Cara Membaca Grafik Saham Agar Profit Maksimal, Ini Tipsnya !
SAHAM, CHART PATTERN, FOREX

Cara Membaca Grafik Saham Agar Profit Maksimal, Ini Tipsnya !

Cara membaca grafik saham adalah kunci penting bagi para trader untuk mendapatkan profit maksimal. Dengan membaca grafik saham yang tepat, Anda juga bisa menganalisis pergerakan harga dengan akurat. Jadi, Anda bisa menentukan kapan saatnya entry sell atau entry buy agar bisa mendapatkan profit maksimal. Lalu bagaimana cara membaca grafik saham yang tepat? Berikut penjelasannya:

Apa Itu Grafik Saham?

Untuk mengetahui cara membaca grafik saham yang tepat, Anda harus mengetahui apa itu grafik saham terlebih dahulu. Grafik saham adalah bagan yang menunjukkan harga saham selama periode waktu tertentu. Grafik saham menampilkan data tambahan dan berbagai informasi tentang pergerakan harga saham di masa lalu dan masa kini. Dengan membaca grafik saham, Anda bisa memprediksi pergerakan harga saham di masa mendatang.

Grafik adalah alat utama untuk analisis teknis. Grafik merupakan representasi visual suatu aksi harga dengan memplot data historis pasar dari instrumen keuangan tertentu. Representasi visual ini membantu trader mengidentifikasi pola harga dengan lebih mudah. 

Grafik saham ibarat sebuah peta bagi para trader atau investor saham. Dalam dunia investasi atau trading, orang-orang meyakini bahwa pergerakan harga selalu berulang.Grafik saham membantu para trader atau investor membaca pola berulang tersebut di dalam pasar bursa.

Bagi trader harian, grafik saham adalah sumber utama data yang digunakan dalam strategi trading. Trade harian perlu menganalisis pola grafik, menganalisis volume, dan menentukan area harga yang signifikan. Dengan melakukan itu, seorang trader dapat meningkatkan peluang keuntungan mereka sebelum memasuki pasar.

Jenis-jenis Grafik Saham

Ada tiga tipe dasar grafik yang digunakan dalam pasar saham. Berikut tiga jenis grafik harga yang sering digunakan dalam perdagangan saham:

1. Line Chart

Line chart adalah grafik harga berbentuk garis yang menunjukan pergerakan harga di masa lalu. Bentuk grafik saham ini berupa garis yang dihubungkan dengan serangkaian titik. Jenis grafik ini merupakan grafik saham paling dasar. Line chart hanya menggambarkan harga penutupan aset dari waktu ke waktu. Jenis grafik ini bisa digunakan di segala jenis jangka waktu. Namun, banyak trader menggunakannya untuk melihat perubahan harga harian. Bentuk line chart bisa Anda saksikan di bawah ini: 

Jenis-jenis Grafik Saham

Untuk memahami cara membaca grafik harga jenis line chart, Anda bisa melihat contoh gambar di atas. Gambar diatas adalah grafik pergerakan harga emas dari broker Mitrade. Berikut komponen yang terdapat dalam grafik harga:

  • Nomor 1 adalah nama saham dan persentase kenaikan harga di periode tertentu.
  • Nomor 2 adalah garis bilangan waktu yang digunakan dalam trading.
  • Nomor 3 adalah garis bilangan harga saham. 
  • Nomor 4 adalah tools untuk memudahkan Anda melakukan analisis.
  • Nomor 5 adalah pilihan time frame atau periode waktu yang bisa Anda gunakan dalam trading.
  • Nomor 6 adalah menu untuk memilih jenis grafik harga yang Anda inginkan.
  • Nomor 7 adalah fitur indikator yang bisa Anda gunakan untuk analisis teknikal.
  • Nomor 8 adalah menu pengaturan untuk menyeting skala, warna garis, style, dan background.

Meski informasi yang ditunjukan oleh line chart tidak terlalu lengkap, jenis grafik ini masih banyak digunakan oleh trader. Karena itu, jenis grafik ini dianggap mempermudah trader dalam mengambil keputusan. Line chart juga cocok digunakan oleh trader pemula karena bentuknya yang simple. Secara rinci, berikut kekurangan dan kelebihan line chart:

KelebihanKekurangan
✅Lebih simpel untuk trader pemula
✅Mempermudah trader dalam mengambil keputusan
✅Bisa menjadi awal untuk mempelajari grafik saham yang lebih kompleks
❌Informasi yang diberikan lewat grafik saham kurang detail untuk membantu mengambil keputusan
❌Terkadang kurang cocok dengan strategi trading yang kita gunakan

2. Bar Chart

Bar chart atau grafik batang adalah grafik saham yang memiliki bentuk berupa batang atau bar. Setiap bar merepresentasikan bagaimana harga aset atau sekuritas bergerak selama periode waktu tertentu. Setiap batang memiliki garis vertikal dan horizontal, dimana garis vertikal menunjukkan harga tertinggi dan harga terendah dan garis horizontal menunjukan harga pembukaan dan harga penutupan. Jika harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan (bearish), bar biasanya ditampilkan dalam warna hitam atau hijau. Sebaliknya, jika harga penutupan di bawah harga pembukaan (bullish), bar biasanya ditampilkan dalam warna merah. Contoh bar chart bisa Anda lihat di bawah ini:

Jenis-jenis Grafik Saham

Dibandingkan dengan line chart, bar chart tergolong lebih kompleks dan mampu memberikan informasi yang lebih lengkap. Akan tetapi, bentuknya yang hanya berupa garis tipis sering menyulitkan trader dalam melakukan analisis. Secara rinci, berikut kelebihan dan kekurangan bar chart:

KelebihanKekurangan
✅Informasi harga yang diberikan lebih lengkap karena terdapat informasi tentang harga tertinggi, harga terendah, harga pembukaan, dan harga penutupan
✅Mempermudah trader dalam menganalisis trend, pembalikan harga, dan fluktuasi harga sehingga trader bisa melakukan analisis lebih akurat
❌Bentuk bar chart hanya berupa garis tipis sehingga butuh waktu lama untuk melakukan analisis
❌Terkadang menyusahkan trader dalam menentukan trend

3. Candlestick

Candlestick adalah jenis grafik yang berbentuk menyerupai lilin. Karena itu, grafik tersebut diberi nama candlestick. Jenis grafik ini cukup populer di kalangan trader karena mudah dibaca dan dipahami. Setiap candle terdiri atas badan (body) dan sumbu (garis tipis memanjang di atas dan di bawah badan). Sama dengan bar chart, candlestick biasanya divisualisasikan dengan warna merah ketika harga pembukaan lebih tinggi daripada harga penutupan (bearish). Jika harga pembukaan lebih rendah daripada penutupan (bullish), candlestick biasanya digambarkan dengan warna hijau.

Grafik harga candlestick memuat informasi mengenai harga tertinggi, harga terendah, harga pembukaan, dan harga penutupan dalam waktu tertentu. Dalam candlestick, bagian body menunjukkan adanya perbedaan harga yang besar antara harga tertinggi dan harga terendah pada periode tertentu. 

Candlestick mencerminkan dampak sentimen investor pada harga sekuritas. Grafik ini bisa Anda gunakan dalam analisis teknikal untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari trading. Jenis grafik ini berasal dari Jepang yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1700-an untuk melacak harga beras. Berikut contoh grafik saham jenis candlestick: 

Jenis-jenis Grafik Saham

Candlestick merupakan grafik harga yang menjadi idaman para trader karena informasi yang disajikan lebih lengkap sehingga trader bisa mengambil keputusan dengan tepat. Akan tetapi, butuh waktu lama untuk memahami cara membaca candlestick karena ada banyak pola candle yang bisa muncul saat trading saham. Jika Anda ingin menggunakan candlestick saat trading, berikut informasi kekurangan dan kelebihan candlestick:

KelebihanKekurangan
✅Kode warna di bagian body dan batang lebih tebal sehingga mempermudah trader dalam membacanya
✅Informasi yang disajikan jauh lebih lengkap daripada line chart dan bar chart
✅Memudahkan trader dalam membaca arah trend karena terdapat kode warna yang jelas
❌Memiliki ratusan pola sehingga perlu keahlian dan jam terbang tinggi untuk memahaminya
❌Tidak cocok untuk investasi jangka panjang

Cara Membaca Grafik Saham

Setiap jenis grafik harga saham memiliki cara pembacaan yang berbeda-beda. Berdasarkan jenisnya, berikut cara membaca grafik harga saham:

  1. Line chart

Cara membaca grafik harga saham jenis line chart sangat mudah karena jenis grafik ini hanya menunjukan harga pembukaan dan penutupan. Anda tidak akan bisa menemukan informasi mengenai harga pembukaan, harga tertinggi dan harga terendah.

Untuk membacanya, Anda hanya perlu melihat posisi garis. Jika terdapat kenaikan harga, maka garis biasanya bergerak ke atas atau menanjak. Sebaliknya, garis akan bergerak ke bawah atau turun saat terjadi penurunan harga. Ketika harga turun, Anda bisa melakukan aksi beli. Sebaliknya, saat harga naik Anda bisa melakukan aksi jual.

cara membaca grafik saham
  1. Bar chart 

Dibandingkan line chart, cara membaca bar chart tergolong lebih rumit karena terdapat berbagai informasi yang harus kita olah untuk mengambil keputusan yang tepat saat trading. Bar chart menyajikan informasi harga penutupan, harga pembukaan, harga terendah, dan harga tertinggi. Harga pembukaan dilambangkan dengan adanya garis horizontal di bagian kiri garis vertikal. 

Sementara itu, harga penutupan divisualisasikan dalam bentuk garis horizontal di sebelah kanan garis vertikal. Ketika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan (bearish), batang biasanya divisualisasikan dalam warna hitam atau merah. Saat harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan (bullish), batang biasanya divisualisasikan dalam warna putih atau hijau. Sementara itu, volatilitas harga ditunjukan oleh panjang batang yang berbentuk vertikal.. Semakin panjang vertikal, volatilitas harga juga semakin tinggi.

Sebaliknya, batang vertikal yang pendek menunjukan volatilitas harga yang rendah.

Untuk melihat adanya trend, Anda cukup melihat warna batang saja. Jika yang mendominasi warna hijau atau putih, hal itu menunjukan bahwa pasar sedang berada dalam kondisi uptrend. Sebaliknya, pasar sedang dalam kondisi downtrend ketika yang mendominasi batang berwarna merah atau hitam.

cara membaca grafik saham
  1. Candlestick

Untuk memahami cara membaca candlestick, Anda harus mengetahui komponen yang terdapat di dalam jenis grafik tersebut. Dalam satu buah candle terdapat body atau badan yang melambangkan harga pembukaan dan harga penutupan di titik tertentu. Jika harga pembukaan lebih tinggi dari penutupan (bearish), mka body candle akan berwarna merah. Sebaliknya, body candle akan berwarna hijau jika harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan (bearish). Sementara itu, bagian ekor atau shadow menunjukan harga tertinggi dan terendah suatu saham di titik tertentu. Bagian ekor terdapat diatas dan dibawah body candle.

Setelah itu, And abisa menganalisis harga saham dengan melihat ukuran tubuh candlestick. Semakin panjang body candle menunjukan bahwa tekanan di pasar semakin besar. Jika tubuh candle pendek, hal itu menunjukan tekanan di pasar yang rendah dan harga bisa bergerak ke arah konsolidasi. Langkah berikutnya adalah memperhatikan ekor atau shadow yang terdapat di bagian atas dan bawah candle. Jika ekor candle berukuran panjang, hal itu menunjukan adanya transaksi trading yang melampaui pergerakan harga pembukaan dan penutupan. Jika bagian ekor di atas body candle lebih panjang daripada bagian ekor di bawah body candle, hal itu menunjukan bahwa banyak trader melakukan aksi beli dengan harga tinggi. Sebaliknya, ketika ekor yang berada di bawah body candle lebih panjang daripada bagian atas body candle, hal itu menunjukan banyak trader melakukan aksi jual yang menyebabkan harga menurun.

cara membaca grafik saham

Tips Menggunakan Grafik Harga Dalam Trading

Ada tips tertentu yang harus Anda lakukan ketika membaca grafik saham agar untung maksimal dalam trading. Berikut tips tersebut:

1. Identifikasi Trend

Dalam prinsip trading, Anda harus melakukan aksi jual saat harga naik dan melakukan aksi beli saat harga turun. Karena itu, Anda perlu melihat kecenderungan pergerakan harga atau trend. Ketika pasar sedang downtrend, harga cenderung turun tajam dan Anda bisa melakukan aksi beli. Saat pasar sedang uptrend, harga cenderung meningkat drastis dan Anda bisa melakukan aksi jual. Di dalam pasar, juga terdapat trend sideways atau konsolidasi, yaitu kondisi dimana harga bergerak dalam range yang sama atau datar. Saat hal itu terjadi, Anda disarankan untuk menahan posisi (hold). Sebab, di momen tersebut banyak keragu-raguan di pasar.

2. Tentukan Support dan Resistance

Support adalah batas di mana harga bergerak ke bawah dan akan memantul kembali ke atas. Sementara itu, resistance adalah batas kemana harga bergerak naik dan akan kembali menurun. Ketika harta telah mencapai titik support, Anda bisa segera melakukan aksi beli. Sebaliknya, saat harga mencapai resistance Anda bisa melakukan aksi jual. Cara paling mudah menentukan support dan resistance ini adalah dengan membuat horizontal line. Cara nya dengan mencari titik terendah dan tertinggi dalam chart harga lalu menarik garis horizontal dari titik tersebut.

3. Gunakan Bantuan Indikator

Untuk mempermudah Anda melakukan analisis, Anda bisa menggunakan bantuan indikator seperti Stochastic, Relative Strength Index, dan Moving Average. Indikator tersebut akan membantu Anda melakukan analisis lebih akurat dengan berbagai formula matematika. Dengan begitu, risiko salah analisis bisa diminimalisir.

BACA JUGA: Ini 8 Jenis Indikator Analisis Teknikal Basic, Pemula Wajib Baca!

4. Pahami chart pattern

Untuk mendapatkan profit maksimal, Anda juga perlu menganalisa chart pattern. Analisa chart pattern dilakukan dengan mengidentifikasi pola pergerakan harga saham. Dalam menggunakan chart patterns ini, trader harus memegang prinsip bahwa pola pergerakan harga akan selalu berulang. Chart Pattern sendiri terdapat dua jenis, yaitu ada banyak jenis chart pattern yang bisa Anda temukan dalam grafik harga. Pada umumnya, chart pattern sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu pola reversal dan continuation. Pola reversal adalah pola chart yang menunjukan adanya pembalikan arah, misalnya dari bullish menjadi bearish atau sebaliknya. Contoh pola reversal Pattern antara lain double top dan double bottom serta head and shoulder. Pada prinsipnya, saat terbentuk pola reversal Anda bisa melakukan entry sell di titik tertinggi dan entry buy di titik terendah. 

Sementara itu, pola continuation adalah pergerakan harga yang menunjukan adanya sinyal trend yang sebelumnya akan berlanjut. Misalnya, harga di hari berikutnya akan terus naik ketika harga saat ini menunjukan downtrend. Contoh pola continuation antara lain cup and handle serta flag pattern. Untuk mengambil peluang entry melalui pola continuation, Anda harus menunggu sampai ada harga yang melakukan breakout pada level resistance dan support.

5. Pahami pola candle lengkap 

Dalam grafik harga, khusus candlestick, terdapat berbagai pattern atau pola.Jenis candlestick sendiri terdiri dari tiga macam, yaitu candlestick single, candlestick double, dan candlestick triple. Setiap jenisnya juga memiliki beragam pattern atau pola yang membentuk pergerakan harga, Karena itu, Anda harus memahami setiap formasi dalam candlestick untuk menentukan peluang entry sell dan entry buy. Berikut berbagai contoh pola candlestick

  1. Candlestick single : pola  spinning top, doji, marubozu, hammer dan sejenisnya.
  2. Candlestick double: pola double bottom dan double top,  pola Tweezer bottoms dan Tweezer tops, dan pola harami
  3. Candlestick triple: pola evening star dan morning star, pola Three Inside Up And Three Inside Down,  Three White Soldiers And Three Black Crows.

Manfaat Grafik Harga

Grafik harga adalah instrumen penting dalam analisis teknikal Dengan memahami cara membaca grafik harga, Anda bisa memprediksi kapan saatnya entry buy dan kapan saatnya entry sell. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari risiko kerugian. Secara rinci, berikut berbagai manfaat grafik harga dalam trading:

  1. Memberi informasi penting dalam trading

Grafik harga membantu trader untuk mengetahui informasi rinci mengenai volatilitas, harga pembukaan dan harga penutupan, harga terendah dan harga tertinggi. Semua informasi tersebut akan membantu trader untuk mengambil posisi yang tepat di pasar dan membangun portofolio mereka. Trader bisa menggunakan kombinasi berbagai kerangka waktu untuk menganalisis pasar.

  1. Memberikan sinyal pasar

Manfaat utama membaca grafik saham adalah kita bisa memprediksi adanya sinyal sebelum pembalikan atau keberlanjutan trend terjadi. Dengan begitu, kita bisa mengambil keputusan yang tepat berdasarkan sinyal tersebut. Sinyal pasar bisa kita analisis dengan mengamati volume dan kecenderungan pergerakan harga yang ditunjukan dalam grafik harga.

  1. Mempermudah analisis trend pasar

Grafik harga membantu trader atau investor untuk membantu para pedagang dan investor untuk memprediksi kecenderungan pergerakan harga atau trend. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah membuat keputusan dalam trading. masa depan pasar dan membuat keputusan investasi dan perdagangan berdasarkan analisis. Setiap jenis pasar, termasuk pasar saham, memiliki tiga jenis trend, yaitu trend naik (uptrend), trend turun (downtrend), dan konsolidasi (atau sideways). 

Saat pasar dalam kondisi downtrend, grafik harga cenderung bergerak turun. Sebaliknya, grafik harga cenderung naik ketika uptrend. Saat pasar sedang sideways, grafik harga cenderung datar atau memiliki pergerakan yang sama.

  1. Meminimalisir resiko kerugian

Dengan grafik harga, Anda bisa mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan saat trading. Informasi tersebut juga bisa Anda gunakan untuk menentukan level stop loss agar risiko kerugian bisa diminimalisir. Ketika grafik harga bergerak ke bawah (downtrend), Anda bisa menentukan target stop loss beberapa level setelah batas penurunan harga terendah (support). Jika harga bergerak ke atas (downtrend), Anda bisa menentukan target stop loss beberapa level setelah batas tertinggi kenaikan harga (resistance). Hal itu diperlukan ketika harga bergerak tidak sesuai prediksi Anda. Karena itu, sebelum melakukan trading Anda harus menentukan  area support dan resistance terlebih dahulu.

Kekurangan Grafik Harga

Meskipun menjadi alat utama dalam analisis teknikal, grafik harga juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut kekurangan penggunaan grafik harga dalam trading:

  1. Lebih cocok untuk trading jangka pendek

Menganalisis grafik harga lebih cocok untuk trading jangka pendek atau trader harian. Sebab ada banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi pasar. Grafik harga hanya membantu kita untuk mengetahui data historis pasar yang nantinya kita jadikan acuan untuk memasuki posisi trading di masa mendatang. Namun, ada banyak hal tak terduga di masa depan yang bisa mempengaruhi pasar, seperti kondisi politik dan ekonomi dunia. Bisa saja pergerakan harga yang terlihat bullish tiba-tiba turun karena adanya faktor seperti krisis moneter dan sejenisnya.

  1. Butuh latihan khusus

Dalam membaca grafik harga, trader harus melakukan latihan khusus karena setiap bentuk grafik harga memiliki makna tertentu. grafik harga hanya membantu kita untuk memprediksi tren harga secara umum dalam periode waktu tertentu. Anda juga perlu memahami kondisi psikologis pasar, manajemen risiko, dan membaca karakteristik pasar saat menggunakan grafik harga sebagai acuan trading.

  1. Ada risiko salah analisis

Grafik harga seringkali menunjukan adanya ketidakpastian antara  jarak antara sinyal beli dan jual dengan harga tertinggi atau harga terendah. Ketidakpastian sinyal jual beli seringkali membuat para trader tidak berani terburu-buru untuk mengambil posisi di pasar atau membuat keputusan yang salah dalam trading.

Rekomendasi Broker Terbaik

Butuh broker terpercaya untuk trading saham? Serahkan saja ke Mitrade. mitrade telah teregulasi oleh Otoritas Keuangan Australia dan Kepulauan Cayman. Selain itu, Mitrade juga menyediakan tujuh jenis grafik harga yang bisa Anda pilih sesuai tujuan trading Anda. Jenis grafik harga yang bisa Anda pilih ketika trading dengan Mitrade antara lain line chart, bar chart, candlestick, heikin ashi, hollow candle, area, dan baseline. Semua jenis grafntraik tersebut telah diatur sedemikian rupa untuk memudahkan dan memberi kenyamanader saat trading. Selain itu, Mitrade juga menyediakan akun demo sebesar US$ 50.000 yang bisa diakses gratis selama 2 bulan. Deposit minimal di Mitrade hanya US$ 50 saja. Untuk Anda yang tertarik trading dengan Mitrade, berikut langkah buka akun di Mitrade:

  1. Buka laman mitarde.com atau download langsung aplikasi kitrade di PlayStore dan App Store
  2. Instal aplikasi Mitrade di ponsel atau dekstop (jika Anda trading via website, Anda tidak perlu menginstalnya)
  3. Lakukan registrasi dengan Facebook atau akun Google Email.
  4. Isi semua data yang diperlukan dan lakukan deposit via transfer antar bank minimal US$ 50.
  5. Lakukan transaksi di pasar modal
  6. Jika tujuan trading tercapai, Anda bisa melakukan penarikan profit (withdraw).

Selain saham, Mitrade juga menyediakan berbagai instrumen keuangan untuk Anda yang ingin berinvestasi. Anda bisa berinvestasi atau trading di pasar forex, komoditi, dan sejenisnya. Mitrade juga menyediakan fasilitas leverage yang memungkinkan Anda untuk trading dengan modal minimal.

Kesimpulan

Demikian penjelasan lengkap mengenai cara membaca grafik harga saham. Ada banyak jenis grafik saham yang bisa Anda gunakan untuk trading. Anda hanya perlu memilihnya sesuai dengan tujuan dan strategi trading Anda. Jika Anda memulai dalam dunia trading, Anda bisa menggunakan line chart terlebih dahulu. Namun jika Anda ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari grafik saham, Anda bisa menggunakan candlestick. 

Disclaimer: Tulisan ini hanya bertujuan untuk edukasi saja. Jika terdapat ajakan trading atau investasi, hal itu hanya bertujuan sebagai referensi saja. Semua bentuk risiko dalam trading  adalah tanggung jawab pribadi. Karena itu, Anda harus mempersiapkan diri dengan baik ketika terjun ke dunia pasar saham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *