pola candlestick menjadi dasar di kalangan trader, salah satunya adalah dengan candle dark cloud cover.
INVESTASI, CANDLESTICK PATTERN, FOREX

Begini Cara Trading Mudah Dengan Candle Dark Cloud Cover

Dibandingkan melakukan analisis fundamental, analisis teknikal dengan memanfaatkan pola candlestick menjadi dasar di kalangan trader, salah satunya adalah dengan candle dark cloud cover. Memahami pola candlestick dianggap lebih mudah dan sederhana. Dalam hal ini, trader hanya perlu mengamati pergerakan harga pasar saja yang tergambar dalam pola candlestick. 

Ada banyak pola candle yang bisa dijadikan rujukan dalam analisis teknikal. Namun dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas candle dark cloud cover yang menunjukkan reversal ketika harga uptrend menguat. Lantas apa itu candle dark cloud cover dan bagaimana strategi tradingnya? Simak ulasan berikut ini.

Apa Itu Candle Dark Cloud Cover

Jika dilihat dari penyusunan candle-nya, dark cloud cover termasuk ke dalam golongan candlestick double. Hal ini dikarenakan candle dark cloud cover terdiri dari dua candle yang berbeda jenis, yaitu diawali dengan satu candle Bullish baru kemudian dilanjutkan dengan satu candle Bearish. 

Saat buyer mencoba membuat harga naik dengan melakukan aksi beli maka terbentuklah candle Bullish. Namun pada sesi berikutnya, harga tidak dapat bergerak ke level yang lebih tinggi karena adanya tekanan dari aksi seller. Inilah yang membuat harga menjadi turun sebesar candle yang pertama dan tercermin pada candle Bearish.

Pola dark cloud cover dapat terjadi saat open candle kedua terletak di atas candle penutupan yang pertama, dan candle penutupan kedua melewati candle penutupan pertama. Pola inilah yang kemudian kerap digunakan trader sebagai acuan terjadinya bearish reversal. Namun perlu dipahami bahwa tidak semua candle yang terbentuk dari candle Bullish kemudian disusul candle Bearish merupakan candle dark cloud cover. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa candle dark cloud cover adalah pola candlestick double yang merupakan pembalikan dari bearish dimana candle turun dibuka di atas penutupan candle naik pada periode sebelumnya, lalu  ditutup di bawah candle naik bagian tengah.

Candle dark cloud cover menunjukkan adanya pergeseran momentum dari sisi atas ke sisi bawah. Pola tersebut dibuat oleh candle naik yang diikuti dengan candle turun. Kemudian trader mencari harga dengan melanjutkan ke candle berikutnya yang lebih rendah. Inilah yang disebut dengan konfirmasi. 

Apa Itu Candle Dark Cloud Cover

Contoh Candle Dark Cloud Cover

Salah satu contoh dark cloud cover adalah ketika candle bullish diikuti candle bearish yang dibuka lebih tinggi kemudian ditutup di bawah candle bullish yang terakhir. Pola tersebut dapat memprediksi terjadinya penurunan harga pada sesi berikutnya yaitu ketika harga bergerak lebih rendah.

Jika pola di atas terjadi, maka trader dapat keluar dari posisi di dekat penutupan candle bearish. Trader juga bisa keluar di hari berikutnya jika harga terus mengalami penurunan atau memasuki posisi short.

Saat memasuki posisi short, maka trader dapat menempatkan stop loss di atas candle bearish. Pada hari berikutnya, stop loss bisa diturunkan di atas harga tertinggi pada hari tersebut. Kemudian trader bisa mengikuti stop loss jika harga turun terus atau menetapkan target keuntungan terendah.

Contoh Candle Dark Cloud Cover

Belajar Memahami Candle Dark Cloud Cover dalam Trading

Berbeda dari pola candlestick lain, pola dark cloud cover menggunakan candle hitam besar yang membentuk ‘awan gelap’ di atas candle sebelumnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, buyer mendorong harga lebih tinggi pada periode pembukaan, namun penjual mengambil alih dan mengakibatkan harga turun drastis di periode berikutnya. Pergeseran harga ini menunjukkan tren pembalikan harga ke sisi bawah.

Banyak trader yang menganggap bahwa candle dark cloud cover terjadi setelah terjadi tren naik atau terjadi kenaikan harga secara keseluruhan. Padahal tidak selamanya seperti itu. Ketika harga naik, terbentuklah pola yang menunjukkan potensi pergerakan harga ke bawah. Jika pergerakan harga berombak naik turun, pola menjadi tidak signifikan karena harga mungkin akan tetap naik turun setelah pola terbentuk.

Untuk memahaminya, pelajari 5 kriteria candle dark cloud cover berikut ini:

  1. Adanya tren bullish yang naik
  2. Terdapat candle naik (bullish) pada trend naik tersebut
  3. Terdapat gap pada hari berikutnya
  4. Gap berubah menjadi candle turun (bearish)
  5. Candle turun ditutup di bawah titik tengah candle bullish sebelumnya
Belajar Memahami Candle Dark Cloud Cover dalam Trading

Selanjutnya, candle dark cloud cover juga ditandai dengan adanya candle putih dan hitam yang memiliki bentuk fisik panjang serta bayangan yang pendek bahkan tidak ada. Pola yang demikian menunjukkan bahwa pergerakan yang lebih rendah sangat menentukan pergerakan harga. Nantinya trader akan mencari konfirmasi dengan mengikuti pola candle tersebut. Dalam hal ini harga diprediksi turun mengikuti candle dark cloud cover. Jika harga tidak turun, maka menunjukkan bahwa pola tersebut kemungkinan gagal.

Momen penutupan candle turun (bearish) bisa dimanfaatkan untuk keluar posisi. Trader juga dapat keluar posisi pada hari berikutnya jika harga terus mengalami penurunan. Selain itu, saat memasuki posisi short saat penutupan candle bearish, trader dapat menempatkan stop loss di atas candle bearish.

Pada candle dark cloud cover tidak terdapat target profit. Untuk itulah trader bisa menggunakan teknik atau pola candle lain untuk menentukan waktu yang tepat keluar dari pasar berdasarkancandle dark cloud cover. Artinya, candle dark cloud cover dapat digunakan bersamaan dengan analisis teknikal lainnya.

Syarat Terbentuknya Candle Dark Cloud Cover

Tidak semua susunan candle bullish dan candle bearish dapat membentuk dark cloud cover. Terdapat beberapa syarat agar pola ini terbentuk, antara lain:

  1. Pola tersusun atas candle Bullish kemudian diikuti candle Bearish. Susunan tidak terbalik atau tersusun dari candle yang sama. Susunan ini sifatnya mutlak karena candle dark cloud cover terbentuk dengan adanya tren naik yang disusul dengan tren turun sebagai sinyal terbentuknya reversal.
  2. Terdapat jarak dari level open candle kedua dengan open candle pertama. Namun kondisi ini ada syaratnya, yaitu harga pembukaan pada candle kedua harus lebih tinggi dari harga penutupan pada candle pertama.
  3. Pada saat candle kedua ditutup harus melewati paling tidak setengah dari panjang badan candle pertama. Jika tidak, maka susunan kedua candle tidak bisa disebut dengan pola dark cloud cover. 

Untuk mengetahui keakuratan pola ini juga bisa menggunakan indikator lain guna mengukur seberapa besar kekuatan momentum. Salah satu indikator untuk mengukur kekuatan momentum yang bisa digunakan adalah MACD. Dengan indikator ini Anda bisa melihat pergerakan tren, apakah berlanjut atau akan berhenti. 

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan indikator RSI untuk melihat momentum oversold dan overbought. Jika melalui indikator RSI terlihat level overbought dilanjutkan dengan candle dark cloud cover, maka ini saat yang tepat untuk melakukan penjualan.

Karakteristik Pola Dark Cloud Cover

Beda Dark Cloud Cover Dengan Piercing Line

Dark cloud cover sering dianggap sama dengan piercing line. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan seperti berikut:

  1. Dark cloud cover akurat jika didahului trend naik, sedangkan piercing line akurat jika didahului oleh trend turun.
  2. Candle pertama dark cloud cover berupa candle bullish dan candle kedua adalah bearish. Sedangkan candle pertama dark cloud cover adalah candle bearish dan candle kedua adalah candle bullish.
  3. Pada formasi dark cloud cover, antara candle pertama dan kedua terjadi gap up. Sedangkan pada formasi piercing line, antara candle pertama dan kedua terjadi gap down.
Beda Dark Cloud Cover Dengan Piercing Line

Cara Trading dengan Candle Dark Cloud Cover

Banyak trader mengira bahwa ketika muncul candle bearish, maka saat itu waktu yang tepat untuk memasang posisi.. Padahal tidak selalu demikian karena meskipun secara teori munculnya candle dark cloud cover akan memberikan sinyal jual, namun tetap terdapat poin penting yang perlu diperhatikan.

Berikut ini beberapa tips trading dengan dark cloud cover yang bisa Anda praktekkan.

1. Pastikan Pasar Sedang Trending

Cara trading dengan pola dark cloud cover yang pertama adalah dengan memastikan bahwa market sedang dalam keadaan trending, yaitu harga bergerak searah secara terus menerus dalam satu periode. Dalam hal ini, tren yang terbentuk adalah bullish sehingga membentuk harga yang semakin naik. Anda bisa melihat tampilan chart dalam time frame daily untuk melihat pergerakan harga dengan jelas.

2. Tambahkan Indikator Teknikal Lain Jika Diperlukan

Untuk menambah keyakinan bahwa pola dark cloud cover telah terbentuk, Anda bisa menambahkan indikator teknikal lain seperti MACD, RSI, atau bollinger bands. Contohnya dalam indikator MACD, indikator tersebut dapat menunjukkan tren pola candlestick dilihat dari garis tengah. Jika tren bullish terjadi, maka candlestick berada diatas garis MA.

3. Perhatikan Close Candle Kedua

Candle kedua harus ditutup melewati separuh dari panjang body candle pertama. Jika level close candle kedua tidak sampai setengah dari body candle pertama, maka pola tersebut bisa dikatakan tidak valid.

Untuk memahami secara jelas cara trading dengan dark cloud cover, Anda bisa memperhatikan ilustrasi chart harga di bawah ini:

Cara Trading dengan Dark Cloud Cover

Pada gambar di atas, kita bisa melihat bahwa instrumen trading bergerak naik terlebih dahulu. Setelah itu, muncul candle bullish yang diikuti oleh candle bearish. Level close candle bearish melebihi separuh dari candle bullish. Setelah itu kita tunggu candle bearish melakukan close dan kita bisa entry sell tepat saat candle bearish melakukan closing. Sedangkan level stop loss bisa kita tempatkan di atas titik high candle bearish. 

4. Lakukan Entry Saat Konfirmasi Terbentuk

Pastikan Anda mengambil posisi sell hanya jika konfirmasi sudah terbentuk. Anda perlu menunggu sampai candle terakhir sebelum dark cloud cover tertutup dengan sempurna untuk memastikan konfirmasi terbentuk. Perhatikan juga perubahan posisi candle terhadap indikator lain untuk lebih memastikan. Jika setelah dark cloud cover terdapat candle bearish dan posisi di bawa MA, maka Anda bisa memasang entry sell.

5. Perhatikan Stop Loss Dan Take Profit

Terakhir, selalu perhatikan posisi stop loss dan take profit yang sudah dipasang. Tujuannya adalah untuk meminimalisir risiko berupa kerugian besar. Level stop loss dan take profit dapat ditentukan berdasarkan level risiko dari trading yang Anda rencanakan.

Cara Trading dengan Candle Dark Cloud Cover

Kombinasi Dark Cloud Cover Dengan Indikator Lain

Untuk meningkatkan keakuratan analisis, pola dark cloud cover bisa kita kombinasikan dengan indikator seperti berikut:

1. Relative Strength Index Dan Dark Cloud Cover

Indikator Relative strength Index digunakan sebagai konfirmasi apakah kondisi pasar sedang oversold atau overbought. Saat indikator berada di bawah level 30, hal ini menunjukan pasar sedang oversold. Sebaliknya, pasar sedang berada dalam kondisi overbought ketika indikator berada di atas level 70. Nah, Anda bisa entry sell saat indikator RSI menyentuh level overbought dan formasi dark cloud cover terbentuk.

1. Relative Strength Index Dan Dark Cloud Cover

2. MACD Dan Dark Cloud Cover

Indikator MACD bisa Anda gunakan untuk memastikan apakah trend akan berlanjut atau justru berbalik arah. Anda bisa melakukan entry sell ketika formasi ini terbentuk saat pasar sedang uptrend. Setelah itu, pastikan bahwa indikator MACD melakukan cross di zona negatif atau yang sering disebut dengan zona oversold. Sebab, hal tersebut menunjukan bahwa harga tlah berubah menjadi downtrend.

2. MACD Dan Dark Cloud Cover

Kelebihan Pola Dark Cloud Cover

Pola dark cloud cover disukai banyak trader karena memiliki beberapa kelebihan seperti berikut:


Bisa diidentifikasi dengan mudah oleh trader pemula
Pola ini sangat mudah diidentifikasi oleh siapapun, termasuk trader pemula. Kita hanya perlu memastikan trend yang terjadi adalah trend naik lalu melihat dua formasi candle yang terbentuk.  Untuk mengidentifikasi pola ini, Anda juga tidak perlu menggunakan perhitungan matematika yang rumit. Hal yang perlu Anda lakukan hanyalah mengidentifikasi bentuk visualisasi pola ini sesuai karakteristik yang sudah ditentukan.
Bisa menjadi acuan entry sellPola ini bisa menjadi acuan kuat untuk entry sell. Sebab, pola ini selalu terbentuk di akhir trend naik. Setelah pola terbentuk, harga aset biasanya turun drastis. Oleh karena itu, Anda bisa mengambil keuntungan dengan melakukan open posisi sell.

Tanda kuat adanya pembalikan arah menuju downtrend
Saat pola ini terbentuk, trend di pasar biasanya akan berbalik arah dari uptrend menuju downtrend. Oleh karena itu, Anda harus memastikan trend yang mengikuti sebelumnya adalah trend naik. Sebab, pola menjadi tidak akurat ketika terbentuk saat downtrend.

Kekurangan Pola Dark Cloud Cover

Dark cloud cover juga memiliki beberapa kekurangan seperti berikut:


Harus dikombinasikan dengan pola lain
Serupa dengan beberapa pola candlestick lainnya, trader tidak dapat melakukan entry posisi hanya berdasarkan formasi ini. Oleh karena itu, Anda harus mengkombinasikannya dengan indikator lain agar hasil analisis teknikal yang didapatnya lebih akurat.

Hanya bisa menjadi acuan entry sell
Pola ini tidak bisa kita gunakan untuk acuan entry posisi sell. Jika ingin entry posisi buy, kita harus menggunakan formasi candlestick lainnya, salah satunya piercing line.

Hanya bekerja akurat saat pasar uptrend
Pola ini hanya akurat ketika pasar sedang uptrend. Saat pasar sedang sideways dan downtrend, pola ini tidak bisa menjadi acuan entry posisi.

Cara Berlatih Trading Dengan Dark Cloud Cover Di Mitrade 

Trading pemula mungkin akan kesulitan saat mencoba candle dark cloud cover. Namun tak perlu khawatir, Anda bisa mencoba trading gratis dengan menggunakan platform Mitrade. Mitrade merupakan broker terpercaya yang telah mendapatkan lisensi dari ASIC sehingga keamanannya terjamin. Mitrade menyediakan akun demo dengan bonus $50.000 yang dapat digunakan untuk mencoba trading gratis.

Untuk mencoba berlatih trading dengan dark cloud cover di Mitrade, Anda dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Unduh aplikasi Mitrade melalui Apps Store atau Play Store, dapat juga melalui situs resmi Mitrader
  2. Klik pendaftaran lalu lakukan registrasi
  3. Isi seluruh data dengan benar
  4. Lakukan verifikasi data
  5. Buka akun demo dan dapatkan $50.000 untuk berlatih trading dengan candle dark cloud cover
Cara berlatih trading dengan Dark Cloud Cover  di mitrade

Kesimpulan

Dark cloud cover adalah pola candlestick double yang merupakan pembalikan dari bearish dimana candle turun dibuka di atas penutupan candle naik pada periode sebelumnya, dan kemudian ditutup di bawah candle naik pada bagian titik tengah. Dark cloud cover dapat dijadikan indikator atau acuan dalam memasang entry sell dari peluang bearish reversal pada market. Meskipun demikian, indikator lain tetap diperlukan sebagai konfirmator tambahan guna mengurangi risiko. 

Disclaimer: artikel ini ditulis hanya untuk keperluan edukasi dan tidak bisa menjadi acuan utama trading. Penulisan artikel berasal dari review sumber yang relevan dan praktik dengan akun demo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *