Cara Menentukan Trend line dengan Benar
INVESTASI, FOREX, INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL

Mengenal Apa Itu Trend line dan Cara Membuat Garis Trend Pada Grafik

Untuk menjadi seorang trader hebat dalam dunia saham maupun forex, Anda perlu mempelajari dan memahami bagaimana cara memprediksi arah trend dengan menggunakan berbagai indikator, salah satu indikator trading yang banyak digunakan oleh trader adalah trend line.

Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan trend line dan bagaimana cara membuat garis trend pada grafik? Anda bisa simak pengertian trend line itu apa, macam-macam trendline, dan cara menentukan trendline dalam trading pada artikel ini.

Sebelum Memahami Apa Itu Trend line, Anda Wajib Tahu Apa Saja Pergerakan Tren di Pasar

Selain membekali pengetahuan investasi dan trading secara fundamental, Anda juga perlu memahami dan mempelajari berbagai pola tren yang bisa terbentuk pada grafik. Secara sederhana, pergerakan arah tren dibedakan menjadi 3 yakni uptrend, downtrend, dan sideways. Mari kita bedah satu per satu pergerakan arah trend tersebut.

 1.  Downtrend

Downtrend adalah suatu kondisi yang menunjukkan bahwa adanya tren penurunan harga dalam kurun waktu yang lama. Pada kondisi tren harga yang sedang menurun, trader disarankan untuk membuka posisi sell.

Walaupun begitu, tidak semua trader peka terhadap perubahan arah tren ini. Alhasil, banyak trader yang kehilangan momentum untuk menjual asetnya di saat downtrend market. Jika Anda kehilangan momentum untuk membuka posisi sell di saat kondisi downtrend market, Anda bisa menerapkan strategi average down.

Strategi average down adalah strategi trading dengan membeli aset secara bertahap ketika harga suatu aset sedang mengalami penurunan. Selain itu, trader juga bisa memilih untuk wait and see atau menunggu harga aset tersebut kembali naik. Dalam dunia trading, downtrend juga disebut sebagai bearish.

2.  Uptrend

Uptrend adalah kondisi yang menunjukkan bahwa suatu market sedang mengalami tren kenaikan dalam kurun waktu yang lama. Pada kondisi tren harga yang sedang naik, trader disarankan untuk membuka posisi buy.

Tren kenaikan harga ini dipengaruhi oleh tingkat permintaan yang lebih besar dibanding tingkat penawaran. Selain dikenal dengan istilah uptrend, tren kenaikan harga ini juga biasanya disebut bullish.

3.  Sideways

Pergerakan arah tren yang ketiga adalah sideways, kondisi sideways ini bisa terjadi ketika tingkat permintaan dan penawaran di pasar sama-sama kuat. Alhasil, pola tren yang terbentuk di grafik terlihat flat karena tidak ada pergerakan harga yang terlalu tinggi dan terlalu rendah.

Pada kondisi sideways, trader bisa menerapkan strategi trading dengan menerapkan stop loss di bawah level support dan melakukan diversifikasi aset.

Sebelum Memahami Apa Itu Trendline, Anda Wajib Tahu Apa Saja Pergerakan Tren di Pasar

Apa Itu Trendline dalam Trading?

Trend line adalah analisa teknikal berupa garis yang digambar oleh trader pada grafik harga untuk mendeteksi dan memprediksi arah trend yang terjadi pada suatu time frame.

Dengan menggunakan indikator trend line, trader bisa lebih mudah untuk mengetahui suatu tren yang terbentuk dalam suatu time frame. Alhasil, trader bisa melihat adanya tren yang terbentuk di grafik dengan menggunakan indikator trend line.

Penggunaan trend line dapat menunjukkan apakah pada suatu time frame cenderung uptrend, downtrend, atau sideways seperti yang sudah kita bahas di poin sebelumnya.

Garis trend atau trend line yang digambar pada grafik bukan hanya digunakan untuk mengetahui pergerakan arah tren saja. Melainkan, garis trend pada grafik juga bisa digunakan oleh trader untuk menentukan level support dan resistance.

Menentukan level support dan resistance adalah hal yang penting dalam dunia trading. Hal ini dikarenakan level support dan resistance bisa membantu trader ketika ingin menentukan pada level harga berapa dan kapan waktu yang tepat untuk membuka posisi entry ataupun exit.

Cara Menentukan Trend line dengan Benar

Walaupun indikator trend line adalah analisa teknikal yang paling umum digunakan oleh trader. Namun, tak jarang juga trader mendapatkan hasil trading yang kurang maksimal ketika mengikuti acuan trading dari garis trend yang terbentuk pada grafik.

Kesalahan trading ini bisa terjadi ketika Anda salah dalam menentukan garis trend pada grafik. Oleh karenanya, Anda bisa menggambar garis trend pada grafik dengan mengikuti aturan trend line berikut ini.

1.  Garis Trend Harus Dibentuk oleh Setidaknya 2 Lembah dan Puncak

Pergerakan harga yang terjadi pada suatu time frame akan membuat suatu pola seperti gelombang yang bisa naik ataupun turun. Yang dimaksud titik puncak adalah harga tertinggi pada suatu time frame, sedangkan titik lembah adalah harga terendah pada suatu time frame.

Garis trend yang valid harus dibentuk oleh setidaknya 2 puncak dan lembah pada suatu time frame. Namun, Anda juga bisa menggunakan 3 puncak dan lembah untuk mengonfirmasi garis trend yang sedang terjadi.

Anda bisa menarik garis dari titik puncak atau titik lembah. Semakin banyak puncak atau lembah yang terhubung, hal ini bisa memberikan garis trend yang lebih valid dan akurat.

Mengenal Apa Itu Trend line dan Cara Membuat Garis Trend Pada Grafik

 2.  Perhatikan Tingkat Kecuraman Garis Trend yang Terbentuk

Sinyal garis trend yang valid selanjutnya bisa Anda lihat dari tingkat kecuraman garis trend yang terbentuk. Pada suatu time frame, kemungkinan akan beberapa harga yang menyentuh trendline.

Jika pola tren ini sampai terbentuk di grafik, hanya ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi yakni harga akan mengalami perubahan arah atau tetap melanjutkan trennya. Untuk mevalidasinya, Anda juga bisa memperhatikan kecuraman garis trend yang terbentuk.

Garis trendline yang baik punya kemiringan 45 derajat untuk uptrend. Sementara itu, downtrend memiliki kemiringan 135 derajat.

Mengenal Apa Itu Trend line dan Cara Membuat Garis Trend Pada Grafik

3.  Perhatikan Level Support dan Resistance

Sinyal trendline yang valid juga bisa Anda lihat dari seringnya harga memantul dan menguji level support dan resistance yang dibentuk oleh garis trend. Jika pola tren ini terbentuk ketika Anda menggambar trendline pada grafik, hal ini dapat memberikan sinyal yang kuat terhadap arah tren.

4.  Jangan Pernah Membuat Sebuah Garis Trend line untuk Kondisi Tertentu

Aturan trendline lainnya yang perlu diikuti oleh trader saat menentukan garis trend pada grafik adalah jangan membuat garis trend dengan terpaksa agar sesuai dengan pergerakan pasar.

Sehingga, Anda perlu mengikuti aturan penggunaan indikator trend line yang ada agar memperoleh hasil trading yang lebih maksimal. Dalam penggunaan indikator trend line pada grafik, Anda akan memperoleh hasil analisa arah tren seperti trend naik (higher lows), trend turun (lower highs), dan trend datar (konsolidasi).

Macam-macam trend line ini sama halnya seperti pergerakan arah trend yang sudah Anda ketahui sebelumnya yakni uptrend, downtrend, dan sideways.

Cara Setting Indikator Trendline di Grafik

Cara mengubah pengaturan indikator yang digunakan pada grafik menjadi indikator trendline sebenarnya sangat mudah. Hal ini dikarenakan Anda hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk mengubah tampilan pada grafik. Berikut adalah cara setting indikator trendline pada grafik:

1.  Buka Platform Trading

Untuk melakukan setting trendline, trader perlu masuk terlebih dahulu ke platform trading. Anda bisa mengubah time frame menjadi M1, M5, H1, atau daily. Semakin tinggi time frame yang Anda pilih, hal ini akan membuat garis trend yang terbentuk semakin akurat.

2.  Lakukan Setting Trendline

Anda bisa mengubah tampilan di grafik dengan menggunakan trendline dengan mengikuti cara pengaturannya sebagai berikut.

·  Pilih menu Chart/Grafik di platform trading.

·  Selanjutnya, Anda bisa klik Insert.

·  Lalu, Anda bisa pilih Objects.

·  Kemudian, Trader bisa pilih Trendline.

 3.  Membuat Garis Trend

Berdasarkan aturan penggunaan indikator trend line yang sudah dibahas di artikel ini. Garis trend yang dibentuk harus melalui setidaknya 2 puncak atau lembah, bahkan lebih.

  • Cara Membuat Garis Uptrend

Pertama, Anda perlu menentukan titik harga terendah (lembah). Kedua, Anda perlu menarik garis dari titik harga terendah (lembah) tersebut ke titik harga terendah berikutnya. Ketiga, Anda perlu memperpanjang garis trend tersebut untuk mengantisipasi level-level support selanjutnya.

  • Cara Membuat Garis Downtrend

Untuk membuat garis downtrend, Anda perlu menentukan titik harga tertinggi (puncak). Lalu, trader bisa menarik garis dari titik harga tertinggi (puncak) tersebut ke titik harga tertinggi berikutnya.

Selanjutnya, trader bisa memperpanjang garis tersebut untuk mengantisipasi level-level resistance berikutnya.

Setelah Anda sudah berhasil mengubah pengaturan trendline di grafik. Anda bisa menganalisa pola tren yang terbentuk di grafik harga dengan memperhatikan beberapa hal di antaranya; kemiringan garis trend yang terbentuk, dan harga yang memantul dan menguji level support dan resistance.

Fungsi Trendline dalam Trading

Gambar trend yang terbentuk pada grafik harga punya fungsi sebagai berikut.

 1.  Mendeteksi Pergerakan Arah Tren

Garis uptrend dan downtrend yang digambar oleh trader pada grafik harga memiliki fungsi sebagai berikut. Fungsi garis uptrend adalah untuk menentukan apakah suatu aset pergerakannya memiliki kekuatan untuk terus mengalami kenaikan atau tidak. Hasil analisa dari garis uptrend yang terbentuk di grafik ini akan memberikan sinyal yang valid bagi trader untuk tidak membuka posisi sell, karena adanya sinyal yang kuat bahwa akan ada potensi pembalikan arah menuju uptrend.

Sementara itu, fungsi garis downtrend adalah sebaliknya. Garis downtrend yang terbentuk di grafik dapat menandakan bahwa harga mulai mengalami penurunan akibat aksi jual. Ini adalah sinyal trading bagi trader untuk memutuskan kapan waktu yang tepat untuk menjual aset atau memutuskan membeli aset di saat harganya sedang murah.

2.  Menentukan Level Support dan Resistance

Trendline adalah indikator yang banyak digunakan trader untuk menentukan level support dan resistance. Semakin sering harga memantul dan menguji level support dan resistance, hal ini menandakan bahwa garis trend yang terbentuk pada grafik tersebut valid sehingga bisa dijadikan sebagai level support dan resistance.

Secara sederhana, trader bisa membuka posisi buy ketika harga memantul di level support dan mengubah posisi sell ketika harga memantul di level resistance. Namun cara trading ini dinilai agresif dan berisiko, Anda bisa memilih cara trading yang lebih minim risiko dengan menunggu pullback setelah harga memantul.

Apakah Trend line Aman untuk Trading?

Adapun indikator analisa teknikal yang Anda gunakan, semua jenis indikator yang ada saat ini pasti punya kelebihan dan kekurangan termasuk juga penggunaan trendline dalam trading.

Kelebihan Trenline dalam Trading

1.  Dapat Dijadikan Sinyal Trading yang Valid

Tidak ada yang memungkiri bahwa trend line adalah salah satu indikator yang bisa memberikan sinyal trading yang valid dan akurat bagi trader.

Namun sayangnya ada beberapa hal yang perlu dipahami dan diketahui oleh trader saat membaca dan menggunakan indikator trendline pada grafik harga.

Misalnya gambar trend harus dibentuk setidaknya oleh 2 titik puncak dan lembah, mempertimbangkan kemiringan garis trend, dan juga memantau level support dan resistance dari price action yang terjadi.  

2.  Dapat Mengurangi Risiko Kerugian

Selain dapat memberikan sinyal trading yang valid bagi trader untuk masuk atau keluar pasar. Trendline adalah indikator yang juga bisa digunakan oleh trader untuk mengurangi risiko trading dengan mempertimbangkan harga tertinggi sebagai resistance dan harga terendah sebagai support.

Pilihan time frame yang lebih tinggi akan memberikan sinyal trading yang lebih baik dibanding time frame yang lebih rendah, jika Anda ingin menggunakan trendline untuk menentukan level support dan resistance.

mitrade -broker terbaik di indonesia

 Kekurangan Trendline dalam Trading 

1.  Tidak 100% Akurat

Walaupun trendline bisa memberikan sinyal trading yang valid dari gambar trend yang terbentuk pada grafik. Namun trader tidak bisa begitu saja menjadikan indikator ini sebagai acuan trading.

Hal ini dikarenakan trader perlu mengkonfirmasi kembali sinyal trading yang diperoleh dari indikator trendline. Sehingga, penggunaan trendline dalam trading tidak bisa memberikan hasil 100% akurat.

2.Susah-susah Gampang Mempelajari Trendline

Walaupun populer digunakan oleh trader untuk mendeteksi arah tren, trendline bukanlah indikator yang terbilang mudah untuk dipelajari oleh semua orang. Hal ini dikarenakan penentuan titik tertinggi dan titik terendah pada trendline membutuhkan analisa yang matang agar memperoleh sinyal trading yang valid dan bisa dijadikan acuan trading bagi trader.

Selain itu, ada juga beberapa sinyal trendline yang valid lainnya yang perlu dipelajari dan dipahami oleh trader saat menggunakannya.

Trader Hebat yang Menggunakan Trendline Sebagai Acuan Trading

Trendline bukan hanya menjadi indikator trading yang banyak digunakan oleh trader pemula maupun berpengalaman. Melainkan, indikator trading ini juga banyak digunakan oleh trader-trader sukses di luar sana yang sudah mencetak profit hingga triliunan rupiah.

Salah satu trader terhebat di dunia yang diketahui menggunakan trendline sebagai alat teknikal favoritnya adalah George Lane. Selain aktif sebagai trader dan analis saham semasa hidupnya, George Lane juga merupakan penemu salah satu indikator teknikal yang banyak digunakan oleh para trader di luar sana.  Ia adalah penemu indikator Stochastic pada tahun 1950.  

Selama trading, George Lane hanya menggunakan 3 alat teknikal yakni trendline, Stochastic, dan Fibonacci untuk menganalisa pergerakan harga di pasar. Dalam prinsip tradingnya, George Lane selalu mengajarkan bahwa trader pemula harus bisa memahami chart dan bisa menentukan stop loss saat trading.

BACA JUGA:

Rasakan Pengalaman Trading dengan Menggunakan Indikator Trendline di Broker Mitrade

Saat ini, Anda bisa menganalisa suatu aset dengan mudah menggunakan trendline yang sudah banyak tersedia di berbagai platform trading. Salah satu platform trading kelas dunia yang bisa Anda gunakan adalah Mitrade.

Di broker Mitrade, Anda bukan hanya bisa menggunakan trendline sebagai alat teknikal untuk menganalisa pergerakan harga. Melainkan di Mitrade, trader juga bisa menggunakan ratusan indikator teknikal dan 7 jenis chart yang bisa memudahkan Anda saat menganalisa harga berbagai aset seperti crypto, forex, saham, indeks, dan komoditas lain.

Anda bisa menikmati cara trading yang mudah dan nyaman di Mitrade dengan biaya deposit minimal $50 dan tersedia fasilitas leverage hingga 1000x yang cocok bagi Anda yang ingin melakukan perdagangan dengan modal kecil.

Sebelum Anda terjun ke dunia trading sesungguhnya, Anda bisa memanfaatkan terlebih dahulu akun demo yang disediakan oleh Mitrade dengan modal awal $50 ribu untuk merasakan pengalaman trading terbaik dengan platform trading kelas dunia.

Kesimpulan

Trendline adalah alat teknikal yang bisa membantu trader untuk menganalisa dan memprediksi arah tren, namun tidak semua gambar trend yang terbentuk pada grafik bisa memberikan sinyal trading yang valid bagi trader.

Oleh karenanya, trader perlu melakukan konfirmasi kembali dengan memperhatikan beberapa sinyal trendline yang valid di antaranya; tingkat kemiringan dan level support dan resistance yang terbentuk dari garis trend.

Agar hasil analisa dari trendline bisa dijadikan acuan trading bagi trader. Anda bisa menggunakan analisa teknikal dengan trendline bersamaan dengan penggunaan indikator teknikal lainnya seperti Stochastic, ADX, MACD, dan CCI.

Indikator-indikator ini bisa Anda gunakan untuk memberikan sinyal buy atau sell dalam kondisi uptrend atau downtrend. Ingat! Tidak ada satu pun indikator teknikal yang ada saat ini yang memberikan hasil 100% akurat. Sehingga, trader perlu melakukan validasi kembali dari sinyal trading yang diperoleh dan tidak hanya menggunakan satu indikator teknikal saja untuk menganalisa pergerakan harga.

Disclaimer: Artikel mengenai indikator trendline ini hanya sebuah edukasi dan tidak bisa Anda jadikan acuan investasi dan trading.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *