Analisis Fundamental
INVESTASI, SAHAM

Apa Itu Analisis Fundamental? Ini Penjelasan Terlengkap!

Analisis fundamental saham merupakan teknik analisis yang umum digunakan oleh para investor saat hendak melakukan jual beli saham. Pada kesempatan kali ini, artikel akan membahas segala sesuatu terkait analisis fundamental saham secara komprehensif. Pembahasan secara komprehensif mencakup pembahasan mulai dari definisi, fungsi, jenis, cara analisis dan lain sebagainya.

Hal ini dimaksudkan agar dengan membaca artikel ini, kita, terutama para pelaku bisnis, bisa mengerti dan paham apa itu analisis fundamental saham. Untuk memulai pembahasan artikel kali ini, mari kita mulai dengan membahas definisi terlebih dahulu.

Apa Itu Analisis Fundamental?

Analisis fundamental saham atau yang dikenal juga dengan istilah Fundamental Analysis secara internasional, merupakan sebuah teknik analisis yang memperhitungkan berbagai faktor, mulai dari kinerja perusahaan, analisis persaingan usaha, analisis industri, analisis ekonomi, hingga analisis pasar makro-mikro.

Analisis fundamental saham dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi secara menyeluruh terkait sebuah perusahaan, apakah perusahaan tersebut memiliki lingkungan yang sehat atau tidak. Dari informasi tersebut, bisa memberikan pertimbangan kepada para investor untuk memberikan bantuan dana investasi kepada perusahaan tersebut.

Jadi secara garis besar, pengertian analisa fundamental yaitu sebuah teknik dasar yang memegang peran penting bagi perusahaan dan investor. Karena hasil dari analisa fundamental digunakan untuk kepentingan perusahaan mendapatkan dana investasi dan juga untuk pertimbangan bagi investor memberikan dana kepada perusahaan.

Agar dapat memahaminya lebih lanjut lagi, mari kita masuk ke pembahasan  selanjutnya, terkait jenis dari analisis fundamental.

Memahami Analisis Fundamental

Berikut ini merupakan jenis-jenis dari analisis fundamental saham. Secara garis besar, analisis fundamental saham terdiri dari tiga jenis. Berikut di bawah ini pembahasan mengenai jenis-jenisnya berikut dengan penjelasannya agar lebih mudah dipahami oleh kita semua.

Fundamental Analisis Terdiri Dari:

1. Analisis Ekonomi

Jenis analisis fundamental saham yang pertama adalah analisis ekonomi, atau yang dikenal juga dengan nama analisis makro. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui terkait kondisi ekonomi negara secara keseluruhan. Apakah ekonomi suatu negara sedang tumbuh, atau sedang mengalami inflasi/deflasi yang mengancam pertumbuhan dan lain sebagainya.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perekonomian negara, karena perekonomian negara turut serta mempengaruhi pertumbuhan perusahaan. Ketika kondisi ekonomi suatu dengan sedang tumbuh, hal tersebut dapat sangat membantu mendorong perusahaan yang ada di negara tersebut untuk lebih berkembang lagi.

2. Analisis Industri

Jenis analisis fundamental saham yang kedua adalah analisis industri, yang juga dikenal dengan nama analisis sektoral. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui kondisi dari sektor industri yang ada. Baik pemerintah atau investor wajib mengetahui kondisi industri yang ada.

Mana sektor industri yang sedang tumbuh dan berkembang, dan mana sektor industri yang sedang sepi dan melemah. Dengan mengetahui kondisi industri, akan diketahui sektor industri mada yang memiliki peluang untuk memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi, dan mana sektor industri yang membutuhkan perhatian agar tidak dalam kondisi lemah.

3. Analisis Perusahaan

Jenis analisis fundamental saham terakhir adalah analisis perusahaan, atau yang dikenal dengan istilah analisis mikro. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi perusahaan. Informasi yang akan didapatkan seputar kesehatan keuangan perusahaan, kondisi pertumbuhan perusahaan, tingkat pendapatan perusahaan dan lain sebagainya.

Hasil dari analisis perusahaan ini dapat digunakan untuk evaluasi bagi perusahaan terkait. Selain itu, hasil dari analisis ini juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan para investor untuk memberikan kucuran dana pada perusahaan tersebut. Hasil analisis perusahaan biasanya selalu disertakan di setiap laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan secara berkala, sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan tersebut.

Contoh Analisis Fundamental

Berikut ini adalah contoh kasus analisis fundamental saham baru Bank BCA (BBCA) dan Bank BRI (BBRI), dari tahun 2007 hingga 2012. Contoh pergerakan akan disampaikan dalam tabel dan dikutip dari berbagai sumber terpercaya:

Earning per Share (EPS)200720082009201020112012 
 AAAAAQ3A
BBCA182234279348444339452
BBRI196243298467623549732
Peningkatan EPS
BBCA 29%19%25%28%2% 
BBRI 24%23%56%34%17% 
Data ini dari Internet

Keterangan:

A = Annualize (Perhitungan setahun penuh)

Q3= 3rd Quartal (Perhitungan dimulai dari kuartal ketiga dalam tahun tersebut)

EPS= Earning per Share (laba per lembar saham). Dalam analisa fundamental saham, EPS memegang peranan penting. EPS digunakan untuk menghilangkan bias dari aktivitas yang dapat mengakibatkan jumlah saham yang beredar meningkat (seperti stock split). 

Dari contoh tabel di atas, dapat diketahui bahwa:

  • BBCA melakukan stock split (pemecahan nilai saham) pada 28 Januari 2008 dengan rasio 1:2. Maka dari itu, konsekuensinya satu tahun sebelumnya, pada tahun 2007,  EPS harus dibagi 2. Dari angka  364 menjadi 182.
  • BBRI melakukan stock split pada 11 Januari 2011 dengan rasio 1:2. Konsekuensinya yaitu, pada tahun 2010, EPS harus dibagi 2. Maka dari itu EPS tahun 2009 yang seharusnya 596, menjadi 298. Begitu pula dengan EPS di tahun-tahun sebelumnya, tahun 2008 dan 2007.

Dalam rentang 6 tahun terakhir, secara nilai dalam rupiah, Bank BRI selalu lebih unggul dari Bank BCA. Begitu juga dalam peningkatan EPS. Pengecualian terjadi pada tahun 2008, Bank BRI sedikit lebih rendah dibanding Bank BCA.

Contoh analisa fundamental dari Bank BRI dan Bank BCA di atas menunjukan kinerja kedua bank. Dari hasil kinerja tersebut, dapat menjadi bahan pertimbangan baik untuk evaluasi masing-masing bank, atau untuk para investor.

Dasar-dasar Kualitatif untuk Dipertimbangkan

Berikut ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai pertimbangan dalam analisis fundamental saham. Beberapa hal ini juga hal pokok yang ada pada analisa fundamental, yaitu:

1. Memilih Perusahaan Bagus dan Solid

Bagi para investor, pertimbangan memilih perusahaan yang bagus dan solid merupakan hal yang sangat penting. Tentu saja, setelah sebelumnya melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan tersebut. Pilih perusahaan yang memiliki prospek selama 20 hingga 30 tahun ke depan.

2. Acuan Harga Saham yang Pantas

Dasar kualitatif yang perlu dipertimbangkan selanjutnya adalah menentukan acuan harga saham yang pantas. Tujuan dari analisa fundamental bukan hanya mencari tahu perusahaan yang baik, namun juga perusahaan yang memiliki harga yang bagus di pasar saham. Untuk itu, kita perlu memiliki acuan harga saham yang pantas, untuk sebuah perusahaan.

Indikator yang digunakan untuk menentukan acuan adalah:

  • PBV (Price to book value): harga terhadap Nilai Buku Perusahaan.
  • PER (Price to earning ratio): harga terhadap Nilai Laba Bersih per lembar Saham Perusahaan.

Kedua indikator tersebut tentu saja sangat dinamis dan fluktuatif. Kita tidak bisa memprediksikan masa depan nilai saham sebuah perusahaan. Maka dari itu, jika salah satu dari dua indikator di atas mengalami kondisi yang baik, saat itu kita wajib mempertimbangkan untuk membeli saham dari perusahaan tersebut.

3. Margin of Safety (MOS)

Margin of Safety merupakan sebuah metode dan konsep yang dikenalkan oleh Benjamin Graham, dalam bukunya yang membahas tentang investasi, yang berjudul The Intelligent Investor. Pada dasarnya MOS bertujuan untuk membuat prediksi guna mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga yang akan dialami di masa yang akan datang.

4. Menguasai Laporan Keuangan

Menguasai laporan keuangan merupakan hal penting lainnya. Terdapat beberapa indikator dasar penting yang umum digunakan sebagai metode analisis untuk mengevaluasi perusahaan berdasarkan analisis laporan keuangan. Beberapa indikator tersebut adalah:

  • Return on Equity (ROE): Berapa pengembalian yang didapat, berapa laba perusahaan yang bisa dihasilkan, dibandingkan atas equity atau modal yang disetorkan pemilik saham. Semakin tinggi yang disetorkan makan semakin baik.
  • Earning per Share (EPS): Profit per saham yang dihasilkan perusahaan. Semakin tinggi profit yang dihasilkan maka semakin baik.  EPS juga menjadi faktor penting dalam menentukan PER, yang dibahas pada poin nomor 2 di atas.
  • Asset and Liability. Berapa banyak aset yang dimiliki perusahaan dan seberapa produktif asset tersebut dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
  • Utang Bank. Seberapa besar perusahaan memiliki utang ke bank, apakah perusahaan mampu membayar utang dan bunganya.
  • Analisis Cash Flow. Hal ini penting untuk dilakukan dalam laporan keuangan, karena hasil dari analisa cash flow dapat menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan kas dan keuntungan.

Mempelajari laporan keuangan, apalagi harus sampai menguasainya merupakan hal yang tidak mudah. Maka butuh kesabaran dan secara perlahan untuk menguasainya.

5. Bayar Dividen, Saham Bagus

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang dibayarkan secara tunai kepada pemegang saham yang disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Tidak hanya sekedar pembagian keuntungan, sebagai pemegang saham, kita juga wajib untuk melakukan pembayaran dividen. Karena pembayaran dividen merupakan indikasi yang menunjukan sebuah perusahaan sehat dan mempunyai keuangan yang kuat.

6. Sumber Informasi Valid

Hal yang harus dipertimbangkan secara kualitatif dalam analisis fundamental adalah sumber informasi yang valid, terutama sumber informasi terkait saham, kinerja keuangan perusahaan, latar belakang perusahaan dan corporate action. Semua hal tersebut sangat penting. Karena, para investor akan mengambil keputusan dengan sumber informasi yang mereka pegang. Banyak investor yang mudah termakan kabar burung yang tidak jelas sumbernya.

Oleh karena itu, untuk dapat informasi yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan, berikut ini dua sumber utama yang bisa dijadikan rujukan, terutama bagi para investor:

  • Bursa Efek Indonesia: kita cukup mengakses situs yang dimiliki Bursa Efek Indonesia, yaitu pada www.idx.co.id dan kita bisa mendapatkan informasi yang valid terkait perusahaan.
  • Situs Perusahaan: informasi valid selanjutnya bisa didapatkan dari situs perusahaan itu sendiri. Tidak ada informasi yang tidak lebih valid jika informasi tersebut dikeluarkan langsung oleh perusahaan yang bersangkutan.

7. Stock Screener

Stock Screener merupakan alat (tools) yang disediakan broker saham untuk kita melakukan seleksi saham berdasarkan kriteria yang telah kita tentukan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah kita memilih saham yang tersedia dalam jumlah banyak di Bursa Efek Indonesia. Sebelum melakukan analisa fundamental, kita bisa seleksi saham terlebih dahulu dengan menggunakan tools ini.

8. Long-Term

Jangan pernah lupa, bahwa analisa fundamental saham bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang, alisa long-term. Jadi sangat harap kita bisa menghasilkan keuntungan dan benefit dari investasi saham dengan cepat. Karena memang bukan itu tujuan utamanya.

9. Waktu untuk Management Bekerja

Jangan terburu-buru, beri waktu untuk segala hal bekerja dengan baik. Termasuk memberikan waktu kepada management perusahaan untuk bekerja. Sebagai investor dan pemegang saham, kita wajib memiliki kepercayaan terhadap manajemen perusahaan. Termasuk saat mereka melakukan evaluasi, hal ini bertujuan agar menghasilkan hasil analisa fundamental yang valid, dan memberikan hal terbaik bagi perusahaan dan investor.

10. Menyiapkan Mental

Ketika berbicara tentang bisnis dan investasi, maka hal pertama yang menjadi kunci untuk mendapatkan kesuksesan adalah kesiapan mental juga keberanian. Dua hal tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi setiap pengusaha dan juga bagi investor. 

BACA JUGA: Dari Spread Hingga Margin Call, Ini 30 Istilah Trading Forex

Perbedaan Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental

Terdapat kesulitan untuk membedakan analisis fundamental saham dan analisis teknikal. Banyak pengusaha dan investor menganggap dua hal tersebut merupakan hal yang sama. Namun, dua hal tersebut jelas beda.

Secara garis besar, analisis fundamental digunakan untuk mempelajari tentang dasar-dasar ekonomi, laporan laba rugi, neraca, dan lain sebagainya. Sedangkan analisis teknikal berkaitan dengan kinerja pergerakan harga saham, yang bertujuan untuk dapat melakukan prediksi tentang harga saham di masa depan.

Jadi, secara sederhana jika analisa fundamental dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan yang terjadi pada perusahaan, sementara itu analisis teknikal dilakukan untuk mengetahui (memprediksikan) nilai harga di masa depan, dengan mempelajari pergerakan-pergerakan nilai yang tengah berlangsung.

Lantas, bagaimana sebenarnya cara analisis fundamental, dan apa saja pendekatan yang bisa digunakan? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Cara Analisis Fundamental

Beberapa tahapan untuk melakukan analisis fundamental yaitu dengan mengetahui kondisi makro, kondisi industri, dan kondisi dasar atau fundamental perusahaan yang dimaksud. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya. Namun untuk melakukan analisa fundamental, terdapat dua pendekatan yang umum digunakan, pertama pendekatan top-down dan bottom-up. Berikut ini penjelasan dari dua pendekatan yang dimaksud:

Pendekatan top-down dan bottom-up

Terdapat dua pendekatan dalam cara analisa fundamental saham, pertama pendekatan top-down dan pendekatan bottom-up. Kedua pendekatan tersebut digunakan dalam kondisi yang berbeda-beda. Berikut penjelasan lebih jelasnya.

  • Pendekatan top-down

Pendekatan top-down dilakukan oleh calon investor dengan melihat gambaran umum dari suatu perusahaan yang menjadi target. Melalui pendekatan ini, investor dapat mempercayai kondisi suatu perusahaan secara umum dengan baik. Terdapat empat hall dalam pendekatan ini: (1) kondisi makro global, (2) kondisi makro dalam negeri, (3) prospek pertumbuhan sektor, (4) dasar penting (fundamental) perusahaan.

Jika keempat hal di atas menunjukan hal yang baik dan positif, maka perusahaan bisa dikatakan sehat dan baik, juga sangat layak untuk berinvestasi.

  • Pendekatan bottom-up

Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, pendekatan bottom-up mengharuskan seorang investor untuk melihat terlebih dahulu detail dari suatu perusahaan. Hal-hal yang menjadi fokus perhatian adalah kondisi keuangan perusahaan, serta koempetisi dengan kompetitor.

Dengan menggunakan pendekatan ini, kita sebagai investor perlu mengkaji lebih dalam terhadap kondisi perusahaan, agar dapat menyimpulkan apakah perusahaan tersebut baik untuk diinvestasikan dan memiliki prospek yang baik di masa depan.. Sebagaimana metode dan pendekatan lainnya, analisa fundamental saham memiliki beberapa kekurangan. Simak penjelasannya terkait kekurangannya di bawah ini.

Kekurangan Analisis Fundamental

Terdapat dua hal yang menjadi kekurangan analisa fundamental, di antara semua kelebihan yang telah dibahas di atas. Berikut ini akan dijelaskan beberapa dari kekurangan analisa fundamental:

1. Analisa Fundamental Jauh Lebih Kompleks

Kekurangan pertama analisa fundamental adalah jauh lebih kompleks, karena harus mempelajari tentang perusahaan secara menyeluruh, baik mulai dari pelaporan keuangan, sektor usahanya, dan prospek dan sektor lainnya. Termasuk valuasi saham, dan banyak data lainnya yang harus dipertimbangkan.

Oleh karena itu, waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya sangat lama. Butuh waktu berhari-hari untuk menganalisis dan membandingkan perusahaan.

2. Analisa Fundamental Hanya untuk Jangka Panjang

Kekurangan kedua dari analisa fundamental adalah tidak bisa digunakan untuk jangka pendek dan jangka menengah. Maka dari itu, analisa ini tidak bisa digunakan untuk berbagai jangka pendek. Maka dari itu, jika kita ingin membeli saham jangka pendek dan jangka sedang, analisa fundamental tidak cocok untuk digunakan.

Selain terkait kekurangan, terdapat beberapa pertanyaan lain yang sering diajukan terkait analisa fundamental. Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang sering diajukan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai Analisis Fundamental

– Apa Fungsi dari Analisis Fundamental?

Sebagaimana pengertiannya, fungsi analisa fundamental saham adalah untuk memberikan informasi secara mendalam dan lengkap kepada investor sebelum mereka melakukan investasi. Bukan hanya untuk investor, pengusaha juga akan mendapatkan manfaat dari hasil analisa fundamental. Termasuk sebagai bahan evaluasi perusahaan itu sendiri.

– Apakah Investor Butuh Analisis Fundamental?

Investor tidak bisa ibarat membeli kucing di dalam karung. Mencegah hal tersebut terjadi, analisa fundamental bertujuan untuk memberikan informasi secara menyeluruh terkait kondisi perusahaan. Agar investor bisa yakin menyimpan uangnya di perusahaan tersebut.

– Mengapa Analisis Fundamental Penting Bagi Perusahaan?

Bagi perusahaan, analisis fundamental penting sebagai evaluasi untuk mengetahui kondisi perusahaan itu sendiri. Apakah perusahaan tengah mengalami kondisi keuangan yang sehat, apakah perusahaan memiliki kondisi lingkungan kerja yang sehat atau tidak. Karena analisa fundamental dilakukan secara menyeluruh, maka perusahaan akan mendapatkan informasi yang juga menyeluruh terkait perusahaan.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas terkait analisis fundamental saham, kita dapat menyimpulkan bahwa peran dari analisis fundamental sangat penting bagi perusahaan dan para investor. Selain itu, terdapat juga beberapa hal yang berkaitan dengan analisa fundamental yang juga memegang peran penting.

Namun di balik itu semua, analisis fundamental saham tidak akan bermanfaat dengan baik jika kita tidak menggunakannya dengan sungguh-sungguh dan penuh ketekunan. Sebagai seorang pengusaha atau investor, ketekunan dan melakukan segala hal dengan sungguh-sungguh adalah kunci utama untuk mendapatkan kesuksesan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *