belajar trading saham
SAHAM, INVESTASI

Inilah 7 Tips Harus Diketahui Sebelum Belajar Trading Saham!

Belajar trading saham sebenarnya bukan hal yang merepotkan. Bahkan, pemula pun bisa belajar trading saham dengan mudah. Namun sebelum mengetahui cara belajar trading saham, Anda perlu memahami terlebih dahulu definisi trading saham.

Trading saham adalah salah satu cara investasi dengan membeli sebagian kecil saham kepemilikan suatu perusahaan. Ketika perusahaan tersebut tumbuh dan berkinerja baik dari waktu ke waktu, saham yang Anda beli bisa memiliki nilai berharga dan investor lain mungkin bersedia membelinya dengan harga yang lebih tinggi. Bagi Anda yang tertarik belajar trading saham, berikut tipsnya: 

1. Tentukan Cara Investasi yang Akan digunakan

Hal pertama yang perlu Anda pahami adalah bagaimana cara untuk memulai investasi. Terdapat berbagai cara yang bisa Anda gunakan untuk memulai investasi di pasar saham. Berikut cara tersebut:

  • Saham Individu

Cara ini bisa dilakukan jika Anda memiliki waktu dan niat untuk meneliti sekaligus mengevaluasi saham secara menyeluruh dan berkelanjutan. Cara ini bisa dibilang yang terbaik namun membutuhkan kesabaran besar karena Anda harus mengamati laporan pendapatan triwulanan dan perhitungan matematis moderat.Jika Anda tidak tertarik atau cepat merasa bosan, Anda bisa mencoba cara atau pendekatan yang lebih pasif.

  • Dana Indeks

Dana indeks biasanya membutuhkan biaya yang lebih sedikit dan bekerja sesuai dengan kinerja jangka panjang berdasarkan indeks yang mendasarinya. Indeks saham yang biasa digunakan para trader dalam berinvestasi adalah S&P 500.  Indeks saham S&P 500 telah menghasilkan pengembalian total sekitar 10% per tahun. Hal ini tentu bisa membantu Anda untuk membangun kekayaan yang substansial dari waktu ke waktu.

  • Robo-Advisors

Robo-advisor akhir-akhir ini menjadi semakin populer karena digunakan oleh banyak trader. Robo-advisor adalah adalah teknologi yang digunakan dalam investasi saham untuk mengumpulkan informasi tentang situasi keuangan dan tujuan keuangan klien melalui survey online. Robo-advisor bekerja dengan mengumpulkan data penggunanya. Data tersebut kemudian digunakan untuk membantu klien menentukan jenis investasi sesuai dengan usia, toleransi risiko, dan tujuan investasi.

2. Buka Akun Investasi

Cara paling penting ketika ingin berinvestasi adalah membuka akun sekuritas. Membuka akun sekuritas tidak memerlukan proses yang panjang. Anda dapat dengan mudah menyetorkan dana ke akun sekuritas melalui transfer dana  elektronik, dengan mengirimkan cek, atau mentransfer uang tunai. Meski caranya mudah, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan ketika ingin membuka akun sekuritas. Berikut hal tersebut:

  • Jenis Akun

Tentukan jenis akun sekuritas yang ingin Anda butuhkan. Ketika memilih akun sekuritas, Anda perlu mempertimbangkan alasan Anda berinvestasi dan seberapa mudah Anda dapat mengakses uang Anda. Bagi Anda yang baru belajar berinvestasi, Anda bisa memilih akun sekuritas reguler atau akun pensiun individu. Anda bisa dengan mudah membeli saham, reksadana, dan ETF dengan kedua akun tersebut. 

Jika ingin mengakses uang dengan cara mudah atau berinvestasi dalam jangka pendek, Anda bisa memilih akun sekuritas reguler. Sebab, jenis akun ini memungkinkan Anda untuk menyetor uang, melakukan sell atau buy melalui broker dengan cara mudah. Namun jika ingin berinvestasi untuk dana di hari tua, Anda bisa memilih akun pensiun individu. Akun pensiun individu ini disediakan oleh lembaga keuangan tertentu yang memfasilitasi nasabahnya agar bisa menabung untuk hari tua dengan pertumbuhan bebas pajak atau berdasarkan penangguhan pajak.

  • Bandingkan Biaya dan Fitur

Beberapa broker telah meniadakan biaya  jasa pemenuhan transaksinya atau trading commision. Namun, ada pula yang menawarkan fitur edukasi, akses riset investasi, dan fitur lain yang sangat berguna bagi investor baru. Anda juga bisa memilih broker yang menawarkan akses untuk trading di bursa saham asing. Beberapa broker juga menawarkan kemudahan dan fungsionalitas platform perdagangan broker. Anda juga bisa memilih broker Mitrade yang menawarkan fitur khusus untuk manajemen risiko akun agar Anda terhindar dari margin call.

3. Tentukan Jumlah Uang yang Ingin Anda Investasikan

Keuntungan dari investasi di pasar saham tidak bisa kita dapatkan hanya dalam hitungan hari. Anda membutuhkan minimal lima tahun untuk melihat hasilnya. Ada banyak ketidakpastian yang bisa terjadi dalam pasar saham. Jika hari ini harga saham anjlok, bisa saja hanya dalam hitungan bulan mengalami rebound ke level tertinggi. Jadi, tentukan berapa banyak jumlah uang yang ingin Anda investasikan secara bijak.

Anda juga perlu melakukan alokasi aset.Pastikan uang yang Anda investasikan bukanlah dana yang akan Anda butuhkan dalam lima tahun ke depan. Untuk memastikan hal tersebut, ada beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan, yaitu usia, toleransi risiko, dan tujuan investasi. Misalnya, ketika Anda berusia 40 tahun, Anda bisa mengalokasikan 70% dari untuk investasi saham dan 30% untuk kebutuhan sehari-hari. Jika Anda tidak menyukai fluktuasi besar dalam portofolio Anda, Anda bisa memperkecil persentase untuk investasi saham tersebut.

4. Pilih Saham Anda

Sebelum memutuskan jenis saham yang akan menjadi media investasi, Anda harus memahami terlebih dahulu konsep diversifikasi portofolio Anda, dan jenis bisnis yang akan diinvestasikan. Anda juga perlu menghindari volatilitas tinggi sampai Anda benar-benar memahami apa itu investasi. Anda juga perlu menghindari saham penny karena memiliki risiko yang sangat tinggi.

Jika ingin memahami konsep diversifikasi portofolio, Anda perlu harus memiliki berbagai jenis perusahaan yang berbeda dalam portofolio Anda. Namun, jangan terlalu banyak diversifikasi. Anda tetap harus berpegang pada jenis bisnis yang Anda kuasai. Jika Anda mampu mengevaluasi jenis saham tertentu, Anda bisa berinvestasi pada satu industri yang membentuk segmen portofolio yang relatif besar. Ketika Anda masih pemula dalam berinvestasi saham, lebih baik Anda membuat “dasar” portofolio Anda dengan bisnis yang kokoh dan mapan. Jangan tergoda untuk membeli saham dengan pertumbuhan yang terlalu mencolok.

5.  Kelola Portofolio Anda

Ketika berinvestasi saham, Anda pasti  ingin terus menambah portofolio Anda. Jadi, Anda harus menyiapkan setoran otomatis setiap bulan. Anda juga dapat menginvestasikan kembali pendapatan atau dividen apa pun untuk membantu membangun pertumbuhan dari waktu ke waktu. Saat portofolio Anda tumbuh dan turun, lakukan alokasi aset.

Anda juga perlu membatasi risiko dengan menghindari perdagangan harian, saham penny, dan berinvestasi pada industri yang tidak Anda pahami. Anda lebih baik terus menginvestasikan uang dan menyeimbangkan kembali portofolio Anda secara berkala. Cara ini akan membantu Anda menjaga investasi Anda dalam kondisi yang baik.

6. Pilih Waktu Investasi yang Tepat

Banyak orang melakukan trading ketika pasar buka di pagi hari. Hal ini bisa menyebabkan volatilitas harga. Karena itu, Anda harus bisa membaca kondisi pasar melakukan gerakan apapun selama 15 hingga 20 menit pertama. Saat tengah hari kondisi pasar biasanya kurang stabil, lalu pergerakan harga mulai meningkat lagi menuju bel penutupan. Meskipun jam sibuk menawarkan peluang, akan lebih baik jika trader pemula menghindari jam tersebut agar resiko bisa diperkecil.

7. Gunakan Stop Loss Setiap Trading 

Stop-loss membantu Anda mengurangi kerugian karena memungkinkan Anda memilih harga di mana posisi Anda akan dikuadratkan secara otomatis. Misalnya, jika Anda membeli 100 saham SBI seharga Rs. 350 dan mengharapkan harganya naik, Anda dapat menempatkan stop loss di Rs. 345. Jika semua harga saham jatuh, 100 saham Anda akan secara otomatis dikuadratkan saat mencapai Rs. 345. Penggunaan stop loss ini penting dalam setiap kegiatan trading, khususnya pada awal trading. Sebagian besar broker saat ini juga mengizinkan Anda untuk menempatkan stop loss pada saat Anda menempatkan posisi jual atau beli.

Kesimpulan

Terdapat banyak cara belajar trading saham yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan keuntungan dalam berinvestasi. Meski Anda tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk berinvestasi, Anda masih bisa mempelajarinya sendiri atau meminta bantuan ahli. Anda juga dapat berinvestasi dalam saham atau dana indeks, melakukan trading secara aktif atau berinvestasi secara pasif.

Apapun cara yang Anda pilih, pilih gaya investasi yang sesuai untuk Anda dan bangun kekayaan Anda. Anda juga tidak disarankan untuk berinvestasi pada industri atau bisnis yang kurang Anda pahami. Jangan tergoda untuk berinvestasi pada saham yang memiliki pertumbuhan mencolok jika Anda masih tergolong pemula dalam hal berinvestasi. Lebih baik, Anda fokus agar portofolio Anda berada pada bisnis yang mapan dan kokoh.

BACA JUGA: Apa Itu Fundamental Saham? Ketahui Semua tentang Analisis Fundamental Saham

FAQ- Frequently ASK Question

Terdapat beberapa cara yang sering ditanyakan para trader atau investor pemula ketika ingin mempelajari trading saham. Berikut pertanyaan tersebut:

1.  Apa yang perlu dilakukan trader pemula ketika ingin berinvestasi saham?

Apapun cara investasi yang Anda pilih, apa yang Anda lakukan selama berinvestasi sangat menentukan keuntungan yang akan Anda dapatkan. Berikut hal yang bisa Anda lakukan dalam investasi saham sebagai trader pemula:

  • Anda bisa menggunakan beli dan tahan secara pasif untuk mendatangkan profit besar. Sebagai strategi, Anda bisa membeli dana indeks S&P 500 secara teratur yang berisi perusahaan-perusahaan terbesar Amerika lalu bertahan pada investasi tersebut.
  • Anda juga perlu melacak portofolio  dan  berhati-hatilah saat pasar turun. Lalu lakukan perencanaan jangka panjang dan jangan mudah tergoda untuk menjual saham ketika pasar turun.
  • Periksa portofolio Anda pada waktu-waktu tertentu agar tidak menimbulkan rasa khawatir.

Saat Anda mulai berinvestasi, mungkin ada banyak rasa khawatir yang menghantui. Namun, Anda bisa mencoba untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan Anda tentang investasi saham. Jika Anda merasakan kekhawatiran besar, ada baiknya berhenti sejenak lalu kembali melanjutkannya ketika merasa kondisi sudah nyaman.

2.    Seperti apa broker online yang tepat untuk trading saham?

Banyak broker menawarkan aplikasi khusus untuk trading saham. Namun, pastikan aplikasi yang ditawarkan oleh broker tersebut mudah digunakan. Anda juga perlu membandingkan biaya dan insentif yang ditetapkan oleh pihak broker. Hal yang tak kalah penting adalah mempertimbangkan layanan dan kemudahan yang ditawarkan. 

3.    Dari mana keuntungan yang akan kita dapatkan saat trading saham?

Saat trading saham, kita akan mendapatkan keuntungan dari capital gain dan deviden. Capital Gain akan kita dapatkan saat harga jual saham lebih tinggi daripada saat kita membelinya. Sementara itu, dividen bisa kita dapatkan dari pembagian laba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *