Trading dengan Double Top Pattern dan Double Bottom Pattern
FOREX, CHART PATTERN, INVESTASI

Cara Trading dengan Double Top Pattern dan Double Bottom Pattern

Double top pattern dan double bottom pattern merupakan pola candlestick yang perlu dipahami oleh para trader. Bahkan, trader pemula pun perlu mempelajari double top pattern dan double bottom pattern agar bisa raih profit maksimal dalam trading. Lalu apa itu double top pattern dan double bottom pattern? Bagaimana cara menggunakan  double top pattern dan double bottom pattern dalam trading? Berikut penjelasannya di bawah ini:

Apa itu Double Top Pattern dan Double Bottom Pattern?

Double top pattern dan double bottom pattern adalah sebagian dari pola pembalikan arah harga yang sering dijumpai dalam pergerakan harga pasar. Bentuk double top pattern menyerupai huruf M dan double bottom pattern menyerupai huruf W. Pola ini bisa dijumpai pada semua periode chart, mulai dari menit hingga bulanan. Hal ini membuktikan bahwa pola pergerakan harga di pasar bisa berulang dan tidak selalu random atau acak-acakkan.  

Double top pattern dan double bottom pattern menunjukan adanya sentimen pelaku pasar pada range harga tertentu yang dinilai ekstrim. Pasar akan berkonsolidasi dengan menguji level harga tersebut. Semakin sering level harga tersebut diuji, maka semakin kuat level support dan resistance pergerakan harga tersebut. Untuk lebih memahami apa itu pola double top dan double bottom, mari kita bahas satu persatu definisinya.

Double Top Pattern dan Double Bottom Pattern

Double Top Pattern Adalah?

Double top pattern bisa ditemukan pada kenaikan harga tertinggi saat tren naik. Pola ini merupakan sebuah sinyal bahwa tren naik yang sedang berlangsung mulai melemah dan buyer mulai kehilangan minat. Jika pola ini terkonfirmasi, tren dianggap akan berbalik dan harga diperkirakan akan bergerak turun. Tahapan pertama dari pola ini adalah terciptanya harga tertinggi baru selama tren naik. Setelah harga mencapai puncak, maka akan terbentuk level resistance baru dan terjadi aksi jual di level resistance tersebut.

Setelah itu, harga akan bergerak menuju level resistance tertinggi sebelumnya di mana aksi jual kembali mendorong harga ke level support. Pola ini akan menjadi sinyal akurat ketika harga telah melewati level support yang sama dengan sebelumnya. Harga tidak perlu menyentuh level resistance sebelumnya tetapi harus mendekati level tertinggi pada harga yang pernah terjadi. Buyer berusaha mendorong harga namun menghadapi level resistance yang mencegah berlanjutnya kenaikan harga. Jika ini terjadi berkali-kali, buyer bisa kehilangan kekuatan sehingga harga mulai bergerak turun. 

Double Top Pattern Adalah?

Double Bottom Pattern Adalah?

Double bottom pattern bisa menjadi sinyal bahwa harga pasar akan mengalami pola pembalikan arah dari penurunan ke kenaikan harga. Bentuk umum dari pola ini menyerupai huruf W. Double bottom pattern terbentuk ketika pasar yang sedang downtrend akan membentuk harga terendah baru, yang memicu pergerakan harga bullish.

Tahapan pertama dari pola ini adalah munculnya pergerakan harga yang akan menemukan titik  support sehingga penurunan harga terhenti. Setelah itu, harga akan bergerak naik dan menciptakan sebuah resistance, lalu memicu aksi jual kembali sehingga harga kembali mencoba menuju level support sebelumnya.  Namun ketika harga tidak bisa mencapai level support sebelumnya, maka kenaikan harga kembali terjadi. Untuk memastikan akurasi pola ini, pastikan harg sudah bergerak melewati level resistance yang nilainya sama dengan sebelumnya.

Double Bottom Pattern Adalah?

Cara Trading dengan Double Top Pattern 

Untuk menggunakan double top pattern dan double bottom pattern dalam trading forex, Anda harus memahami dulu bagaimana mendeteksi adanya pola tersebut dalam chart harga. Berikut caranya:

1. Mendeteksi Double Top Pattern 

Untuk menentukan double top pattern, pastikan harga bergerak naik atau mengalami uptrend. Biasanya, double top pattern terbentuk di area resistance dan di bullish trend. Double top pattern terbentuk ketika ada kenaikan dua harga yang relatif sama saat pasar sedang uptrend. Biasanya, pola ini diawali dengan adanya kenaikan harga yang membentuk level resistance baru. Setelah itu, harga kembali mengalami penurunan sementara hingga mencapai level support, lalu harga kembali naik menuju level resistance sebelumnya dan kembali turun menembus level support yang sudah terbentuk. Pergerakan harga semacam itulah yang menunjukkan adanya double top pattern.,

2. Menentukan entry posisi dengan Double Top Pattern 

Setelah terbentuk dua buah puncak di level harga yang relatif sama, kita bisa menarik dua garis horizontal untuk menentukan level support dan resistance. Setelah itu, gunakan trendline sebagai validasi awa dari level support terdekat. Ketika terjadi breakout di bawah level support dan terdapat peningkatan volume, maka hal itu bisa menjadi kesempatan bagus untuk melakukan entry posisi sell. Perhitungan profit bisa kita ukur dari jarak vertikal antara resistance dan support dan posisi stop loss bisa kita letakan di atas level resistance. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan chart harga berikut:

Cara Trading dengan Double Top Pattern

Coba perhatikan chart harga di atas. Saat terdapat dua harga tertinggi di kisaran yang sama, kita bisa melakukan konasi dengan menarik garis horizontal di puncak harga tertinggi (A dan C) sebagai level resistance. Lalu kita tarik kembali garis horizontal di titik B sebagai level support. Setelah itu, kita tarik garis trendline dari level support terdekat sebelum puncak pertama terbentuk. Kemudian kita tunggu sampai terdapat candlestick yang melakukan breakout pada level support. Jika candlestick yang menembus level support telah close, kita bisa order posisi sell. Stop loss bisa kita pasang di atas titik A dan C. Sedangkan perhitungan profit bisa kita hitung dari jarak garis vertikal antara level support dan resistance.

Cara Trading dengan Double Bottom Pattern

1. Mendeteksi Double Bottom Pattern

Ketika harga sedang turun, kita tidak perlu panik. Hal yang kita lakukan adalah menunggu adanya pembalikan harga atau reversal. Caranya dengan menentukan terbentuknya double bottom pattern. Untuk mendeteksi adanya pola ini, coba perhatikan adanya titik support baru dalam chart harga ketika terjadi downtrend. Setelah terbentuk titik support, maka harga mengalami kenaikan yang bersifat sementara. Namun, kita harus menunggu adanya konfirmasi karena akan terjadi penurunan tren secara besar-besaran.

Setelah terbentuk titik support yang sama seperti harga sebelumnya (biasanya ditandai dengan kenaikan volume), harga akan naik ke atas dan membentuk resistance baru. Selang beberapa waktu. Harga akan kembali turun dan memicu terbentuknya bottom kedua. Jika harga di bottom kedua tidak bisa menembus support sebelumnya, maka harga akan kembali naik ke level resistance. Jika langkah tersebut sudah bisa diidentifikasi, di situlah pola double bottom terbentuk.

2. Menentukan entry posisi dengan Double Bottom Pattern

Jika telah terbentuk pola double bottom, langkah berikutnya adalah menentukan entry posisi. Entry posisi bisa dilakukan dengan menarik dua garis horizontal untuk menentukan level support dan resistance. Setelah itu, kita garis trendline dari level resistance terdekat, lalu kita tarik kembali garis vertikal dari lembah pertama ke puncak pertama. Ketika terjadi breakout pada level resistance, kita bisa melakukan open posisi buy. Level taking profit bisa kita ukur dari jarak level resistance ke support dan posisi stop loss bisa kita letakan di bawah level support. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan chart harga berikut:

Cara Trading dengan Double Bottom Pattern

Gambar tersebut menunjukan adanya penurunan harga terendah di kisaran yang sama pada sebuah tren naik (terdapat pada titik A dan C). Setelah itu, kita tarik garis horizontal sebagai level support di bagian lembah harga terbawah (A dan C), lalu menarik garis yang sama di titik B sebagai level resistance. Sebagai konfirmasi awal, kita tarik garis trendline dari level resistance terdekat sebelum lembah pertama terbentuk. Untuk menentukan apakah kita akan melakukan entry buy atau tidak, tunggu sampai ada candlestick yang melakukan breakout pada level resistance. Setelah candlestick yang breakout tersebut mengalami penutupan harga, kita bisa melakukan order posisi buy. Stop loss bisa kita pasang di bawah level support atau titik A dan C, sedangkan perhitungan profit juga bisa kita lakukan den menghitung jarak garis vertikal antara support dan resistance.

BACA JUGA: Cara Trading dengan Bullish Pennant Pattern dan Bearish Pennant Pattern

Perbedaan Double Top Pattern dan Double Bottom Pattern

Meski sama-sama ditemukan dalam pola pembalikan harga, double top pattern dan double bottom pattern memiliki perbedaan yang signifikan. Double top pattern memiliki bentuk menyerupai huruf M dan double bottom memiliki pola seperti huruf W. Double top pattern biasa ditemukan saat terjadi uptrend atau tren harga naik. Jika terdapat pola ini, hal itu bisa menandakan bahwa harga yang sedang naik akan berbaik turun. 

Double top pattern bisa menjadi tanda bahwa harga akan berbalik menjadi bearish atau turun karena sering terjadi setelah reli bullish yang berkepanjangan. Puncak kedua dalam pola ini  biasanya berada sedikit di bawah puncak pertama yang menunjukkan resistensi. Puncak ganda bisa menjadi kejadian langka dengan formasinya yang sering menunjukkan bahwa investor mencari keuntungan akhir dari tren bullish. Puncak ganda sering menyebabkan pembalikan bearish di mana pedagang dapat memperoleh keuntungan dari melakukan order posisi sell saat trend turun.

Sementara itu, double bottom pattern terjadi ketika pasar sedang downtrend dan menunjukkan bahwa penurunan harga akan berbalik naik. Bisa dibilang, double bottom pattern merupakan kebalikan dari double top pattern. Jika double top pattern bisa kita jadikan acuan untuk menentukan posisi sell, maka double bottom bisa kita gunakan untuk menentukan posisi buy.

Manfaat Double Top Pattern dan Double Bottom Pattern

  1. Menjadi acuan entry Posisi Buy dan Sell

Pola double top dan double bottom bisa kita jadikan acuan entry posisi yang tepat. Namun, kita harus menganalisis pergerakan harga pada instrumen trading dengan benar. Jika harga sedang naik, misalnya, kita bisa mencoba entry posisi sell. Namun, pastikan dulu bahwa pola double top sudah terbentuk. Jika sudah terbentuk pola tersebut, melakukan konfirmasi dengan menunggu terjadinya breakout. Setelah itu, kita bisa melakukan  entry posisi sell terjadi breakout di level support dan meletakan posisi stop loss pada puncak kedua.

Saat harga sedang turun, kita bisa melakukan order posisi buy dengan memperhatikan adanya pola double bottom atau penurunan harga terendah di range yang sama. Setelah memastikan pola tersebut telah terbentuk, melakukan konfirmasi dengan menunggu adanya breakout di level resistance. Posisi stop loss bisa kita letakan di bawah level support atau lembah kedua.

  1. Menentukan sinyal pembalikan harga 

Munculnya double top pattern dan double bottom pattern dalam pergerakan harga ini bisa menjadi sinyal kuat adanya pembalikan harga atau reversal. Harga di pasar tidak selamanya naik atau turun. Pada titik tertentu, pasti akan ada yang namanya pembalikan harga. Double top pattern sering menjadi sinyal adanya bearish saat uptrend atau kenaikan harga terjadi terjadi secara berkepanjangan. Saat pola ini muncul, trader bisa mengambil keuntungan dengan melakukan order posisi sell. 

Sebaliknya, double bottom pattern bisa menjadi sinyal kuat bahwa akan muncul bullish setelah downtrend atau penurunan harga berkepanjangan. Titik penurunan pertama dalam pola ini bisa menjadi level support ketika terjadi penurunan harga kembali. Saat double bottom pattern terbentuk trader bisa mengambil keuntungan dengan melakukan order posisi buy.

  1. Mendeteksi adanya perubahan tren

Karena bisa menjadi sinyal adanya perubahan harga, pola double top dan double bottom juga bisa menjadi acuan bahwa tren akan segera berubah. Pola double top sering muncul setelah terjadi  reli bullish atau uptrend yang berkepanjangan. Pola ini jarang muncul, saat banyak trader muncul untuk mengambil profit pada trend bullish melainkan hadir saat terjadi pembalikan trend bearish atau downtrend. Jadi, profit bisa didapat dengan order posisi sell. 

Sebaliknya, double bottom juga jarang terjadi ketika banyak trader muncul untuk mengambil profit saat terjadi nilai bearish. Pola ini justru menunjukan bahwa tren bullish atau uptrend akan muncul. Jadi, profit bisa didapatkan dengan order posisi buy.

  1. Mudah dikenali dan akurasi tinggi

Double top pattern dan double bottom pattern sangat mudah dikenali. Untuk mendeteksi adanya double top pattern, coba perhatikan pada pergerakan harga yang sedang naik. Lalu analisis adanya dua harga tertinggi di kisaran  yang sama. Pola double top memiliki bentuk serupa huruf M. 

Sementara itu, pola double bottom bisa Anda lihat saat pergerakan harga turun atau downtrend. Lalu perhatikan adanya dua harga terendah di range yang sama. Double bottom pattern ini bentuknya menyerupai huruf W. Double top pattern dan double bottom pattern bisa menjadi sinyal kuat adanya perubahan tren atau pembalikan harga jika kita bisa mendeteksi keberadaanya dengan tepat.

Kelemahan Double Top Pattern dan Double Bottom Pattern

Tidak ada indikator yang sempurna untuk menganalisis apa yang akan terjadi di pasar, begitu pula dengan pola double top dan double bottom. Berikut kelemahan pola double top dan double bottom:

  1. Tidak selalu muncul dalam pergerakan harga

Menunjukan bahwa pergerakan harga tidak selalu acak dan bisa menggambarkan pola tertentu. Meski pada teorinya pola double top dan double bottom bentuknya menyerupai huruf M dan W, kita tetap harus melakukan konfirmasi dengan menunggu breakout.  Sebab, bisa saja pola tersebut bukan indikasi adanya pembalikan harga atau perubahan tren. Apalagi, pergerakan harga seringkali tidak bisa diprediksi dan sering muncul secara acak. 

  1. Susah dianalisis saat harga berjalan atau real time

Meski pola yang terbentuk terlihat jelas, kita tetap saja sulit melakukan analisis ketika harga sedang berjalan atau real time. Jadi, kita harus menunggu konfirmasi untuk melihat apakah pola ini sudah terbentuk. Menunggu konfirmasi terkadang membutuhkan waktu, sedangkan harga di pasar bisa bergerak atau berubah setiap saat. Terkadang, hal ini membuat kita kehilangan momen.

Tips Profit dengan Double Top Pattern dan Double Bottom Pattern

Agar bisa profit maksimal dengan pola candle ini, Anda bisa menerapkan tips berikut ini:

  1. Tentukan level resistance dan support

Perhatikan letak titik support dan resistance pada chart harga untuk menghasilkan sinyal trading yang akurat. Level resistance bisa ditentukan dengan menarik garis dari pergerakan harga tertinggi pertama. Sementara itu, level support bisa Anda tentukan dari harga terendah pada candle terakhir. Penentuan level support dan resistance ini akan membantu kita menentukan  seberapa besar kemungkinan profit yang akan diambil dan menentukan posisi stop loss.

  1. Gunakan time frame harian atau jam

Semakin tinggi time frame, sinyal trading yang dihasilkan  akan lebih akurat karena pergerakan harga yang ditunjukan juga lebih sensitif. Karena itu, trader pemula disarankan untuk menggunakan time frame harian atau jam saat melakukan analisis.

  1. Hindari false breakout

Double top pattern dan double bottom pattern bisa menjadi sinyal entry yang kuat saat terjadi breakout. Karena itu, kita disarankan untuk melakukan konfirmasi dengan menunggu terjadinya breakout. Namun, trader seringkali terkecoh dengan adanya false breakout yang menyebabkan kerugian besar. Untuk mengantisipasi false breakout, hindari breakout yang melawan trend karena bisa memicu false signal. Sebaiknya, kita kembali harga bergerak menuju level support dan resistance saja. Selain itu, kita juga bisa menunggu candle terbentuk sampai harga close.

  1. Perhatikan volume candle

Volume adalah fokus penting yang harus dilihat dalam pola ini. Pada double top pattern, kita bisa mengambil posisi sell jika terjadi kenaikan volume saat harga menembus level support. Sedangkan pada double bottom pattern, kita bisa order posisi buy jika terdapat lonjakan volume. Sebab, hal tersebut bisa menjadi sinyal kuat bahwa harga akan mengalami kenaikan hingga menembus level resistance. Volume bisa kita lihat dari seberapa besar candle yang terbentuk. Jika candle yang terbentuk kecil, maka volume juga kecil. Saat candle yang terbentuk panjang, maka volume yang terbentuk juga besar.

Kesimpulan

Double top pattern dan double bottom pattern merupakan gambaran bahwa harga di pasar tidak selalu bergerak acak. Pola ini  bisa kita jadikan sinyal kuat adanya pembalikan harga dan berakhirnya sebuah trend di pasar. Jadi, kita bisa melakukan order posisi entry dengan tepat. Meski demikian, kita tetap harus melakukan konfirmasi untuk memastikan pergerakan harga di pasar benar-benar membentuk pola ini. Karena bisa saja pola yang terbentuk hanya mirip namun tidak menunjukan bahwa trend akan berakhir atau pembalikan harga akan terjadi.

FAQ – Frequently ASK Question

Pertanyaan yang sering diajukan trader mengenai double top pattern dan double bottom pattern antara lain:

  1. Apakah double top pattern dan double bottom pattern selalu membentuk huruf M dan W?

Double top dan double bottom memang seringkali muncul dalam bentuk huruf M dan W. Namun, pola yang menyerupai huruf tersebut belum  tentu bisa menjadi indikasi kuat bahwa pola double top dan double bottom terbentuk. Terkadang, kedua pola tidak selalu muncul dalam bentuk huruf M dan W. Bisa saja puncak atau lembah yang terbentuk memiliki harga berbeda tetapi masih ada di kisaran sama. Kita masih harus melakukan konfirmasi untuk memastikannya.

  1. Apakah pola ini bisa dikombinasikan dengan indikator lainnya?

Tanpa indikator lain, pola ini sebenarnya bisa menghasilkan analisis yang akurat asalkan Anda bisa mendeteksi dengan tepat apakah pola yang terbentuk dalam pergerakan harga merupakan pola double top dan double bottom. Namun, kita bisa menambahkan indikator lain agar akurasi semakin tinggi. Indikator lain yang bisa Anda gunakan bisa berupa fibonacci, price action, dan semacamnya. Anda bisa menentukannya berdasarkan gaya trading dan tujuan investasi yang ingin diraih.

Disclaimer: Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman praktik investasi dan hasil belajar penulis mengenai double top pattern dan double bottom pattern. Isi dari artikel ini hanya bisa Anda gunakan sebagai referensi dalam melakukan investasi atau trading. Semua risiko yang terjadi dalam investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investasi adalah hal yang berisiko. Jadi, Anda harus memahami cara melakukan analisis fundamental dan teknikal serta mengenali secara mendalam instrumen investasi yang Anda pilih sebelum terjun langsung ke pasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *