Triangle Pattern
INVESTASI, CHART PATTERN, FOREX

Cara Trading Dengan 3 Pola Triangle Pattern-Trader Wajib Baca!

Dalam pasar forex, Triangle patterns atau pola segitiga memiliki tiga variasi dengan ciri khas yang berbeda dan mesti pembaca ketahui. Pola tersebut digunakan oleh banyak trader tekhnikal karena dapat memberikan sinyal pergerakan harga yang akan terjadi. Namun tidak semua pola segitiga dapat di artikan dan diaplikasikan dengan cara yang sama. Oleh karena itu, penting bagi para trader untuk mengetahui serta dapat memahami setiap bentuk pola segitiga secara satu persatu. Berikut dibawah ini telah penulis rangkum tentang jenis-jenis triangle pattern beserta penjelasannya.

Apa itu Triangle Pattern?

Triangle pattern dalam pasar forex terbentuk saat pola konsolidasi (harga sedang flat/datar) di tengah trend dan biasanya hal itu menandakan adanya kelanjutan dari pola trend yang sudah ada. Misalnya, salah satu market sedang mengalami trend bearish(turun), di moment tertentu pasar akan membentuk konsolidasi atau area sideway. Keadaan tersebut ada yang memerlukan waktu yang lama atau sebentar, kemudian trend (bearish) tersebut akhirnya berlanjut setelah keluar dari area sideway tersebut. Moment itulah teori triangle pattern ini biasanya dipergunakan oleh sebagian trader untuk mendapatkan peluang profit.

Lalu, bagaimana mengetahui pola triangle tersebut? Caranya adalah dengan menggambar dua garis trend pada kumpulan area konsolidasi yang terbentuk, lalu buat satu garis pada titik harga tertinggi dan satu lagi dititik harga terendah. Perlu Anda ingat, pertemukan kedua garis tersebut dititik ujung harga pada pola sideway (konsolidasi) yang saat itu sedang terjadi, sehingga garis akhir membentuk seperti sudut (mengerucut), itulah yang membuat pola tersebut dinamai dengan triangle pattern.

Triangle pattern memiliki tiga jenis pola yang berbeda, yakni : Symetrical triangle, Ascending triangle, dan Descending triangle pattern. 

Apa itu Triangle Pattern?
Symetrical 👉 membentuk pola sejajar ke arah depan
Ascending 👉 membentuk pola merangkak (Naik) ✈️
Descending 👉 membentuk pola trend menurun 📏

Symmetrical Triangle Pattern

Apa yang dimaksud dengan segitiga simetris? Sesuai dengan namanya, segitiga simetris memiliki garis segitiga yang seimbang, dimana menunjukan bahwa pola tersebut tidak sembarang arah. Biasanya ketika simeteris segitiga muncul, sejarah trend yang ada dipredkisi dapat terjadi kembali (sejarah pengulangan pola pada market). Ciri tersebut di gunakan oleh para trader untuk melihat kapan penembusan harga terjadi, sehingga trader dapat menentukan kapan waktu nya untuk eksekusi.Segitiga ini membantu Anda memberikan tekhnik pengukuran yang efektif untuk memperhitungkan gerak harga pasar ketika sedang istirahat (breakout).

Symmetrical Triangle Pattern-theinvestingid

Pada gambar dibawah, menunjukkan bentuk garis segitiga simetris. Garis putus-putus merupakan jarak vertikal antara harga tertinggi dan terendah, yaitu range support dan resistance yang didapat dari pola trend up sebelumnya, diikuti titik resistance yang terus menurun serta titik support yang terus bergerak naik. Menyatukan titik-titik tersebut itulah sebagai langkah awal Anda dapat membuat garis simetris.

Pada aplikasi trading, dapat Anda ketahui adanya perubahan harga pada area triangle yang semakin mengecil, yakni harga pasar yang terus naik dalam jangka waktu tertentu yang membuat range harga menjadi semakin kecil, lalu jatuh sampai batas tertentu, akan tetapi setelah mengalami jatuh, harga mengalami intervensi pembelian ganda, sehingga menyebabkan harga menjadi rebound, dan pada akhir nya naik melebihi harga terendah sebelumnya, membentuk corong akibat tekanan dari posisi pendek.

Symmetrical Triangle Pattern

Ascending Triangle Pattern

Pembahasan berikut nya adalah mengenai apa itu ascending triangle pattern (pola segitiga naik)? Pola ini mirip dengan segitiga simetris, namun yang membedakannya adalah trendline dari harga tertinggi pada sideway yang terbentuknya datar sedangkan trendline harga harga terendahnya terus bergerak naik. Pola seperti ini lebih mengarah kepada buyer yang lebih menguasai harga daripada seller, dimana harga terus membuat posisi rendah lebih tinggi. Lihat contoh grafik pada gambar di bawah;

Ascending Triangle Pattern-theinvestingid

Bahasa sederhana nya adalah didalam pola sideway (konsolidasi) nilai pasar dari harga tertinggi masih disetujui oleh pelaku pasar itu sendiri, sehingga harga tertinggi tidak berubah-rubah, namun pelaku pasar untuk pilihan harga terendah sudah tidak disukai, sehingga para buyer berusaha menaikkan nilai terendah yang terbentuk pada sebelum-sebelumnya.

Ascending Triangle Pattern

Descending Triangle Pattern

Descending Triangle Pattern

Descending Triangle Pattern (pola segitiga turun), kebalikan dari pola ascending triangle pattern yang dibahas pada paragraf sebelumnya. Dimana, market ketika keadaan konsolidasi terbentuk, nilai tertinggi dari pola tersebut perlahan melemah didorong oleh kubu seller untuk turun. Namun, kubu buyer masih bertahan dan “sepakat” pada nilai yang sama, sehingga nilai terendah pada saat konsolidasi terlihat flat.

Ketika market sedang mengalami penurunan pada level tertentu, pastinya harga akan menemui area support. Oleh karena itu, ketika hal tersebut terjadi, ada potensi rebound dan berpotensi membentuk kekuatan horizontal support. Terlihat pada gambar volume market yang semakin kecil dari pola sebelumnya.

Descending Triangle Pattern

Kelebihan dan Kekurangan Triangle Pattern

Dengan pemaparan yang sudah dijelaskan di atas, dapat kita simpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan triangle pattern sebagai berikut:

KelebihanKekurangan
Memudahkan para trader untuk mengambil langkah eksekusi dalam menetapkan area stop loss maupun take profit. Karena nilai terendah dan tertingginya sangat jelas pada pola ini.Konfirmasi tambahan sangat penting untuk Anda lakukan, baik itu dari teknikal maupun fundamental. Sehingga antisipasi nilai kerugian dan keuntungan bisa diperhitungkan secara bijaksana. 
Bisa diaplikasikan pada time frame manapun, karena pola triangle sangat berpotensi terjadi pada time frame manapun (M15, M30, H1, H4, atau bahkan Daily)Pola ini butuh ketelitian dan kesabaran, karena moment tersebut belum tentu terjadi setiap saat.
Bisa di aplikasikan oleh semua trader, baik itu pemula maupun yang profesional. Apalagi untuk yang sudah mahir, biasanya mampu menggabungkan pola triangle dari time frame yang berbeda.Kurangnya pemahaman dalam menentukan titik triangle (harga tertinggi dan terendah) menimbulkan kesalahan dalam mengukur tingkat untung dan ruginya ketika eksekusi.
Bisa diaplikasikan oleh trader di semua platform. Baik itu hanya menggunakan smartphone dan mt4 berbasis PC.Terkadang para trader (pemula) terlalu terburu-buru dalam menentukan pola triangle ini, sehingga kesalahan dalam menentukan eksekusi menjadi fatal.
Bisa dikombinasikan beragam indikator, dari mulai MA (moving average), Bolinger Bands, Alligator, Zigzag, dan lainnya. Dengan demikian, keyakinan untuk eksekusi bisa semakin lengkap. 

BACA JUGA: Ini Cara Dapat Profit Dari Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing

Tips Sederhana Penggunaan Triangle Pattern

·         Tentukan triangle pattern pada market yang jelas sedang mengalami trend bearish atau bullish, lalu tunggu hingga konsolidasi terjadi. Tidak perlu memaksakan pola triangle di area sideway kecuali Anda sudah mahir dan teliti melihat beragam pola.

·         Tentukan triangle pattern di salah satu time frame yang Anda sukai. Jika Anda trader shortterm/scalper, carilah pola tersebut di time frame M15, M30, atau H1. Jika Anda trader longterm, carilah pola tersebut pada time frame H1, H4 atau Daily.

·         Gunakan selalu manajemen lot yang bijak, disesuaikan dengan balance dan leverage akun Anda ketika hendak eksekusi. Pastikan area stop loss dan take profit sebijak mungkin disesuaikan dari data pola candle yang ada, bukan sesuai keinginan pribadi.

·         Untuk kasus trader pemula, sering-sering melihat chart untuk bisa membedakan triangle pattern symetric, ascending, discending, atau bukan ketiganya.

Kesimpulan

Triangle pattern adalah salah satu teori yang bisa mendukung aktifitas trading Anda. Kelebihan dan kekurangan dari setiap teori selalu ada dikarenakan kita berkecimpung didunia market yang tentative, yakni semua pergerakan terjadi karena dampak dari pelaku pasar itu sendiri. Teori ini sudah sangat sering dipergunakan oleh para trader untuk mendapatkan keuntungan. Namun, tidak sedikit juga yang masih mendapatkan kerugian, tapi keunggulannya dari teori ini adalah tolak ukur kerugiannya bisa dibatas karena adanya data konsolidasi. Intinya adalah ketelitian dalam memperhitungkan pasar dengan melihat keadaan dari data candle. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, sekian dan terimakasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *