Scalping Adalah-Apa Itu Scalping?
INVESTASI, FOREX

Scalping Adalah| Strategi Mendapatkan Profit Darinya

Apakah Anda sering mendengar istilah scalping? Ya, dalam trading scalping merupakan salah satu teknik yang kerap digunakan trader untuk meraih cuan atau keuntungan. Meskipun tujuannya adalah untuk menghasilkan keuntungan, namun teknik ini dikenal memiliki risiko yang cukup rendah dengan memanfaatkan perubahan harga sekecil apapun serta menghasilkan untung yang lebih cepat dengan cara menjual aset kembali. 

Scalping pada awalnya memanfaatkan penggunaan jaringan serta kesalahan kuotasi guna mendapat untung. Teknik ini juga memanfaatkan perbedaan waktu untuk masuk pasar lebih awal dan keluar lebih cepat agar lebih untung. Namun scalping sekarang lebih mendasarkan pada metode ultra-short term dimana mereka masuk posisi tidak lebih dari 3 menit dan segera keluar kembali dengan mendapat untung.

Lantas bagaimana teknik scalping dalam dunia trading secara detail? Apakah teknik ini ilegal dan melanggar hukum? Mari simak ulasan berikut ini.

Scalping Adalah-Apa Itu Scalping?

Seperti yang telah sedikit dijelaskan di awal bahwa scalping adalah sebuah metode perdagangan jangka pendek dimana investor menempatkan pesanan dan menutup posisi dalam waktu yang sangat singkat dan berulang kali. Investor atau trader masuk ke pasar dalam waktu sangat singkat (ultra-short term) dengan tujuan meraih keuntungan. 

Dalam hal ini, trader melakukan pesanan serta menutup posisi dalam waktu yang sangat singkat (bisa dalam hitungan menit atau jam). Cara ini dilakukan berulang kali hingga mereka mendapatkan keuntungan yang sudah ditargetkan. Bahkan dalam sehari para scalper (sebutan untuk orang yang melakukan scalping) bisa melakukan transaksi hingga ratusan kali.

Dalam trading harian, para scalper mengutamakan penjualan bervolume tinggi dengan keuntungan kecil. Meskipun keuntungannya kecil, namun jika dilakukan dalam volume tinggi serta berulang kali, scalper bisa meraih untung sesuai target yang mereka buat. Scalping mengharuskan para scalper untuk memiliki strategi masuk dan keluar yang sangat ketat. Mereka ditargetkan untuk memiliki rasio jual kembali yang lebih tinggi dari rasio loss.

Karena memiliki target tertentu untuk untung, para pelaku scalping biasanya telah membuat rencana jual beli atau trading plan yang digunakan setiap hari. Trading plan memuat saham atau aset yang diincar, target harga, serta exit plan. Melalui trading plain ini, scalper bisa memprediksi serta menargetkan keuntungan yang diperoleh. Trading plan dapat meminimalisir kerugian dalam teknik scalping. 

Tidak hanya saham, transaksi scalping juga bisa dilakukan untuk jenis perdagangan lain seperti forex, valas, emas, minyak mentah, dan lainnya. Meskipun demikian, teknik ini sebenarnya kurang cocok digunakan oleh para trader saham yang bekerja penuh waktu, karena teknik ini cukup menyita waktu, tenaga, serta kesabaran. 

Ketika diadopsi dalam perdagangan lain seperti valas atau forex misalnya, teknik scalping memiliki dua buah elemen, yaitu:

  • Pasangan mata uang: pasangan mata uang memiliki spread rendah atau mata uang dengan volatilitas rendah
  • Waktu: transaksi dilakukan selama periode non-live di pasar mengalami penurunan
Scalping Adalah-Apa Itu Scalping?

Jenis Scalping

Terdapat 2 jenis scalping yang perlu Anda ketahui sebagai pemula, yaitu scalper sistematis dan scalper diskresioner.

Scalper SistematisScalper Diskresioner
Jenis scalping ini umumnya mengikuti sistem trading dengan sangat cermat. Dalam hal ini scalper akan melakukan penelitian terlebih dahulu secara sistematis mengenai kapan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar. Scalper menggunakan indikator atau alat bantu untuk memudahkan mereka memprediksi dan mengambil posisi. Alat bantu yang digunakan dapat berupa bot.Sedangkan jenis scalping ini umumnya akan mengambil keputusan secara spontan. Scalper tidak melakukan penelitian, namun membuat keputusan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan. Scalper bereaksi langsung terhadap kondisi pasar dengan melihat grafik.

Strategi Scalping Trading

Terdapat 3 strategi dalam teknik scalping guna meraup keuntungan maksimal, yaitu:

Range Trading

Range trading merupakan strategi scalping yang paling populer. Strategi ini menggunakan indikator pergerakan harga level tinggi dan rendah dalam satu periode. Terdapat batas atas dan batas bawah yang disebut batas support dan batas resistance. Jika mencapai salah satu batas tersebut, trader dapat mengambil keputusan untuk membeli atau menjual aset.

Strategi range trading sangat baik digunakan dalam teknik scalping karena waktunya yang singkat. Jika terjadi berakout, maka scalper bisa melakukan stop loss dengan memanfaatkan grafik candlestick.

Bid-ask spread

Strategi kedua adalah strategi bid-ask spread yang merupakan selisih antara harga jual dan beli. Dalam hal ini, scalper dapat meraup untung dari perbedaan atau spread harga yang cukup besar. 

Leverage

Strategi leverage mengacu pada berapa jumlah trader di pasar, Jumlah trader mempengaruhi margin atau keuntungan dalam trading. Scalper dapat menggunakan strategi leverage untuk memperkuat posisi. 

Indikator Dalam Scalping

Lantas indikator apa yang digunakan dalam mengukur dan menerapkan strategi scalping? Berikut beberapa indikator yang perlu Anda perhatikan.

Grafik CandlestickIndikator pertama yang digunakan adalah grafik candlestick. Grafik ini bisa memperlihatkan berbagai informasi mengenai harga aset. Dengan menggunakan grafik ini, scalper dapat mengatur titik masuk dan keluar posisi pasar. Analisis teknis juga dapat dilakukan dengan melihat indikator ini. Pola yang dibentuk candlestick dapat membentuk grafik yang menunjukkan tren harga.
EMAIndikator berikutnya adalah EMA atau Exponential Moving Averages. Indikator ini menampilkan harga dengan tepat. Indikator EMA cukup tepat digunakan dalam teknik scalping karena menggunakan bobot yang menurun dari setiap waktu atau periodenya.
MACDScalping juga bisa dilakukan dengan menggunakan indikator MACD. Indikator ini menggambarkan tren harga dengan menghitung EMA 26 hari dan EMA 12 hari. Kedua EMA tersebut menghasilkan garis MACD. Garis ini dapat memperlihatkan sinyal jual dan sinyal beli yang mempermudah scalper dalam mengambil keputusan.
Bollinger BandsAda juga indikator bollinger bands yang bisa digunakan. Indikator ini memiliki time frame yang rendah sehingga cocok digunakan untuk trading forex atau saham. Ketika harga menyentuh lower band, maka scalper dapat mengambil posisi beli, dan jika menyentuh upper band, scalper mengambil posisi jual. 
StochasticIndikator ini sedikit berbeda dari indikator-indikator sebelumnya. Indikator ini umumnya digunakan sebagai pelengkap indikator lain oleh para scalper. Meskipun demikian, stochastic tetap layak dicoba untuk memaksimalkan profit saat trading.

Kelebihan Dan Kekurangan Trading Dengan Scalping

Trading dengan teknik scalping membutuhkan mental yang kuat. Pada saat masuk pasar, trader harus memiliki mental baja untuk meraih profit. Oleh karena itu, sebelum Anda terjun dalam dunia scalping trading, Anda perlu memahami kelebihan dan kekurangan scalping terlebih dahulu.

Kelebihan Scalping

Beberapa kelebihan scalping antara lain:

  1. Menghasilkan keuntungan lebih cepat

Jika scalper mampu menerapkan strategi keluar masuk dengan tepat, trading dengan scalping bisa menghasilkan keuntungan dengan cepat. Anda tak perlu menunggu waktu lama untuk mendapat profit seperti metode trading long-term lainnya.

  1. Mengidentifikasi kesalahan dengan cepat

Dengan menggunakan teknik scalping, scalper dapat melakukan identifikasi kesalahan posisi dengan cepat. Ketika kesalahan diketahui lebih awal maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tepat.

  1. Tidak perlu paham fundamental dasar

Scalper tidak perlu mempelajari analisis fundamental dengan detail, karena dalam teknik scalping analisis fundamental tidak terlalu dibutuhkan. Terlebih waktu trading sangat singkat, sehingga fundamental tidak berperan penting.

  1. Risiko pasar yang cenderung kecil

Keuntungan menggunakan teknik scalping selanjutnya adalah minimnya risiko kerugian di pasar. Teknik ini memang dibuat untuk meminimalisir kerugian karena scalper memiliki trading plan serta target tertentu dalam berdagang.

Kekurangan Scalping

Meskipun menghasilkan untung, namun ada kekurangan teknik scalping yang perlu dipahami trader, antara lain:

  1. Biaya transaksi tinggi

Salah satu kelemahan menggunakan teknik scalping adalah biaya transaksinya yang tinggi. Hal ini dikarenakan scalper perlu keluar masuk pasar berkali-kali, bahkan ratusan kali sehari. Biaya komisi untuk broker yang harus dikeluarkan dapat mengurangi keuntungan.

  1. Volume perdagangan tinggi

Selain biaya tinggi, scalping juga membutuhkan volume perdagangan yang tinggi. Scalper harus memiliki modal yang besar untuk membeli aset atau saham dalam jumlah banyak untuk meningkatkan potensi untung.

  1. Teknik tergolong sulit

Bagi pemula, teknik scalping tergolong sulit untuk dilakukan. Scalper membutuhkan jam terbang serta pengalaman yang tinggi untuk berhasil menerapkan strategi ini dengan sukses.

  1. Harus stand by di depan layar monitor

Kelemahan lain adalah scalper harus terus menerus stand by di depan layar untuk mengamati pergerakan harga. Kondisi ini kurang cocok bagi para pekerja karena membutuhkan waktu dan tenaga ekstra.

Tips Scalping Bagi Trader Pemula

Dunia trading semakin menarik masyarakat karena menawarkan keuntungan yang tinggi, meskipun resikonya juga tinggi. Itulah mengapa saat ini banyak trading pemula yang mencoba melakukan berbagai teknik trading, termasuk scalping.

Karena trader harus membuat keputusan dengan cepat, memantau pergerakan harga, serta melihat berbagai peluang, maka scalping cocok untuk trader yang cari aman dan tidak masalah dengan keuntungan kecil. Perlu diingat, teknik ini sebenarnya kurang cocok bagi pemula karena membutuhkan pergantian posisi yang sangat sering, bahkan hingga ratusan kali sehari.

Namun jika Anda pemula dan tertarik untuk melakukan scalping, tak ada salahnya untuk mencoba strategi atau tips scalping untuk pemula sebagai berikut.

1. Kuasai teknik eksekusi order

Sebagai pemula, Anda sebaiknya menguasai cara melakukan eksekusi order yang efektif dan efisien. Dalam hal ini eksekusi order harus kuat dan dilakukan dengan cepat guna meminimalisir kerugian. Ingat, order yang terlambat bisa mengurangi keuntungan yang Anda peroleh.

2. Perhatikan frekuensi dan biaya

Pemula juga perlu memperhatikan biaya saat melakukan transaksi. Padahal, scalping membutuhkan volume transaksi yang banyak sehingga biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit. Frekuensi menjual dan membeli bisa mengakibatkan biaya broker membengkak sehingga keuntungan berkurang. Untuk itulah pemula perlu memilih broker yang menawarkan biaya komisi rendah sehingga mengurangi beban biaya transaksi. Salah satu broker online terpercaya yang menawarkan komisi rendah adalah Mitrade.

3. Pahami trend dalam trading

Memahami tren dan momentum menjadi salah satu syarat teknik scalping berhasil dilakukan oleh pemula. Dengan memahami hal tersebut, potensi keuntungan akan meningkat dan potensi rugi menjadi rendah.

4. Lakukan analisa teknis

Meskipun masih pemula, Anda juga perlu memahami dasar-dasar teknis dalam dunia trading. Berbagai analisa perlu dilakukan mengingat sebagian besar perdagangan ada yang tidak melaporkan transaksi secara real-time. Pemula sebaiknya memahami lebih dari 1 indikator teknis untuk memprediksi dan mengambil keputusan.

5. Perhatikan volume

Scalping dilakukan dalam waktu singkat untuk masuk dan keluar pasar. Cara ini hanya bisa dilakukan jika volume pesanan sudah terpenuhi. Ingat, transaksi dengan volume tinggi tentu membutuhkan likuiditas yang juga tinggi.

BACA JUGA: Mengenal Apa Itu Metatrader 4/5 dan Fungsinya Dalam Trading

Bagaimana Cara Berlatih Scalping Bagi Pemula?

Untuk Anda yang masih pemula, Anda membutuhkan latihan trading terus menerus dengan teknik scalping guna berhasil meraih profit. Mengingat teknik scalping yang cukup sulit untuk dilakukan, Anda membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga untuk melakukannya. 

Namun tak perlu khawatir, Anda bisa mencoba berlatih trading dengan scalping secara gratis melalui platform Mitrade. Mitrade merupakan broker terpercaya yang menyediakan akun demo gratis untuk para pemula. Terdapat deposit senilai $50.000 yang bisa digunakan untuk scalping trading.

Mitrade telah mengantongi izin dan lisensi dari ASIC dan CIMA sehingga keamanannya tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, Mitrade juga banyak mendapat penghargaan internasional sebagai bukti bahwa Mitrade merupakan broker yang handal dan terpercaya.

Untuk membuka akun demo di Mitrade, Anda bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Unduh aplikasi Mitrade melalui Apps Store atau Play Store
  2. Klik pendaftaran lalu lakukan registrasi
  3. Isi seluruh data dengan benar
  4. Lakukan verifikasi data
  5. Buka akun demo dan dapatkan $50.000 untuk berlatih scalping trading
BROKER MITRADE DIRECOMENDASIKAN

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa scalping adalah teknik jual beli saham atau aset lainnya dengan cara membeli kemudian menjual kembali dalam waktu yang sangat singkat. Tujuan dari teknik ini adalah mengambil keuntungan sedikit-sedikit namun berulang kali. Trader membutuhkan transaksi yang banyak dalam satu hari untuk mendapatkan keuntungan. Jika Anda pemula dan ingin mencoba teknik ini, sebaiknya Anda mempelajarinya terlebih dahulu secara mendalam guna meminimalisir kerugian.

FAQ -Frequently Ask Question

  1. Apakah Teknik Scalping Menguntungkan?

Meskipun keuntungannya kecil, teknik scalping tetap menguntungkan. Terlebih dengan teknik ini scalper dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Ditambah dengan masuk keluar pasar yang dilakukan berkali-kali serta volume transaksi yang tinggi, membuat teknik ini menguntungkan.

Meskipun demikian, scalper perlu memantau pergerakan harga secara real-time serta membuat keputusan secara cepat untuk mendapat keuntungan. Terlebih waktu yang dibutuhkan untuk trading sangat singkat, Jika keputusan tidak tepat, risiko kerugian bisa terjadi. 

2.Bolehkah Trading dengan Teknik Scalping? 

Banyak juga pemula yang mempertanyakan apakah trading dengan teknik scalping diperbolehkan? Apakah scalping ilegal? Jawabannya adalah boleh-boleh saja trading dengan metode scalping, asalkan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh broker. Umumnya hal ini berkaitan dengan jangka waktu minimum trader dalam mengambil posisi.

Salah satu broker yang memperbolehkan trader melakukan teknik scalping adalah Mitrade. Mitrade merupakan broker terpercaya yang menawarkan berbagai aset perdagangan, mulai dari saham, forex, kripto, valas, komoditas, dan lainnya. Dalam hal ini, trader dapat menggunakan teknik scalping ketika bertransaksi.

3. Perbedaan Scalping dengan Swing Trading

Banyak trader pemula yang mengira bahwa scalping trading dan swing trading adalah sama. Padahal keduanya berbeda. Meskipun sama-sama merupakan trading jangka pendek, namun durasi serta profit yang didapat berbeda. Pada scalping, transaksi dilakukan hanya dalam hitungan menit bahkan detik. Ini yang menyebabkan keuntungan yang didapat cenderung kecil.

Hal ini berbeda dengan swing trading yang dilakukan dalam jangka waktu menengah, bisa dalam hitungan hari atau minggu. Keuntungan yang didapat umumnya lebih besar karena trader akan membeli atau menjual aset saat terjadi pergeseran harga.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *