Mengenal Apa Itu Gap Down Saham dan Strateginya
INVESTASI, SAHAM

Mengenal Apa Itu Gap Down Saham dan Strateginya

Anda sebagai investor saham pasti sering mengalami harga pembukaan lebih rendah dibanding harga penutupan sebelumnya, fenomena ini biasanya dikenal investor dengan sebutan gap down saham.

Seperti kita ketahui, jam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan setiap Senin – Jumat. Jam  perdagangan saham sesi I dibuka pukul 09.00 – 12.00 WIB (Senin – Kamis), sementara untuk setiap hari Jumat jam perdagangan saham sesi I dibuka dari pukul 09.00 – 11.30 WIB.

Selanjutnya, jam perdagangan saham sesi II pada hari Senin – Kamis dibuka pukul 13.30 – 15.49 WIB dan hari Jumat dibuka pukul 14.00 – 15.49 WIB. Bagi investor yang melakukan transaksi jual/beli saham di luar jam bursa akan dianggap tidak sah.

Pada Bursa Efek Indonesia (BEI), bursa saham ini tidak memberlakukan perpanjangan jam perdagangan seperti yang diterapkan oleh New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq dengan sesi perdagangan setelah jam bursa saham normal yang dibuka pada pukul 16.00 – 20.00 waktu setempat dengan volume perdagangan yang tidak terlalu banyak dibanding pada jam perdagangan saham normal.

Turunnya harga pembukaan di bursa saham dibanding harga penutupan di hari sebelumnya dapat disebabkan karena sejumlah faktor. Menarik untuk kita bahas bersama mengenai apa yang dimaksud dengan gap down saham dan penyebabnya, serta bagaimana cara menerapkan strategi gap trading yang baik.

Apa Itu Gap Down Saham?

Gap down saham adalah kondisi dimana adanya perbedaan atau kesenjangan harga saham dari harga pembukaan  dengan harga penutupan di hari sebelumnya. Kesenjangan harga saham saat harga penutupan dan harga pembukaan sebenarnya adalah hal yang lumrah dalam perdagangan saham.

Hal ini dikarenakan saham adalah instrumen trading yang memiliki sifat fluktuatif, di mana harga saham bisa naik maupun turun karena disebabkan oleh sejumlah kondisi tertentu.

Selain Anda bisa mengetahui gap down pada saham yang terjadi dengan cara memantau pergerakan harga saham, Anda juga bisa mengetahui suatu saham mengalami gap down dengan memperhatikan pola gap down yang terbentuk di chart.

Pada chart, Anda bisa melihat gap saham yang terjadi melalui pola candlestick yang terbentuk dengan adanya jarak antara satu candlestick dan candlestick lain.

Namun, bagaimana dengan gap up saham? Gap up saham adalah kondisi kebalikan dari gap down saham, di mana gap up pada grafik terjadi ketika harga penutupan di hari sebelumnya lebih tinggi dibanding harga pembukaan.

Fungsi Gap Down pada Trading Saham

Pola gap down yang terbentuk pada chart perlu trader cermati karena dapat menunjukkan sinyal-sinyal trading seperti berikut: 

1.  Gap Down Bisa Berfungsi Sebagai Indikator Tren

Munculnya pola gap down pada chart bisa Anda jadikan sebagai indikator tren. Sinyal gap down yang valid adalah pola yang terbentuk setelah terjadinya tren kenaikan yang kuat.

Setelah tren kenaikan yang kuat dan harga menukik tajam, ini adalah sinyal reversal yang dapat menunjukkan bahwa saat ini harga saham sedang mengalami pembalikan arah ke tren penurunan. 

2.  Menunjukkan Sentimen Negatif

Terjadinya gap down pada saham juga merupakan sinyal trading yang bisa menjadi pertanda sentimen negatif dari kekhawatiran investor terhadap faktor suku bunga, ekonomi makro, dan kinerja perusahaan.

Faktor-faktor ini bisa membuat investor panic selling. Sehingga, hal ini membuat harga pembukaan turun drastis. 

3.  Mengambil Posisi Jual

Selain dapat menggambarkan adanya sentimen negatif dan perubahan tren harga, celah gap down pada chart yang terbentuk juga bisa menjadi sinyal trading bagi trader untuk segera membuka posisi sell.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian yang lebih besar ketika harga saham terus mengalami penurunan. 

4.  Akumulasi Saham

Selain trader bisa membuka posisi sell ketika saham mengalami gap down, trader juga bisa melihat momentum gap down ini sebagai peluang untuk melakukan akumulasi dengan membeli saham secara bertahap sambil menunggu saham tersebut kembali naik.

Pola dan Jenis Gap dalam Saham

Pola gap down dan gap up yang bisa muncul di chart dapat dibedakan menjadi 4 jenis, di mana setiap pola gap saham yang terbentuk memiliki arti yang berbeda. 

1.  Runaway Gap

Ciri-ciri pola runaway gap yang bisa Anda ketahui saat melakukan analisa pergerakan harga adalah pola gap ini terbentuk di tengah-tengah tren yang sedang terjadi dan hilang pada chart serta menimbulkan celah kosong.

Munculnya jenis gap pada saham ini bisa dijadikan sinyal bagi investor untuk menahan dan tidak menjual sahamnya atau sebaliknya. Hal ini dikarenakan munculnya runaway gap cenderung hanya melanjutkan tren yang sedang terjadi, apakah itu saat kondisi bullish ataupun bearish. 

2.  Breakaway Gap

Breakaway gap biasanya muncul ketika suatu harga saham mengalami konsolidasi yang cukup lama dan ditandai dengan perubahan tren harga yang kuat, serta volume perdagangan yang tinggi.

Jika pola gap saham ini muncul di chart, Anda sebagai trader bisa mengikuti arah tren yang terjadi untuk membuka posisi sell atau buy.

3.  Common Gap

Common gap adalah pola gap saham yang paling umum terjadi. Kemunculan jenis pola gap ini biasanya tidak ditandai dengan peristiwa apa pun. Sehingga, tak heran bila banyak trader di luar sana yang hanya menganggap common gap ini hanya fenomena yang numpang lewat saja.  Karena tidak berdampak apapun kepada saham yang Anda miliki dengan volume perdagangan yang normal sebelum dan sesudah munculnya common gap.

4.  Exhaustion Gap

Exhaustion gap adalah sinyal bagi trader yang dapat menunjukkan bahwa tren bullish suatu saham akan berakhir. Munculnya pola saham ini biasanya ditandai terlebih dahulu dengan rally panjang dan ketika minat investor terhadap saham tersebut mulai berkurang akan menimbulkan gap down.

Pada momen ini, banyak trader ataupun investor yang melakukan take profit secara besar-besaran sehingga membuat saham tersebut turun secara drastis. Di saat jenis gap ini terbentuk di chart, Anda perlu membuka posisi sell secepat mungkin untuk mengantisipasi menukiknya harga saham tersebut karena banyaknya trader yang melakukan aksi jual  secara besar-besaran untuk memperoleh cuan.

Dari keempat jenis pola gap saham yang sudah dijelaskan, setiap pola gap yang terbentuk memiliki makna yang berbeda dan harus dipahami benar oleh trader untuk bisa memutuskan langkah terbaik apa yang harus segera diputuskan, apakah menjual atau membeli saham tersebut.

(Baca juga: Apa Itu Saham Seri A dan Seri B? Ini Perbedaan dan Contohnya)

Contoh Ilustrasi Gap Down Saham

Untuk semakin memudahkan Anda memahami apa itu gap down saham. Kami sudah menyiapkan contoh dan ilustrasinya di bawah ini:

Contoh saham yang mengalami gap down adalah emiten KAYU yang ditutup di level Rp440/lembar pada 21 Desember 2023 dan dibuka mengalami gap down  lebih dari 5% pada perdagangan 22 Desember 2023 di level Rp330/lembar. Dari gap ini, kita bisa melihat bahwa ada perbedaan harga penutupan di hari sebelumnya dibanding harga pembukaan.

Menurut Investopedia, gap down saham baru terlihat jelas ketika harga pembukaan mengalami penurunan sebesar 5% dibanding harga penutupan sebelumnya. Semakin besar gap penurunan yang terjadi akan semakin jelas pula pola gap down yang terbentuk di chart.

Jadi, sulit bagi trader untuk bisa menganalisa dan mengkonfirmasi pola gap down yang muncul di chart jika penurunan harga saham yang terjadi sangat tipis.

Cara Menggunakan Indikator Saham Gap Down dengan Mudah

Anda bisa mendeteksi kemunculan gap up dan gap down di  saham dengan memantau fenomena tersebut pada chart lewat aplikasi trading yang biasanya sudah disediakan oleh perusahaan sekuritas.

Selain melalui aplikasi trading yang sudah disediakan perusahaan sekuritas, Anda juga bisa menganalisa gap down saham lewat TradingView dengan mengikuti langkah-langkahnya seperti berikut: 

·  Buka https://id.tradingview.com/chart/ di browser Anda.
·  Klik simbol api atau Hotlist yang berada di layar kanan gadget Anda.
·  Pilih negara Anda, lalu klik Gap Losers.
·  Selanjutnya, Anda bisa memilih saham-saham gap down yang ingin dilihat dan dianalisa.

Strategi dan Cara Trading Saham Gap Down

Walaupun munculnya gap down pada chart saham bisa mengindikasikan akan terjadinya tren penurunan harga. Sebagai investor, Anda bisa memanfaatkan momentum gap down pada saham tersebut dengan menerapkan strategi trading berikut ini. 

1.  Beli Saham Secara Bertahap

Kondisi gap down yang terjadi pada suatu saham, sebenarnya adalah momentum yang baik bagi Anda untuk melakukan pembelian saham secara bertahap. Karena pada kondisi gap down, harga saham akan semakin murah dan Anda bisa menjualnya kembali di saat harganya sedang naik.

Namun, tidak semua saham yang sedang mengalami penurunan layak untuk Anda beli. Pilihlah saham-saham gap down yang punya likuiditas yang baik, sehingga berpotensi kembali naik dalam beberapa waktu ke depan.

2.  Cari Tahu Penyebab Saham Gap Down

Sambil menunggu momentum yang tepat untuk membeli saham gap down. Trader bisa sabar menunggu dan meluangkan waktunya untuk mencari tahu apa yang menjadi penyebab saham yang hendak dibeli mengalami penurunan yang drastis.

Setelah Anda mengetahui apa yang menjadi faktor penyebab turunnya harga saham tersebut. Anda bisa mulai untuk mempersiapkan diri untuk membeli saham tersebut secara bertahap jika dirasa tekanan sentimen negatif mulai mereda.

Dalam kondisi saham gap down, setiap trader maupun investor perlu memiliki kesabaran untuk menunggu momentum yang tepat untuk masuk dan keluar pasar. 

3.  Hold

Mengetahui saham yang dimiliki mengalami gap down adalah momen yang sulit bagi seorang investor. Namun, Anda butuh kesabaran untuk melewati momen tersebut dengan tidak menjual saham tersebut hingga melewati momen sulit tersebut, dan pada akhirnya Anda bisa mencetak cuan hingga berkali-kali lipat.

Hal ini sama ketika IHSG mengalami market crash pada 2008, 2014 & 2016, dan 2020. Dari keempat momen tersebut, IHSG yang kala itu menunjukkan penurunan harga hingga puluhan persen berhasil bangkit dari keterpurukan.

4.  Konfirmasi Kembali Gap Down yang Muncul di Chart

Fenomena gap down bisa terjadi berkali-kali pada periode tertentu, hal ini tentu perlu divalidasi kembali oleh trader untuk mengambil langkah terbaik selanjutnya, jika saham tersebut benar-benar mengalami tren penurunan harga.

Anda bisa melihat jenis dan pola gap down yang terbentuk di chart, apakah runaway gap, common gap, exhaustion gap, atau breakaway gap. Setiap pola gap down yang terbentuk  biasanya didahului oleh peristiwa tertentu terlebih dahulu dan barulah terjadi penurunan harga.

Kelebihan Analisa Gap Down Saham

1.  Bisa Dijadikan Sinyal Trading

Trading dengan menggunakan analisis gap down bisa memberikan informasi kepada trader ketika suatu saham berpotensi mengalami perubahan arah tren yang sebelumnya bullish menjadi bearish. Inilah alasan mengapa banyak trader di luar sana yang menjadikan analisa gap down dan gap up menjadi salah satu indikator tren.

2.  Mendapatkan Pilihan Saham yang Undervalue

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan trader maupun investor adalah membeli saham saat harganya sedang di pucuk. Padahal, fase ini sebenarnya adalah momentum bagi trader maupun investor untuk melakukan take profit secara besar-besaran.

Namun, ketika Anda masuk di saat harganya sedang tinggi dan banyak investor yang melakukan take profit. Pergerakan harga saham akan berubah tren yang sebelum bullish menjadi bearish dan membuat saham Anda nyangkut.

Untuk mengatasi saham nyangkut, Anda bisa melakukan cut loss ataupun menunggu harga saham kembali naik. Agar terhindar dari saham nyangkut, Anda bisa memilih saham-saham gap down yang punya likuiditas yang tinggi.  Sehingga, walaupun harga saham tersebut turun secara drastis tapi bisa kembali naik dengan cepat.

3.  Dapat Digunakan untuk Menentukan Stop Loss

Terdeteksinya pola gap down pada chart saham adalah sinyal bahwa Anda perlu segera menetapkan stop loss dengan menggunakan fitur limit order. Besaran persentase stop loss ini dapat disesuaikan dengan profil investor masing-masing. Penurunan harga saham ini bisa disebabkan oleh panic selling dan sentimen negatif.

Kekurangan Analisa Gap Down Saham 

1.  Tidak Akurat 100%

Indikator gap down sama dengan indikator teknikal lainnya yang tidak bisa memberikan garansi 100% akurat. Oleh karenanya, trader pasti sering menjumpai bahwa sinyal gap down yang muncul di chart belum tentu terjadi. Bahkan, tidak jarang kemunculan pola gap down di chart menunjukkan hasil kebalikannya yakni berubah arah tren menjadi bullish.

Inilah mengapa Anda sebagai trader tidak boleh hanya mengandalkan satu indikator saja dalam menganalisa suatu pergerakan harga dan perlu mengkombinasikannya dengan indikator teknikal lainnya. Selain itu, Anda juga perlu melakukan analisa fundamental dari saham gap down yang ingin diperdagangkan.

2.  Butuh Keahlian Analisa Teknikal

Kekurangan berikutnya dari indikator gap down adalah dibutuhkan keahlian dalam analisa teknikal untuk bisa membaca dan mendeteksi munculnya pola gap down di chart.

Apakah Trading dengan Gap di Saham Aman?

Memprediksi pergerakan harga memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi, jika kondisi market yang memiliki sifat fluktuatif seperti saham. Trading gap bisa Anda lakukan dengan aman jika investor sudah terbiasa dengan kebiasaan trading seperti berikut:

·  Memahami pola gap down yang terbentuk dan pengaruhnya terhadap harga saham.
·  Mengonfirmasi sinyal gap yang diperoleh dengan indikator teknikal lainnya seperti RSI dan EMA.
·  Tentukan stop loss jika pergerakan harga tidak sesuai prediksi.
·  Memantau berita dan laporan keuangan yang bisa menjadi sentimen negatif atau positif bagi harga saham.

Ini adalah beberapa tips aman bagi Anda yang ingin melakukan trading gap pada saham yang dapat membatasi kerugian selama trading.

Mitrade adalah Broker Terpercaya yang Menyediakan Transaksi Jual/Beli Saham Luar Negeri

Selain mempelajari fundamental perusahaan dan juga analisis saham, Anda sebagai investor juga perlu mempertimbangkan untuk memilih broker saham yang berlisensi dan sudah teregulasi dengan baik.

Mitrade adalah broker internasional yang sudah berlisensi dan diatur oleh lembaga keuangan dunia seperti ASIC dan CIMA. Untuk memulai trading saham, indeks, komoditas, kripto, dan forex di broker Mitrade, Anda hanya perlu melakukan deposit sebesar $20 dan tersedia beragam fitur trading yang bisa Anda gunakan seperti ratusan indikator teknikal, lebih dari 7 jenis chart, dan terdapat leverage besar hingga 1000x yang cocok bagi Anda yang ingin melakukan trading dengan modal kecil.

Soal keamanan dana nasabah, broker Mitrade menyediakan rekening nasabah terpisah dan memberikan perlindungan saldo negatif bagi nasabah. Untuk mempermudah investor untuk menganalisa sentimen-sentimen apa saja yang bisa mempengaruhi harga saham, Anda bisa menggunakan fitur kalender ekonomi, berita, dan analisa yang tersedia di broker Mitrade.

Kesimpulan

Sinyal gap down yang muncul pada saham adalah indikator yang bisa menunjukkan bahwa akan ada potensi pembalikan arah dari tren bullish menjadi tren bearish. Namun, investor perlu memastikan dan mengkonfirmasi sinyal gap down yang terjadi terlebih dahulu dengan menggunakan indikator teknikal lain seperti RSI dan EMA.

Cara ini perlu dilakukan untuk memvalidasi sinyal gap down saham yang muncul pada chart untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading terbaik, apakah sebaiknya membuka posisi beli atau jual di saat saham mengalami gap down.

Disclaimer: Artikel mengenai gap down saham ini ditulis untuk keperluan edukasi. Sehingga, Anda tidak bisa menjadikannya sebagai acuan trading dalam mengambil keputusan. Hal ini dikarenakan investor perlu mengkonfirmasi kembali sinyal gap yang muncul dengan indikator lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *