resiko trading forex
INVESTASI, FOREX

Hati-hati, Begini Resiko Trading yang Perlu Anda Pahami Sebelum Terjun!

Saat ini tren investasi semakin meningkat di tengah-tengah masyarakat. Banyak orang dari berbagai lapisan ingin menambah penghasilan dengan mencoba berbagai instrumen investasi. Salah satu instrumen yang populer dipilih adalah trading forex yang memang dikenal bisa memberikan keuntungan besar. Namun seperti instrumen investasi lainnya, selain keuntungan ada juga resiko trading yang perlu diperhatikan saat melakukan aktivitas trading forex.  

Tak jauh berbeda dengan risiko trading saham dan lainnya, resiko trading forex juga bisa menyebabkan kerugian jika tidak dikelola dengan baik. Berikut ini akan dibahas lengkap tentang risiko trading forex beserta tips cara meminimalisirnya. Namun sebelumnya, perlu dijelaskan lebih dulu mengenai apa itu forex.

Apa Itu Forex

Bagi sebagian orang, kata “Forex” mungkin sedikit asing didengar. Ini wajar terjadi karena istilah ini memang lebih lekat dengan orang-orang yang mendalami dunia investasi. Forex adalah akronim untuk Foreign Exchange yang berarti transaksi mata uang asing. Di tanah air, forex ini lebih dikenal dengan istilah valas alias valuta asing.

Lalu, apa itu trading forex?

Trading forex adalah salah satu produk investasi dalam bentuk aktivitas jual beli mata uang asing. Namun bukan sebatas Anda menukarkan Rupiah di money changer, penjelasan untuk trading Forex lebih kompleks dari itu.  

Forex secara umum memang istilah untuk menyebut transaksi menukar mata uang negara asal dengan mata uang negara asing. Maka ketika Anda menukarkan Rupiah di money changer, itu sudah termasuk Forex, namun beda hal dengan trading forex.

Trading forex merupakan aktivitas jual beli mata uang asing yang dilakukan secara online dengan tujuan mendapatkan keuntungan lewat selisih angka penjualan. Dalam skala besar, aktivitas ini bisa dijadikan instrumen investasi, bahkan banyak orang yang menjadikannya profesi. Para pelaku aktivitas trading forex dikenal dengan sebutan trader.

Contoh trading forex adalah ketika Anda membeli poundsterling tetapi di saat bersamaan juga menjual USD ketika nilainya tinggi. Tak hanya oleh perorangan, aktivitas ini juga dilakukan oleh negara, perusahaan multinasional, bank sentral, dan sebagainya dalam suatu jaringan yang disebut “Pasar Forex”.

Tidak ada otoritas pusat dalam pasar forex atau acuan nilai suatu mata uang tertentu. Artinya tidak ada individu, lembaga atau organisasi yang dapat menggerakkan pasar forex. Mungkin bisa, jika pihak tersebut memiliki dana yang sangat besar namun pada akhirnya pengaruh yang diberikan tidak terlalu signifikan.

Adapun pergerakan yang terjadi pada pasar forex terjadi karena adanya fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Faktor penyebabnya beragam, bisa gejolak ekonomi di negara-negara besar, perubahan kondisi geopolitik, tingkat suku bunga, dan sebagainya yang berpengaruh pada supply dan demand.

Contohnya ketika kondisi global membuat banyak orang membutuhkan Euro, maka nilai mata uang tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika Euro yang beredar terlalu banyak akan menurunkan nilai mata uang tersebut.

Risiko Forex

Selain berbagai keuntungan atau keunggulan yang ditawarkannya, trading forex juga memiliki risiko. Seperti hukum yang dipahami para trader, semakin besar potensi keuntungannya, maka risikonya pun semakin besar.  Oleh sebab itu risiko trading forex sangat tinggi karena termasuk instrumen yang High Risk High Gain.

Berbagai sumber menyebutkan Forex merupakan jenis investasi yang memiliki tingkat risiko paling tinggi dibanding paper asset lainnya, seperti deposito, obligasi, reksa dana, dan saham. Namun resiko trading yang tinggi itu juga diikuti dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang pendek dibanding paper asset lain.

Karena itu, sebelum memutuskan terjun ke dalam bidang Forex kenali dulu risiko trading forex. Umumnya, risiko trading forex bersumber dari empat hal yaitu volatilitas, leverage, broker forex, dan kondisi psikologi trader itu sendiri. Berikut penjelasan dari risiko-risiko forex tersebut:

Resiko ForexCara Meminimalisir Resiko
Risiko Trading dari Volatilitas TinggiSelalu Gunakan Stop Loss
Risiko Trading dari LeverageSesuaikan Leverage
Risiko Trading dari Broker ForexMemilih Broker yang Sudah Teregulasi
Risiko Trading dari Diri SendiriManfaatkan Akun Demo untuk Uji Strategi Anda
& Pilih Layanan Copy Trade Secara Selektif

Risiko Trading dari Volatilitas Tinggi

Umumnya keuntungan yang didapat seorang trader forex berasal dari selisih harga yang didapat dari saat pembelian dan penjualan. Selisih ini disebut dengan Capital Gain. Bila mata uang yang dibeli seorang trader naik harganya, maka dia akan mendapat keuntungan karena Capital Gain akan membesar.

Harga forex terus bergerak naik dan turun bergantung pada permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Nah Volatilitas adalah besarnya jarak naik dan turun pergerakan harga ini. Forex dikenal sebagai instrumen investasi yang mempunyai volatilitas tinggi.

Volatilitas harga yang terus bergerak ini seperti pedang bermata dua. Di satu sisi para trader bisa memanfaatkannya untuk mencetak keuntungan, namun di sisi lain, hal ini juga berpotensi memberikan kerugian pada trader. Nah kondisi inilah yang disebut dengan risiko volatilitas yang menjadi salah satu resiko trading forex.

Volatilitas rendah membuat sebuah mata uang sulit untuk diperjualbelikan. Namun volatilitas harga suatu mata uang yang semakin besar akan berbanding lurus dengan potensi keuntungan karena potensi Capital Gain juga meningkat. Di lain sisi besarnya volatilitas juga memperbesar resiko trading forex karena risiko Capital Loss juga ikut meningkat.

Mayoritas instrumen yang diperjualbelikan di pasar forex pun memiliki volatilitas intraday tinggi, hal ini bisa memberikan kerugian. Oleh sebab itu bijaklah dalam bertransaksi forex, jangan gunakan uang untuk kebutuhan sehari-hari untuk trading.

Pastikan arus keuangan Anda sudah benar-benar sehat, sebelum memutuskan untuk melakukan trading. Prioritaskan untuk membangun money habit yang sehat terlebih dahulu.

Risiko Trading dari Leverage

Umumnya, Trading forex menggunakan sistem yang membuat trader dapat melakukan trading hanya dengan menggunakan jaminan saja ,sistem ini disebut sistem Margin Trading. Jadi broker akan menawarkan leverage untuk menaikkan dana margin menjadi dana trading yang lebih besar.

Leverage adalah perbandingan margin trader dengan besaran dana pinjaman yang diberikan broker untuk meningkatkan return. Alhasil, trader dapat menggunakan margin yang lebih kecil dari nominal kontrak forex yang ditransaksikan olehnya. Artinya Trader berpotensi mendapatkan keuntungan besar dengan modal kecil.

Leverage memungkinkan Anda untuk melakukan trading dalam jumlah uang yang lebih besar dibandingkan modal. Misalnya harga pasangan GBP/USD adalah 1,5000, maka dengan modal US$150.000 Anda dapat membeli sebanyak 100.000 Pound.

Jika dilakukan perhitungan tanpa leverage, dengan pergerakan sehari 200 pips, ketika profit, perhitungan keuntungannya adalah (1.5200-1.5000) X 100,000 = US$2.000.

Sementara itu jika menggunakan sistem leverage, misalnya leverage 1:100, maka cukup dengan modal sebesar US$1.500, Anda dapat menggunakan dana sebesar US$150.000 untuk membeli 100.000 Pound.  Dana sebesar US$1.500 akan menjadi jaminan untuk menggunakan uang sebesar US$150.000 tersebut.

Misalkan harga bergerak naik dan untung 200 pips, maka Anda akan mendapatkan keuntungan sebesar US$2.000, hanya dengan modal US$1.500 saja.

Lantas mengapa sistem leverage ini berisiko?

Perhitungan yang kami lakukan di atas terjadi jika harga bergerak naik dan mencetak profit. Sebaliknya, jika ternyata harga malah turun, misalkan turun sebesar 100 pips saja, maka Anda akan merugi sebesar US$1.000. Dari modal yang sebesar US$1.500 yang Anda keluarkan, hanya menyisakan uang sebesar US$500 saja.

Sehingga, hanya dalam hitungan hari saja, modal Anda bisa lenyap, bahkan mungkin hanya hitungan jam atau menit. Pada satu sisi fasilitas Leverage memang bisa menjadi alternatif pilihan para trader bermodal kecil untuk mencetak profit, namun tak bisa dipungkiri sistem ini membuka kemungkinan rugi lebih besar daripada modal yang dimiliki.

Dengan sistem margin, Anda meman bisa melakukan trading dengan modal kecil, namun seringkali justru modal kecil inilah yang mengakibatkan trader menderita kekalahan. Sebaiknya Trader berhati-hati dalam menganalisis dan memilih ukuran leverage, untuk menghindari resiko trading terlalu tinggi yang ditimbulkan oleh sistem leverage.

Risiko Trading dari Broker Forex

Faktor lain yang juga memperbesar resiko trading forex adalah broker. Berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh broker saat ini, trader dapat mulai melakukan trading forex dengan cepat dan bisa dibilang cukup instan. Selain itu, trader juga dimanjakan oleh Broker lewat bonus dan sebagainya.

Ada yang perlu disadari bahwa broker forex merupakan perusahaan bisnis yang tentu saja menginginkan keuntungan dari apa yang dilakukannya. Jika tidak ada laba yang bisa mereka dapatkan, mereka tidak akan mengadakan promosi yang besar. Jadi, ketika Anda akan menggunakan bonus dan promosi yang ditawarkan broker, perhatikan baik-baik syarat dan aturannya.

Bonus-bonus tersebut memang ada yang nyata dalam rangka membesarkan nama broker, namun ada juga bonus yang menyesatkan. Berhati-hatilah ketika Anda merasa besarannya sudah tidak masuk akal, bisa jadi itu indikasi yang buruk. Di sinilah risiko trading dari faktor broker.

Risiko Trading dari Diri Sendiri

Trading Forex adalah sebuah aktivitas yang cukup kompleks dan butuh pembelajaran. Sebetulnya seseorang bisa langsung menjadi trader dengan melakukan trading hanya dalam hitungan hari bahkan jam tanpa belajar. Namun hal tersebut sangat amat beresiko, terlalu cepat masuk sama saja dengan bunuh diri.

Tidak ada yang menjaminan modal Anda tidak hilang sia-sia. Karena itu, Anda perlu memulai trading dari pengetahuan-pengetahuan dasarnya dulu. Bila Anda memulai dengan dana yang tidak terlalu banyak, mungkin kerugian yang Anda alami bisa jadi pengalaman dan pembelajaran yang efektif. Namun beda ceritanya jika dana yang Anda keluarkan langsung dalam jumlah besar, Anda akan sangat terpukul.

Seperti dibahas tadi, Forex adalah model investasi High Gain High Risk. Jika Anda hanya punya pengetahuan tentang keuntungannya saja yang memang punya potensi besar tanpa tahu apa saja resiko dan cara meminimalisirnya, ini sangat berbahaya. Ketidaktahuan akan membuat faktor risiko trading forex membesar, sebaliknya semakin dalam pemahaman Anda maka risiko trading dapat dihandle dan diminimalisir. Oleh karena itu, terburu-buru bukan pilihan yang tepat di dunia trading forex.

Jangan cepat tergiur oleh janji-janji keuntungan dan profit spektakuler. Memang hal ini bisa jadi motivasi yang mendorong seorang trade untuk terus memperbaiki performanya dala melakukan trading, namun apabila tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup, maka tak jauh halnya dengan orang buta yang mencoba berlari ke jurang.

Cara Meminimalisir Risiko Trading Forex

Sebagian besar kerugian yang dialami oleh para trader  disebabkan oleh tidak membuat atau tidak mengikuti strategi manajemen risiko yang baik. Memang butuh pengetahuan, waktu dan kesabaran dalam proses membuat strategi manajemen risiko yang baik, namun untuk jangka pendek ada beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan resiko trading, berikut beberapa di antaranya:

Memilih Broker yang Sudah Teregulasi

Nasihat ini rasanya tak perlu disampaikan lagi, karena memang sudah sangat jelas keharusannya. Namun sayangnya, sampai saat ini, masih ada saja trader pemula yang jatuh dalam penipuan trading Forex karena memilih broker yang tidak teregulasi dan jumlahnya tidak sedikit.

Seperti dibahas di atas, wajar jika paa broker menyediakan berbagai langkah promosi termasuk berbagai bonus untuk menaikkan nama mereka. Namun disisi trader lebih penting melihat kredibilitas dan reputasi broker daripada mengikuti nafsu dan terbujuk oleh iming-iming tersebut.

Bukan berarti broker legal tidak menawarkan semua promosi dan bonus, mereka juga butuh melakukan hal tersebut untuk memasarkan jasanya, namun terkadang semua hal tersebut menyamarkan status kelegalan suatu broker, padahal itu sangat penting. Karena setidaknya broker yang legal diawasi gerak geriknya oleh badan otoritas keuangan sehingga kecil kemungkinan mereka melakukan modus penipuan. Pun jika mereka melakukannya, lebih mudah bagi Anda untuk melakukan tracking dan meminta pertanggungjawaban.

Waspadalah terhadap broker atau “pakar Forex” datang pada Anda melalui media sosial, lalu menjanjikan jaminan Return. Biasanya, semua broker yang teregulasi akan mencantumkan lisensi mereka di bagian bawah situs web mereka, nah Anda bisa melakukan verifikasi status regulasi mereka dulu dengan web otoritas terkait.

Salah satu broker forex yang terpercaya dan direkomendasikan adalah Mitrade. Mitrade sudah mengantongi izin serta lisensi dari ASIC dan CIMA sehingga legalitasnya tinggi. Anda bisa mulai trading forex dengan akun demo senilai $50.000 melalui MItrade.

mitrade -broker terbaik di indonesia

Manfaatkan Akun Demo untuk Uji Strategi Anda

Umumnya, semua broker akan menawarkan akun demo. Akun demo ini punya karakteristik yang persis dengan akun real, namun  uang yang digunakan di akun demo bukan uang sungguhan. Bisa dibilang akun demo adalah ‘tempat untuk berlatih.’

Nah Anda bisa menguji berbagai strategi yang akan Anda gunakan saat trading di akun demo. Sehingga Anda mendapat gambaran apakah strategi tersebut efektif atau tidak. Hal ini sangat membantu Anda dalam meminimalisir resiko trading.

Sesuaikan Leverage

Setiap broker mempunyai ketentuan besaran leverage-nya masing-masing. Ketika Anda ingin memulai trading, penting untuk mengetahui leverage yang Anda gunakan. Pastikan Anda menyesuaikan besaran leverage dengan modal Anda.

Seperti dibahas tadi, Leverage yang besar memang menawarkan potensi keuntungan yang besar, namun hal tersebut juga berlaku untuk risiko kerugiannya. Untuk permulaan, pilihlah rasio leverage yang relatif rendah.

Pilih Layanan Copy Trade Secara Selektif

Tidak semua trader punya waktu yang cukup untuk melihat pergerakan pasar sepanjang hari, terutama pemula. Namun keterbatasan ini dapat diatasi dengan memanfaatkan layanan copy trade. Layanan ini memungkinkan para pemula untuk menyalin perdagangan dari trader lain yang lebih berpengalaman.

Namun Anda perlu memastikan layanan copy trade yang dipilih adalah layanan yang jelas. Biasanya broker yang menyediakan layanan copy trader akan menyertakan rincian track record keberhasilan masing-masing trader berpengalaman yang disediakan.

Selalu Gunakan Stop Loss

Stop loss adalah fitur yang membuat Anda bisa mematok suatu level harga tertentu, lalu kemudian perdagangan Anda akan ditutup secara otomatis saat harga mencapai level tersebut. Nah menggunakan stop loss pada setiap perdagangan yang Anda buka juga bisa jadi langkah Anda dalam meminimalisir resiko trading.

Karena secara psikologis, manusia cenderung ingin mempertahankan trading yang merugi, dengan harapan suatu saat itu akan menjadi menguntungkan. Sayangnya, keajaiban semacam itu jarang terjadi. Stop loss merupakan senjata kuat bagi seorang trader, karena dapat mencegah kerugian perdagangan yang lebih besar atau dapat digunakan untuk mengunci keuntungan.

Kesimpulan

Itulah beberapa hal mengenai risiko trading forex yang perlu Anda pahami. Risiko di atas tidak jauh berbeda untuk instrumen lain yang ada di pasar forex, jadi mungkin pembahasan resiko trading emas pun kurang lebih akan sama.

Pemaparan diatas dapat menjadi referensi Anda agar bertindak lebih hati-hati saat melakukan aktivitas trading forex, karena seperti yang sudah disebutkan trading forex adalah instrumen yang high gain high risk. Jadi bukan hanya berfokus mengejar keuntungan besar yang ditawarkan namun penting juga memperhatikan segala risiko trading yang ada. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *