaran harga. Jika harga tembus di atas garis resistance, maka pola persegi panjang bullish terkonfirmasi, kemudian akan muncul sinyal beli. Saat trading menggunakan bullish rectangle, Anda harus menerapkan strategi trading breakout. Dengan strategi ini, trader bisa mencari level di mana aset tidak dapat menembus di atas atau di bawah level harga tertentu. Ketika harga aset akhirnya menembus di atas level support atau resistance, ini dikenal sebagai breakout. Secara rinci, berikut bentuk bullish rectangle pattern:
Bearish Rectangle Pattern
Bearish rectangle pattern terbentuk ketika harga berkonsolidasi untuk sementara selama tren turun. Hal ini terjadi karena penjual mungkin perlu berhenti sejenak dan mengatur nafas sebelum menurunkan harga aset ke titik yang lebih rendah lagi. Bearish rectangle pattern juga termasuk dalam pola kelanjutan yang terjadi ketika harga berhenti selama tren turun yang kuat dan memantul sementara di antara dua level paralel sebelum tren berlanjut.
Setelah kejatuhan yang cukup besar, pasar berkonsolidasi sebelum menentukan ke mana harus pergi selanjutnya. Saat ini terjadi, volume transaksi akan menurun dan kemudian meningkat saat harga mengarah ke bagian bawah persegi panjang untuk terakhir kalinya hingga terjadi penembusan. Untuk mengidentifikasi adanya bearish rectangle pattern, Anda harus menemukan terlebih dahulu garis resisten. Setelah itu, Anda harus menganalisis adanya garis support.
Dalam tren turun yang kuat, harga turun dan kemudian stabil antara level support dan resistance. Saat candle menutup paralel di bawah rectangle pattern (level support, Anda bisa memasuki perdagangan dengan melakukan aksi jual. Kemudian Anda bisa menempatkan stop loss di atas garis paralel atas persegi panjang (level resistance). Secara rinci, berikut contoh bearish rectangle pattern:
Cara Trading Pakai Rectangle Pattern
Setelah mengetahui apa itu rectangle pattern dan apa saja jenisnya, kini Anda harus memahami cara menggunakannya dalam trading. Ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk trading dengan rectangle pattern. Berikut cara tersebut:
# Langkah 1: Identifikasi Pola Persegi Panjang
Untuk mengidentifikasi rectangle pattern, Anda harus terlebih dahulu mencari aset yang trending yang sedang mengalami masa konsolidasi. Anda perlu mengidentifikasi minimal dua titik tertinggi dan dua titik terendah yang horizontal satu sama lain. Kedua puncak dan dasar ini akan menciptakan level support dan resistance dari rentang persegi panjang. Setelah itu, Anda akan melihat adanya jeda dalam trend. Jeda dalam tren menciptakan puncak pertama. Tiga ayunan harga berikutnya masing-masing menciptakan bagian bawah, bagian atas lainnya, dan bagian bawah lainnya. Pergerakan harga semacam ini menimbulkan kesan bahwa harga terkunci di dalam kotak. Ketika Anda melihat adanya aksi harga ragu-ragu, atau memantul untuk kedua kalinya dari level yang lebih rendah, maka Anda telah mengkonfirmasi polanya.
# Langkah 2: Spot Breakout Rectangle Pattern
Jika rectangle pattern yang terbentuk bullish, Anda perlu melihat penembusan melalui level atas pola. Hal ini akan mengkonfirmasi bahwa pergerakan bullish berlanjut. Jika yang terbentuk adalah bearish rectangle pattern, maka harga harus menembus level yang lebih rendah dari angka tersebut untuk konfirmasi. Dalam hal ini, kita akan mendapatkan sinyal pada grafik bahwa harga dapat memulai pergerakan bearish baru.
# Langkah 3: Lakukan Open Posisi
Untuk membuka posisi, pertama-tama Anda harus melihat penembusan persegi panjang ke arah trend yang dihentikan sementara. Kemudian Anda cukup membeli sahamnya (atau aset yang Anda pilih) jika yang terbentuk adalah bullish rectangle pattern. Sebaliknya, Anda bisa melakukan aksi jual jika yang terbentuk adalah bearish rectangle pattern.
# Langkah 4: Tentukan Stop Loss untuk Meminimalisir Risiko
Seperti formasi trading lainnya, Anda harus menggunakan stop loss order untuk mengatur posisi Anda. Saat Anda melihat adanya breakout pada rectangle pattern, Anda harus mengukur jarak antara resistance dan support. Setelah itu, tempatkan stop loss di titik tengah pada pola yang terbentuk. Hal ini berguna untuk menghindari adanya goncangan sebelum melanjutkan tren. Oleh karena itu, jika Anda menempatkan stop tepat di titik breakout, kemungkinan besar akan menghentikan Anda untuk mendapatkan lebih banyak profit sebelum memulai pergerakan lebih tinggi.
# Langkah 5: Tentukan Titik Exit Pada Perdagangan
Saat Anda trading dengan rectangle pattern, Anda harus tetap dalam posisi Anda untuk pergerakan harga minimum yang sama dengan ukuran polanya. Artinya, jarak antara support dan resistance persegi panjang, harus diterapkan pada grafik mulai dari momen breakout. Karena stop loss Anda berada di tengah rentang persegi panjang, ini menandakan bahwa target Anda sama dengan ukuran stop dua kali lipat, sehingga menciptakan rasio menang-kalah 2:1.
BACA JUGA: 19 Jenis-Jenis Chart Pattern Forex Lengkap, Pemula Wajib Baca!
Keuntungan Rectangle Pattern
Ada beberapa hal yang membuat banyak trader tertarik menggunakan rectangle pattern. Berikut berbagai keuntungan menggunakan rectangle pattern dalam trading:
✅Mudah diidentifikasi | Pola ini cukup mudah diidentifikasi pada grafik harga. Jadi, trader tidak perlu melakukan analisis yang rumit saat ingin menggunakan rectangle pattern. Bahkan, trader pemula pun bisa dengan mudah menggunakan rectangle pattern saat bertransaksi di pasar modal. Strategi trading dengan pola ini juga tidak sulit, bahkan pemula dapat memanfaatkannya untuk melihat pola konsolidasi dalam tren saat ini dan kemudian memperdagangkan penembusan tersebut. |
✅Mudah diintegrasikan pada perdagangan | Pola tersebut memberikan level target yang jelas untuk level profit dan stop-loss sehingga trader lebih mudah menentukan kapan saatnya open posisi. Batas level support resistance serta titik entry dan exit mudah dikenali dan diintegrasikan dengan perdagangan. Jadi, trader akan lebih mudah dalam mengambil keputusan saat trading. |
✅Tidak memerlukan indikator khusus | Trader bisa menggunakan rectangle pattern tanpa harus menggunakan alat atau indikator khusus. Bahkan, Anda bisa menggunakannya saat pasar sedang bearish atau bullish. Dengan adanya pola ini, trader akan lebih mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama saat ingin melakukan analisis pasar. |
Kekurangan Rectangle Pattern
Rectangle pattern tidak selamanya memberikan kemudahan saat trading. Pola ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti berikut:
❌Pergerakan harga cenderung eksplosif | Ketika rectangle pattern mulai menyempit, pergerakan harga setelah penembusan cenderung lebih eksplosif, dan menggunakan tinggi persegi panjang untuk menentukan target keuntungan Anda dapat menyebabkan banyak kerugian. Oleh karena itu, Anda harus lebih berhati-hati saat menggunakan rectangle pattern dalam trading. Sebab, pola ini tidak selamanya menimbulkan keuntungan. |
❌Rentan terjadi false breakout | Terbentuknya rectangle pattern juga sering diikuti dengan adanya false breakout. False breakout membuat trader yakin bahwa harga aset akan mengalami penguatan dan membentuk trend naik yang berkelanjutan. Padahal, harga aset tersebut tidak akan mengalami kenaikan. Hal ini membuat banyak trader tertipu sehingga mengalami kerugian besar. |
❌Membutuhkan waktu lama | Trading dengan rectangle pattern seringkali membutuhkan lama karena trader kerap mengandalkan adanya breakout. Padahal, breakout belum tentu akan terjadi sehingga trader bisa kehilangan momentum. Tentu saja kondisi ini bisa meningkatkan potensi rugi. |
Tips Sukses Menggunakan Rectangle Pattern
Untuk menghasilkan profit maksimal saat trading menggunakan rectangle pattern, kita bisa menerapkan tips berikut:
1. Identifikasi Trend
Bahkan sebelum Anda mengenali pasar yang terikat kisaran, Anda harus terlebih dahulu mengidentifikasi aset dalam mode tren naik. Ini karena rectangle pattern merupakan pola grafik kelanjutan dan bertujuan untuk memberi sinyal kelanjutan dari tren sebelumnya.
2. Perhatikan Konsolidasi dan Tentukan Titik Support Resistance
Jika Anda telah mengidentifikasi setidaknya dua puncak dan dua dasar, maka Anda dapat menggambar level support dan resistance. Tetapkan support dan resistance dengan menghubungkan titik tertinggi dan terendah dalam ‘persegi panjang. Penentuan titik support dan resistance ini akan sangat membantu dalam menentukan target profit, stop loss, titik entry, dan exit.
3. Tunggu Adanya Breakout
Tunggu adanya breakout ke arah awal tren dengan penutupan candle di bawah/di atas support/resistance tergantung arah trend. Anda bisa mulai masuk ke perdagangan setelah terjadi penutupan candle.
4. Ukur Tinggi Persegi Panjang Yang Terbentuk
Dengan mengukur ketinggian persegi panjang dan memproyeksikan ketinggian tersebut di atas resistance dan di bawah support, trader dapat menentukan target harga breakout. Panjang persegi yang terbentuk bisa membantu Anda untuk mengukur rasio profit dan loss.
Broker Internasional Mitrade yang Terpercaya
Memahami apa itu rectangle pattern bukan kunci utama untuk menghasilkan profit. Anda juga perlu memilih broker berkualitas dan terpercaya sebagai mitra trading Anda. Salah satu broker terpercaya dengan kualitas internasional yang bisa Anda pilih adalah Mitrade. Bersama Mitrade, Anda bisa memilih untuk berinvestasi crypto, saham, indeks, forex, dan komoditas. Uang yang Anda setorkan ke Mitrade juga dijamin keamanannya oleh bank segregated.
Trading di Mitrade hanya butuh modal deposit mulai dari US$ 50. Anda juga bisa memanfaatkan leverage hingga 1000x untuk meringankan biaya trading Anda. Penggunaan platform trading Mitrade juga mudah karena platform trading didesain sesuai kebutuhan klien. Mitrade juga menyediakan ratusan indikator teknikal agar trader lebih mudah melakukan analisis.
Buka akun di Mitrade tidak membutuhkan waktu lama dan Anda bisa melakukannya dari mana saja, selama tersedia akses internet. Untuk pembukaan akun, Anda hanya perlu menyiapkan foto kartu identitas dan rekening koran yang masih berlaku. Mitrade merupakan solusi mudah dan aman bagi Anda yang ingin trading dengan nyaman.
Kesimpulan
Rectangle pattern adalah pola grafik yang terbentuk ketika harga dibatasi oleh level support dan resistance paralel. Pola ini berbentuk persegi panjang yang menunjukkan periode konsolidasi atau keragu-raguan antara pembeli dan penjual saat mereka bergiliran melakukan pukulan tetapi tidak ada yang mendominasi. Harga akan mencoba menguji level support dan resistance beberapa kali sebelum akhirnya terjadi breakout. Dari situ, harga bisa tren ke arah penembusan, apakah itu ke atas atau ke bawah. Rectangle pattern terdiri dari dua jenis, yakni bullish rectangle dan bearish rectangle. Bullish rectangle pattern adalah pola kelanjutan yang berkembang selama tren naik yang kuat. Setelah pola terbentuk, maka akan muncul penembusan ke atas yang menyiratkan kelanjutan tren bullish. Bearish rectangle pattern terbentuk ketika harga berkonsolidasi untuk sementara selama tren turun. Hal ini terjadi karena penjual mungkin perlu berhenti sejenak dan mengatur nafas sebelum menurunkan harga aset ke titik yang lebih rendah lagi.
Disclaimer: Isi artikel mengenai rectangle pattern ini ditulis hanya untuk edukasi. Isi artikel tidak bisa menjadi panduan utama dalam melakukan trading atau investasi.